"Selamat pagi, Yang Mulia."
Rio berhenti mengayunkan pedangnya dan menyapa keduanya.
"............"
Mereka berdua membeku dengan mata melebar terpana.
"Apa ada yang salah?"
Rio bertanya dengan rasa penasaran.
"Ah, bukan apa-apa. Hanya saja rambutmu sekarang berwarna hitam......"
Christina mengatakannya dengan ragu-ragu.
"Ah, kupikir tidak ada alasan untuk menyembunyikannya saat aku di sini, jadi aku melepaskan artefak sihir yang mengubah warna rambutku. Aku rasa sudah empat tahun berlalu sejak kalian melihatku dengan warna rambut ini."
Kata Rio, mengangkat bahunya dengan ringan.
"Warna rambut benar-benar mempunyai dampak yang besar atas penampilan seseorang..... Saat aku melihatmu seperti ini, aku bisa dengan jelas melihat kemiripan dirimu di masa lalu."
"Ya, sama seperti dulu......"
Flora mengangguk sambil menatap wajah Rio.
"Bagaimanapun, warna rambut ini adalah warna rambut yang unik di wilayah Strahl. Selain itu, ini masih terlalu pagi — apa kalian sudah cukup beristirahat?"
Kata Rio, mengubah topik dengan agak malu-malu.
Christina tertawa dan menjawabnya.
"Iya. Tempat tidurnya sangat nyaman, kami bisa tidur dengan nyenyak. Meskipun kami berdua tidur lebih awal, kami akhirnya bangun lebih awal juga."
"Syukurlah jika begitu."
"Lampu ruang tamu menyala tetapi tidak ada orang di di sana, jadi kami berpikir kamu mungkin pergi ke luar. Apa kamu sedang melakukan latihan pagimu?"
"Ya, meskipun aku baru saja selesai."
"Kamu memang orang yang pekerja keras bahkan di jam sepagi ini."
"Tidak, ini hanya rutinitas harianku."
"Benarkah? Saat di Akademi, aku sering melihatmu berlatih dengan pedangmu sendirian setelah kelas berakhir. Kamu juga belajar dengan sungguh-sungguh di perpustakaan."
Christina mengenang hal itu dan tertawa kecil.
"Onee-sama..... Kamu sebenarnya selalu memperhatikan Rio-sama dengan seksama, benar?"
Flora bertanya dengan rasa penasaran. Dia ingat Christina sering memperingatkannya agar tidak mendekati Rio pada saat itu.
"A-Aku tidak selalu memperhatikannya; Kegiatannya kebetulan selalu berbarengan dengan kegiatanku. Faktanya, kamu juga sering bersamaku."
Kata Christina, membela dirinya dengan tersipu malu.
"Hal itu pasti membawa kembali kenangan. Aku ingat sering melihat Putri Christina di perpustakaan......"
Rio mengingat kembali masa-masa Akademinya.
"Aku akan pergi dan menyiapkan sarapan. Cukup dingin di pagi hari, jadi mari kita masuk ke dalam. Aku akan menyiapkan minuman hangat untuk kalian."
Kata Rio sambil menyarungkan pedangnya dan kembali ke dalam rumah batu.
◇◇◇◇
Rio dan kedua Putri sarapan di meja makan rumah batu sebelum diskusi penting mereka. Mereka makan bubur jamur dan telur, Omelet lunak, sosis dan bacon, sup, dan salad. Jus apel disiapkan sebagai minuman.
"Terima kasih sudah menyiapkan sarapannya."
Mereka mulai makan.
"Sangat enak......"
"Makanan ini benar-benar enak! Ini luar biasa enak."
Christina dan Flora sama-sama memasukkan sendok ke mulut mereka saat mereka berpikir.
Yang tertua berkedip dan memberikan pendapat miliknya, sementara adik perempuannya mengungkapkan kebahagiaannya persis seperti yang dia rasakan, membuat mereka berdua benar-benar berlawanan satu sama lain.
"Aku senang makanannya sesuai dengan seleramu. Tadi malam kalian hanya makan bubur karena mudah dicerna, jadi aku berpikir kalau aku akan menyiapkan sedikit tambahan di pagi ini agar kalian tidak merasa lapar. Tolong, makanlah."
Mendengar kata-kata dari Rio, keduanya meraih semua hidangan yang berbeda.
