Forty-Eighth Chapter : Presence of a Noble Collar

 

Di sebuah ruangan di lantai atas markas militer Negara Alpha ada dua sosok orang. Satu-satunya orang yang memiliki kesempatan untuk memasuki ruangan ini adalah Magicmaster atau anggota militer berpangkat tinggi. Jadi siapapun yang tidak memenuhi kriteria untuk dipanggil ke sana akan merasa gugup dan mempunyai firasat buruk di benaknya. Bagaimanapun juga, ruangan itu milik panglima tertinggi pasukan Negara Alpha. Bisa dibilang, ruangan itu adalah ruangan yang sangat sederhana.

Keseluruhan ruangan itu rapi dan polos, dan satu-satunya hal yang menonjol pada pandangan pertama adalah tumpukan dokumen di atas meja. Salah satu dari dua orang di ruangan itu telah dipanggil oleh pemilik ruangan itu. Begitu misinya selesai, orang itu langsung menjawab panggilan tersebut. Orang itu adalah seorang Magicmaster Double Digit yang telah naik peringkat melalui pencapaiannya. Namun sekarang orang itu sama gugupnya dengan pemula saat dia memberikan laporan pahit yang dia bawa.

 

"Aku minta maaf. Kami kehilangan target..... targer itu mengabaikan pengejaran kami."

Orang itu melaporkan dengan menundukkan kepala dan ekspresi kaku. Misinya telah gagal. Itu adalah hasil yang memalukan bagi seorang Double Digit. Dia bahkan tidak bisa membuat alasan bahwa mereka kekurangan orang. Karena tidak dapat menatap mata sang komandan, dia menatap ke bawah pada pola karpet yang indah.

 

"Jangan khawatir tentang itu. Misi itu memang mustahil sejak awal."

 

"Tidak, pak! Bukan itu.... aku sangat menyadari kurangnya kemampuanku."

 

"Itu bukanlah apa yang aku maksud. Ada sebuah ungkapan berkata : orang yang tepat di tempat yang tepat. Militer kekurangan Magicmaster yang bisa bergerak dalam situasi seperti ini. Siapapun yang ada mungkin akan membiarkan target itu melarikan diri."

 

{ TLN : arti ungkapannya yaitu orang yang menduduki posisi atau peran tertentu adalah posisi atau peran yang paling cocok atau paling tepat. }

 

"......!!"

Menghadapi bawahannya yang terkejut dan lega, pemimpin ruangan itu—seorang lelaki yang lebih tua—berpikir dalam hatinya, Jika Vizaist ada di sini, kami mungkin bisa melakukan sesuatu untuk mengatasinya.

 

Memikirkan spesialis informasi yang tidak ada di sana dari ruangan, pemilik ruangan itu, Berwick, mengerutkan alisnya saat dia memikirkan cara menangani dampaknya. Merasa tertekan oleh penampilan komandannya itu, Magicmaster Double Digit itu meluruskan postur tubuhnya. Sementara itu, Berwick sebenarnya lebih mementingkan tindakan komando tertinggi Negara Alpha daripada bagaimana menghadapi situasi tersebut. Berwick telah mencapai masa jayanya sejak lama, namun Berwick tidak akan terkejut jika seseorang mengatakan bahwa lebih dari separuh kerutannya itu disebabkan oleh 'Anak' itu.

 

Aku yakin Alus akan ikut mengejar.... tapi sepertinya dia juga akan menghindarinya.

Berwick sempat menerima laporan penyusup Festival Kampus dari Sisty beberapa waktu lalu. Berwick menduga Alus mempunyai semacam pemikiran atau pertimbangan mengenai masalah tersebut dan hanya memberikan perintah untuk mengikuti penyusup yang melarikan diri dari Institut, tidak mempermasalahkannya lebih lanjut. Laporan tersebut berkaitan dengan seorang penyusup yang menyusup ke kampus Institut Sihir Kedua menggunakan kartu lisensi palsu dan melukai dua orang murid di sana.

