Hero's Rhapsody – Epilog : Keputusan Sakata

 

Dengan acara pertemuan pernikahannya dengan Liselotte yang berakhir dengan kegagalan, Hiroaki meninggalkan ruang tamu dan mulai berjalan menjauh untuk melampiaskan amarah yang ditahannya di depan Liselotte. Langkah kakinya sangat cepat.

 

"T-Tolong tunggu, Hiroaki-sama! Ke mana kamu akan pergi?" Roanna bergegas mengejarnya.

 

"Kembali ke kamarku. Tinggalkan aku sendiri untuk sementara waktu. Simpan pembicaraannya untuk nanti."

Hiroaki mengarahkan pandangannya ke depan. Duke Huguenot juga mengikutinya dengan langkah cepat.

 

[ Jika dia bahkan tidak mengizinkan Roanna yang cukup dekat dengan, dia pasti sedang dalam suasana hati yang sangat buruk. Ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan pernikahannya dengan Putri Rosalie. ]

[ Aku ingin mengkonfirmasi niatnya tentang apa yang harus dilakukan tentang pertunangan dengannya, tapi..... Sepertinya itu tidak mungkin untuk sekarang. ]

Pikir Duke Huguenot dengan panik. Hiroaki dalam keadaan jengkel, tidak ada yang tahu apa yang bisa dia katakan.

 

Hiroaki memiliki rasa bangga yang membuatnya berpura-pura tidak marah, tetapi tampilannya itu setipis kertas— sangat mudah untuk melihat seberapa kuat kemarahannya sebenarnya.

 

Pada kenyataannya, itulah yang dirinya yang sebenarnya.

 

[ Ah, aku sangat muak dengan ini. Dia hanya harus pergi dalam pikiranku dan menciptakan suasana untuk membuatku berpikir kalau aku punya kesempatan ketika dia tidak pernah berencana menikahiku dari awal...... ]

Hiroaki sedang membangun kebenciannya terhadap Liselotte.

 

[ Ugh. Jujur, apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku menggunakan pertunanganku dengan Liselotte sebagai syarat untuk menikahi Rosalie, tapi..... ]

 

Pertunangan Hiroaki dan Rosalie masih merupakan masalah yang sangat rahasia. Karena belum diputuskan dan diumumkan secara resmi, dia bisa dengan mudah mengabaikannya, tapi.....

 

[ Tetapi jika aku menolak Rosalie sekarang, orang-orang pasti akan berpikir aku tidak bisa melupakan Liselotte atau semacamnya. Persetan dengan ini. ]

 

Hiroaki pada dasarnya menggali kuburannya sendiri;  rencananya tidak benar-benar berjalan sesuai keinginannya. Hiroaki mendecakkan lidahnya dan terus berjalan. Dia tidak terlalu menyukai Rosalie — Dia hanya menganggapnya sebagai anak berusia tiga belas tahun dan terlalu kekanak-kanakan.

Dia memang berpikir ada potensi masa depan dalam penampilannya, jadi dia tidak memiliki keluhan tentang benar-benar menikahinya. Namun, dia masih tidak senang dengan situasinya, dan kekesalannya semakin bertambah.

 

[ Ugh, aku ingin kembali ke bumi. Aku ingin pulang dan bermain game. Apa aku akan kembali ke bumi jika aku melompat dari sini dan bunuh diri? ]

 

{ TLN : Sasuga memang ini orang satu }

 

Hiroaki melihat ke luar jendela koridor ke halaman di bawah dan melihat dua gadis yang dikenalnya dengan rambut berwarna lavender.

 

"Hah.....?"

 

Hiroaki membeku di langkahnya dan menatap dua orang yang berjalan melewati halaman. Atau lebih tepatnya, tiga orang. Ada seorang anak laki-laki berambut abu-abu di belakang keduanya di depan. 

Laki-laki itu adalah Rio.

 

"Jadi mereka masih hidup....." Kata Hiroaki.

 

Saat itulah Roanna dan Duke Huguenot memperhatikan keduanya di halaman juga.

 

"Putri Christina dan Putri Flora ?!" Roanna berteriak kaget.

 

"Ha..... Hahaha....."

Bahkan Duke Huguenot berada dalam kondisi bingung yang langka, suara tawa keluar darinya tidak dipaksakan sekali pun.

 

Dengan Christina dan Flora yang masih hidup, dia tidak lagi perlu khawatir tentang keadaan pernikahan Hiroaki dan Rosalie; Hal itu sudah memenuhi dirinya dengan perasaan lega.

"K-Kita harus pergi menemui mereka! Duke Huguenot, Hiroaki-sama, ayo cepat!"

 

"Ya."

Roanna dan Duke Huguenot bergegas kembali ke koridor.

 

"Hah? Oh....."

Hiroaki menjawab dengan samar dan memperhatikan mereka berdua menghilang, lalu dia melihat kembali ke tiga orang yang mendekati Kastil di halaman. Anehnya, mengetahui kalau Kedua Putri itu masih hidup tidak membuatnya merasa senang.

 

[ Bagus untuk mereka, kurasa.... Tapi mengapa mereka bersama dengan bajingan itu? ]

 

Di dalam dada Hiroaki, terasa sesuatu terbakar dengan tenang dan intens, namun terasa dingin.

Christina dan Flora memiliki ekspresi dengan bahagia yang belum pernah dilihatnya di wajah mereka, dan mereka berjalan di jarak yang jauh lebih dekat daripada saat mereka bersamanya. Dia tidak menyukai hal itu.

 

"Hmm, jadi mereka masih hidup..... Yang artinya Flora kembali menjadi istri pertamaku?"

Hiroaki berpikir sejenak, lalu angkat bicara.

 

"Aku sudah memutuskannya..... Aku akan bertunangan dengan Rosalie." Kata Hiroaki, tapi dengan nada pahit.