Twenty-Third Chapter : Live Combat Training
Semua kontestan turnamen berkumpul dua hari setelah pertandingan seleksi. Secara teknis, liburan sudah usai, namun kelas belum dimulai, sehingga sebagian besar murid sudah selesai sehari sebelum tengah hari. Di lantai tiga gedung komunitas tempat kantin umum dan sejenisnya berada, terdapat ruang serbaguna berukuran besar dengan meja panjang melengkung yang digunakan oleh panitia seleksi dengan podium di tengahnya. Tempat itu cukup besar untuk menampung tiga puluh kontestan turnamen tanpa merasa sempit. Dan saat ini, Felinella sedang membahas detail apa yang akan datang. Pada titik inilah Felinella terpilih menjadi perwakilan turnamen, namun hal itu kurang lebih sudah diputuskan ketika Felinella menjadi ketua panitia. Sebenarnya, Felinella adalah murid dengan peringkat tertinggi di Institut kecuali Alus, jadi tidak ada yang tahu itu.
"Karena peraturan turnamen, tidak ada batasan untuk membawa AWR. Awalnya dimaksudkan sebagai sarana untuk berlatih berperang melawan Iblis..... terlebih lagi, karena turnamen ini dimaksudkan untuk menampilkan kemampuan individu, penggunaan senjata selain AWR dilarang. Tapi peralatan tertentu diperbolehkan selama tujuannya bukan untuk menyerang. Poin-poin utama dari apa yang dilarang tertulis di pamflet di depan kalian, jadi silakan baca seluruhnya."
Felinella berdiri di peron, dengan lantang menjelaskan detailnya.
"Hasil tahun lalu tidak terlalu bagus. Jadi mari kita semua bersama-sama membawa Institut Sihir Kedua mendapat kehormatan kemenangan tahun ini."
Teriakan dan tepuk tangan meriah terdengar dari mereka yang hadir. Namun, Alus dan Loki tidak termasuk yang bersuara. Hal itu karena sebagai mantan personel militer, mereka tidak benar-benar memahami manfaat dari kemenangan, dan mereka juga tidak memiliki pemikiran yang sama dengan murid lainnya, sehingga mereka mengabaikan itu. Dalam hal ini, keduanya masih belum terbiasa dengan kehidupan Institut. Meski begitu, Alus tidak bisa berkata lagi bahwa dirinya tidak peduli Institut menang atau tidak. Sekarang Alus adalah salah satu kontestan, Gubernur Jenderal dan yang lainnya mengharapkan dirinya untuk menang. Dan Alus tidak bisa mengabaikan keinginan Gubernur Jenderal.
Selanjutnya, Felinella memasang ekspresi agak serius.
"Kalian semua telah terpilih sebagai perwakilan Institut, jadi jangan berusaha untuk berperilaku memalukan. Dan tentunya, menggunakan Chemical Boost atau obat-obatan terlarang lainnya yang akan menjerumuskan reputasi Institut yang tidak akan ditoleransi. Kalian tidak hanya akan langsung didiskualifikasi, tapi kalian juga akan ditahan dan kartu lisensi kalian akan dicabut."
Bahkan Alus pun tahu apa itu Chemical Boost. Chemical Boost adalah pil ilegal yang berfungsi sebagai stimulan mana. Stimulan mana umumnya dilarang karena risiko mana yang mengamuk. Namun mengingat banyaknya perhatian yang diperoleh turnamen ini, tidak terpikirkan bahwa beberapa orang akan menggunakan obat-obatan seperti itu. Salah satu kontestan secara naluriah menelan ludah mereka saat memikirkan betapa ketatnya hukumannya. Setelah jeda singkat, Felinella mulai berbicara lagi.