 

Penyusup itu selanjutnya menggambarkan dengn ciri-ciri memiliki sihir misterius yang penyusup itu gunakan, dan hanya itu saja. Kenyataannya, salah satu mantan bawahan Sisty juga terluka. Menurut laporan mereka, ada dua penyusup di sana. Selain orang yang telah melukai kedua murid tersebut, ada orang lain yang telah membantu penyusup itu. Apalagi, tidak ada laporan lebih lanjut mengenai penyusup lain setelah kejadian pertama. Tidak hanya keduanya sangat terampil, penyusip itu juga tidak merenggut nyawa korbannya. Meskipun gerakan penyusup itu mencolok, penyusup itu tidak memiliki ketegasan seperti yang diharapkan dari penjahat. Berwick menduga dari sini bahwa gerakan mereka sudah direncanakan, namun tidak mungkin untuk mengetahui apa tujuan akhir penyusup itu. Dengan kata lain, Berwick curiga ada perasaan pribadi yang tercampur di sana. Bagaimanapun, mengingat keahlian penyusup itu, Berwick yakin penyusup itu ada hubungannya dengan Kurama.

 

Itulah sebabnya para Magicmaster Double Digit itu tidak mampu mengejar penyusup itu. Namun Berwick lebih bermasalah karena Alus tidak ikut serta dalam pengejaran itu. Meskipun Alus sendiri yang menangani penyusup itu, informasi tentang penyusup itu terlalu kabur. Mengingat posisinya, tidak aneh jika Alus menghubungi Berwick. Dan karena Alus telah melawan penyusup tersebut, wajar jika Alus kemudian menangkap penyusup tersebut ketika penyusup mencoba melarikan diri. Namun justru Sisty yang menghubunginya. Dan Alus membiarkan penyusup itu melarikan diri tanpa bergerak lebih jauh. Alus mungkin terluka, namun Berwick curiga Alus melakukannya atas kemauannya sendiri, dengan maksud untuk menjaga informasi. Alus juga memiliki kebiasaan buruk untuk tidak melapor ke Berwick ketika Alus mengira dirinya memiliki kemampuan untuk menyelesaikan suatu situasi sendiri. Mungkin kali ini juga demikian, Alus menilai penyusup itu dan sampai pada kesimpulan itu.

 

Setelah memikirkannya, Berwick menyadari bawahannya masih berdiri membeku di depannya. Berwick merasa sedikit tidak enak karenanya dan memutuskan untuk memujinya, lalu membiarkannya meninggalkan ruangan. Saat rasa lega melanda bawahannya, bawahannya itu melangkah mundur..... namun saat bawahannya itu perlahan menutup pintu, Berwick memanggilnya.

"Maaf, tapi bisakah kau membuat siapapun untuk tidak masuk ke sini untuk sementara waktu?"

 

"Baik, pak!"

Setelah mendengar jawaban yang berani dan suara pintu ditutup, Berwick melakukan panggilan pribadi menggunakan saluran yang terlindungi. Pertama, Berwick mencoba melakukan kontak langsung.

 

Kaburnya penyusup itu adalah satu hal.... tapi pertanyaannya adalah apa hal itu melampaui ekspektasiku atau tidak.

Suara panggilan terdengar, saat layar virtual dibuat di depan Berwick. Berwick sedang melakukan panggilan video untuk menanyainya secara langsung. Pada saat-saat seperti ini, Berwick merasa tidak mampu mengikuti perkembangan zaman, namun Berwick akan mendapatkan lebih sedikit informasi jika hanya mengandalkan audio. Seringkali ekspresi, tatapan, pernapasan, dan gerak tubuh seseorang mengungkapkan lebih dari sekadar kata-katanya. Meskipun jika menyangkut Alus, kemungkinan besar itu tidak akan berarti banyak. Meski begitu, Berwick masih merasa itu lebih baik dari sekedar panggilan audio. Nada penghubung terdengar beberapa kali. Cara Alus tidak langsung menjawab sama seperti dirinya. Berwick menghela napas ketika nadanya terus berdering. Dan akhirnya—

 

"Kau terlalu lama mengangkatnya, Alus. Festival itu seharusnya sudah berakhir beberapa jam yang lalu."

