Knight's Respite – Chapter 6 : 「Keberangkatan」

 

Setelah Rio dan Celia selesai memberi kabar kepada Christina, mereka akhirnya meninggalkan konsulat yang berada di benteng.

 

"Ngomong-ngomong, Miharu-san dan yang lainnya juga diundang ke Ibukota Galarc. Aku awalnya berencana pergi di malam hari, apa kamu ingin pergi dan mengunjungi mereka sekarang? Kita sekarang memiliki lebih banyak hal untuk dilaporkan kepada mereka juga."

Saran Rio kepada Celia segera setelah mereka keluar dari tempat itu.

 

"Tentu, ayo kita pergi."

Celia mengangguk siap, dan, dengan bersama Aishia, mereka bertiga menuju rumah batu di pinggiran Rodania.

 

Kira-kira satu jam kemudian, menjelang senja, Rio, Celia, dan Aishia tiba di rumah batu. Semuanya berkumpul di ruang tamu, duduk dengan urutan : Latifa, Rio, Aishia, dan Celia di satu sisi, dengan Miharu, Orphia, Sara, dan Alma di sisi lain menghadap mereka.

 

"Mmrgh."

Namun Latifa, dengan erat menempel ke lengan Rio, mengembungkan pipinya dengan manis. Dia juga punya alasan yang tepat untuk kemarahannya.

Ketika mereka pertama kali tiba di rumah batu, mereka semua saling bertegur sapa. Latifa masih dalam suasana hati yang baik pada saat ini, bersukacita atas reuninya dengan Rio.

 

Setelah itu datang laporan tentang peristiwa yang baru-baru terjadi. Saat mereka membahas semua yang terjadi setelah meninggalkan rumah batu sampai saat ini, Latifa mulai menggembungkan pipinya dengan imut.

Sebagai adik perempuan angkatnya Rio, dia tampaknya memiliki perasaan campur aduk tentang kakaknya yang terlalu dekat dengan Putri yang tidak dikenal saat dirinya tidak ada.

 

Namun, hal itu hanya akan menghasilkan kecemburuan ringan. Apa yang tidak bisa Latifa maafkan adalah, tentang bagaimana pendekatan cepat yang terjadi kepada Christina dan Flora ke Rio setelah mengetahui identitas kakaknya membuat mereka mempelajari sesuatu yang belum diketahui Latifa.

 

"Kenapa kamu tidak memberitahuku tentang ibu dan ayahmu?"

 

Kemarahannya melebihi kedua orang tua Rio. Setelah menjelaskan cerita itu, Rio mencoba menjelaskan bagaimana diputuskan kalau Celia akan menjadi asistennya, tetapi saat itulah Latifa menempelkan dirinya di lengannya dan menyatakan ketidakpuasannya.

 

◇◇◇◇

 

"Maaf........."

Rio meminta maaf tanpa memberikan alasan. Dia telah memberitahu mereka semua tentang neneknya dari pihak ayahnya yaitu Yuba dan sepupunya, Ruri, ketika dia kembali dari wilayah Yagumo, namun dia tidak mengatakan kepada siapa pun kalau Ayame, ibunya adalah seorang bangsawan.

 

"Latifa, setiap orang pasti memiliki keadaan mereka sendiri untuk dipertimbangkan. Aku yakin hal itu adalah topik yang sulit untuk dibahas oleh Rio juga. Dan dia sudah memberitahu kita sekarang, bukan?"

Kata Sara menenangkan Latifa.

 

"Aku tahu itu, tapi...... Hmph."

Latifa bersandar di lengan Rio, mengencangkan cengkeramannya. Dia ingin Rio lebih mengandalkannya, dan lebih mempercayainya; Itulah yang selalu Latifa inginkan. Tapi Rio tidak mau melakukan itu, jadi Latifa tidak punya pilihan selain mendekatinya sendiri.

 

"Memang benar aku merahasiakannya. Kemarahanmu bisa aku mengerti."

 

"Aku gak marah......." Nada bicara Latifa berubah dari cemberut menjadi sedih.