"Selanjutnya, untuk latihan hingga turnamen, kontestan akan mendapat prioritas untuk memesan tempat latihan. Namun, aku tidak ingin kalian berlatih seperti biasa. Aku juga menyarankan kalian untuk berlatih di bawah instruksi seorang pelatih. Kalian tentunya bisa bertanya kepada guru atau kakak kelas kalian. Tapi, masih banyak di antara mereka yang kurang memiliki pengalaman, sehingga panitia seleksi memutuskan untuk berbicara dengan orang-orang yang cocok untuk menjadi pelatih. Mengingat jumlahnya, tidak mungkin untuk memberi bimbingan satu-satu, tapi akan selalu ada empat guru di tempat pelatihan. Meskipun demikian, selalu ada beberapa orang yang tidak dapat menemukan instruktur yang baik setiap tahunnya sehingga akhirnya membuang-buang waktu yang berharga untuk pelatihan yang tidak efisien. Jika itu terjadi, aku meminta kalian untuk saling membantu. Tolong jangan lupa bahwa kalian semua mendapat kehormatan dari Institut Sihir Kedua."
Kata-kata yang kuat tersebut membuat kehadiran Felinella semakin menonjol di mata para kontestan, karena para kontestan itu tidak hanya dapat meminta guru namun juga kakak kelas untuk membimbing mereka. Felinella sudah dipuja oleh para murid, sehingga banyak yang mengharapkan bimbingan darinya. Banyak yang berharap untuk mempertahankan keinginan itu, baik laki-laki maupun perempuan.
"Selain itu..... kepala sekolah telah setuju untuk melatih ketika dia punya waktu luang. Aku yakin kepala sekolah akan menunjukkan dirinya di tempat latihan dari waktu ke waktu."
Tiba-tiba, keributan menyebar ke seluruh kontestan. Hal itu merupakan kejutan yang menyenangkan. Sisty, sebagai mantan Single Digit, yang praktis dipuja para murid itu. Ruangan itu terasa penuh kegembiraan, selain ekspresi dingin Alus dan Loki karena mereka tahu seperti apa kepala sekolah sebenarnya. Para murid itu kini tampak lebih bersemangat dibandingkan saat mereka terpilih.
"Kalian dapat memesan tempat latihan mulai hari ini, tapi tolong mulai dengan mencari pelatih pribadi terlebih dahulu. Kalian dapat berlatih di bawah bimbingan mereka, menetapkan tujuan yang jelas, dan berlatih bersama-sama."
Kata-kata itu ditujukan untuk murid tahun pertama.
Untuk sementara, ruang serbaguna akan menjadi markas para kontestan. Setiap kali ada pemberitahuan mengenai turnamen tersebut, kantor pusat akan memberitahu para kontestan melalui siaran di seluruh Institut. Selain itu, terdapat rincian jadwal yang tertulis di pamflet yang telah diserahkan kepada para kontestan. Alus dengan biasa membolak-balik halamannya dan menemukan satu halaman yang menarik minatnya. Saat Alus memasang ekspresi ragu, Felinella menyentuh topik itu.
"Di halaman terakhir pamflet terdapat daftar nama, jabatan, dan informasi kontak mereka yang menjadi instruktur..... para murid, para guru, atau lainnya. Silakan coba mencari instruktur yang sesuai dengan minat kalian. Tapi, kecuali situasinya benar-benar mengharuskannya, ingatlah bahwa seorang instruktur murid hanya diperbolehkan untuk memberi bimbingan dua orang sekaligus."
Begitu ya,
Pikir Alus dalam hati, sambil melihat pamflet itu lagi. Sejauh yang Alus tahu, mereka tidak dipilih semata-mata karena peringkat mereka. Namun, nama Loki dan Felinella yang termasuk murid terbaik ada di sana. Para kontestan diminta untuk saling membantu, jadi hal itu masuk akal. Namun..... kenapa nama Alus Reigin juga ada disana? Alus mengerutkan alisnya, karena dia punya firasat buruk tentang ini.
Felinella seharusnya tahu kalau Alus membenci hal semacam ini. Jadi mungkin ada seseorang yang bekerja di belakang layar. Bagaimanapun juga, Felinella mungkin mencoba untuk mempertimbangkan peraturan yang telah dirinya nyatakan sebelumnya. Tesfia dan Alice akan menerima bimbingan dari Alus. Loki adalah pengecualian khusus, namun karena setiap instruktur murid dapat melatih dua murid masing-masing, tempat Alus sudah terisi. Hal itu juga lebih efektif. Jika Tesfia dan Alice pergi ke instruktur lain, siapa yang tahu hal-hal apa yang akan diajarkan kepada mereka berdua. Bisa jadi semua hasil latihan Alus akan sia-sia. Yah, meskipun nama Alus tertulis di sana, Alus adalah murid tahun pertama dan dari sudut pandang orang luar, Alus hanyalah murid biasa yang tidak banyak diketahui oleh siapapun. Selain itu, meskipun instruktur lain memiliki afinitas atribut mereka yang tercantum di samping nama mereka, afinitas di bagian Alus dibiarkan kosong. Karena itu yang terjadi, Alus memperkirakan tidak akan ada orang yang cukup ceroboh untuk meminta bimbingannya. Namun jika ternyata hal itu menyusahkan, maka Alus akan punya alasan untuk menolaknya.