 

"Maaf, tapi aku punya rencana untuk hari kedua tahu."

 

Membalas dengan nada jengkel Berwick adalah suara yang hampir terdengar tenang. Namun Berwick tetap menegurnya.

"Prioritasmu itu salah..... selain itu, apa informasi aneh yang datang padaku ada hubungannya dengan kejadian di festival itu?"

 

"Ya. Tapi itu tidak penting, jadi aku tidak menyangka Gubernur Jenderal sendiri yang menelepon." Kata Alus blak-blakan. Ekspresinya di layar polos, tanpa emosi. Pada saat seperti ini, pengalamannya menunjukkan manfaatnya.

 

"Kau menyuruh Sisty memberikan laporan yang salah atau sengaja dibuat tidak jelas, bukan? .... atau kau yang menyeretnya ke dalamnya."

 

".....Tidak. Aku bahkan tidak bisa memikirkan alasan untuk melakukan itu."

 

"Sekarang, jangan katakan itu. Mengapa kau tidak membiarkan aku mendengarnya?"

 

"Dengar apa?"

Berwick terlalu tua untuk mengamuk pada Alus di sini. Faktanya, Alus juga mengharapkan hal yang sama. Sepertinya firasat buruknya benar. Dengan tindakan langsungnya itu, Berwick sangat membatasi pilihan Alus. Dengan kata lain, Alus hanya bisa mengatakan yang sebenarnya kepada Berwick atau terus menyembunyikannya. Dan.... sepertinya Alus memilih yang terakhir.

 

"Alus, aku mungkin bukan seorang Magicmaster kelas dua, tapi aku tetaplah Gubernur Jenderal. Aku telah hidup lebih lama darimu dan memiliki lebih banyak pengalaman."

 

"Aku tahu itu..... dan aku mengerti, jadi biarkan aku bertanya sekali lagi. Mendengar apa?"

Sikap Alus yang terus bersikap polos membuat Berwick mencubit pangkal hidungnya dan menghela napas berat.

 

"Yang lebih penting lagi, Gubernur Jenderal, sepertinya kehidupan sekolahku dalam bahaya."

 

".....Kau menuai apa yang kau tabur."

Itu adalah pernyataan singkat, namun entah Berwick mengharapkannya atau tidak, hal itu berisi petunjuk dari Alus. Menyadari hal itu, Berwick tidak berusaha mendorong lebih jauh dan memutuskan untuk mundur. Berwick menghela napasnya lagi.

 

Artinya, itu pasti pertarungan yang cukup mencolok. Tidak, mungkin dia akhirnya bertemu lawan yang bisa dia lawan sepenuhnya.....

Merasakan arus, Berwick menduga Alus tidak lagi bisa menyembunyikan peringkat atau kemampuannya. Berwick mengira hal itu akan terjadi suatu saat nanti, namun Berwick tidak bisa menyangkal bahwa hal itu terlalu cepat. Mau tak mau Berwick berharap Alus adalah tipe orang yang mengandalkan bantuan orang dewasa, sambil memijat pelipisnya. Berwick tidak memahami semuanya, namun Berwick memahami situasi keseluruhan saat Berwick mengajukan pertanyaan.

 

"Apa kau yakin akan baik-baik saja dengan itu?"

Alus lebih tajam dari kebanyakan orang dalam hal ini, jadi Alus mungkin mengerti maksud Berwick. Berwick mengatakan pihak militer tidak bisa menyentuhnya—atau lebih tepatnya, pihak militer tidak bisa berbuat apapun. Betapapun luar biasanya Alus itu, Alus tetap menjadi bagian dari militer, jadi tindakannya masih dibatasi, dan Alus diharapkan untuk menahan diri. Berwick tidak yakin seberapa banyak Alus mengerti, namun Berwick memanggilnya dengan nada serius, berharap setidaknya Alus tidak menyimpang terlalu banyak. Alus sepertinya menangkap apa yang tidak Berwick katakan dengan lantang. Setelah sampai sejauh itu, Alus menyerah untuk berpura-pura tidak tahu, dan kilatan di matanya berubah lebih tajam saat Alus mengangkat bahunya sedikit.

