Heroes In The Moonlight – Prolog : 「Refleksi」
Di suatu tempat di Jepang, di sebuah sekolah menengah atas.....
Ini adalah cerita ketika Amakawa Haruto dan ayahnya kembali ke kota tempat mereka dulu tinggal.
Di hari pertama sekolah, tepatnya di pagi hari. Haruto meninggalkan sudah berangkat ke sekolah pagi-pagi agar tidak terlambat untuk upacara masuk. Begitu dia sampai di sekolah, dia menuju ke papan tempat di mana ada daftar nama siswa dan kelas yang mereka dapat.
Meskipun dia sudah menemukan namanya dalam sendiri, Haruto terus mencari nama seseorang dari daftar nama siswa tersebut.
Nama yang dia coba cari adalah nama Ayase Miharu – teman masa kecilnya dan perempuan yang dia janjikan untuk bertemu kembali suatu hari. Dia tidak yakin bahwa Miharu juga berada di sekolah yang sama dengannya, tapi kemungkinan itu masih ada.
Haruto tidak dapat mengetahui tentang ibu atau adik perempuannya karena perintah ketat ayahnya, tetapi sekarang setelah dia memasuki sekolah menengah atas, belenggu itu sudah tidak ada lagi.
Ayahnya telah menceritakan alasan tentang perceraian mereka, fakta bahwa ibu dan adik perempuannya masih tinggal di kota yang sama dan demikian juga dia mendengar kalau Miharu masih tinggal di kota itu juga.
Meskipun Haruto tidak tahu sekolah mana yang Miharu masuki, karena mereka tinggal di kota yang sama, kemungkinan mereka mendaftar di sekolah yang sama bukanlah mustahil. Jadi, entah sebuah kebetulan atau takdir, Haruto menemukan nama Miharu ada di daftar nama di kelas yang berbeda dengannya.
[ Dia ada sini.... ]
Haruto merasakan kegembiraan yang meluap dalam dari dadanya dan mengepalkan lengannya dengan erat. Dia melihat nama Miharu untuk waktu yang lama, benar-benar melupakan yang lainnya.
"Nee, kamu yang di sana. Cepatlah masuk ke ruang upacara pembukaan setelah kamu selesai memeriksa kelas yang kamu dapat. Kamu bisa terlambat, loh."
Seorang gadis dengan suara yang nyaman muncul di belakang Haruto. Tubuhnya ramping, wajahnya memiliki fitur yang bermartabat, dan dia memiliki rambut indah yang sampai ke pinggangnya. Kecantikannya cukup untuk menarik perhatian orang lain. Bahkan, murid-murid baru di sekitarnya melihat mereka berdua dengan iri.
"Ah, iya. Maaf."
Haruto berbalik dan menundukkan kepalanya kepada gadis itu.
"Apa kamu sedang mencari nama temanmu?"
Gadis itu menanyakan pertanyaan itu dengan ekspresi penasaran.
"Ya, kurasa seperti itu."
"Aku mengerti. Apa kamu tahu di mana lokasi ruangannya?"
"Tentu. Terima kasih banyak."
Haruto tersenyum ke arahnya dan bersiap untuk pergi.
"Ah, benar juga! Hei, kamu!"
Gadis itu memanggilnya dari belakang.
"Iya?"
Berbalik sekali lagi ke arahnya, Haruto menjawab.
"Namaku Sumeragi Satsuki— siswa tahun kedua dan anggota OSIS. Bolehkah aku mengetahui namamu?"
"Aku Amakawa Haruto. Senang bertemu denganmu, Satsuki-senpai."
Jawab Haruto dengan nada cerah.
"Aku juga. Jadi sekali lagi. Selamat datang di sekolah ini, Haruto-kun! Aku harap kita bisa akrab selam dua tahun ini!"
Satsuki berkata dengan senyuman manis.