Tachi of Wind – Epilog
Tiga hari setelah serangan Celestial Lion, pada sore hari, Raja Francois dari Galarc mengunjungi Mansion Rio untuk pertama kalinya sejak serangan itu.
Sebagian alasannya adalah untuk mendengar kesaksian dari penduduk, namun dia telah menerima laporan sebelumnya dari Charlotte, yang mengumpulkan informasi yang diperlukan segera setelah serangan itu.
Alasan terbesar kunjungannya adalah untuk berterima kasih kepada mereka yang paling berkontribusi dalam memukul mundur para penyerang dan bertemu dengan kelompok Gouki untuk pertama kalinya.
Alasan Francois menunggu itu terkait dengan alasan mengapa dia mengunjungi Mansion itu secara pribadi daripada memanggil mereka ke Kastil.
Pertarungan dengan Pembunuh Hero, Draugul, telah disaksikan di seluruh ibukota, termasuk oleh orang-orang di Kastil. Jelas bahwa memanggil mereka ke Kastil setelah pertarungan akan mengakibatkan campur tangan para bangsawan yang mencoba melakukan kontak kepada mereka.
Namun, banyak informasi dalam laporan Charlotte yang lebih baik dirahasiakan. Menyebarkan informasi secara sembarangan dapat memicu permusuhan dari Satsuki atau Rio, yang juga tidak diinginkan oleh Francois.
Ada juga beberapa hal yang dia ingin mendapatkan persetujuan Rio ketika membagikan informasi tersebut. Menunggu sebelum kunjungan juga memungkinkannya mengulur waktu sebelum Rio kembali, itulah sebabnya Francois baru berkunjung setelah tiga hari.
Sebagai catatan, Sara dan Gouki belum mengungkapkan semua rahasia mereka ke Kerajaan Galarc. Misalnya, mereka telah menjelaskan keberadaan spirit art dan fakat kalau Hel, Ifritah, dan Ariel adalah roh, namun fakta kalau kelompok Sara adalah demi-human—sebagaimana manusia menyebutnya—disembunyikan.
Kelompok Gouki telah memperkenalkan diri mereka sebagai orang yang berhubungan dengan orang tua Rio, namum mereka menahan diri untuk tidak menjelaskan detail kelahiran Rio tanpa izinnya.
Selain itu, mereka baru saja selesai bertukar salam formal yang diperlukan satu sama lain.
"Aku menyambut kalian di Kerajaan Galarc."
Kata Francois kepada Gouki dan Kayoko.
"Kami sangat berterima kasih atas keramahanmu karena sebagaimana kami datang ke Kastilmu tanpa diundang." Gouki menundukkan kepalanya, mengungkapkan rasa hormatnya kepada raja asing melalui sikapnya.
Mereka saat ini berada di ruang makan Mansion.
Meskipun relatif kecil, Mansion Rio telah rusak karena serangan tentara bayaran. Jendela di ruang tamu masih rusak, jadi mereka berkumpul di ruang makan. Mereka juga akan disajikan makan siang setelah ini.
Yang ada di sana adalah Francois, Gouki, Kayoko, serta Charlotte, Satsuki, Miharu, Celia, Sara, dan Orphia.
Alma sudah sembuh total namun masih beristirahat hanya untuk lebih amannya, dan Latifa menemaninya.
"Kalau dipikir-pikir, orang-orangmu memasuki pekarangan Kastil dari langit. Haha, tidak masalah, itu tidak menggangguku." Kata Francois sambil tersenyum lebar. Dia kemudian menoleh ke Gouki.
"Kita bisa menyimpan detailnya saat kembalinya Haruto, tapi aku ingin memastikan tujuan kalian dari sini. Apa benar menganggap orang-orangmu sebagai pasukan pribadi Haruto—atau lebih tepatnya, pengikut? Hubungan kalian dengannya agak berbeda dengan Sara dan yang lainnya. Aku siap untuk menawarkan kepada kalian status yang sesuai sebagai hadiah atas kontribusi kalian sebelumnya untuk memukul mundur para penyerang, jika kalian menginginkannya."
"Itu sedikit rumit...... Untuk saat ini, anda dapat menganggap kami sebagai orang yang bekerja sama dengannya, bukan pengikut. Haruto agak menentang anggapan melihat kami sebagai bawahannya."
Jawab Gouki dengan senyum yang agak bermasalah.
"Begitu ya..... Hal itu cenderung menjadi aspek yang meresahkan dari kepribadiannya."
Kata Francois, membalas senyumnya.