 

"Aku tidak akan membuat masalah apapun untukmu. Mungkin."

 

"Hahh, dasar tidak bisa diandalkan. Yah, tidak masalah, jika kau ingin mengatakan sebanyak itu mungkin tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tapi ada beberapa hal yang tidak dapat kau lakukan sendiri. Jadi jangan melampaui apa yang bisa dilakukan oleh seorang manusia."

 

"Itu menyebalkan. Tapi aku telah mempelajari pelajaranku sendiri. Tetap saja, itu akan bagus untuk pihakmu juga." Kata Alus dengan sikap tidak ramah seperti biasa.

Namun jawaban Alus itu membuat Berwick merasa beban di pundaknya turun. Tentunya, Berwick tidak ingin membiarkan apapun terjadi secara kebetulan, meskipun jika Berwick tidak dapat memahami niat Alus, tidak ada yang dapat Berwick lakukan.

 

"Kau tidak akan mencoba memberitahuku kalau ini semua salahku, kan?" Kata Alus.

 

"Jika aku melakukannya, apa kau akan menyerahkan diri?" Kata Berwick.

 

"Itu mustahil saat ini. Aku masih memiliki pekerjaan keamanan yang harus dilakukan. Dan kami tidak bisa lengah di sini setelah apa yang terjadi." Kata Alus.

 

"....Kau selalu memberikan alasan yang bagus, bukan?"

Berwick mendengus. Berwick meletakkan pipinya di tangannya, menunjukkan sikap tenang seperti biasanya. Terlepas dari itu, Alus hampir tidak pernah menerima panggilan Berwick. Yah, Alus akan muncul jika diperintahkan, namun itu terlalu dini, dan alasannya harus masuk akal. Berwick dalam hati memutuskan bahwa ini adalah sejauh yang dia bisa, jadi dia mengarahkan percakapan mereka ke obrolan yang lebih santai.

 

"Omong-omong, bagaimana keadaan murid favoritmu yang diserang oleh penyusup itu?"

 

".....Penggambaran seperti itu sungguh menyesatkan. Kaulah sendiri yang menyebutnya sebagai 'Favoritmu'. Aku bisa membayangkan Alice adalah orang yang sedang kau pikirkan saat ini." Alus menatapnya dengan nada mencela.

 

Yang ditanggapi Berwick, dengan terang-terangan terbatuk-batuk.

"Tentu saja, Alice adalah salah satu dari mereka, tapi Tesfia-san juga adalah korbannya, bukan?"

 

"Seperti yang aku yakin kau sudah mengetahuinya, tidak ada yang terluka serius. Mereka sudah lebih baik dan sekarang sedang sibuk mempersiapkan diri untuk hari besok. Di mata publik, itu hanyalah pertarungan simulasi yang terlalu berlebihan."

 

"Aku merasa kasihan mereka punya instruktur yang berhati dingin." Kata Berwick

 

"Mereka beruntung tidak terdorong dari tebing ke jurang yang dalam." Kata Alus.

 

"Hmph. Memperhatikan orang lain adalah bakat yang dibutuhkan oleh mereka yang mengajar dan memimpin."

Kata Berwick, menyeringai, mengisyaratkan perasaan kedua muridnya terhadap Alus. Berwick bukanlah tipe orang yang tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Meski begitu, Berwick tidak terlalu kasar sehingga dia akan memberi tahu orang tersebut secara langsung.

 

"Aku hanya bisa mengajarkan apa yang aku alami." Kata Alus.

 

Berwick hanya tersenyum kecut mendengar pernyataan blak-blakan Alus itu. Di saat yang sama, Berwick merasa sedikit kasihan pada Tesfia dan Alice.

"Tetap saja, bukankah itu terlalu kejam?"

 

"Tentunya, aku telah melakukan beberapa perubahan. Aku hanya bisa mengatakan bahwa pelatihan yang aku terima agak tidak efisien." Kata Alus.

 

"B-Begitu ya...."