"Panitia seleksi sudah mendapat persetujuan dari mereka yang ada dalam daftar, jadi mereka tidak boleh menolak."
Aku tidak mendengar apapun tentang ini,
Kata Alus dalam benaknya, dan dia menatap ke arah podium dengan harapan mendapat jawaban. Saat itulah matanya bertemu dengan Felinella yang meminta maaf.
"Para kontestan juga masuk dalam daftar ini, dan seperti yang aku katakan sebelumnya, mari kita saling membantu. Tapi mengingat keadaan pribadi, silakan datang dan berbicara padaku terlebih dahulu..... sekarang, jika tidak ada pertanyaan, aku ingin mengakhiri pertemuan ini." Suara Felinella bergema di seluruh ruangan.
Alus belum sepenuhnya puas, namun jika dia bisa menghindari masalah, itu tidak masalah. Tentunya tidak ada orang yang datang meminta bimbingannya..... setelah Felinella selesai berbicara, sebagian besar murid beranjak meninggalkan ruang serbaguna itu. Dengan seberapa cepat langkah mereka, mereka kemungkinan besar akan kesulitan mencari instruktur. Masih ada murid yang tersisa di ruangan..... namun, kebanyakan dari mereka meminta untuk dibimbing secara pribadi oleh Felinella. Alus secara biasa berdiri dan mencoba pergi bersama Loki....
"Alus?!"
.....Saat sebuah suara imut memanggilnya dari belakang. Alus berbalik dengan alis berkerut. Di depannya ada seorang murid perempuan dengan gaya rambut bob pendek berwarna kastanye.
"......Ciel-san, benar? Ada apa?" Bahkan tanpa desakan Loki, Alus tidak akan melupakannya dalam beberapa hari. Alus telah melawannya selama pertandingan seleksi dan bahkan merekomendasikannya ke Felinella.
"Sebenarnya, aku dengar kamu memberi latihan Fia dan Alice, jadi kupikir....."
Melihat ekspresi Alus, Tesfia dan Alice berdiri di kedua sisi Ciel seolah mendukung teman mereka. Alus menyipitkan matanya dan menatap mereka, namun sepertinya kedua gadis itu berencana terlihat berpura-pura tidak bersalah.
"Sepertinya ada kesalahpahaman untuk itu. Aku hanya memberi mereka bimbingan di atas kertas, tapi itu agar mereka bisa berlatih sendiri tanpa ada yang ikut campur. Aku sebenarnya membutuhkan seorang guru untuk mengawasi latihanku sendiri.... ini hanya di antara kita, mereka berdua bermain kotor dibelakangku, dan aku akan bersumpah akan membalas mereka." Bisik Alus dengan suara rendah, dengan senyuman kering dan sinis, membuat mata Ciel terbuka lebar.
"Fia dan Alice..... bermain kotor dibelakangmu?"
Ciel sulit mempercayainya, dan kebingungan memenuhi wajahnya. Tesfia hendak membuka mulutnya untuk mengklarifikasi berbagai hal, sementara Alice terlihat gelisah. Alus melontarkan senyuman dengki kepada mereka seolah ingin membalas mereka.
Setelah jeda, Alus mengangkat bahunya dengan gaya berlebihan.
"Yah, itu hanya bercanda..... maaf, Ciel-san, tapi meskipun kau menginginkan bimbingan dariku, tidak banyak yang bisa aku lakukan. Aku memiliki pelatihan sendiri, dan karena aku seorang pelajar dan kontestan, aku rasa mengawasi lebih dari dua murid tidak akan diterima. Aku pikir akan lebih baik bagimu untuk mencari guru untuk melatihmu daripada memiliki orang sepertiku."
