Extra Story 2 : Just in Case
"Terima kasih telah mengundangku ke sini hari ini, Light-sama."
Kata Lilith kepadaku.
"Oh, tidak, tidak, akulah yang harus berterima kasih kepadamu karena telah meluangkan waktumu di tengah jadwalmu yang padat untuk datang ke sini." Jawabku.
"Yah, itu wajar untukku datang ke sini. Bagaimanapun juga, keselamatanku dipertaruhkan." Kata Lilith.
"Aku sangat berterima kasih karena kamu mau melakukan hal itu untukku."
Pada saat itu, kami berdua berada di area pelatihan di lantai bawah tanah terendah Great Tower, dan kami telah bergabung dengan Nemumu dan Gold. Meskipun kelihatannya begitu, Lilith tidak datang ke sini untuk bertamasya—tidak, aku memanggilnya ke sini untuk melakukan pelatihan tentang taktik penghindaran darurat jika hal terburuk terjadi di pertemuan puncak Kerajaan Sembilan. Daripada mengenakan perlengkapan tempur yang pantas, Lilith mengenakan jenis gaun yang biasanya dikenakannya di istana, meskipun ini bukan karena dia datang tanpa persiapan atau bermalas-malasan atau semacamnya.
Tidak, aku secara khusus menyuruh Lilith mengenakan gaunnya untuk sesi pelatihan hari ini. Party-ku—Black Fools—akan menyediakan keamanan bagi Lilith di pertemuan puncak, namun tidak ada jaminan kami akan selalu berada di dekatnya untuk menyediakan perlindungan itu, jadi kupikir akan lebih baik bagi Lilith untuk melakukan beberapa pelatihan tentang cara melindungi dirinya sendiri jika dia terpisah dari kami. Lilith akan menggunakan kartu gacha sebagai sarana perlindungannya, dan untuk memastikan bahwa simulasi ini akan benar-benar mencerminkan kenyataan, aku telah memintanya untuk mengenakan jenis gaun kerajaan yang mungkin akan dikenakannya ke pertemuan puncak—gaun yang tidak diragukan lagi akan menghalangi mobilitasnya.
Aku berdeham.
"Baiklah, mari kita mulai. Pertama, keluarkan kartu-kartu yang kuberikan padamu."
"Ya, tentu."
Kata Lilith, mengeluarkan lima kartu dari Item Box-nya. Tiga dari kartu-kartu itu adalah kartu "retas pengguna", yang memberinya kekuatan telepati, teleportasi, dan penyembuhan, sementara dua lainnya adalah kartu "pemanggilan", yang satu menghasilkan medan gaya dan yang kedua, golem. Dan untuk berjaga-jaga jika kalian bertanya-tanya tentang itu, Item Box Lilith itu telah disediakan oleh salah satu kartu gacha-ku. Aku sudah memberitahu Lilith cara mengaktifkan kartu-kartu itu, namun aku mengulangi prosesnya lagi, hanya untuk memastikan.
"Jadi, saat kamu ingin menggunakan kartu, angkat kartu itu dan ucapkan kata 'release'." Perintahku.
"Ucapan itu akan membuka kekuatan yang terkandung dalam kartu itu. Kuharap semuanya jelas sejauh ini?"
"Ya, aku mengerti sepenuhnya." Jawab Lilith.
"Seperti yang kamu tahu, kartu Telepathy bekerja dengan membayangkan orang yang ingin kamu hubungi dalam pikiranmu, lalu memikirkan pesanmu sejelas mungkin."
Kataku, melanjutkan itu.
"Kartu Teleportation bekerja dengan membayangkan lokasi yang ingin kamu tuju selanjutnya, kartu Healing menutup luka dan mengembalikan kulit ke keadaan normal, dan kartu Force Field menciptakan penghalang berbentuk kubah transparan di sekelilingmu yang akan melindungimu dari serangan musuh. Kartu terakhir—kartu golem—menghasilkan guardian yang akan melindungimu."
