Ballad of Vengeance – Epilog : 「Keterikatan」
Di Kerajaan Beltrum, di suatu ruangan tertentu di Mansion Rodania, Sakata Hiroaki duduk di samping Roanna, menghadap Duke Huguenot.
"Satu minggu telah berlalu sejak Christina-sama dan Flora-sama menghilang. Dan Vanessa belum juga terbangun dari tidurnya, jadi kita tidak tahu apa yang telah terjadi. Tanpa adanya mereka berdua, Restorasi telah jatuh ke dalam kekacauan. Pada tingkat ini, para bangsawan bisa memberontak dan menyebabkan organisasi runtuh. Restorasi sedang menghadapi dilema terbesarnya."
Oleh karena itu, mereka harus memberikan pengobatan yang ampuh untuk mengatasi hal ini sesegera mungkin.
Duke Huguenot menjelaskan situasinya kepada Hiroaki dengan ekspresi paling serius yang pernah dia miliki.
"Yah, kurasa aku mengerti apa yang kau katakan..... Tapi apa kau serius?" Kata Hiroaki, menyilangkan tangannya dengan ekspresi kesal, lalu menatap Duke Huguenot dengan tatapan tidak puas.
Hiroaki telah menyaksikan kekacauan Restorasi dari jarak dekat minggu ini, tetapi dia tidak yakin apakah dia harus menerima proposal dari Duke Huguenot.
"Ya. Demi dirimu, Putri Ketiga Kerajaan Galarc, Rosalie akan menjadi istri pertamamu, dan Roanna akan menjadi istri keduamu. Aku dengan rendah hati memintamu untuk mengumumkan pertunangan ini sesegera mungkin."
"Hmm. Tahun depan, Rosalie akan berusia tiga belas tahun......"
[ Hal itu akan dengan mudah menjadi tindakan kejahatan jika jepang, bukan? ]
Meskipun Hiroaki tidak mengatakannya, bahkan dia pun merasa enggan menikahi seorang gadis seusia itu dengan mudah. Meskipun dia tidak sepenuhnya tidak mau, jika dia benar-benar jujur, dia berharap ada satu alasan lagi untuk memberinya dorongan terakhir.
{ TLN : wkwkkw loli aja di embat sama si mamank ini }
Ada satu alasan khusus yang muncul di benaknya, tetapi itu bertentangan dengan keyakinannya untuk memintanya sendiri. Atau lebih tepatnya, dia takut apa yang akan dipikirkan orang lain tentang dirinya jika dia melakukannya. Jadi, dia belum mencoba bergerak sendiri sampai sekarang.
Tetapi, sekarang dia memikirkannya, tidak ada kesempatan yang lebih baik dari saat ini — mungkin dia tidak akan pernah memiliki kesempatan yang lebih baik jika dia ragu-ragu di sini.
Itulah mengapa, dia memutuskannya sendiri.
".....Aku punya syarat."
Kata Hiroaki dengan nada dingin.
"Apa itu?"
Duke Huguenot menundukkan kepalanya seolah-olah dia bersedia menerima apapun.
Hiroaki berdeham dan memberikan syaratnya.
"Ini bukan hakku untuk bernegosiasi, jadi aku akan menyerahkannya kepadamu, tapi..... Aku ingin Liselotte sebagai istri ketigaku. Bisakah kau mewujudkannya?"
{ TLN : Sasuga mamank Hiroaki wkwkkwkw, mari kita liat apa yang terjadi dengan hero ini vol nanti }