"Aku mengerti..... tapi aku ingin mendengar pendapat sebanyak mungkin, jadi apa kamu tidak keberatan jika setidaknya aku datang meminta pendapatmu?"
Ciel tampak puas dengan penjelasan Alus, dan memberinya senyuman malu-malu, tekad yang kuat terpancar di matanya setelah melihat sebagian dari kekuatan Alus. Tatapan itu adalah tatapan yang kuat, agak berbeda dari apa yang dimiliki Tesfia dan Alice. Alus menjadi sangat menyadari kegelapan dingin yang tersembunyi di dunia, dan akhir-akhir ini Alus merasa lemah terhadap pandangan tulus seperti itu. Meski merasa muak, Alus juga merasa tidak bisa menolaknya begitu saja. Bahkan ketika Alus mengabaikan dua gadis yang telah membuat Ciel melakukan hal itu dan diam-diam menyemangati gadis itu. Alus mengakui ekspresi khawatir Loki dan membuka mulutnya, menyadari masalah yang mungkin dia timbulkan pada dirinya sendiri.
"Yah, jika kau baik-baik saja hanya dengan saran..... kau memiliki pemahaman yang baik terhadap berbagai hal, jadi kau mungkin harus memfokuskan latihanmu pada peningkatan akurasi mantra dan kecepatan dalam merapalkannya. Kau dapat menyingkat beberapa mantra atribut tanah untuk mengurangi waktu perapalan. Kau juga harus memeriksa proses kontruksi sihir yang kau gunakan. Selain itu, kau tampaknya bias terhadap gambaran mantra dalam hal komposisimu."
Ciel benar-benar antusias dengan kata-kata Alus, mengangguk setelah setiap poinnya.
"Karena itu, kekuatan mantramu menurun. Jadi, kau harus melalui proses konstruksi secara berurutan. Arahnya memang satu hal, tapi masalah terbesarnya adalah koordinat asal mantranya sangat tidak jelas. Jadi aku pikir kau harus benar-benar meninjau ulang konstruksinya."
"Bagaimana kamu bisa tahu sebanyak itu?"
"Itu rahasia. Bagaimanapun, pelatihan itu sendiri terserah padamu, jadi lakukan yang terbaik."
"O-Oke....."
Ciel membungkuk berterima kasih kepada Alus, dan memastikan untuk berterima kasih kepada Tesfia dan Alice juga sebelum meninggalkan ruangan untuk mencari instruktur lain. Alus kembali duduk di kursinya dan menghela napasnya. Loki juga duduk di sampingnya, memasang ekspresi rumit, namun Loki tidak mengatakan apa-apa. Setelah dilihat lebih dekat, ada sedikit senyuman di wajah Loki juga.
Loki, tentunya, senang bahwa Alus tidak terseret untuk melakukan lebih banyak pekerjaan, namun Loki bahkan lebih bahagia karena orang lain yang mengakui kehebatan Alus telah muncul. Saat itulah kedua gadis itu angkat bicara.
"Maaf, kupikir kamu bisa menjaga tiga orang di waktu luangmu. Ciel adalah pekerja keras, jadi aku tidak bisa menahan diri..... " Kata Tesfia.
"Ya, aku yakin kamu tidak akan masalah dengan itu, Al." Tambah Alice.
"Teruslah berbicara. Aku mungkin punya waktu tapi aku tidak berencana melanggar aturan agar lebih menonjol. Selain itu, aku lebih suka fokus pada penelitianku sendiri daripada melakukan itu. Asal tahu saja, kalian berdua tidak punya waktu untuk mengkhawatirkan orang lain. Terutama kamu, Fia. Setelah apa yang aku katakan kepada ibumu, martabatku akan hancur jika kamu tidak membuahkan hasil apapun."
".....!! Y-Ya.... kamu benar. Itu memang benar."
"Senyuman masam itu tidak akan menyelamatkanmu. Kamu bisa keluar dari sekolah ini karena begitu banyak masalah yang kalian berikan, tapi karena aku kesulitan mengajari kalian, aku tidak akan menerima penampilan yang memalukan seperti itu. Itu juga karena kalian ceroboh sehingga aku harus fokus hanya pada kalian berdua."