Jika Lilith diserang setelah mendapati dirinya terpisah dari kami, kartu Teleportation akan membawanya pergi ke suatu tempat yang aman. Jika ada sesuatu yang mengganggu sihir teleportasi, maka dia bisa mengaktifkan medan gaya dan memanggil golem untuk mengalihkan perhatian calon penyerangnya, sambil menggunakan kartu Telepathy untuk menghubungi kami guna meminta bantuan. Dan kami telah memberikan Lilith item-item sihir yang akan melindunginya dari segala macam racun dan mantra kematian instan, jadi dia akan baik-baik saja dalam hal itu. Semua itu adalah alat yang Lilith miliki untuk melindungi dirinya sendiri jika kami kebetulan tidak ada di sekitar dan dia diserang. Kami akan menggunakan hari ini untuk melatihnya tentang cara menggunakan kartu-kartu yang tidak begitu dikenalnya. Kupikir akan lebih baik baginya untuk datang ke sini ke menara ini dan melakukan beberapa latihan dengan kartu-kartu itu, daripada hanya menjelaskan cara kerja kartu-kartu itu.
"Kurasa kamu tidak perlu berlatih menggunakan kartu Telepathy, karena kamu sudah menggunakannya beberapa kali sebelumnya, benar?" Tanyaku.
"Ya, aku ingat menggunakan salah satu kartu itu untuk memberitahumu tentang pertemuan darurat itu."
Kata Lilith. Karena Lilith sudah cukup familier dengan kartu Telepathy, aku memutuskan langsung mencoba kartu Teleportation.
"Gold, bisakah kau pindah ke ujung arena untuk kami?" Kataku.
"Tentu saja, tuanku."
Gold menjawab dengan riang, lalu pindah sekitar seratus meter dari tempat kami berdiri.
Aku menoleh ke Lilith.
"Jadi sama seperti kartu Telepathy, angkat kartu Teleportation itu, lalu pikirkan tentang Gold dan di mana dia berada, lalu ucapkan 'release'. Kartu itu akan secara ajaib memindahkanmu kepadanya."
"O-Oke, aku akan mencobanya."
Kata Lilith dengan sedikit gugup.
Gold melambaikan tangan pada Lilith untuk memastikan Lilith tahu di mana Gold itu berada. Lilith mengangkat kartu Teleportation itu, lalu menutup matanya sehingga dia bisa berkonsentrasi memikirkan Gold.
"Kartu Teleportation—release!"
Segera setelah mengucapkan perintah ini, Lilith menghilang, dan langsung muncul di samping Gold. Ketika Lilith melihat ksatria emas itu tepat di depannya, dia menghela napas lega. Saat Lilith berjalan kembali ke arah kami dengan Gold di belakangnya, aku menyambutnya dengan senyum lebar.
"Kerja bagus, Putri Lilith." Kataku.
"Sekarang kamu bisa teleportasi ke tempat yang aman jika kamu mendapat masalah dan kami tidak ada di sekitar untuk membantumu. Tapi, jika kamu menggunakan kartu ini, kamu harus berteleportasi ke area pelatihan di bawah Great Tower, bukan ke tempat party-ku berada saat itu."
Lilith tampak terkejut dengan ini.
"Mengapa aku tidak bisa berteleportasi langsung kepadamu, Light-sama? Sejujurnya aku merasa paling aman saat bersamamu."
Pengakuan ini membuat Nemumu mengangguk, ekspresinya yang angkuh pada dasarnya berkata, "Lihat? Bahkan kamu tahu tidak ada tempat yang lebih aman di dunia ini selain di sisi Light-sama." Aku memperhatikan kejenakaan Nemumu itu dari sudut mataku, namun aku tetap tersenyum dan memberitahu Lilith alasan di balik nasihat ini.
"Ingatlah, kamu akan berada dalam situasi di mana musuh entah bagaimana telah memisahkanmu dari party-ku." Kataku.
"Jika kamu hanya berteleportasi kembali ke lokasi kami, ada kemungkinan besar kita akan terpisah lagi. Jadi daripada membuang-buang kartu Teleportation, kurasa lebih baik kamu langsung pindah ke tempat latihan ini, tempat yang menjamin keselamatanmu sampai kita bersatu kembali."
"Itu masuk akal."
Kata Lilith, mengakui.
"Lebih baik aku memastikan benar-benar aman daripada menempatkan diriku dalam bahaya lagi. Tapi, aku tidak yakin apa aku bisa membayangkan tempat latihan ini tanpa semacam penanda untuk memanduku. Tempat ini terlalu mirip dengan semua tempat latihan lain yang pernah kulihat, dan aku khawatir aku akan membuat kesalahan."