Berwick kehilangan kata-kata untuk sesaat. Program pelatihan Magicmaster yang diikuti Alus saat masih kecil saat ini ditangguhkan. Progam ini mungkin tidak efisien, namun jelas bahwa pendidikan juga sangat cacat. Sekali lagi, program itu merupakan noda pada militer itu sendiri, bukan untuk Berwick.

 

"Karena itu, aku berencana untuk pergi ke Negara Rusalca suatu saat nanti, Gubernur Jenderal." Kata Alus.

 

"Hmm.....? Ke Negara Rusalca di semua tempat, ya?" Kata Berwick.

 

"Karena itu, aku ingin mendapat izin jika itu terjadi." Kata Alus.

 

"Yah, saat ini kau adalah seorang pelajar yang seharusnya belajar lebih banyak tentang negara lain, jadi aku tidak terlalu keberatan. Tapi apa sebenarnya yang kau rencanakan di sana?" Kat Berwick.

 

"Untuk mempelajari lebih jauh tentang teknologi AWR terkini. Lithia-sama mengundangku untuk datang saat konferensi para penguasa, dan aku tidak bisa mengabaikannya." Kata Alus.

 

Berwick mengertakkan giginya. "Aku kira tidak ada gunanya jika itu atas undangan pribadi penguasa. Tapi aku rasa kau harus merahasiakannya kepada Cicelnia-sama. Seperti yang aku yakin kau sadari, kau tidak akan bisa tinggal lama di sana."

 

"Aku tahu itu." Kata Alus.

Biasanya ada formalitas yang harus diikuti jika seorang Single Digit Negara Alpha saat mengunjungi negara asing, meskipun hanya untuk beberapa hari. Namun mengingat hubungan Lithia dan Cicelnia, sudah jelas bahwa Cicelnia akan langsung menolak jika ditanya langsung tentang hal itu. Namun, Berwick yakin dirinya perlu menangani permintaan Alus dengan baik. Terutama mengingat pencapaian Alus, dan khususnya, melenyapkan Devourer itu. Alus telah menerima hadiah khusus dari ruang harta negara dan sudah pulih sepenuhnya sekarang, namun Alus sudah kelelahan total untuk sementara waktu. Mengingat beban yang dialami Alus, setidaknya Berwick bisa menyetujui perjalanannya ke negara lain sebagai bentuk liburan. Namun meski mengesampingkan semua itu, meski Berwick punya alasan bagus untuk menolak permintaan itu, Alus akan sulit dihadapi, jadi.....

 

"Aku pikir kau akan diperlakukan sebagai tamu kehormatan di sana." Kata Berwick.

 

"Aku tidak begitu yakin tentang itu. Aku berencana memberi tahu Jean sebelum itu, tapi jika memungkinkan, aku ingin mengamati teknologi penyamaran AWR terbaru."

 

"Bersemangat dalam penelitian itu memang bagus, tapi apa yang akan kau lakukan dengan studimu?"

 

"Tadinya aku akan memanfaatkan liburan yang berturut-turut, tapi aku serahkan hal itu padamu. Untungnya, semua hutangmu padaku itu akan berguna." Kata Alus.

 

"Dasar bocah nakal—"

Berwick secara tidak sengaja berkata, namun ketika Berwick melihat ekspresi puas diri Alus, Berwick menerima sisanya kembali dengan tatapan pahit. Alus tidak akan menerima pembayaran murah apapun, sehingga menempatkan Berwick dalam posisi yang sangat tidak menguntungkan. Jika Alus memang terpaksa, paling tidak yang bisa Berwick lakukan adalah mencoba mengikat Alus dengan menghapuskan kredit.

 

Artinya—walaupun menjabat sebagai Gubernur Jenderal—Berwick harus tunduk pada Sisty atas bantuannya. Berwick merasa merinding membayangkan seseorang melihatnya seperti itu. Mungkin menebak-nebak pikiran Berwick itu, Alus menambahkan satu hal terakhir.

"Ini mungkin merepotkan, tapi aku mengandalkanmu. Omong-omong, aku merasa ada tempat lain yang harus aku datangi sebelum Negara Rusalca." Kata Alus.