Terlepas dari apa yang Alus katakan itu, Alus menjaga Tesfia dan Alice, serta Loki, untuk keadaan khusus. Ruangan mulai yang tidak begitu banyak dipenuhi murid, sehingga Alus menggaruk bagian belakang kepalanya dan bergerak menuju podium, meski masih ada beberapa murid yang meminta bimbingan dari Felinella.
Felinella, yang berada di tengah-tengah kelompok, tampak bermasalah ketika dirinya mengangkat tangannya dan menggelengkan kepalanya dalam upaya untuk menahan para murid yang bersemangat itu. Yang mengejutkan, banyak dari mereka adalah murid perempuan, dan murid laki-laki dengan takut-takut berdiri agak jauh. Itu pemandangan yang menyedihkan, namun Alus punya urusan sendiri yang harus diselesaikan, jadi Alus tidak punya waktu untuk mempedulikan itu.
"Apa kamu punya waktu sebentar?"
Kata Alus kepada orang yang berada di tengah keributan itu.
Suara para murid yang meminta bimbingan Felinella agak berisik. Meski begitu, Felinella tidak melewatkan suara Alus.
"Tentu! .....Apa ada yang bisa aku bantu?"
Pilihan kata-kata Felinella itu sedikit formal karena kehadiran murid lain.
"Aku telah mengambil bimbingan untuk dua murid, jadi....."
Namun, Alus tidak menunjukkan tanda-tanda kekhawatiran akan hal ini. Karena itu, para murid perempuan yang mengelilingi Felinella menatap ke arah Alus. Beberapa bahkan memelototinya. Tidak ada yang mengatakan apapun dengan lantang, namun mata mereka berkata, "Ada apa dengan sikap itu? Memangny kau pikir kau itu siapa?"
Namun Felinella sepertinya tidak keberatan.
"Ah, aku mengerti..... jadi kamu ingin melaporkan itu. Tolong jangan memaksakan dirimu sendiri." Kata Felinella, segera menanggapinya, dengan kata-kata terakhir ditujukan kepadanya secara pribadi.
Alus hanya memastikan untuk mengikuti aturan, jadi Alus menundukkan kepala dan minta undur diri Saat Alus semakin menjauh, mata yang menatap punggungnya semakin berkurang. Ketika Alus menoleh ke belakang, dia bisa melihat Felinella sekali lagi dikelilingi oleh para murid yang memandangnya dengan hormat dan meminta bimbingannya.
Itu benar-benar terlihat menyulitkan,
Pikir Alus sekali lagi, seolah itu tidak ada hubungannya dengannya, namun Alus sedikit mempercepat langkahnya saat tatapan tajam mengarah ke arahnya sekali lagi. Alus tidak ingin terjebak dalam masalah lagi.
* * *
Sekitar satu jam telah berlalu sejak Alus dan yang lainnya berlatih di tempat latihan. Mereka mempunyai prioritas untuk memesan tempat latihan, namun pembatasnya masih digelapkan untuk mencegah siapa pun melihat ke dalam. Pelatihan Loki adalah untuk meningkatkan kemampuannya dalam melacak berbagai hal di titik butanya dengan menggunakan sonar mana. Lebih khusus lagi, latihannya itu dimulai dengan menangkap bola dengan mata tertutup. Namun, bola tersebut secara bertahap ditukar dengan sesuatu yang lebih keras, dan sekarang telah berubah menjadi pisau.
Latihannya telah berubah menjadi Loki melakukan pertarungan dengan mata tertutup. Namun berkat bakat dan usaha Loki, gadis itu berhasil melewati pelatihan ini. Bahkan gerakannya praktis tidak berubah meski memakai penutup mata. Faktanya, sejak Loki menghilangkan titik butanya, dia bahkan mampu menghadapi serangan dari belakang. Dengan menggunakan sonar mana untuk melacak pergerakan musuh, Loki bahkan bisa bereaksi terhadap mantra mereka sebelum digunakan. Namun—
Indra Loki mulai kehilangan fokus. Sekarang tipuan tercampur dengan serangan Alus, Loki hampir tidak bisa menghindar. Loki segera bergerak untuk melakukan serangan balik, namun saat itu tinju Alus sudah melayang ke arah perutnya. Karena tidak ada waktu untuk bertahan dan menghindar, Loki tidak punya pilihan selain menguatkan tubuh mungilnya. Tinju tanpa ampun itu membuat Loki terbang. Saat ini, tubuh Loki tidak mampu mengimbangi indranya. Dan dengan itu—
"Tiga menit ya. Lumayan."