"Di mana kamu belajar memasak hidangan lezat seperti ini, Haruto-sama?" Flora tiba-tiba bertanya.
"Aku membaca tentang dasar-dasar memasak di perpustakaan Akademi, kemudian aku berlatih dengan memasak untuk diriku sendiri. Ketika Miharu dalam penjagaanku, dia mengajariku semua jenis hidangan dari dunia Hero dan meningkatkan kemampuanku."
"Miharu-sama....... Meski kami hanya bertukar kata-kata singkat di perjamuan, tapi dia tampaknya seperti orang yang sangat baik. Dia ada di pinggiran Rodania sekarang, benar?"
Flora bertanya tentang Miharu.
"Ya. Sara dan yang lainnya melindunginya di tempat yang aman."
"Kamu tidak harus menjawabnya jika kamu tidak mau, tetapi kamu tinggal bersama Celia Sensei dan Miharu sebelum bertemu dengan Restorasi, benat? Umm, apa mereka juga sudah tentang..... Identitasmu.....?"
Mengira perubahan topik adalah kesempatan yang sempurna, Christina memperhatikan ekspresi Rio sambil bertanya tentang Celia. Dia tidak yakin seberapa jauh dia bisa mengetahuinya, jadi dia tampak sedikit gugup karena bertanya seperti itu.
"Ya. Celia Sensei sudah tahu identitasku. Aku memiliki rumah batu lain seperti ini, dan kelompok Celia Sensei, Miharu, dan Sara tinggal di sana. Selama kalian bisa menepati janji kalian untuk tidak menyebarkan informasi tentang masa laluku seperti yang kalian janjikan kemarin, aku tidak punya niat untuk terus menyembunyikannya. Aku bermaksud memberi kalian informasi yang kalian butuhkan, jadi jangan terlalu gugup dengan itu."
Mempertimbangkan hubungan yang dimiliki Celia dengan Restorasi, akan lebih baik untuk menjaga hubungan baik dengan Christina dan Flora juga. Selain menjawab pertanyaan Christina, Rio menawarkan kata-kata ramah agar mereka bisa lebih santai.
"Oke....."
Ketegangannya sedikit mereda. Rasa tegang di bahu Christina mengendur saat dia mengangguk.
"Ada banyak hal yang terlibat, jadi membicarakannya akan memakan waktu lama, Ayo makan dulu, karena makanannya terasa lebih enak saat masih hangat."
Rio tersenyum selembut mungkin. Ekspresinya itu hampir seperti yang dia tunjukkan kepada Celia selama hari-hari Akademi mereka.
"Baik..."
Christina dan Flora terpana oleh pemandangan itu dan mengangguk.
Setelah itu, mereka melanjutkan makan sambil mengobrol tentang hidangan mereka dengan riang.
Christina dan Flora sama laparnya seperti yang diharapkan Rio dan menghabiskan semua makanan secara keseluruhan, mengakhiri waktu sarapan mereka.
◇◇◇◇
Setelah makan, Rio menyiapkan teh segar dan duduk kembali di meja makan, menghadap kedua Putri kembar yang ada di seberangnya.
"Aku akan dengan senang hati menjawab pertanyaan tentang masa laluku, tetapi apa kita akan lebih baik untuk mendiskusikan rencana tentang masa depan terlebih dahulu?"
Rio memulainya lebih dulu.
Christina mengangguk tegas.
"Ya."
"Dua hari telah berlalu sejak kalian berdua menghilang. Rodania pasti sedang dalam keadaan gempar sekarang."
"Aku bisa membayangkannya......"
"Menurutmu, apa pengaruh hilangnya kalan terhadap Restorasi?" Rio bertanya, menatap Christina.
"Mereka pasti akan sedikit terguncang, dan tidak akan lama sebelum kaum bangsawan mulai meninggalkan kami untuk pemerintahan utama Beltrum. Paling buruk, organisasi bisa berantakan."
"Aku mengerti. Jadi seperti yang aku perkirakan."
Kata Rio, mengerutkan keningnya atas jawaban suram dari Christina.
Ketika berhadapan dengan politik, sangat penting untuk memiliki alasan yang sah untuk membenarkan tindakan faksi seseorang. Tanpa alasan itu, para bangsawan Restorasi tidak akan berbeda dengan pemberontak Kerajaan. Legitimasi Restorasi saat ini dipertahankan oleh kehadiran kedua Putri Raja saat ini— Pewaris pertama dan kedua takhta. Hilangnya kedua tokoh ini berarti hilangnya legitimasi organisasi.
