Sonata of Beginnings – Chapter 6 : Melarikan Diri

 

"C-Celia-Chan....?! Kenapa kamu ada di sini!?" 

Roland Claire berteriak ketika dia melihat keberadaan putrinya yang tiba² di ruang tanah tersembunyi di Mansion-nya.

 

[ C-Celia-Chan? ]

Sesaat, Rio hampir meragukan apa yang dia dengar.

 

"Ayah, berhentilah memanggilku seperti itu, kumohon......."

Celia berbicara kepada ayahnya sambil tersenyum tegang. Pada saat itu, Roland mendatanginya dan memeluknya.

 

"A-Apa kamu baik-baik saja? Setelah melihatmu diculik, aku menemukan surat yang tertulis tangan tulisan tanganmu. Aku sangat senang mengetahui kalau kamu baik-baik saja, tapi aku sangat khawatir."

 

"Aku sangat menyesal. Aku bertindak tanpa memberitahumu apapun tentang itu......."

 

"Tidak, kamu melakukan hal yang benar. Aku lebih suka kamu tetap melajang seumur hidup daripada menikahi bajingan itu!" Kata Roland dengan nada frustasi.

 

Sepertinya Celia sangat disayang oleh ayahnya. Roland bertubuh pendek dan ramping, tetapi semangat dan martabatnya memancarkan aura muda meskipun dia sudah tua. Meski begitu, dia terlihat agak ceroboh.

 

"Umm, Ayah. Kita sedang berdiri di hadapan Christina-sama dan yang lainnya, aku ingin kamu menahan diri untuk tidak bersikap seperti itu." 

Kata Celia, memarahi ayahnya.

 

"K-Kamu benar. Hmm. Aku punya informasi untuk diberikan pada Christina-sama, tapi......"

Roland memasang ekspresi yang tampak bingung. 

Pasti ada banyak hal yang ingin Roland ingin tanyakan kepada Celia, seperti apa yang dia lakukan setelah meninggalkan ibukota atau mengapa dia bisa ada di sini.

 

"Kecuali hal itu adalah sesuatu yang mendesak dan kita benar² tidak punya waktu, jadi kupikir lebih baik jika kamu berbicara dengan Celia Sensei. Bagaimanapun, ini adalah reuni yang telah lama kalian tunggu-tunggu." 

Kata Christina, memahami bagaimana perasaan Roland.

 

"......Tidak, aku ingin memberikan laporanku dulu kepadamu, Christina-sama." 

Setelah ragu-ragu sejenak, Roland sampai pada kesimpulan itu. Rupanya laporan yang mendesak yang dia diberikan, akan mendorong Christina untuk mempersiapkan diri.

 

"Aku mengerti. Kedengarannya bukan kabar baik, tapi aku akan tetap mendengarkannya."

 

"Baik. Sebenarnya, beberapa regu pencari yang dari ibukota sudah tiba dan mereka dipimpin oleh Charles Albor. Dia adalah orang jahat yang akan melakukan apapun untuk mendapatkan sesuatu. Aku berkata demikian, karena dia menganggap Mansion ini sebagai lokasi yang paling mencurigakan dan telah memaksa semua tukang kayu di kota untuk membongkar Mansion-ku ini untuk mencari ruangan tersembunyi. Dia bahkan sudah menyiapkan surah perintah penyitaan resmi dari Yang Mulia jadi saya tidak bisa menolaknya. Kita sudah kehabisan waktu." 

Roland menjelaskan situasinya dengan ekspresi khawatir saat dia melihat ke arah Celia. Gadis itu menunjukkan ekspresi pahit setelah mendengar kalau Charles ada di sini.

 

".....Amakawa-dono, bisakah kita melarikan diri malam ini?" Christina menoleh ke arah Rio dengan ekspresi memohon.

 

"Sepertinya memang tidak ada waktu lagi, jika kita tidak pergi malam ini." Rio segera menanggapi.

 

Pada saat itu, Roland menoleh ke Rio dengan ekspresi penasaran. 

"Yang Mulia, siapa anak laki-laki ini?"

 

"Dia adalah Ksatria kehormatan Kerajaan Galarc yang baru diangkat, Haruto Amakawa-dono.

 

"Ksatria Kehormatan? Di usia yang begitu muda? Tapi, apa yang dilakukan bangsawan dari Kerajaan Galarc di sini....?"

 

"Amakawa-dono lah yang membawa Celia Sensei ke sini." Christina menjelaskan identitas Rio kepada Roland.

 

"A-Apa? Tapi bagaimana caramu bisa melewati semua penjaga di luar.....? Tidak, tunggu. Jika kamulah yang membawa Celia-chan ke sini, itu artinya....."

Roland menatap wajah Rio dengan ekspresi heran.

 

"Ya, akulah juga yang menculik Celia-sama."

Kata Rio, mengakui.

 

"O-Oh, astaga..... H-Hmmm." 

Roland mulai menatapnya dengan saksama dan bersenandung.

 

"Ayah, seperti yang aku tulis di dalam surat yang aku tinggalkan sebelumnya, akulah yang memutuskan untuk melarikan diri. Haruto hanya membantuku memenuhi keinginan itu." 

Celia menegaskan kembali kalau dia telah melarikan diri atas kemauannya sendiri dan mengalihkan semua tanggung jawab dari Rio.

 

"......Aku tahu itu. Pertama, aku ingin mengucapkan terima kasih karena sudah menyelamatkan Celia-chan. Terima kasih banyak, Haruto Amakawa-dono." 

Roland meletakkan tangan kanannya ke dadanya dan menundukkan kepalanya dalam-dalam ke arah Rio.

 

"Tidak, itu bukan apa-apa. Aku hanya memutuskan untuk membantunya karena aku tidak ingin melihatnya menikah dengan cara seperti itu. Aku mohon maaf karena sudah membuatmu khawatir." 

Rio menundukkan kepadanya untuk meminta maaf.