Extra Story 6 : Lucky Charms

 

"Sialan!"

Teriak Iceheat.

 

"Kenapa Mei-sama tidak memberiku izin?"

 

"Yah, tentu saja dia tidak akan mengizinkanmu naik ke dunia permukaan karena alasan itu, bahkan di hari liburmu." Kata Mera sambil terkekeh.

 

"Memangnya orang waras macam mana yang melakukan perjalanan seperti itu hanya untuk mengumpulkan kaki kelinci?"

{ TLN : Artinya di sini dalam banyak budaya, membawa kaki kelinci adalah takhayul yang diyakini membawa keberuntungan. }

 

Pada malam itu, kedua perempuan itu sedang duduk di sebuah meja di apartemen pribadi Iceheat di Abyss dan mengobrol sambil minum teh. Biasanya, Iceheat akan mengadakan salah satu sesi mengasihani diri sendiri di kafetaria yang kosong, namun kali ini, dia membuat pengecualian. Selain teh, meja itu berisi berbagai camilan berkalori tinggi yang dibeli di toko dungeon, mulai dari permen cokelat dan kue mentega yang diberi tambahan mentega hingga kentang goreng.

 

"Ya, aku sangat sadar betapa konyolnya kedengarannya, tapi aku sendiri harus mengumpulkan kaki kelinci jika aku ingin mengubah situasiku saat ini." Protes Iceheat.

 

"Kaki kelinci dikenal sebagai jimat pembawa keberuntungan, dan aku telah mengajukan permintaan tertulis dengan tujuan yang terdokumentasi dengan baik, jadi mengapa aku ditolak?"

 

"Maaf, sayang, tapi aku pun akan menolakmu jika aku melihat permintaan itu."

Kata Mera, mengusap dahinya dengan lelah.

 

"Itu sama sekali bukan alasan yang cukup baik bagi seorang Level 7777 sepertimu untuk naik ke dunia permukaan."

 

Mera tiba-tiba terkekeh saat mengingat episode terbaru lainnya dengan Iceheat yang mengikuti naskah yang sama.

"Kudengar kamu bahkan meminta saran kepada Gold tentang cara meningkatkan keberuntunganmu, yang mengakibatkanmu mencoba mengecat seluruh ruangan ini dengan warna emas. Sebenarnya, itu bahkan bukan pekerjaan pengecatan. Kamu akan menutupi semuanya dengan lapisan emas seperti kertas dinding. Untungnya, Gold mengetahuinya tepat pada waktunya untuk menghentikanmu. Bahkan pengganggu yang santai itu memberimu peringatan keras tentang melakukan kegilaan itu. Aku hampir tidak percaya dengan apa yang kudengar saat pertama kali mendengarnya."

 

"Dia bilang emas adalah warna keberuntungan, jadi aku sendiri menyimpulkan bahwa melapisi kamarku dengan emas asli pasti akan meningkatkan keberuntunganku." Jelas Iceheat.

 

"Dan kupikir menaruh banyak kaki kelinci di kamarku akan membantu menjamin keberuntunganku...."

 

Mera langsung membayangkan seperti apa jadinya jika dinding di sekelilingnya dilapisi dengan lapisan emas mencolok dan dihiasi kaki kelinci. Kombinasi itu tidak hanya akan terlihat sangat norak, namun juga akan menjadi pertunjukan mengerikan dari kekejaman terhadap hewan yang akan membuat Yume dan Nazuna menangis tersedu-sedu jika mereka melihatnya. Memikirkan hal itu saja sudah membuat rasa sakit kepala Mera bertambah dua kali lipat.

 

Namun mengapa Iceheat begitu rela melakukan hal-hal ekstrem untuk mendapatkan lebih banyak keberuntungan, begitulah yang kalian tanyakan? Yah, semuanya dapat ditelusuri kembali dari Miki. Light telah menugaskan Iceheat, Mera, Suzu, dan Jack untuk melawan Master perempuan itu di Great Tower, namun Iceheat telah memohon kepada petarung Level 7777 lainnya untuk membiarkannya melawan Miki sendirian. Alasannya adalah dia tidak ikut serta dalam misi dunia permukaan mana pun sejak melawan Para White Knight di menara yang sama, dan dia ingin membuktikan kesetiaannya kepada Light. Namun, sebelum Iceheat dapat melawan Miki, Master perempuan rambut pirang itu jatuh cinta pada Suzu pada pandangan pertama dan membelot ke Great Tower. Meskipun pihak Light berhasil menangkap Miki dan menjebloskannya ke dalam sel, kejadian tak terduga ini sangat mengecewakan bagi Iceheat.

 

Selama misi berikutnya ke Kepulauan Onifolk, Iceheat ditugaskan untuk menangkap seorang daimyo, Utamaro, yang merupakan pemimpin secara sah negara tersebut. Namun, Khaos secara tidak sengaja melumpuhkan Utamaro saat berhadapan dengan pengawalnya, yang berarti bahwa Iceheat sekali lagi kehilangan kesempatan untuk bersinar. Karena rangkaian kejadian ini, Iceheat mulai percaya bahwa dirinya mungkin akan terkena kutukan, dan akibatnya, dia menjadi terobsesi dengan takhayul—terutama yang dapat membantunya membalikkan nasibnya.

 

Mera menghela napas dan mencoba menghibur Iceheat.