 

"Hmm?" Berwick mengangkat alisnya.

 

"Oh, itu tidak ada hubungannya dengan penyusup itu...... tapi, yah, mungkin itu hanya imajinasiku saja."  Kata Alus.

 

"Aku ingin mengatakan bahwa petunjukmu itu sangat umum, tapi aku rasa kita akan mengetahui apa firasatmu itu benar atau tidak pada akhirnya, benar? Baiklah, aku akan mengurus cutimu itu."

Setelah itu, Berwick mengakhiri panggilannya. Ini adalah pertama kalinya mereka berbicara setelah sekian lama, namun menurut Berwick itu adalah diskusi yang sangat jujur yang tidak pernah dirinya duga dari Alus di masa lalu. Percakapan seperti itu terlihat menyenangkan, namun sekarang ada sesuatu yang berat membebani pikirannya. Magicmaster terhebat atau bukan, Alus masih cukup muda untuk menjadi cucu Berwick. Tidak peduli seberapa banyak yang Alus ketahui atau seberapa terampil Alus dalam pertempuran, secara mental Alus itu masih memiliki jalan yang harus ditempuh. Bersandar di kursi kulitnya, Berwick mendapat semacam firasat, yang sangat tidak biasa baginya.

 

"Aku punya firasat buruk tentang hal ini."

Memang benar, peringkat Alus menjamin posisinya saat ini dan memberi Alus sedikit kebebasan, namun seperti yang diharapkan, hal itu masih menjadi beban dalam pikiran Berwick. Itu sebabnya, Alus tidak suka melibatkan orang lain, dan berusaha menyelesaikan semuanya sendiri. Hal itu juga berarti tidak mencari bantuan dari negara atau organisasi. Berwick tahu mengapa Alus mulai bertingkah seperti itu. Setiap tindakan Alus itu menunjukkan bahwa Alus itu sedang berjalan di jalannya tersendiri sebagai seseorang yang berdiri di puncak. Itulah sebabnya, Berwick berusaha membimbing Alus menjauh dari jalan seperti itu di setiap kesempatan.

 

"Segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana."

Berwick mengungkapkan kekhawatirannya dengan lantang. Benar, pengejaran itu berakhir dengan kegagalan, namun targetnya luar biasa. Terlepas dari niat Alus, hal itu adalah sesuatu di luar kendali Berwick.

 

Mungkinkah unit eksekutif Aferka terlibat? Dalam hal ini, jelas bahwa segala sesuatunya akan menjadi rumit. Haruskah aku memberitahu Cicelnia-sama sebelum itu......? Tidak, itu berisiko.

Terorisme terkait sihir atau tindakan serupa di dalam negeri menjadi pemicu Aferka terlibat. Ketika itu terjadi, mereka memburu targetnya secara rahasia dan membersihkannya. Dari sudut pandang Berwick, mereka kemungkinan besar akan turun tangan karena kejadian di Festival Kampus. Bagaimanapun, ada pengecualian seperti Godma Barhong. Pihak militer selalu mengejarnya, jadi mereka tidak membiarkan Aferka mengambil tindakan. Pihak militer memiliki departemen intelijen Vizaist, dan mereka berupaya mencegah kejahatan sihir secara rahasia menggunakan personel yang berpusat di sekitar Alus. Namun, pihak militer, yang tujuan utamanya adalah Dunia Bagian Luar, tidak mampu menghadapi semua ancaman internal.

 

