Interlude : Curse

 

Beberapa puluh kilometer di luar ibukota kekaisaran, sebuah pos pengamatan berdiri diam di atas bukit. Pos itu dibangun untuk mengamati bintang-bintang dan terletak di sepanjang ley line. Meskipun tersembunyi di antara tumbuhan, pos itu adalah lembaga kokoh yang telah mendukung Zebrudia selama bertahun-tahun.

 

Pos itu adalah Astral Divinarium, yang juga disebut sebagai "Divinarium".

 

Di dalam sebuah bangunan yang dibatasi oleh atap kubahnya yang unik, seorang pemuda dan seorang perempuan tua, keduanya mengenakan jubah biru, sedang berdiskusi.

 

"Kudengar dengan bantuan beberapa pemburu, masalah dengan Nine-Tailed Shadow Fox itu diselesaikan dengan cukup lancar." Kata pemuda itu.

 

"Tapi, sekarang beberapa ksatria ingin kita menjelaskan mengapa kita tidak dapat meramalkan bencana yang mampu menghancurkan seluruh negara."

 

"Mereka pikir Eye of God dapat mendeteksi sesuatu seperti itu? Tidak ada buatan manusia yang mungkin dapat membuat percikan yang cukup besar."

Kata perempuan tua itu, mengejek.

 

Di tengah ruangan ada bola kristal berdiameter beberapa meter. Itu adalah Relik yang memanfaatkan kekuatan langit dan semua yang ada di bawahnya untuk mencerminkan fenomena dalam berbagai bentuknya.

 

Perempuan tua itu mengangguk ke arah bola itu dan mengerutkan keningnya.

"Mereka bisa belajar satu atau dua hal tentang kesabaran. Tempat ini menangani semua kejadian misterius dan bahkan kita harus sangat berhati-hati saat menangani ramalan."

 

Kemampuan ramalan Divinarium hampir tidak bisa disebut sempurna. Ketika ahli astrologi berbakat memanfaatkan kekuatan alam, prediksi akurat dapat dibuat, namun tidak sesuai keinginan. Pada banyak kesempatan, Divinarium telah secara akurat meramalkan bencana dan dengan demikian memungkinkan militer untuk bergerak maju sehingga mereka dapat mengurangi kerusakan.

 

Di sisi lain, ada juga banyak bencana yang gagal mereka ramalkan. Hal ini membuat Divinarium memiliki reputasi sebagai lembaga aneh di antara lembaga publik kekaisaran.

 

"Ramalan tidak mungkin dilakukan melalui tekad belaka."

Kata perempuan tua itu.

 

"Kau benar sekali. Itulah yang kita katakan kepada mereka, tapi kemudian mereka bertanya mengapa kita tidak dapat meramalkannya jika Thousand Trick saja bisa."

 

Perempuan tua itu menghela napasnya ketika mendengar nama pemuda yang berjiwa bebas yang telah terlibat dalam setiap insiden besar baru-baru ini di Zebrudia.

"Dia lagi? Aku berani bertaruh bahwa ramalannya datang dari suatu tempat yang sangat berbeda dari kita. Dialah orang yang dengan senang hati menyerahkan dirinya pada Tears of Truth itu, bukan? Jika keinginanku dikabulkan, dia akan menjadi salah satu dari kita."

 

Perempuan tua itu mengangkat kepalanya dan melihat ke arah bola kristal—lalu tersentak.

"Reaksi ini!"

 

"Aku juga melihatnya!"

 

Sebuah titik hitam, hampir seperti noda, telah muncul di bola kristal yang tadinya transparan itu. Seperti awan kabut, titik itu mengembang hingga menutupi seluruh permukaan. Kristal itu memiliki banyak cara berbeda untuk menyampaikan masa depan, namun ini jauh lebih mengerikan daripada apapun dalam ingatan mereka baru-baru ini. Mata peramal muda itu terbuka selebar mungkin.

 

Anggota yang lebih tua itu menenangkan napasnya dan berkata,

"Itu ramalan yang kuat jika kau juga bisa melihatnya. Ini jauh lebih buruk daripada insiden Fox. Persis seperti yang diharapkan para ksatria. Laporkan ini ke ibukota! Katakan pada mereka itu bayangan yang cukup besar untuk menutupi seluruh kota!"