"Sayang, aku mengerti apa yang sedang kamu alami, sungguh, tapi kamu tidak boleh membiarkan hal-hal yang terjadi di masa lalu menghantuimu seperti ini. Kamu hanya menderita serangkaian nasib buruk, itu saja. Kita semua mengalaminya pada suatu saat. Yang bisa kamu lakukan hanyalah mengabaikannya dan melanjutkan hidup."

 

"Kamu memang benar untuk itu, tapi...."

Kata Iceheat muram, menelusuri tepi cangkir tehnya dengan jarinya.

 

"Tapi pikiranku tidak mengizinkanku melupakannya."

Sering kali sesuatu yang mungkin tampak sepele bagi satu orang bisa menjadi penyebab kecemasan besar bagi orang lain, dan tidak ada nasihat dari orang lain yang bisa mengangkat orang itu keluar dari kesedihannya.

 

Iceheat mendongak dari cangkir tehnya dan menatap Mera dengan tatapan serius.

"Kudengar kucing bisa membawa keberuntungan." Katanya.

 

"Jadi aku berencana meminta Aoyuki-sama untuk tinggal bersamaku di sini untuk sementara waktu. Bagaimana menurutmu?"

 

Mera tertawa sampai serak sebelum berkata dengan nada suara yang sama seriusnya,

"Jangan."

 

Iceheat dan Aoyuki-sama sama-sama keras kepala. Jika keadaan benar-benar kacau, aku bisa dengan mudah melihat mereka berdua akan terlibat perkelahian yang tidak akan berakhir baik.

Pikir Mera dalam hatinya.

 

Aoyuki adalah seorang petarung SUR Level 9999, meskipun dia biasanya mengirim monster yang telah dijinakkannya untuk bertarung demi dirinya. Namun, bahkan tanpa bantuan makhluk-makhluknya, Aoyuki adalah seorang petarung yang sangat kuat. Sedangkan untuk Iceheat, dia dapat bertahan melawan satu atau beberapa lawan yang kuat, berkat serangan api dan esnya, yang berarti jika mereka berdua berakhir dalam pertarungan habis-habisan, kerusakan yang akan ditimbulkan pada Abyss pasti tak terbayangkan. Tentu saja, baik Iceheat maupun Aoyuki adalah dua sekutu Light yang paling setia, jadi mereka sangat tidak mungkin terlibat dalam jenis perilaku destruktif seperti ini yang akan membuat marah master mereka, namun tidak ada yang dijamin dalam hidup.

 

Aku harus melakukan semua yang aku bisa untuk campur tangan sebelum hal terburuk terjadi.

Pikir Mera, sambil terkekeh cemas pada dirinya sendiri.

 

"Ya, aku tahu Aoyuki-sama adalah yang paling dekat dengan kucing di sini."

Kata Mera kepada Iceheat yang tampak masam.

 

"Tapi, bukankah memelihara kucing sungguhan adalah solusi yang jelas di sini?"

 

"Aku sudah mempertimbangkannya, tapi merawat hewan yang tidak berdaya jauh lebih rumit daripada kedengarannya." Kata Iceheat.

 

"Aku mungkin akan mempertimbangkan untuk memelihara hewan peliharaan demi memperkaya emosi Yume-sama, tapi aku tidak ingin memelihara hewan peliharaan hanya untuk diriku sendiri. Waktu yang akan aku habiskan untuk merawat kucing akan lebih baik digunakan untuk melayani Light-sama."

 

Mera sangat bersimpati dengan logika ini, karena dia juga lebih suka menghabiskan seluruh waktu luangnya untuk berguna bagi Light. Namun, membuat Aoyuki tinggal bersamanya tetap bukan pilihan.

 

"Baiklah, bagaimana dengan ini?" Mera memulai.

 

"Kamu selalu bisa memelihara banyak kucing yang tidak perlu dirawat sama sekali."

 

Iceheat tidak mengerti maksudnya.

"Apa kamu berbicara tentang kucing zombi?"

 

Mera tertawa terbahak-bahak.

"Sekarang kamu membuatku takut!"

 

Mera berdeham dan mulai menjelaskan kepada temannya yang berpikiran sempit itu apa yang sebenarnya dirinya maksud.

 

✰✰✰

 

"Yang duduk tegak itu menggemaskan sekali, tapi aku suka yang meringkuk saat tidur."

Kata Iceheat dengan suara memekik.

 

"Mrreeew!"

Aoyuki mendengkur setuju.

 

Keduanya berada di ruang tamu kamar pribadi Suzu, terkesima dengan boneka kucing realistis yang dibuat Suzu itu sebagai bagian dari hobinya membuat boneka. Semua replika kucing itu diletakkan di atas meja untuk dinikmati Iceheat dan Aoyuki, sementara Mera berdiri di satu sisi, menyaksikan kejadian itu, dan Suzu tersenyum lebar karena semua pujian yang diterimanya.

 

"Terima kasih sekali lagi karena telah mengizinkannya memiliki beberapa boneka kucingmu, sayang." Kata Mera sambil terkekeh.

 

"Jangan merasa kamu harus berutang apapun kepada kami, Mera."

Kata Lock, menjawab menggantikan Suzu dari sela-sela jari partner-nya itu.

 

"Partner-ku selalu senang memberikan bonekanya kepada orang-orang yang akan merawatnya dengan baik. Kamu bisa lihat sendiri betapa senangnya dirinya dengan semua pujian itu."