Knight's Respite – Interlude : 「Hero dari Beltrum」

 

Di Ibukota Kerajaan Beltrum, Beltrant, dan di dalam Istana kerajaan.......

 

"Apakah Kouta dan Saiki baik-baik saja....? Dan Haruto juga......"

Hero yang dipanggil ke Kerajaan Beltrum, Shigekura Rui, menatap ke arah timur laut sambil berbicara pada dirinya sendiri. Itu adalah arah wilayah Marquess Rodan di mana markas Restorasi berada, serta Kerajaan Galarc berada.

 

[ Hal ini sangat mengganggu karena tidak ada cara untuk mengkonfirmasi keadaan orang-orang yang berada sangat jauh...... ]

Rui menghela napasnya dengan lesu.

 

[ Entah kenapa, akhir-akhir ini aku merasa sedang galau...... ]

Rui menggelengkan kepalanya, tahu karena tidak ada gunanya merasa seperti itu. Namun, dia didorong oleh dorongan untuk menghela napasnya drngan berat terlepas dari itu.

 

[ Negara ini menakutkan....... ]

[ Sulit untuk mengungkapkannya dengan kata-kata, namun itu seperti ada kegelapan yang dalam dan pekat yang ada di sekitar Kastil. Aku ingin mengetahui apa itu.

Dan rasa gelisah di dadaku ini tidak memudar sama sekali...... ]

 

Dengan ekspresi sedikit kaku, Rui melihat ke bawah ke kota di sekitar Kastil. Saat itu, seorang gadis muncul di belakang Rui, memanggilnya.

"Rui?"

 

Rui berbalik dan membalas gadis itu— yang merupakan kekasihnya.

"Ya, Akane." 

 

"Apa ada yang salah? Mengapa kamu melihat ke luar?"

 

"Aku hanya sedang berpikir. Tentang Keadaan Kouta dan lainnya."

 

"Begitu ya......." Ekspresi Akane diwarnai dengan sedikit kesedihan dan pengertian.

 

"Kouta seharusnya baik-baik saja. Dia memiliki Saiki dan Haruto bersamanya. Kita mungkin bisa pergi menemui mereka suatu hari nanti."

 

"Ya."

 

Mereka berdua bertukar kata lembut, menatap langit yang terhubung dengan Galarc.

 

◇◇◇◇

 

Sementara itu, di Galtuuk, Ibukota Kerajaan Galarc.....

Beberapa waktu telah berlalu sejak Rio dan yang lainnya memulai pesta teh mereka di Mansionnya. Saiki Rei dan Murakumo Kouta sedang berjalan menyusuri koridor Kastil, mengikuti Duke Huguenot.

 

"Aku yakin kamu telah mendengar ini dari Putri Christina sebelumnya, namun kita akan menuju ke kamar Hiroaki-sama. Aku akan segera pergi setelah menyapanya, namun kami ingin kalian berdua lebih banyak berinteraksi dengannya." Jelas Duke Huguenot saat mereka berjalan.

 

Memang, alasan mengapa Christina membawa Kouta dan Rei ke Kastil Galarc adalah agar mereka berteman dengan Hiroaki, jika memungkinkan.

 

Hiroaki tampak tidak terlalu antusias untuk berteman dengan orang-orang dari kampung halamannya, hanya berbicara singkat dengan mereka saat dalam pertemuan besar. Namun Christina percaya akan lebih baik baginya untuk memiliki teman yang berjenis kelamin sama dengannya— Apalagi jika mereka bisa membicarakan kampung halaman mereka bersama.

Keduanya adalah kandidat yang sempurna untuk peran seperti itu.

 

"Aku mengerti. Aku hanya sedikit gugup."

Rei, yang sekarang berstatus sebagai seorang Baron, memiliki ekspresi yang sedikit kaku.

 

"Hahaha. Tidak perlu khawatir. Tidak masalah jika suasana hati Hiroaki-sama sedikit memburuk di sana-sini. Aku yakin ada berbagai hal tentang kampung halamannya yang hanya bisa kalian bicarakan dengannya, jadi akan sangat bagus jika kalian bisa mengambil kesempatan ini untuk menjadi temannya."

 

Dengan begitu, kelompok itu sampai di kamar Hiroaki sambil mendiskusikan hal-hal seperti itu.

Ksatria yang berjaga di luar ruangan mengumumkan kedatangan mereka, dan mereka masuk untuk melihat Roanna dan Hiroaki duduk di sofa di dalam ruangan itu.