"Terima kasih banyak."
Setelah terlempar jauh, Loki berhasil pulih dan mendarat dengan anggun. Loki mengejang sedikit karena kerusakan mental yang terjadi namun menjawab Alus dengan tulus.
"Istirahatlah sekarang. Kamu telah menghabiskan banyak mana, dan kamu hanya akan kehabisan tenaga jika kamu memaksanya terlalu keras."
Tidak, aku masih bisa.....
Loki mencoba membalas, namun Alus malah mengalihkan pandangannya ke dua orang lainnya di tengah latihan. Menyadari bahwa membiarkan keduanya begitu saja tidak akan efektif, dia merasa sudah waktunya untuk memberi mereka menu individual, meskipun Alice masih sedang mengerjakan menu miliknya. Alice meletakkan AWR-nya dan memusatkan perhatian pada jarak tertentu. Biasanya pengguna melakukan kontak dengan AWR saat menggunakannya. Mana ditransfer lebih lancar dengan cara itu, dan AWR juga mampu membaca informasi dengan lebih akurat. Namun AWR juga dapat berfungsi bahkan pada jarak tertentu. Alice kurang lebih telah membuat mantra sebelumnya dan sekarang berusaha memasukkan koordinat dari jarak jauh. Tidak ada gunanya menggunakan tempat latihan untuk itu, namun jika Alice berhasil ada risiko sihir yang menyimpang, jadi lebih aman di sini.
Adapun Tesfia..... masa depannya bergantung pada hasil turnamen, dan Alus berpikir gadis itu mungkin memiliki terlalu banyak ikatan emosional dengan fakta itu. Alus memikul sebagian tanggung jawab untuk menyerahkannya pada hal itu. Biasanya, cara berpikir seseorang akan lebih terbatas jika mereka berlatih ketika kehabisan akal. Dan Tesfia menunjukkan kecenderungan yang sangat kuat untuk itu. Itu sebabnya, Alus merasa perlu mengambil beberapa tindakan. Saat ini Tesfia berada di sudut tempat latihan, menciptakan bongkahan es di udara dengan sihir. Tesfia juga tidak hanya melontarkan gumpalan itu. Sebaliknya, dia mengendalikan mereka.
Dengan kata lain, dia memberikan arahan pada mana dan bongkahan es, menimpa koordinatnya satu demi satu. Tesfia sangat buruk dalam tugas rumit, namun teknik ini adalah sesuatu yang tidak bisa dia lewati jika dirinya ingin mencapai puncak. Terutama jika dia ingin menggunakan Icicle Sword secara maksimal. Alus percaya bahwa tidak ada mantra yang lebih cocok untuk menunjukkan kekuatan putrinya kepada Frose. Bagaimanapun, Icicle Sword adalah mantra yang diturunkan dalam Keluarga Fable. Dalam ensiklopedia, mantra itu terdaftar sebagai mantra tingkat lanjut, namun tidak ada rinciannya. Esensinya tampaknya bukan pada kesulitan dalam melemparkannya, namun pada pembentukan pedang es itu sendiri. Alus telah melihat formula sihir yang terukir di AWR Tesfia. Melalui intuisi dan pengetahuannya yang luas tentang sihir, Alus menyadari bahwa Icicle Sword yang digunakan Tesfia hanyalah tahap pertama dari bentuknya. Dari apa yang Alus tahu, Icicle Sword memiliki ruang lebih jauh untuk berevolusi. Namun kebenarannya bahkan tidak tercatat di ensiklopedia mantra. Itu sebabnya Alus percaya bahwa mantra warisan Keluarga Fable yang sebenarnya bukanlah yang digunakan Tesfia, namun sesuatu yang lebih dari itu.