{ TLN : Legitimasi itu hak kekuasaan/pemegang kekuasaan }
"Duke Huguenot dan Marquess Rodan telah mendapat kekuasaan mereka secara politik sebagai pemimpin organisasi, jadi mereka tidak akan mundur pada tahap ini, tetapi tidak banyak bangsawan berpangkat rendah dengan keberanian untuk menentang pemerintah utama tanpa keduanya. Keberadaan kami sebagai simbol politik." Kata Christina dengan tegas dan datar.
"Tapi jika itu simbol politik yang mereka butuhkan, maka Hiroaki-sama masih ada sebagai Hero....."
Kata Flora dengan gugup.
"Itu memang benar, Hiroaki-sama dapat memainkan peran sebagai simbol politik, tetapi selama dia tidak menikah denganku atau Flora, hubungannya dengan Kerajaan Beltrum terlalu lemah. Dia tidak layak menjadi simbol oposisi terhadap pemerintah utama. Hal itu akan menjadi masalah yang berbeda jika dia sudah menikahi salah satu dari kita......"
Dalam keadaan saat ini, Hiroaki adalah penguat besar untuk legitimasi organisasi, tetapi dia tidak bisa bertindak sebagai simbol sepenuhnya. Secara kiasan, dia seperti aksesori yang dikenakan untuk membuat pemakainya terlihat bagus.
"Begitu ya....."
Ekspresi Flora jatuh ketika dia memahami situasinya.
Rio menyebarkan peta yang telah dia siapkan sebelumnya di atas meja, menunjuk ke lokasi Kerajaan Paladia.
"Ini adalah peta kasar wilayah Strahl. Kta saat ini berada di Kerajaan Paladia. Jika kita dengan santai berjalan ke Rodania dengan berjalan kaki, itu akan memakan waktu sekitar satu setengah bulan tergantung dengan cuaca."
".........."
Ekspresi Christina tetap tegas seperti biasanya.
"Yang mana yang akan memakan waktu terlalu lama, sepertinya? Beberapa minggu ketidakhadiran dapat memiliki pengaruh yang tidak dapat diubah pada organisasi." Kata Rio.
"Ya. Duke Huguenot tidak akan hanya diam dan melihatnya berantakan, jadi aku yakin dia akan melakukan beberapa bentuk pergerakan, tapi....."
"Tapi Restorasi tidak memiliki solusi seperti itu, kan?"
"Dia mungkin akan menyusun rencana di sekitar kehadiran Hiroaki-sama. Meskipun demikian, tidak ada yang dapat dilakukan oleh Restorasi sendiri, dan pembubaran politik kami dari Kerajaan berarti kita tidak dapat bergantung pada pemerintah utama. Yang artinya......"
Christina tampak termenung ketika dia menjawab pertanyaan Rio. Dia sepertinya sudah selesai mengatur pikirannya dan menatap Rio.
"Amakawa-dono, aku ingin meminta sesuatu darimu."
"Apa itu?"
"Bisakah kamu mengubah tujuan kita dari Rodania ke Galtuuk, Ibukota Kerajaan Galarc?"
Kata Christina, memintanya.
"Aku bisa melakukannya, tapi bolehkah aku bertanya alasannya?"
"Ada kemungkinan besar kalau Duke Huguenot akan mencari bantuan dari Galarc. Faktanya, satu-satunya kesempatan untuk keluar dari situasi ini adalah dengan mengandalkan Galarc. Hal ini adalah pilihan terakhir yang agak berisiko, tapi aku tidak bisa memikirkan ide bagus lainnya."
"Rencana seperti apa itu?"
Rio tidak terbiasa dengan cara kerja bagian dalam Restorasi, jadi dia harus mengandalkan Christina untuk informasi lebih lanjut.
"Syarat minimum yang diperlukan untuk mengangkat Hiroaki-sama menjadi simbol Restorasi adalah pernikahan dengan seorang bangsawan Beltrum yang belum diturunkan pangkatnya menjadi subjek Kerajaan."
Kata Christina, menjelaskan.
Dengan kata lain, Hiroaki harus menikahi anggota keluarga Kerajaan Kerajaan Beltrum. Penurunan pangkat dari bangsawan ke subjek terjadi ketika seorang anggota Keluarga Kerajaan menikahi siapapun yang bukan bangsawan.
