Her Crusade – Interlude : 「Kotak Pandora」
Pagi harinya setelah Rio menikam jantung Erica, di ibukota Republik Demokratik Suci Erica, Ericaburg......
Pemungutan suara bulat baru saja disahkan.
"Bangsa kita sekarang akan menginvasi Kerajaan Galarc." Erica mengumumkan.
Sebuah pernyataan deklarasi perang.
"Oooooh!"
Ruang kongres langsung dipenuhi dengan antusiasme.
"Saint Erica-sama!"
"Saint Erica-sama!"
"Saint Erica-sama!"
"Saint Erica-sama!"
"Saint Erica-sama!"
Suara-suara yang memuja Saint Erica bergema di sekitar ruangan. Mereka bersukacita, atau mereka marah karena Liselotte sang iblis yang keji, yang mengucapkan kata-kata yang menyenangkan kepada orang-orang sambil menolak untuk melepaskan status kebangsawanannya.
Oleh bawahan Kerajaan Galarc, Rio, yang telah datang ke ibukota mereka untuk merebut kembali Liselotte.
Mereka dipenuhi dengan lebih banyak kemarahan daripada yang bisa mereka tahan.
Mereka mendidih sampai darah mereka mendidih.
Emosi itu adalah kemarahan yang tidak akan selesai tanpa pembalasan.
Itulah alasan mereka bersukacita atas keputusan untuk menginvasi Kerajaan Galarc. Hal tersebut memberikan mereka kesempatan untuk membalas dendam.
Tujuannya adalah Kerajaan Galarc yang memulai pertarungan dengan Republik Demokratik Suci Erica. Dan monarki adalah kejahatan mutlak yang bagaimanapun juga harus diberantas dari dunia ini.
Hal itu seperti pembenaran bagi mereka. Tidak ada ruang untuk bantahan. Itulah yang mereka yakini tanpa satu keraguan pun.
"Jangan maafkan Liselotte sang iblis!"
"Kita harus menunjukkan kemarahan kita kepada monarki Kerajaan yang tercela!"
"Hancurkan Kerajaan jahat yang menindas yang lemah!"
"Dewa akan membalas dendam! Saint Erica akan memberi mereka hukuman suci!"
Para anggota kongres berteriak penuh semangat.
"Tolong tenanglah, semuanya."
Erica mengangkat tangan kanannya dengan senyuman tipis dan menenangkan kelompok yang berisik itu. Anggota kongres langsung terdiam.
"Pemungutan suara kongres telah berlalu. Kita sekarang akan melanjutkan jalan konfrontasi dengan Kerajaan Galarc. Apa ada yang punya pertanyaan atau komentar?"
Erica bertanya, melihat sekeliling pada anggota.
"Saint Erica-sama." Andrei, perdana menteri dan ketua pertemuan, meminta izin untuk berbicara.
"Ya, Andrei?"
"Apa kami akan segera mengumumkan keputusan ini kepada orang-orang? Keributan kemarin telah menyebabkan desas-desus menyebar ke seluruh negeri, dan semua orang merasa cemas dan marah. Mengetahui bahwa kita sedang merencanakan serangan balik dapat meningkatkan moral mereka."
Anggota kongres lainnya menyuarakan persetujuan mereka satu demi satu. Mereka semua ingin menyebarkan berita untuk membangkitkan semangat juang bangsa. Jika mereka bisa tampil andal di depan orang-orang, mereka akan bisa mengumpulkan dukungan.
"Persis seperti yang kamu katakan, Andrei. Sebagai pihak yang peduli terhadap bangsa, rakyat berhak tahu. Namun, masalahnya terletak kepada Liselotte si iblis dari Kerajaan Galarc, yang melarikan diri."
Erica mengakui pendapat Andrei, lalu menghela napas dengan dramatis.
{ TLN : Sebenarnya Liselotte di sebut ‘Majo’ atau penyihir ama mereka tapi di ganti jadi iblis karena aneh aja rasanya }
"Masalahnya......"
Ekpresi Andrei berubah saat menyebut Liselotte. Dia bertanggung jawab menjaganya selama menjadi tahanan rumah, jadi perasaannya terhadapnya sangat bertentangan.