Sayangnya, ada terlalu banyak hal yang belum diketahui sehingga Alus tidak bisa melanjutkan ke langkah berikutnya. Jadi Alus memutuskan untuk mengandalkan ingatan Tesfia. Lebih khusus lagi, Alus bertanya padanya tentang Icicle Sword yang ditunjukkan ibunya di masa kecilnya. Masa itu terjadi beberapa waktu yang lalu, dan sebagian ingatan Tesfia masih rapuh, namun setelah mendengar apa yang gadis berambut merah itu katakan, Alus yakin akan satu hal. Kebenaran dari Icicle Sword terletak pada bentuknya, dan Tesfia sangat ahli dalam mengukir sihir.
Jadi Alus berpikir bahwa untuk melanjutkan ke langkah berikutnya, Tesfia harus fokus mengubah informasi setelah mantranya termanifestasi. Dengan kata lain, kemampuan untuk memanipulasi mantra setelah mengucapkannya. Faktanya, jika kalian memikirkannya..... jika kalian hanya akan menembakkan pedangnya ke sasaran, tidak ada alasan untuk mantra itu menjadi pedang, dan juga tidak perlu bentuknya yang rumit. Pada awalnya, Alus salah memahaminya sebagai cara untuk menunjukkan ketenangan dan kekuatan bangsawan, namun dengan mengubah sudut pandangnya, Alus bisa melihat makna baru. Memikirkan bentuknya seperlunya, bentuk aslinya sangat sederhana. Namun, seberapa dekat Tesfia mencapai bentuk aslinya sebelum turnamen akan bergantung pada bakat dan usahanya.
".....Itu sebabnya menurutku ada satu langkah lebih jauh dari mantra ini. Meski begitu, aku tidak yakin kamu bisa mempelajarinya meskipun kamu menyelesaikan semua tugas yang aku berikan kepadamu." Kata Alus.
"Tapi masih ada waktu kurang dari sebulan sebelum turnamen, kan? Aku ingin menyelesaikan semua tugas yang kamu berikan kepadaku setidaknya sebelum itu."
Tetesan keringat di dahi Tesfia seolah mencerminkan ketidaksabarannya. Setelah mengatakan hal itu, dia memasang ekspresi serius dan mencoba kembali ke latihannya, namun—
"Urk?!"
Kepala Tesfia tiba-tiba ditarik ke belakang, membuatnya bingung. Alus dengan ringan menarik rambut kuncir kuda merahnya.
"Kamu tidak akan mendapatkan hasil seperti itu. Apapun yang aku ajarkan kepadamu tidak akan bertahan seperti sekarang ini."
"—?! Lalu apa yang harus aku lakukan?"
Tesfia bertanya dengan cemberut, sambil merapikan kuncir kudanya.
"Hmm..... baiklah, mari kita ubah keadaannya. Jika kamu ingin menghancurkan diri sendiri, hal itu terserah padamu, tapi aku tidak akan selamat jika kamu mengacaukan segalanya. Khususnya harga diriku."
"Aku senang kita memiliki tujuan yang sama terhadap keberhasilanku, tapi bisakah kita berhasil tepat waktu?"
"Pada akhirnya, itu terserah padamu. Faktanya, mengharapkan konstruksi mantra yang rumit darimu mungkin adalah sebuah kesalahan."
Tesfia cemberut karena kata-kata dingin itu, namun dia berhasil menahan diri dan tidak mengeluh.
"Mencoba mengajarimu terlalu banyak hanya akan membuatmu kewalahan, jadi mari kita mulai dengan mempelajari mantra tingkat lanjut. Aku pikir Ice Bullet akan menjadi pilihan yang bagus."
"Tunggu sebentar, bukankah mantra tingkat lanjut seperti itu akan lebih sulit dipelajari dengan cepat?" Keluhan Tesfia secara umum benar, meskipun bagi Alus itu hanyalah anggapan yang sudah terbentuk sebelumnya.
"Tidak harus persis seperti yang tercatat di ensiklopedia. Apa kamu tahu tentang detail Ice Bullet itu sendiri?"
"Jika aku mengingatnya dengan benar, perapal membuat beberapa bongkahan es yang pecah saat perapal itu menembakkannya ke dalam hujan peluru es."
"Itu benar, tapi mantra itu hanya dianggap mantra tingkat lanjut karena bongkahan es terbentuk dalam dua langkah. Mencoba mempelajari versi lengkapnya akan memakan waktu. Dengan kata lain, kamu hanya perlu mencapai level yang dapat digunakan."