"Satu-satunya yang dapat memenuhi kondisi itu dalam Restorasi adalah aku dan Flora. Jika mereka mencari di luar organisasi seseorang untuk memenuhi persyaratan itu, mereka harus menghindari pemerintah utama Beltrum karena alasan yang aku katakan sebelumnya. Ini berarti pilihan termudah yang bisa dilakukan Duke Huguenot adalah Kerajaan Galarc."
"Apa ada seseorang yang mempunyai darah Beltrum di Keluarga Kerajaan Galarc?" Rio bertanya.
"Dia sudah meninggal, tetapi ibu dari Raja Francois adalah adik perempuan dari Raja Beltrum sebelumnya — Dengan kata lain, bibi buyutku. Dalam hal perkawinan dengan bangsawan asing, Raja yang bersangkutan diperbolehkan untuk mempertahankan statusnya di tanah airnya. Mereka hanya dapat mengklaim status itu dalam keadaan tertentu, tetapi keadaan itu juga berlaku untuk keturunan langsung mereka dari dua generasi."
Keturunan langsung dari dua generasi yaitu berarti anak dan cucunya.
"Yang artinya....... Putri Raja Francois — Putri Charlotte — bisa mengklaim status sebagai bangsawan Beltrum dalam keadaan tertentu?"
Kata Rio sambil menyebut nama salah satu calon yang dia kenal. Pada saat yang sama, dia mengingat wajah Charlotte saat dia menggodanya di perjamuan.
"Benar. Putri Ketiga Rosalie juga akan cocok dengan kondisinya. Namun, keadaan yang diperlukan untuk mengklaim status sebagai bangsawan Beltrum sangat terbatas, seseorang biasanya tidak akan pernah melakukannya, jadi itu tidak akan banyak membantu...."
"Jika keadaan terbatas seperti itu terjadi, apa itu akan menyebabkan masalah?"
[ Dan keadaannya harus seperti apa? ]
Rio telah menanyakan ini, tetapi secara tidak langsung.
"Ya. Mengklaim status itu sendiri sederhana — Hanya perlu perubahan hubungan Kerajaan. Dengan kata lain, transfer dari Royalti Galarc ke Royalti Beltrum. Faktor terpenting dari perubahan ini adalah kemauan dari orang yang terlibat, dan Keluarga Kerajaan yang menerimanya tidak dapat menolak tanpa alasan yang di sah. Dengan demikian, dimungkinkan bagi Putri Charlotte atau Putri Rosalie untuk menjadi anggota keluarga Kerajaan Beltrum."
Kata Christina, menjelaskan situasi di mana pengecualian dapat diterapkan.
"Bukankah transfer seperti itu menyebabkan segala macam masalah? Apalagi jika harus mendapat izin dari kedua Kerajaan." Kata Rio.
Jika transfer dapat dilakukan hanya dengan kehendak orang yang terlibat, mereka dapat mengambil risiko menimbulkan kemarahan Keluarga Kerajaan tempat mereka ditransfer atau menciptakan perselisihan kursi mahkota dan perselisihan faksi dalam Keluarga Kerajaan tempat mereka ditransfer.
"Tepat. Pengecualian dibuat untuk memungkinkan anggota Keluarga Kerajaan kembali ke Kerajaan asal mereka dalam kasus seperti Kerajaan asing berada dalam bahaya, atau Kerajaan asal kehilangan semua ahli waris takhta. Di luar keadaan darurat, diskusi umumnya terjadi antara dua Kerajaan yang terlibat, transfer hanya ketika kesepakatan tercapai. Tergantung pada bagaimana diskusi berlangsung, transfer mungkin tidak disetujui. Tetapi sangat tidak mungkin untuk transfer terjadi di luar keadaan darurat sejak awal."
Dengan kata lain, Kerajaan tidak dapat menolak pewaris dari Kerajaan lain, dan mereka juga tidak dapat mengusir kerabat sedarah dari keluarga Kerajaan mereka sendiri yang mencari hak waris karena secara moral tidak dapat diterima.
"Jadi, jika Duke Huguenot menerima Putri Charlotte atau Putri Rosalie, dia akan melakukannya dengan menjadikannya kurang lebih sebagai pewaris takhta?"