"Aku bisa membantu untuk itu." Kataku.
"Aku punya sesuatu yang bisa menjadi penanda yang sempurna."
Aku mengeluarkan sebuah kartu dan memanifestasikan suatu benda yang ada di pikiranku : N Totem Pole. Benda itu adalah tiang kayu besar dengan banyak wajah dan hewan yang diukir di atasnya, dan telah dicat dengan semua warna primer. Benda itu sebenarnya bukan benda sihir sama sekali, namun untuk kegunaannya, benda itu akan menjadi titik referensi yang sangat berkesan bagi seseorang yang ingin berteleportasi ke ruangan ini. Sebagai bukti, Lilith mengangguk beberapa kali tanda setuju.
"Ya, benda ini jelas memiliki desain yang sangat menarik yang tidak akan segera kulupakan." Kata Lilith, setuju dengan itu.
"Benda ini akan menjadi penunjuk yang sempurna untuk berteleportasi."
"Bagian selanjutnya dari latihan kita akan menjadi sedikit lebih intens."
Kataku, memperingatkan. Kali ini, aku akan meminta Lilith untuk menirukan pengaktifan medan gaya dan mengaktifkan kartu golem untuk berjaga-jaga jika dia tidak dapat menggunakan kartu Telepathy atau Teleportation karena alasan apapun.
"Untuk dua kartu berikutnya, aku akan meminta Nemumu berperan sebagai penyerang." Kataku.
"Dalam skenario ini, Nemumu telah merapal mantra yang membuat kartu Telepathy dan Teleportation tidak berguna. Saat Nemumu mendekatimu, kamu harus mengaktifkan kartu golem terlebih dahulu, lalu melindungi dirimu dengan menggunakan kartu lainnya untuk mengaktifkan medan gaya."
"O-Oke, aku mengerti." Jawab Lilith.
Untuk lebih spesifik, Lilith akan mengaktifkan kartu SSSR Level 3000, Decoy Golem. Golem itu bukan hanya tank yang sangat tangguh dengan statistik daya tahan yang sangat tinggi, namun juga ahli dalam menarik semua perhatian dan kebencian musuh secara paksa. Kemudian, dengan penyerang yang teralihkan oleh golem itu, Lilith akan mengaktifkan medan gaya yang secara teoritis akan melindunginya sampai aku dan party-ku muncul untuk menangani situasi tersebut. Kupikir ini adalah rencana cadangan yang cukup berguna jika kartu Telepathy atau Teleportation tidak berfungsi.
"Baiklah, Nemumu. Lakukan itu."
Kataku, menandakan dimulainya ujian.
"Sesuai perintahmu, Light-sama." Jawab Nemumu.
Nemumu membungkuk padaku, lalu mengantar Lilith ke tengah area pelatihan. Aku memilih Nemumu untuk bertindak sebagai penyerang dalam situasi ini karena ada kemungkinan, betapapun kecilnya, bahwa siapapun yang berperan sebagai penyerang mungkin mendapati diri mereka melingkarkan lengan mereka di sekitar Lilith atau menyentuhnya dengan cara lain, jadi kupikir melibatkan perempuan lain akan membuat itu tidak terlalu bermasalah.
Nemumu mengambil posisi yang cukup jauh dari Lilith.
"Baiklah, Putri Lilith. Aku siap kapan pun kamu siap."
"O-Oke, aku mulai."
Kata Lilith, suaranya sedikit gemetar saat dia mengangkat kartu Decoy Golem itu.
"R-Relea— Ah!"
Kartu itu lenyap dari tangan Lilith tepat saat dia hendak menyuarakan perintahnya. Nemumu juga tidak terlihat di mana pun. Sebelum Lilith dapat mengetahui apa yang telah terjadi, Nemumu menekan dua jarinya ke leher Lilith itu seolah-olah dua jarinya itu adalah belati.
"Jika jari-jariku adalah pisau sungguhan, kamu pasti sudah mati sekarang."
Nemumu memberitahu Lilith dari belakangnya, dengan lembut membelai leher Lilith itu dengan jari-jarinya yang terentang untuk membuktikan perkataannya. Memang, jika Nemumu menyerang dengan salah satu pisaunya yang terhunus, arteri karotis Lilith akan teriris terbuka dan semburan darah akan menyembur dari tenggorokannya. Lilith sangat terkejut dengan apa yang telah terjadi, dia bahkan tidak bisa menjerit ketakutan meskipun dia ingin melakukannya.