 

"Oh, lama tidak bertemu, Duke Huguenot. Dan Rei dan Kouta juga ada di sini.....?"

Hiroaki ingat nama dan wajah mereka karena mereka adalah beberapa dari sedikit orang dari dunia yang sama dengannya, dan anggota dari organisasi yang sama.

 

"Lama tidak bertemu." Kata Rei.

Kouta juga menundukkan kepalanya.

 

"Ya. Tapi sepertinya kalian baik-baik saja. Jadi ada masalah apa?"

Fakta kalau Hiroaki segera menyelesaikan reuni mereka dan menanyakan urusan mereka menunjukkan kalau mereka masih sebatas kenalan saat ini.

 

[ Ini pasti berkat Roanna. Dia dalam suasana hati yang jauh lebih baik daripada satu minggu yang lalu. ]

Pikir Duke Huguenot, melihat sikap Hiroaki.

 

[ Meski begitu, satu kesalahan dalam tindakan mereka berdua bisa membuatnya suasana hatinya kacau lagi. ]

 

"Rei-dono telah diberi gelar Baron dan secara resmi bergabung dengan Restorasi. Karena dia berasal dari kampung halaman yang sama denganmu, aku membawanya ke sini untuk bertemu denganmu secara formal."

 

Christina telah memperingatkan mereka kalau Hiroaki mungkin tidak senang mendengar kalau mereka membawa orang untuk menjadi temannya, jadi Duke Huguenot menyampaikan penjelasan itu sebagai gantinya.

 

"Oh? Jadi kau sudah menjadi Baron."

 

"Ya. Aku mulai bertunangan dengan seorang wanita dari keluarga Baron dengan tujuan untuk menikah."

 

"Hmmm."

Hiroaki menunjukkan minat pada itu, menyeringai tipis.

 

"Masa depan Rei-dono akan lebih aman jika dia bisa lebih dekat denganmu, Hiroaki-sama. Karena kalian semua sudah berkumpul, kalian harus mengobrol di antara kalian sendiri tentang dunia asal kalian. Aku izin permisi sementara itu."

Dengan kata-kata itu, Duke Huguenot meninggalkan ruangan. Dia berhasil membuat Hiroaki dengan santai, membuatnya mendengus senang. Hal itu menyisakan Hiroaki, Roanna, Rei, dan Kouta di dalam ruangan itu.

 

"Yah, duduklah. Mungkin akan menyenangkan untuk berbicara dengan beberapa orang dari dunia yang sama sesekali. Orang Jepang lainnya agak brengsek, tapi kalian berdua tidak terlihat seperti itu." Kata Hiroaki.

 

"Kalau begitu, jika kamu tidak keberatan. Ayo duduk, Kouta."

 

"Ya, permisi."

Rei dan Kouta duduk di sofa yang kosong.

 

"Hiroaki..... Tunggu, mungkin aku harus memanggilmu Hiroaki-sama?" Rei hendak mulai berbicara, lalu berhenti sejenak untuk bertanya-tanya tentang bagaimana caranya untuk memanggil Hiroaki.

 

"Oh, aku tidak ingin disapa dengan formal oleh sesama orang jepang. Panggil saja dengan 'Hiroaki' tidak apa-apa."

 

"Baiklah. Lalu, Hiroaki. Agak memalukan berbicara dengan sesama orang jepang lain seperti ini ketika kita berada di dunia lain."

 

"Ya, itu benar." Hiroaki setuju.

 

"Apakah begitu?"

Kouta sepertinya tidak mengerti.

 

"Kau ini. Misalnya seperti, kau akhirnya dibawa ke dunia baru untuk bersenang-senang, jadi bertemu orang jepang lainnya seperti tiba-tiba terseret kembali ke kenyataan." Kata Rei.

 

"Ya, tepat sekali. Benar-benar klise." Hiroaki setuju sekali lagi dengan ini, menunjuk ke arah Kouta.

 

"Kouta benar-benar bertemu Miharu untuk pertama kalinya hari ini. Dia sangat bingung ketika mau menyapanya." Kata Rei.

 

Rei dan Kouta baru pertama kali bertemu Miharu hari ini, dan mereka memberinya salam singkat dalam perjalanan ke Galarc.

 

 "A-Aku tidak seperti it......"

 

"Tidak, tidak, kau benar-benar malu di depannya."

 

"Itu karena...... Dia imut. Seperti selebriti."