"Ya, dia harus memutarbalikkan hal-hal seperti itu. Jika salah satu Putri Raja Francois bertunangan dengan Hiroaki-sama, dukungan Kerajaan Galarc terhadap Restorasi di masa depan akan terjamin...... Bahkan jika beberapa orang mengungkapkan keraguan mereka atas legitimasi organisasi, kepergian orang-orang yang berstatus rendahan harus dicegah dengan cara ini."
Christina mengharapkan sejumlah orang meragukan legitimasi organisasi, karena kekuatan legitimasi lebih lemah daripada saat jika Hiroaki menikahi Flora atau dirinya sendiri. Kerajaan Galarc juga akan memiliki kontrol lebih besar atas organisasi di masa depan, yang merupakan titik ketidaksepakatan potensial lainnya.
"Kalau begitu, segalanya mungkin menjadi lebih sulit jika Yang Mulia muncul hidup-hidup setelah semuanya berkembang."
Hiroaki akhirnya akan menikahi seorang putri bangsawan Galarc sementara Christina dan Flora masih hidup. Jika seorang Hero dan seorang bangsawan mengumumkan pertunangan mereka secara terbuka, tidak akan mudah untuk membatalkannya lagi.
"Tepat sekali. Duke Huguenot akan sangat panik, jadi aku yakin dia akan mendekati Kerajaan Galarc sesegera mungkin — Itu satu-satunya pilihan yang dimiliki Restorasi untuk bertahan setelah hilangnya kami. Itu sebabnya, aku ingin menghindari masalah dengan menuju ke Ibukota Galarc secara langsung."
"Aku mengerti..... Kalau begitu, tujuan kita adalah Galtuuk. Kita harus menjaga jadwal yang ketat — Aku ingin mengawasi kondisi Putri Flora selama beberapa hari lagi, tetapi kita mungkin harus berangkat lebih awal dari itu." Kata Rio, melihat ke peta.
Flora mengepalkan lengannya dan mencoba menunjukkan berapa banyak energi yang dia miliki.
"A-Aku merasa jauh lebih baik sekarang! Aku bahkan bisa pergi hari ini jika perlu!"
Namun, Christina langsung menolak gagasan itu.
"Tidak. Kamu telah terkena racun dan demam sampai kemarin. Tidak mungkin aku mengizinkanmu bergerak tanpa mengamati kondisimu lebih lama."
"Aku setuju. Yang Mulia harus beristirahat setidaknya satu hari lagi, hanya untuk memastikan tidak ada efek samping yang terjadi di tubuhmu." Kata Rio setuju.
"Oke....."
Flora mengangguk dengan malu-malu, menyerah dengan ekspresi serius di wajah mereka berdua.
Namun, ekspresinya berubah menjadi senyuman tipis, senang karena mereka berdua mengkhawatirkan kesehatannya.
"Karena satu setengah bulan terlalu lama, kita bisa mempersingkat waktu jika aku menggendong kalian berdua. Ini akan memakan waktu sekitar satu minggu untuk sampai ke Galtuuk dengan cara itu."
Durasi ini mengasumsikan cuaca dan pergerakan yang baik melalui spirit art. Dia sebenarnya bisa tiba lebih cepat, tetapi Rio harus memperlambat pergerakannya saat membawa mereka berdua, dan dia juga harus menetapkan batas yang lebih rendah untuk berapa lama dia akan terbang dalam sehari.
"S-Satu minggu?!"
"Seperti yang sudah kamu ketahui, aku bisa bepergian dengan terbang. Dengan cara itu, menurutmu berapa lama kita bisa menunda keberangkatan kita?"
Rio bertanya kepada Christina, yang masih kaget.
"Mereka akan terus mencari kami selama beberapa hari ke depan. Tapi karena itu Duke Huguebukan yang sedang kita bicarakan, pembicaraan dengan Raja Francois dalam kasus kematian kami mungkin akan berlangsung pada saat yang sama. Mempertimbangkan waktu yang mereka butuhkan untuk mencapai kesepakatan dan membuat persiapan yang diperlukan, aku ingin Ibukota Galarc diberitahu tentang kelangsungan hidup kami di hari kesepuluh dari kami menghilang. Jika kita bisa tiba di Galtuuk dalam seminggu, maka aku yakin kita bisa menghabiskan dua atau tiga hari untuk masa pemulihan Flora. Namun, untuk benar-benar yakin, aku punya satu permintaan lagi..... Kamu juga bisa mempertimbangkannya sebagai saran......" Kata Christina, melihat ke peta.
