Eternal You – Prolog : 「Buku Harian Rahasia Latifa」
Hari ini, atas kemauanku sendiri, aku memutuskan untuk menulis buku harian.
Sudah hampir dua tahun telah berlalu sejak Onii-chan meninggalkan desa, sejak saat itu aku telah belajar banyak hal selama itu seperti kata-kata sulit dan menulis kalimat dengan benar. Karena itulah aku memutuskan untuk menuliskan semua hal yang menyenangkan yang terjadi di desa setiap hari, dengan begitu, Onii-chan juga akan bisa mengetahui apa yang terjadi selama dia tidak ada disini. Dengan begitu kita bisa membicarakan banyak hal.
Aku akan sangat senang jika Onii-chan datang untuk memujiku karena telah belajar begitu giat.
Ehehe, membayangkannya saja membuatku sangat bahagia.
Itulah mengapa aku ingin mulai menulis apa yang terjadi hari ini segera.
Hari ini adalah hari musim gugur yang indah dan cerah. Meski agak dingin, mungkin karena musim dingin sudah dekat, tapi berada dibawah sinar matahari yang hangat sangat menyenangkan.
Saat aku sedang berbicara dengan Vera dan Arslan, aku memikirkan betapa menyenangkannya jika bisa berjalan dengan Onii-chan di hari seperti ini.
Selain itu, setelah aku membuat buku harian dan secara sadar memikirkannya, aku telah menemukan banyak hal kesenangan terjadi di sekitarku.
Sara-oneechan, Orphia-oneechan, Alma-oneechan, Vera-chan, Arslan, Uzuma-san, nenekku Asura, Syldora-san dan Dominic-san.....
Setiap hari aku dikelilingi oleh orang-orang yang sangat baik, dan aku juga dapat berbicara tentang berbagai hal menyenangkan dengan mereka.
Ya, aku orang yang sangat beruntung— dan semua itu berkat Onii-chan.
Onii-chanlah yang telah menyelamatkanku dari dasar kegelapan. Tanpa Onii-chan, aku tidak akan berada di sini sekarang.
Aku sangat berterima kasih kepada Onii-chan, aku juga hampir tidak bisa membalas kebaikannya. Namun, saat ini, Onii-chan sedang dalam perjalanan ke luar desa. Dia mencari ibu dan ayahnya - di suatu tempat - di tempat yang jauh bernama Yagumo.
Sejujurnya, tanpa Onii-chan di sisiku aku merasa sedikit kesepian, tapi aku mengerti. Aku tahu betul bahwa Onii-chan sangat menghargai kenangan yang dia miliki dengan ibunya.
Aku tidak memiliki ingatan tentang ibuku dari dunia ini, meski begitu, aku samar-samar dapat mengingat pelukan lembut ditangannya berkali-kali. Saat aku membayangkan diriku yang dulu berada ditempat yang sama dengan Onii-chan, aku merasa sangat sedih.
Itulah sebabnya...
Bagaimana aku harus mengatakannya? Aku tidak bisa mengekspresikannya dengan baik, tapi ku pikir…
Aku bisa mengerti bagaimana perasaan Onii-chan. Aku merasa kesepian, tetapi aku harus menanggungnya.
Bagaimanapun, Onii-chan dan aku terhubung oleh ikatan takdir, karena diriku yang dulu juga bertemu dengan Onii-chan dari masa lalu. Itulah sebabnya, tidak peduli seberapa jauh kita berada, hati kita tetap terhubung dengan kuat. Sebelum meninggalkan desa, Onii-chan bahkan menceritakan beberapa cerita yang tidak aku ketahui tentangnya dari kehidupan masa lalunya.
Di dunia ini, satu-satunya orang yang mengetahui masa lalu Onii-chan adalah aku... Tidak ada yang lain. Saat aku memikirkannya seperti itu, membuatku bertanya-tanya apakah aku benar-benar orang yang spesial bagi Onii-chan.
Ehehe.
Namun, Onii-chan sebelumnya memiliki keluarga dan orang yang sangat berharga baginya, jadi aku tidak tahu apakah aku seistimewa orang itu.... Terkadang aku penasaran ingin mengetahuinya.
Meski begitu, aku tidak boleh berkecil hati! Aku yakin akan menjadi seseorang yang istimewa baginya!
Itulah yang telah aku putuskan.... Karena aku mencintainya. Baik dari Onii-chan masa lalu maupun Onii-chan yang sekarang.
Itulah kenapa, bahkan jika orang yang paling Onii-chan cintai muncul di hadapanku, aku akan menjadi seseorang yang selalu bisa berdiri tegak seperti seorang adik perempuannya! Ehem!
Jadi, aku menuliskan semua yang terlintas di benakku, tetapi menulis buku harian tampaknya cukup menyenangkan! Semua kenangan yang aku miliki dengan Onii-chan mulai muncul kembali di benakku, menyebabkan penaku terus bergerak dengan cepat ke atas kertas.
Ah, tapi sekarang aku ingin bertemu Onii-chan. Apa yang harus aku lakukan....
Tunggu, dulu....? Sekarang setelah aku membacanya dengan baik apa yang telah aku tulis… Bukankah ini lebih mirip surat cinta untuk Onii-chan daripada buku harian? Aku akan sangat malu untuk menunjukkannya kepada yang lain...
Tidak, tidak... Yah, sejak awal aku tidak pernah bermaksud untuk menunjukkannya kepada siapa pun... Adapun Onii-chan... Seharusnya tidak masalah jika aku membacanya dengan keras untuknya, kan?
Ya, itu sempurna! Mulai besok aku akan menulis lebih banyak di buku harian ini. Ehehe.
Oke, waktunya untuk kata-kata terakhir.
Kuharap Onii-chan segera kembali!
—Dairy, Hari 1