"Seperti yang aku jelaskan sebelumnya, bocah yang menyelamatkan Liselotte sang iblis terluka parah dalam pertarungan dengan beast of the land yang aku panggil. Saat itulah dia menggunakan metode pengecut untuk menyandera Natalia dan orang lain yang datang membantuku."
Itulah alasan mengapa Natalia dan yang lainnya tewas—atau begitulah penjelasan Erica ketika Andrei dan bala bantuan datang setelah pertarungan berakhir.
Tapi mereka tidak punya alasan untuk meragukannya. Tidak ada cara bagi mereka untuk mengetahui bahwa rekan-rekan mereka benar-benar terbunuh oleh serangan makhluk itu.
"Bocah itu melarikan diri setelah melepaskan serangan yang menyelimuti kami semua. Dia sepertinya yakin kalau dia membunuhku dengan serangan itu. Namun, dia mungkin kembali untuk memeriksa situasi setelah menyembuhkan lukanya."
"Dan jika dia mengetahui rencana kita untuk menyerang Galarc, dia akan dapat melakukan langkah pertama melawan kita. Apa itu benar?"
"Tepat." Erica tersenyum seolah-olah dia memuji muridnya yang luar biasa.
Ketika datang ke medan perang, informasi adalah kuncinya. Mengetahui pergerakan musuh adalah sebuah keuntungan, sementara membuat musuh mengetahui pergerakanmu adalah kebalikannya.
"Kalau begitu, kita harus memastikan kalau tidak ada seorang pun di sini yang sembarangan menyebutkan tentang perang." Kata Andrei. Percakapan barusan telah membuatnya lebih sadar akan pentingnya melindungi informasi negara.
"Memang. Meskipun kita berhasil mengejar di tengah jalan, dia cukup ahli untuk membawa Liselotte sang iblis dari lokasi yang sangat aman. Karena kita tidak tahu kapan dia akan mengirim seseorang untuk memata-matai kita, akan lebih baik untuk memberlakukan perintah pembungkaman kepada semua anggota kongres. Waktu dan lokasi diskusi harus dikontrol dengan ketat, dan kata-kata kode harus digunakan untuk mencegah siapa pun mendengar rencana untuk menyerang Galarc."
"Aku mengerti......"
Erica menatap kosong untuk berpikir sejenak, lalu menyarankan nama untuk rencana itu.
"Nama rencananya bisa..... Hmm. Bagaimana dengan Rencana Pandora?"
"Pandora?"
Andrei memiringkan kepalanya ke kata yang tidak dikenalnya. Anggota kongres lainnya menunjukkan reaksi serupa.
"Pandora berasal dari legenda kuno tentang harta karun suci yang disebut kotak Pandora. Aku mengambil nama itu dari sana."
"Oh, harta suci? Kedengarannya bagus."
Andrei dan anggota kongres lainnya semuanya lahir dan besar di Strahl, di mana orang-orangnya memiliki keyakinan yang kuat pada Enam Dewa Bijaksana.
Entah itu karena dewa yang mereka yakini atau karena saran Erica, mereka tanpa syarat mendukung gagasan itu.
"Pandora adalah kotak harapan yang diberikan dewa kepada umat manusia untuk memberi mereka keselamatan. Pandora adalah nama wanita yang dipercayakan dengan kotak itu. Membuka kotak itu akan membawa keselamatan bagi dunia."
Kotak Pandora yang Erica bicarakan berasal dari mitologi yunani yang ada di bumi, namun tampaknya ada beberapa kesalahan dalam penceritaannya kembali.
"Itu persis sepertimu, Saint Erica-sama!"
"Ara, apa kamu benar-benar berpikir begitu?"
"Ya. Saint Erica adalah orang suci dan hero. Murid dari Enam Dewa Bijaksana. Tidak ada lagi yang pantas menjadi Pandora." Kata Andrei bangga.
"Begitukah." Kata Erica dengan senyuman suci.
"Kalau begitu, haruskah kita pergi dan mengambil kunci kotak Pandora dulu?" Erica menyarankan.