Ada tentara lokal yang bertugas sebagai kepolisian, namun sihir berada di luar keahlian mereka. Mengingat fakta tersebut, keberadaan Aferka merupakan keuntungan besar dalam menghentikan sejumlah besar kejahatan sihir sebelum menjadi serius. Aferka saat ini memiliki wilayah mereka sendiri di dalam negara, dan mereka dipimpin oleh klan tertentu, menjadikan mereka semacam tentara swasta. Dengan demikian, mereka adalah eksistensi khusus yang terpisah dari militer meskipun memiliki kesamaan. Dengan kata lain, mereka tidak berada di bawah komando Berwick, namun di bawah otoritas Cicelnia saat ini. Namun itupun hanya sekedar formalitas, dan karena Cicelnia tidak seharusnya mempunyai otoritas militer langsung, Cicelnia tidak bisa menggerakan mereka sesuka hatinya. Klan yang memimpin mereka berada dalam posisi yang sulit, namun mereka menghindari menonjol secara ideologis, terus berada dalam bayang-bayang Negara Alpha. Mereka seperti pasukan rahasia Vizaist versi Cicelnia di bawah Berwick. Namun, Aferka pada dasarnya adalah sebuah unit yang mengumpulkan informasi dan melakukan pekerjaan licik di dalam negeri. Mereka juga memantau dan menindas para bangsawan yang terlalu menyimpang dari norma atas nama Cicelnia. Hal ini juga berbeda karena mereka mempunyai rantai komando sendiri yang terpisah dari keputusan penguasa. Jika Rinne Kimmel adalah tangan kanan Cicelnia dalam cahaya, Aferka adalah tangan kirinya dalam bayangan. Dan sesuai dengan sesuatu yang tersembunyi, tangan kiri terkadang bergerak tanpa sepengetahuan tuannya.

 

Bukan karena mereka mandiri, namun lebih karena mereka dibiarkan sendiri. Alus berurusan dengan penjahat sihir yang kejam bersamaan dengan misinya di Dunia Bagian Luar, namun apa yang Alus lakukan hanyalah sebagian dari keseluruhan. Sementara itu, Aferka-lah yang bertanggung jawab atas sisanya. Ketika mereka bergerak tanpa perintah Cicelnia, Berwick pun tidak bisa mengendalikan mereka. Dalam skenario terburuk, mereka bahkan mungkin akan bentrok. Keinginan Aferka dipengaruhi oleh mantan penguasa. Selama periode perselisihan sipil yang bahkan bisa disamakan dengan perang, mereka adalah kekuatan penaklukan yang direorganisasi oleh Keluarga Kerajaan Arlzeit. Mereka hanya melanjutkan misi yang sama yang telah mereka jalani sejak didirikan. Artinya, sebagai penjaga bayangan Negara Alpha, kemungkinan besar mereka akan bergerak untuk membersihkan para penyusup yang menyerang Institut. Mereka telah diizinkan melakukan banyak hal sejak awal. Masalahnya adalah Cicelnia pun tidak menyadari tindakan mereka.  

 

Aferka menjadikan pekerjaannya di balik layar mereka sebagai perdagangan keluarga klan, sambil dengan setia melindungi kehidupan mantan penguasa. Berwick tenggelam dalam pikirannya selama beberapa saat, bahkan melupakan tentang Magicmaster Double Digit yang dia tinggalkan di luar. Namun saat Berwick hendak tenggelam dalam pikirannya, sebuah suara dari balik pintu menarik kesadarannya kembali ke permukaan. Tanpa ketukan, pintu terbuka sedikit. Melalui celah tersebut, suara waspada dari Magicmaster Double Digit yang berjaga di sana terdengar.

"Lettie-sama, tunggu! Tidak ada seorangpun yang diizinkan masuk ke sana atas perintah Gubernur Jenderal!"

 

"Jangan khawatir. Aku akan mengizinkannya, jadi yang harus kau lakukan hanyalah berpura-pura tidak melihat apapun."

 

"Aku tidak bisa membiarkanmu melakukan itu! Silakan tunggu sebentar."

 

"Ya, Ya, aku akan tetap masuk. Sajik. Mujir."

Terjadi sedikit keributan. Suara ceria itu menyebutkan nama dua Magicmaster, yang saat ini sedang menjepit lengan Double Digit Magicmaster di belakang punggungnya. Saat Magicmaster Double Digit itu mengeluh, mulutnya juga ditutup. Sementara itu, seorang perempuan yang dengan santainya masuk ke dalam ruangan, kepang panjangnya terayun ke depan dan ke belakang. Dengan langkah berani—seolah-olah dia pemilik tempat itu—dia berjalan menuju Berwick.