Twenty-Eighth Chapter : Magical Martial Arts Demonstration

 

Keesokan harinya, pertandingan keempat dan kelima telah selesai, dan Institut Sihir Kedua mengamankan tiga slot untuk turnamen utama. Segalanya berjalan hampir seluruhnya sesuai rencana. Pada awalnya, mereka berjaga-jaga terhadap kontestan Negara Iblis, namun keberhasilan mereka sebelumnya tampaknya hanya karena keberuntungan. Setelah pertandingan ketiga, Negara Iblis kehilangan sebagian besar kontestannya. Saat ini, Institut Sihir Kedua Alpha berada di posisi kedua dengan poin mereka. Namun jarak antara mereka dan Institut Sihir Pertama Rusalca cukup besar. Alasannya adalah kekalahan telak Alpha di divisi murid tahun ketiga.

Terlebih lagi, Felinella dan asisten ketuanya, seorang murid perempuan tahun kedua bernama Illumina, telah melaju ke turnamen utama. Murid perempuan tahun ketiga telah tersingkirkan begitu saja, namun selain mereka, murid tahun pertama dan kedua tidak begitu terguncang seperti pada awalnya. Hasil divisi murid tahun pertama memang luar biasa, namun semangat kerja yang tinggi juga berkat kecerdikan Felinella.

 

Semua pertandingan telah usai pada hari itu, namun tampaknya segalanya belum berakhir dengan baik. Acara kedua turnamen, demonstrasi teknik bela diri sihir, akan segera dimulai. Acara itu hanya tontonan tanpa persaingan memperebutkan poin. Para kontestan berkumpul di kursi penonton yang telah ditentukan untuk melihat dari dekat mantra berkualitas tinggi yang akan digunakan oleh Magicmaster yang bertugas aktif. Kegembiraan dan antisipasi yang memenuhi stadion tampak berubah drastis ketika panggung khusus demonstrasi itu diresmikan. Meski bersifat demonstrasi, tidak ada yang menang atau kalah, namun mereka yang menyaksikan paham bahwa ini adalah unjuk kekuatan nasional sehingga menjadikannya peristiwa yang bermakna politis.

Di bagian kursi yang disediakan untuk Alpha, Tesfia tiba-tiba menyadari sesuatu dan melihat sekelilingnya. Akhirnya Tesfia menoleh ke gadis berambut perak yang duduk di sebelahnya dengan ekspresi bingung.

 

"Hei, Loki. Aku tidak melihat Alus di mana pun.... dia tidak tersesat, kan?"

 

"Alu—Al sedang ada urusan. Al mengatakan dirinya ingin menyelidiki secara pribadi kontestan negara lain dalam persiapan untuk turnamen utama."

Loki mengetahui alasan sebenarnya ketidakhadiran Alus itu dan telah memikirkan alasan lain yang memadai untuk menjelaskannya. Keikutsertaan Alus dalam demonstrasi sebagai seorang murid merupakan perintah rahasia dari penguasa. Bukan hanya dimaksudkan untuk menyembunyikan identitasnya, namun Turnamen Sihir Persahabatan ditujukan agar para murid menjadi bintang pertunjukan, dan selama itu mereka diminta untuk menahan diri dari membuat pernyataan atau tindakan politik. Selain itu, hanya Magicmaster yang bertugas aktif yang seharusnya berpartisipasi dalam demonstrasi tersebut.

 

"Hmm, sepertinya dia sangat menantikan ini.... yah, aku yakin demonstrasi itu tidak akan menarik minat Al. Dia mungkin hanya mengatakan itu adalah pertunjukan untuk anak-anak."

Tesfia bahkan berusaha meniru suara dan penyampaian Alus, namun sebenarnya dirinya merasa sedikit kesal.

 

"Oh, sayang sekali..... kupikir aku bisa membuatnya menjelaskan semuanya untuk kita. Tapi kalau dia punya urusan lain, jadi mau bagaimana lagi."

 

"Alice-san, jika kamu tidak keberatan, aku bisa menjelaskan semuanya sebagai penggantinya."

 

"Sungguh?! Tolong lakukan itu, Loki-chan."

Loki mengangguk pada Alice yang tersenyum. Saat itulah para peserta demonstrasi mulai bermunculan dan diperkenalkan oleh penyiar. Ada beberapa perserta tetap di antara para Magicmaster terpilih, namun kebanyakan dari mereka berubah setiap tahun. Hal itu karena, ketika mereka meminjam panggung ini untuk demonstrasi teknik bela diri magis dari para Magicmaster pemula, mereka ingin menunjukkan tidak hanya kebanggaan nasional negara mereka, namun juga banyaknya Magicmaster berbakat yang mereka miliki. Loki, serta Tesfia dan Alice, tahu bahwa para peserta itu adalah Magicmaster terkuat yang pernah menghadapi kematian di masa lalu. Saat masing-masing diperkenalkan, teriakan dan sorak-sorai terdengar dari kursi penonton yang ditentukan untuk negara mereka. Mereka bertiga belum banyak mendengar tentang Magicmaster dari negara lain, namun melihat para peserta demonstrasi itu berkumpul sebagai satu kelompok, mereka bertiga merinding.

 

"Peserta dari Negara Iblis tahun ini adalah ahli sihir pemanggilan. Magicmaster dari Halcapdia adalah salah satu sub-pemimpin unit Single Digit—Galgnis—."

Tiba-tiba, sebuah suara yang menjelaskan sesuatu datang dari belakang mereka. Saat ketiganya berbalik, mereka melihat Felinella tersenyum pada mereka.

 

"Kamu benar sekali. Tapi masalahnya adalah....."

Loki terdiam, dan Felinella setuju dengan anggukan ragu. Itu adalah nama yang diumumkan setelah Rowan Welts dari Clevideet. Alasan perasaan tidak nyaman mereka adalah Magicmaster perempuan yang diperkenalkan oleh penyiar sebagai Dakia Agnois dari Hydrange. Dakia memiliki aura yang berbeda dibandingkan dengan orang lain di sekitarnya. Aura itu bukanlah aura seseorang yang kuat. Malahan, Aura tidak seperti seorang tentara dan lebih seperti gadis desa pada umumnya. Perempuan itu jelas-jelas menonjol. Bagi Loki dan Felinella yang telah melihat banyak Magicmaster, ditambah dengan pengalaman mereka di Dunia Bagian Luar, kehadirannya sangatlah aneh. Penonton sepertinya juga menyadarinya..... namun penampilan aneh orang yang muncul setelahnya membuat mereka melupakan tentang Dakia itu.

 

"Siapa itu?"

Kata Tesfia sambil menunjuk orang berjubah dan wajahnya setengah tertutup topeng aneh. Orang itu berpakaian seperti itu seolah-olah dirinya sedang berteriak bahwa dia adalah seseorang yang mencurigakan.

 

"Perwakilan Alpha.... Ulhava."