"Apa itu?" Rio bertanya, memiringkan kepalanya.
"Dalam perjalanan ke Kerajaan Galarc, bisakah kita berhenti di salah satu kota sekutu kami?"
"Aku tidak keberatan, tapi..... Untuk apa?"
"Kota-kota besar memiliki artefak sihir yang mampu berkomunikasi jarak jauh. Hanya mereka dengan status tertentu yang dapat menggunakannya, tetapi kami seharusnya diizinkan untuk melakukannya jika kami mengungkapkan identitas kami. Aku berpikir untuk menggunakannya untuk memberitahu Galtuuk tentang kelangsungan hidup kami sebelum kedatangan kita di ke sana." Kata Christina, menyarankan.
"Aku mengerti, jadi kamu bisa menghubungi Galtuuk lebih awal dengan cara itu. Tapi aku pikir artefak komunikasi hanya memiliki jangkauan terbatas? Siapapun yang memiliki penerima dalam jangkauan tersebut dapat menerima pesan, jadi tidak disarankan untuk bertukar informasi rahasia. Apa kamu tidak masalah dengan itu?"
Rio hanya pernah membaca tentang artefak itu, jadi dia tidak sepenuhnya yakin bagaimana cara kerjanya.
"Itu bukan masalah. Selalu ada kota dalam jangkauan transmisi, menciptakan jaringan yang dapat menyampaikan pesan dari kota ke kota. Memang benar kalau itu tidak cocok untuk informasi rahasia, tetapi tindakan dapat diambil untuk melawannya dengan menggunakan kode atau menyamarkan informasi tersebut."
"Aku mengerti. Kalau begitu, Kerajaan sekutu terbaik untuk bisa kita kunjungi......."
Rio melihat peta, tetapi Christina mengarahkan jarinya ke suatu tujuan terlebih dahulu.
"Aku yakin jika Kerajaan Rubia seharusnya yang paling cocok."
"Dari tempat kita sekarang, akan memakan waktu kurang dari setengah hari untuk sampai ke sana jika aku membawa kalian berdua."
Kata Rio, melihat posisi di peta.
"K-Kurang dari setengah hari..... Itu luar biasa......"
Christina terkejut bahkan setelah mendengar waktu perjalanan ke Galtuuk. Jarak itu adalah jarak yang dengan mudah akan memakan waktu beberapa hari dengan berjalan kaki.
"Dua hari telah berlalu sejak kepergian kalian. Jika kita menghabiskan dua hingga tiga hari lagi untuk masa pemulihan Putri Flora, itu akan menjadi empat sampai lima hari. Jika kita menghabiskan dua hari bepergian ke Kerajaan Rubia, itu akan menjadi tujuh hari. Setelah kalian menggunakan artefak di sana untuk mengirim pesan, kita akan memiliki banyak waktu luang. Apa itu benar?"
"Benar. Kita seharusnya mempunyai cukup waktu."
Waktu yang mereka butuhkan itu entah kenapa membuat ekspresi Christina tampak senang.
"Aku senang aku bisa memenuhi permintaanmu. Apa hanya itu yang perlu didiskusikan mengenai apa yang akan datang? Aku akan menangani rute yang akan kita ambil nanti."
"Ya, itu sempurna. Aku merasa tidak enak karena menyerahkan segalanya kepadamu sekali lagi, Amakawa-dono......"
Rio dengan ringan menepis permintaan maaf dari Christina.
"Kita menuju tujuan yang sama pada akhirnya, jadi tidak ada masalah sama sekali. Jangan biarkan hal itu mengganggumu."
Namun, hal itu tidak cukup untuk meringankan ekspresi bersalah Christina. Dia menatap Rio dengan tekad.
"Ada begitu banyak hal yang harus kami syukuri, dan ada begitu banyak hal yang harus kami minta maafkan kepadamu. Bolehkah aku mengajukan beberapa pertanyaan untukmu?”
"Jika itu sesuatu yang bisa aku jawab, maka tentu saja."
Tidak ada keraguan dalam jawaban Rio.
"Pertama, aku ingin menanyakan detail tentang apa yang terjadi saat pelatihan di luar kelas......"
"Apa itu insiden ketika Putri Flora jatuh dari tebing, yang kamu maksudkan?"
