Two Amethyst – Epilog

 

Beberapa jam setelah Christina dan Flora diteleportasi ke dalam hutan yang ada di Kerajaan Paladia.....

 

"Mm, aku lelah....."

 

Pada hari ini, Celia telah selesai mengajar di Akademi Rodania dan sedang berjalan melewati bangunan.

 

[ Kerja bagus untuk hari ini, Celia. ]

Kata Aishia yang berada dalam wujud rohnya.

 

[ Terima kasih. Ayo kita segera pulang dan makan sesuatu yang enak. ]

 

[ Oke. ]

Suara Aishia bergema dengan nada sedikit senang.

 

[ Ah, tapi aku harus mampir ke kantor dulu. Christina-sama dan yang lainnya seharusnya kembali hari ini. Jika mereka sudah tiba maka aku harus menyapa mereka. ]

Celia menjelaskan sambil menuju kantor pusat di dalam bangunan itu. Para bangsawan tinggi dan sekretaris mereka memiliki meja mereka di sana, dan meja Christina juga terletak di bagian paling belakang di samping kantor pribadinya. Dia sering menggunakan kantor itu.

 

Namun, biasanya seseorang di sana dapat mengetahui siapa yang akan datang ke sini, jadi mungkin saja berita tentang kembalinya Christina sudah tiba di kantor ini.

 

[ Meski begitu, jika mereka kembali, mereka mungkin lelah. Mungkin mereka sedang berlibur untuk hari ini. ]

Celia bertanya-tanya hal itu ketika dia sedang mengetuk pintu kantor Christina.

 

Knock, Knock.

 

"Aneh..... Apa tidak ada orang di dalam? Kalau dipikir-pikir, kita juga tidak melihat siapa pun dalam perjalanan ke sini." Kurangnya jawaban seseorang dari dalam pintu dan kehadiran orang lain membuat Celia memiringkan kepalanya dengan bingung.

 

[ Kantor seharusnya tidak benar-benar kosong sampai setelah usai jam kerja..... ]

 

Knock, Knock. Dia mencoba mengetuk sekali lagi, tetapi masih tidak ada jawaban. Tanpa pilihan lain, Celia membuka pintu sendiri.

 

"Permisi....."

Celia mengintip ke dalam, tetapi ruangan itu benar-benar sunyi. Tidak ada seorang pun di dalam.

 

[ Apa artinya ini? ]

Celia memiringkan kepalanya dengan ekspresi bingung, ketika Aishia tiba-tiba muncul di sampingnya.

 

Celia memarahinya dengan bingung.

"H-Hei, Aishia! Kamu tidak boleh muncul di sini, bahkan jika tidak ada siapain pun di sini—"

 

"Mundur. Aku merasakan kehadiran yang aneh."

Kata Aishia, menatap sudut ruangan.