Kouta mengakui dengan enggan, wajahnya memerah.

 

"Oh, Miharu yang tinggal dengan si bajingan Haruto itu, kan? Yah, kurasa dia salah satu yang tercantik bahkan untuk dunia ini, tapi....."

Hiroaki sepertinya ingin menolak.

 

"Dia bukan tipemu, Hiroaki?"

Rei bertanya sambil tersenyum.

 

"Lebih tepatnya, seorang gadis jepang yang cantik tidak memiliki banyak pengaruh di dunia fantasi. Hal itu tidak menarik bagiku. Jika kalian datang ke dunia baru, kalian ingin mencari gadis cantik dari dunia itu, bukan? Ini seperti memesan shoyu ramen di restoran Italia."

 

"Ya, itu pernyataan bagus. Kita berada di dunia yang berbeda sekarang, jadi mengapa kita membidik ke arah sana? Aku sangat mengerti."

 

"Hee! Kau mungkin benar-benar layak untuk diajak bicara, ya?" Hiroaki sangat senang.

 

"Aku adalah seorang pembaca yang cukup maniak dari novel web isekai yang sangat populer. Dari kedengarannya itu, apa kau juga?"

 

"Oh, baiklah. Kurasa ini sedikit memalukan, jadi simpan ini di antara kita saja..... Tapi aku juga menulisnya."

 

"Whoaa, benarkah? Aku mungkin pernah membacanya sebelumnya! Apa nama novelmu?”

 

"Tidak, aku bilang itu memalukan. Tapi aku kira itu memang mendapatkan beberapa ulasan bagus."

 

Maka dari itu, percakapan antara Hiroaki dan Rei menjadi lebih hidup.

 

[ A-Aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan....... ]

Pikir Kouta.

 

Bahkan sebagai sesama orang Jepang, Kouta tidak pernah masuk ke dalam budaya wibu itu.

 

[ Aku terkejut. Aku tidak menyangka Hiroaki-sama akan begitu senang berbicara dengan anak laki-laki seusianya. ]

Roanna juga tidak tahu apa yang mereka bicarakan, tetapi dia heran melihat Hiroaki dalam suasana hati yang baik mengobrol dengan seseorang seusianya.

 

"Jadi Isekai biasanya dibagi menjadi tipe reinkarnasi dan tipe transfer, tapi tipe mana yang kau suka?"

Hiroaki bertanya pada Rei.

 

"Aku suka keduanya, tapi sebelum akh datang ke dunia ini, aku terobsesi dengan genre gourmet."

 

"Oh.....? Ah, Isekai tipe gourmet terlambat untuk masuk dan menjadi terlalu jenuh, setelah genre yang ada."

Alis Hiroaki berkedut tertarik pada sesuatu.

 

"Benar. Ada karya-karya yang mencoba orisinal di antara mereka, seperti di mana hero wanita dari Isekai pergi ke Jepang dan berjalan-jalan untuk mencoba setiap makanan bersama dengan karakter utama. Aku menandainya karena menarik, namun aku datang ke dunia ini sebelum aku selesai membacanya, dan itu membuatku agak frustrasi."

 

"Sungguh? Lalu apa judulnya?”

 

"Agak memalukan untuk mengatakan ini di depan Roanna-san— Ah, aku hanya bisa mengatakan bagian ini dalam bahasa jepang. Judulnya itu The Modern Gourmet Tour with a Loli Hag."

Rei telah berbicara bahasa dunia ini sejak mereka berada di depan Roanna, namun dia hanya memberikan gelar kepadanya dalam bahasa jepang.

 

"Ap— Apaan dengan judul konyol itu?!"

Kouta tersedak karena terkejut. Roanna memiringkan kepalanya dengan bingung.

 

"Aku belum membaca semuanya, tapi aku dengar itu sebuah mahakarya. Settingan terjadi antara jepang dan dunia lain untuk menghindari situasi klise. Aku rasa sudah cukup bagus untuk diterbitkan."

Kata Rei penuh semangat.

 

"Rei...... Kau benar-benar tahu cerita bagus. Tidak, kau sebenarnya seorang jenius, bukan?"

Hiroaki berseri-seri dengan seluruh ekspresinya, memuji Rei dengan penuh semangat.

 

Dengan demikian, Hiroaki berteman dengan Rei dan Kouta, persis seperti yang direncanakan Christina—Atau bahkan mungkin lebih baik dari yang dia rencanakan.

 

{ TLN : wkkwkwkwk }