"Tapi aku mengerti. Mungkin akan lebih baik untuk meninggalkan diskusi ini sampai dia kembali."
"Aku yakin dia akan segera kembali jika dia bisa terbang. Dia bahkan mungkin mampir tiba-tiba hari ini."
Tambah Charlotte.
"Spirit art yang kamu sebutkan, kan? Keberadaan roh agak sulit dipercaya, tapi begitulah cara Saint itu bisa dilacak, katamu."
Kata-kata Francois diucapkan dengan mengetahui identitas Aishia sebagai roh humanoid.
Hal ini bukan sesuatu yang Sara dan yang lainnya sengaja katakan padanya — pengungkapan roh mereka telah membuat Charlotte menebak kalau Rio juga memilikinya, yang kemudian menimbulkan dugaan kalau Aishia-lah yang melacak Saint itu dengan berada dalam bentuk rohnya.
"Umm...... Haruto-san mungkin baru saja kembali."
Sela Sara sambil mengangkat tangannya.
"Sungguh? Aku akan segera menemuinya di gerbang depan." Charlotte langsung berdiri dengan gembira.
"Bukankah dia akan terkejut melihat kalian dengan sengaja menunggunya?"
Satsuki bertanya, menunjukkan bagaimana dia tidak sadar bahwa dia tahu tentang roh sekarang.
"Itulah yang membuatnya menarik."
Jawab Charlotte dengan tatapan senang.
Satsuki tertarik untuk tersenyum menggoda.
"Kalau begitu, aku juga akan ikut."
Maka, diputuskan bahwa mereka akan pergi menemui Rio.
◇◇◇◇
Charlotte, Satsuki, Miharu, dan Celia pergi menemui Rio di gerbang depan Kastil. Mereka menyaksikan Rio dan yang lainnya berjalan ke arah mereka dari distrik bangsawan bersama Liselotte.
"Dia benar-benar membawanya kembali... Luar biasa...." Kata Satsuki. Nada suaranya lebih penuh harapan dan kekaguman daripada putus asa. Dia jauh lebih hero daripada dirinya, pikirnya.
"Bagaimanapun, dia adalah Haruto-sama."
Charlotte mengangguk dengan ekspresi penuh kemenangan, seolah itu wajar saja.
"Sungguh itu kata-kata yang cocok untuk dirinya."
"Sungguh?"
Satsuki dan Miharu bertukar senyum tegang.
"Seperti yang kita duga, dia terlihat terkejut melihat kita. Haruskah kita pergi menemuinya?"
Celia menatap mata Rio yang melebar dari jauh dan tertawa dengan ekspresi yang imut.
"Ya, ayo pergi. Oi, Haruto-kun!"
Satsuki melambaikan tangannya sambil berlari. Charlotte mengikuti di belakangnya. Mereka akhirnya cukup dekat untuk berbicara dengannya.
"Selamat datang kembali, Haruto-kun! Liselotte-chan, Aishia-chan, dan Aria-san juga!"
Kata Satsuki, berseri-seri.
"Halo..... Kami telah kembali." Rio masih bingung.
"Hee Hee. Banyak yang terjadi saat kamu pergi, Haruto-sama." Senang dengan kebingungannya, Charlotte berjalan ke Rio dan berpegangan di lengannya.
Dia kemudian menariknya sekali sebelum berbalik untuk berbicara dengan Liselotte.
"Aku sangat senang kamu baik-baik, Liselotte. Selamat datang kembali."
"Terima kasih, Putri Charlotte."
Sama seperti Rio, Liselotte tampak bingung.
"Aku telah menyelesaikan prosedur kembalinya kalian, jadi tolong beritahu aku semua yang terjadi. Gouki-sama dan yang lainnya juga menunggu di Mansion."
Kata Charlotte menggoda sambil menatap wajah Rio.
"..............."
Rio kehilangan kata-kata. Dia jelas bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi saat dia pergi.
"Hentikan itu, Char-chan. Mereka masih belum memberi salam selamat datang." Kata Satsuki, memarahi Charlotte karena mencoba memonopoli perhatian Rio.
"Aku juga punya banyak hal yang ingin kukatakan, tapi Celia-san dan Miharu-chan bekerja sangat keras saat Haruto-kun pergi, ingat? Jadi biarkan mereka berbicara dengannya juga. Majulah, kalian berdua."
Satsuki mendorong Miharu dan Celia yang ragu-ragu ke arah Rio.
"Ehm......"
Mereka bertukar pandang sedikit malu satu sama lain.
"Selamat datang kembali." Mereka merayakan kembalinya Rio dengan senyum lembut.