"Ada di mana itu.....?" Tanya Andrei.
"Kerajaan Galarc, tentunya. Aku juga tahu hal potensial untuk memulai permusuhan."
"Oh, kapan kamu punya waktu untuk memikirkan itu?"
Liselotte baru diselamatkan kemarin sore. Meskipun mereka secara resmi memilih untuk membalas sebagai bangsa dalam semalam, mereka tidak punya rencana sama sekali. Itulah yang terjadi pada semua orang selain Erica, setidaknya.
"Aku mengumpulkan semua informasi yang aku butuhkan tentang keadaan politik, geografi, dan iklim setiap tempat saat aku bepergian."
Erica telah menculik Liselotte dalam proses melakukannya, namun hal itu bukanlah tujuan utamanya saat bepergian. Tentu saja, wajar bagi Kerajaan-Kerajaan untuk mengintai sebanyak ini sebelum mempertimbangkan apakah mereka harus berperang atau tidak.
"Kami selalu bisa mengandalkanmu, Saint Erica-sama."
Kata Andrei.
"Mulai saat ini, kita berpacu dengan waktu. Aku akan mengambil kunci kotak Pandora dan memberikannya kepada semua orang."
"Apa kamu akan pergi ke Galarc sendirian......?"
"Ada banyak Kerajaan kecil dari sini hingga Kerajaan Galarc. Jika kita menggiring pasukan melalui darat, kita malah akan berakhir dengan pertarunyan melawan mereka. Tidak bijaksana untuk melawan kekuatan besar dalam pertempuran dengan sumber daya. Karena itulah, aku berniat membawa hanya sedikit kekuatan denganku oleh Griffin. Aku akan meraih kemenangan dengan itu saja."
Kekuatan tempur Erica sudah terbukti. Rekam jejak itu membuat pernyataannya semakin persuasif.
"Aku mengerti....."
"Jadi, aku akan berangkat ke Kerajaan Galarc hari ini."
"H-Hari ini?"
Andrei dan anggota kongres ribut mendengar berita mendadak itu. Mereka bersemangat tinggi dari keputusan untuk membalas, namun bahkan mereka tidak berharap untuk tiba-tiba mewujudkan rencana itu.
"Aku bilang hal ini berpacu dengan waktu, bukan? Kamu tidak boleh terlalu percaya kepada kemampuanmu untuk mencegah kebocoran informasi. Sementara itu, kita mungkin bisa memalsukan kematianku, tapi jika pihak lain mengetahui keselamatanku, mereka akan menjadi lebih waspada. Kita harus mengambil langkah pertama sebelum itu."
"Aku mengerti. Kalau begitu, haruskah kita menyembunyikan fakta bahwa kamu masih hidup saat ini? Kita sudah menyebarkan berita bahwa kamu memenangkan pertarungan kemarin di seluruh ibukota......"
"Tidak ada salahnya menyebarkan berita kemenangan kita—itu mempengaruhi moral masyarakat. Yang harus kita hindari adalah memberikan keyakinan kepada pihak lain bahwa aku masih hidup. Kasus terburuk bagiku untuk tinggal di ibukota dan ditemukan oleh mata-mata. Kita harus menghindari membiarkan mereka menemukan keberadaanku."
Jika mereka tidak tahu bahwa Erica masih hidup dan mulai bergerak, mereka tidak akan menyiapkan tindakan pencegahan apa pun sebelumnya.
"Aku mengerti. Dan itulah alasanmu akan pergi hari ini."
"Tepat. Itu sebabnya, aku ingin kamu menyerahkan awal permusuhan kepadaku. Untuk mengurangi risiko rencana kita didengar oleh mata-mata, aku ingin pergi tanpa menjelaskan detail invasi secara terbuka. Apa itu sudah cukup untuk semuanya?"
Erica bertanya kepada anggota kongres.
Proposalnya sama baiknya dengan meminta carte blanche, tapi—
"Kami tidak keberatan!"
Hanya kesepakatan yang kembali dari seluruh ruangan.
"Terima kasih. Aku memperkirakan akan kembali dengan sukses dalam waktu satu bulan. Tolong nantikan itu."