Nemumu mengembalikan kartu gacha yang telah direbutnya dari tangan Lilith itu dan kembali ke posisi awalnya sekali lagi.
"Jika kamu menghadapi lawan tingkat tinggi, mereka akan dapat merebut kartu itu darimu bahkan sebelum kamu sempat mengaktifkannya."
Kata Nemumu mengumumkan itu, dengan ekspresi puas di wajahnya.
"Jadi, jika kamu berencana menggunakan kartu itu, aku sarankan kamu melakukannya dengan cepat, Putri Lilith."
"Sebaliknya, Nemumu."
Kata Gold, menimpali.
"Putri Lilith tidak akan menerima pelatihan yang layak jika kau terus mencuri kartunya, bukan?"
Jelas kesal dengan intervensi ini, Nemumu membela tindakannya.
"Kau tahu sama sepertiku bahwa lawan level tinggi dapat melakukan hal yang jauh, jauh lebih buruk padanya daripada itu. Aku melakukannya untuk kebaikannya sendiri!"
"Tentu saja aku tahu itu." Jawab Gold.
"Yang aku katakan untuk keuntungan kalian berdua adalah kau harus mengizinkannya menggunakan kartu itu terlebih dahulu, lalu menunjukkan situasi yang luar biasa seperti itu."
Aku menepuk tanganku sebelum pertukaran itu berubah menjadi adau argumen yang hebat.
"Itu tidak apa-apa. Kalian berdua benar. Tapi Nemumu, mungkin kali ini kamu bisa mendekati Putri Lilith dengan kecepatan yang lebih normal dan mengizinkannya menggunakan kartunya tanpa gangguan apapun."
Semoga dengan aku mengatakan hal itu akan mencegah terulangnya apa yang baru saja terjadi.
"Dimengerti, Light-sama."
Kata Nemumu tanpa sedikit pun tanda keberatan. Gold juga berdiri di belakang dan menahan lidahnya.
"Kali ini, Putri Lilith, aku akan melepaskan sebagian nafsu haus darahku saat menyerangmu." Kata Nemumu, memberitahu sang putri.
"Dengan begitu, aku akan meniru musuh yang sebenarnya. Apa kamu setuju?"
"T-Tentu saja, silakan lakukan itu."
Kata Lilith, jelas takut dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Seperti yang telah diperingatkan Nemumu, dia mulai memancarkan aura pembunuh dalam jumlah terbatas sebelum berlari ke arah Lilith dengan kecepatan yang jauh lebih lambat. Meskipun energi gelap itu cukup lemah bagiku dan Gold, Lilith yang masih hanya Level 100, jadi aura Nemumu itu benar-benar membuat Lilith gugup hingga melakukan kesalahan yang sangat serius.
"R-R-Release!"
Teriak Lilith sambil memegang kartu golem dan kartu medan gaya. Dia mengaktifkan kedua kartu itu pada saat yang sama, menyebabkan Decoy Golem terwujud di dalam medan gaya yang telah terbentuk di sekitar Lilith. Golem raksasa itu membenturkan kepalanya ke atas medan gaya itu dan mulai jatuh ke belakang, di mana Lilith berdiri. Mengingat berat golem itu, Lilith akan hancur jika golem itu mendarat di bawahnya.
"Nemumu! Gold!"
Teriakku dengan nada mendesak.
Dua rekan setimku dan aku berlari ke arah medan gaya itu secepat yang dapat kami lakukan dengan level kekuatan masing-masing, dan ketika kami mencapainya, Nemumu menghancurkannya dengan pisaunya, Gold menyingkirkan golem itu dengan perisainya, dan aku mengangkat Lilith dan membawanya ke jarak yang aman.
"L-L-Light-sama....."
Lilith mulai berbicara.
"A-Aku minta maaf!"
Warna merah merayapi pipi Lilith saat aku berdiri di sana dengan dia masih dalam pelukanku, memeluknya seperti pengantin baru. Aku dengan lembut menurunkan Lilith kembali untuk berdiri dan memutuskan untuk memberinya nasihat penyemangat, karena dilihat dari seberapa merahnya wajahnya, dia jelas sangat malu tentang betapa buruknya kesalahannya.