"Itu juga, tapi juga apa yang terjadi setelah kamu terjatuh dari tebing saat kamu melindungi Flora. Aku dengar kamulah yang mengalahkan Minotaur di depan Flora....."
Satu-satunya yang tahu apa yang sebenarnya terjadi setelah jatuh dari tebing adalah Rio.
"Sebelum aku memberitahumu apa yang terjadi, aku juga memiliki permintaan untuk itu. Dapatkah aku memegang kata-kata kalian kalau kalian tidak akan pernah berbicara tentang apa yang aku katakan di sini kepada siapapun tanpa izin dariku? Aku mungkin berbicara tentang informasi yang ingin aku rahasiakan."
Rio pertama-tama membuat mereka berdua bersumpah kalau mereka akan merahasiakan informasi yang akan dia ungkapkan.
"Aku mengerti."
Christina mengangguk dengan ekspresi serius.
"Aku, Christina Beltrum, bersumpah kalau aku tidak akan pernah membicarakan apa yang aku dengar darimu kepada siapapun tanpa izin darimu. Bagaimana denganmu, Flora?"
Bahkan jika itu hanya kesepakatan lisan — tidak, karena itu adalah kesepakatan lisan, dia akan benar-benar melihatnya sampai akhir. Melanggar janji ini sama dengan kehilangan kepercayaan Rio selamanya. Bagi Christina, hal itu sudah tabu.
"Y-Ya. Aku bersumpah untuk itu."
Flora mengangguk gugup, merasakan ketegasan dari dari kakaknya.
"Terima kasih banyak. Lalu aku akan mempercayai kalian berdua dan memberitahu kalian apa yang terjadi."
Kata Rio, menundukkan kepalanya.
"Pertama, ada sesuatu yang perlu aku jelaskan sebelumnya. Aku yakin kalian sudah sedikit menyadarinya, tapi kemampuan yang aku gunakan bukanlah sihir."
Rio memutuskan untuk berbicara tentang spirit art terlebih dahulu. Menyembunyikan keberadaan spirit art dan menjelaskan rincian di sekitarnya akan menyebabkan lebih banyak masalah ke depannya.
Hal itu hanya akan menimbulkan kecurigaan jika dia terus menyembunyikannya, jadi dia pikir dia mungkin juga mengungkapkannya di bawah perjanjian kerahasiaan. Rio mengangkat tangan kanannya dan menciptakan gelembung air di tangannya.
"..........."
Christina dan Flora menahan napas dan membeku.
Seperti yang dikatakan Rio, mereka merasa teknik yang Rio gunakan bukanlah sihir, tetapi masih mengejutkan untuk mendengarnya secara langsung.
"Ini disebut sebagai spirit art, teknik yang mampu menciptakan fenomena yang berbeda dengan sihir. Berbeda dengan sihir, yang mengambil formula mantra ke dalam tubuh untuk digunakan, spirit art tidak memerlukan mantra verbal, dan fenomena yang diciptakan dapat sangat bervariasi tergantung dengan kemampuan penggunanya. Sayangnya, spirit art juga membutuhkan waktu lebih lama daripada sihir untuk bisa dipelajari."
Seiring dengan penjelasannya, Rio mulai menggerakkan gelembung di tangannya dengan cara yang tidak bisa dibuat ulang dengan sihir. Dia melemparkan gelembung selebar beberapa sentimeter seperti bola juggling, mengubahnya menjadi bentuk anjing, lalu mengubahnya menjadi bentuk kucing.
"H-Hebat......"
"Ini sangat lucu......."
Berbeda dengan keterkejutan yang dimiliki oleh Christina atas kontrol bebas yang dimiliki oleh spirit art, mata Flora berkilauan dengan kegembiraan saat melihat gelembung berbentuk anjing dan kucing itu.
"Aku juga bisa melakukannya seperti ini."
Rio meletakkan kucing air di atas meja dan membuatnya berjalan ke arah Flora.
"I-Imutnya! B-Bolehkah aku menyentuhnya?"
Flora menjadi lebih bersemangat. Dia mengulurkan tangan dengan ragu-ragu, menatap Rio.
"Tentu, silakan."
Rio mengendalikan kucing air dari jarak jauh, membuatnya naik ke tangan Flora.
"Whoaaa, rasanya dingin......"
Tangan Flora gemetar samar. Tekstur kucing itu sama persis dengan air, tapi gerakannya begitu nyata, Flora memiringkan kepalanya penasaran.