Battlefield Symphony – Chapter 5 : Penguasa Medan Perang

 

Kembali sedikit lebih awal, di tempat Celia dan yang lainnya.......

 

"Tangkap mereka, Alfred!" 

Charles memberikan perintah itu sebagai tanda awal pertarungan. Alfred menyerang mereka dengan ekspresi agak tidak antusias.

 

"Semuanya, tolong mundur dan serahkan dia kepadaku!" Mengatakan itu, Orphia menembakkan busurnya dengan kecepatan yang mustahil untuk diikuti dengan matanya.

 

"!" 

Kecepatannya melebihi ekspektasi Alfred, yang membuat ekspresinya tercengang, tetapi dia mampu menghentikan serangan itu tanpa kesulitan dengan mengayunkan pedang dan memotong panahnya.

 

Namun, Orphia tidak terkejut dengan hal seperti itu – dia telah menembakkan panah cahaya ke arah Alfred dengan busurnya.

 

Alfred membaca serangan lawannya sekali lagi dan menghentikannya. Sejak saat dan seterusnya, Orphia mulai menembakkan serangkaian anak panah dengan kecepatan lebih dari cepat sebelumnya, setiap serangannya sangat akurat yang membuat kekuatannya sedikit berkurang. 

Selain itu, Orphia telah menargetkan area yang tidak akan langsung membuat lawannya mati secara instan – Alfred telah menyadari semua itu dengan mencegat panah cahaya yang datang ke arahnya.

 

Sementara itu, Orphia mengarahkan pandangannya ke arah lawannya, saat lawannya menghentikan semua serangannya.

 

[ Orang ini...... Dia sangat kuat. ]

Tatapannya penuh dengan rasa hormat padanya.

 

"Anak panahmu cepat dan bidikanmu sangat akurat, tapi kamu terlalu lemah."

Kata Alfred sambil melihat ke arah Orphia dengan ekspresi yang rumit.

 

"Oi, Alfred! Untuk apa kau bermain²?"

Charles meneriakinya.

 

Alfred menghela napas. 

"Aku tidak suka menyakiti wanita atau anak-anak. Jika kamu tidak melawan, aku tidak akan menyakitimu."

 

"Maaf, tapi aku harus melawanmu."

Orphia meminta maaf dengan tulus.

 

"Percuma saja. Tidak peduli seberapa akurat kamu menembakkan panahmu, hanya masalah waktu sebelum aku bisa mendekatimu. Seorang pemanah terampil sepertimu tahu apa artinya itu, kan?"

Alfred berusaha memadamkan semangat bertarung Orphia.

 

Orphia tertawa dengan manis. 

"Kalau begitu, aku harus berhenti menembak dalam garis lurus. Sepertinya aku salah menilai kekuatanmu....."

 

Alfred mengerutkan keningnya karena bingung, tetapi Orphia segera membidik ke arah yang berlawanan dan menembakkan panah cahayanya.