Langkah pertama dalam mempelajari suatu mantra adalah mendapatkan gambaran hasil penggunaan mantra tersebut. Memiliki gambaran yang sudah terbentuk sebelumnya tentang seperti apa mantra itu di kepala kalian adalah salah satu kendala dalam studi sihir saat ini. Jika kalian memiliki gambaran mantra yang telah selesai terlalu kuat, akan mudah untuk memberikan pengaruh negatif pada mantra pada tahap awal. Akibatnya, hal ini tidak hanya membuat mempelajari versi lengkap menjadi lebih sulit, namun juga mempersulit menemukan cara lain untuk menerapkan mantra tersebut.
"Kamu bisa melakukan hal seperti itu?" Tesfia bertanya dengan nada curiga, namun ada secercah harapan dan harapan di matanya.
Karena hal ini memberikan kesempatan bagus, Alus membawa Alice dan Loki dan mulai berbicara. Ketika seorang Magicmaster menggunakan sihir, mereka memiliki gambaran tentang fenomena yang akan terwujud. Hal itu diajarkan bahkan di Institut. Itu karena manfaat sebuah gambaran ketika merapal mantra sangatlah signifikan. Dan dengan melakukannya secara akurat, kalian dapat menyederhanakan beberapa langkah dalam proses perapalan. Meski begitu, kalian tidak bisa melakukan apapun selama kalian bisa membayangkannya. Teknik dan bakat seseorang, simpanan mana mereka, dan banyak lagi perlu dipertimbangkan. Mencoba mencapai sesuatu di luar kemampuan mereka akan menghasilkan mantra yang salah sasaran atau tidak sempurna. Itulah mengapa penting untuk menelusuri formula sihir secara akurat dan menjalani setiap langkah dalam prosesnya. Ketika dua orang yang menggunakan atribut yang sama bentrok, kemampuan untuk mengontrol informasi dalam mantra membuat perbedaan besar. Namun pendidikan saat ini terlalu bergantung pada gambaran, dan tidak mendorong para murid untuk melalui setiap langkah dengan benar. Karena pembelajaran mantra yang cepat akan menghasilkan peringkat yang lebih tinggi, Magicmaster mulai memprioritaskan pembelajaran mantra.
Tesfia adalah tipe orang yang mengandalkan perasaannya, dan dia agak ceroboh dalam menggunakan logika. Meskipun itu hanya menunjukkan kualitasnya sebagai seorang penyihir. Tiba-tiba, Alus mengacungkan satu jari di depannya. Alus kemudian menciptakan bongkahan es seukuran kepalan tangan di atas jarinya. Ciri-cirinya yang tidak rata hanyalah sebagian dari pesona itu.
"Dengan mengubah konfigurasi mantra di tengah...."
Kata Alus, dan mengarahkan jarinya ke bawah. Mematuhi keinginannya, bongkahan es itu terbang lurus ke depan seperti anak panah. Namun.... sesaat sebelum menabrak dinding, lintasannya melengkung.
"Heeh?! Apa yang barusan itu? Apa kamu membuatnya sedemikian rupa dari awal?"
"Tidak ada gunanya memikirkan itu."
Alus menciptakan beberapa bongkahan es dan mengubah lintasannya sesuka hati.
"Mulailah dengan setidaknya bisa mampu melakukan ini. Tidak masalah jika kamu memulai hanya dengan satu bongkahan es."
"O-Oke."
Tesfia segera meneruskan mana melalui AWR-nya dan mencoba meniru contoh Alus. Melihat aliran mana gadis berambut merah itu, Alus menggelengkan kepalanya dan dengan tegas menyatakan,
"Ini tidak bagus. Beristirahatlah sejenak. Kalian sepertinya berpikir kalau kalian akan menjadi lebih baik jika terus berlatih."
"Tapi aku ingin mencobanya sekarang selagi masih segar dalam ingatanku!"
"Inilah yang aku maksud. Kamu mencoba membangun sihir dengan mengandalkan gambaran."
Tesfia dengan enggan menyetujui perintah Alus, dan beberapa saat kemudian Alice dan Loki bergabung, dan mereka semua istirahat dari pelatihan.