Epilogue
Aku sedang duduk di kantorku di tingkah bawah Abyss dan membaca laporan yang diberikan Ellie kepadaku beberapa menit sebelumnya. Ellie dan Mei datang untuk memberitahuku tentang apa yang telah mereka temukan tentang apa yang disebut "Fragment of the Goddess" yang digunakan Aldo untuk bermutasi. Kami menemukan bahwa objek itu memang "Fragment of the Undergod" seperti yang kami duga, namun sayangnya, meskipun kami berharap penyelidikan Ellie terhadap ingatan Aldo akan mengisi beberapa kekosongan yang kami miliki, kami tidak begitu beruntung dalam hal itu.
"Jadi Fragmen itu akhirnya mengubah tubuh Aldo sedemikian rupa, bahkan ingatan yang ada di otaknya berubah menjadi bubur yang tidak dapat dibaca."
Gerutuku, meletakkan laporan itu di mejaku.
"Anggota kaum yang Terlupakan lainnya hanya menyadari bahwa 'Fragmen' itu telah diwariskan kepada beberapa generasi kapten organisasi, tapi tidak tahu bagaimana mereka mendapatkan fragmen itu sejak awal."
Kaum yang Terlupakan telah merencanakan untuk memicu epidemi dengan menginfeksi diri mereka sendiri dengan kutukan yang dikenal sebagai "Poor Man’s Plague" sebelum meledakkan diri mereka sendiri di sekitar Kerajaan Sembilan pada malam menjelang puncak. Mereka diam-diam telah memberikan penawar wabah itu kepada Gereja Sang Dewi yang mereka sebut sebagai "Air Suci", dan rencana itu seharusnya menciptakan pengikut baru ke agama tersebut dan meningkatkan status gereja. Untungnya, party-ku secara tidak sengaja bertemu dengan pemimpin mereka sebelum rencana mereka dijalankan, dan dia cukup menimbulkan kecurigaan kami sehingga kami dapat menyelidikinya, yang akhirnya membuat kami mengungkap rencana mereka dan menghentikannya.
Namun, tepat ketika kami hendak menyerahkan kelompok ekstremis itu kepada pihak berwenang, Aldo mengeluarkan apa yang disebut "Fragment of the Goddess" ini, menelannya, dan berubah menjadi monster bersayap yang tahan terhadap sebagian besar serangan konvensional Nemumu serta serangan aku. Akhirnya aku mengalahkan Aldo yang bermutasi itu dengan menggunakan kartu gacha yang memungkinkan aku melihat ke dalam tubuhnya dan menemukan Fragmen itu, sebelum dengan cepat mencungkil objek itu dari dalam perutnya dengan tangan kosong. Karena hal ini berarti dia tidak bisa lagi bermutasi lebih jauh, aku menggunakan kartu gacha lain untuk mengubahnya menjadi balok es, dan akhirnya kami bebas membawa Aldo dan rekan-rekannya ke Abyss untuk menyelidiki mereka.
Awalnya aku ingin menyerahkan kaum yang Terlupakan itu kepada penjaga di Duchy, namun pengungkapan keberadaan Fragment of the Undergod lainnya telah memaksaku untuk mengubah rencanaku. Namun ternyata, ingatan Aldo benar-benar kacau dan teroris lainnya tidak tahu siapa yang pertama kali memperoleh Fragmen itu, atau bagaimana mereka mendapatkannya. Meskipun, kami mengetahui semua hal mengerikan lainnya yang telah dilakukan organisasi itu.
Setiap orang dari mereka telah melakukan tindakan keji seperti membunuh bangsawan, menyamar sebagai bandit untuk merampok dan membunuh orang tak bersalah demi mendapatkan lebih banyak dana, dan menculik orang untuk mencuci otak mereka agar menjadi tentara atau menggunakan mereka sebagai subjek uji coba hidup. Singkatnya, hal-hal yang telah mereka lakukan sangat jahat dan menjijikkan, aku memutuskan untuk menghukum para penjahat itu sendiri setelah kami selesai mengekstrak semua informasi yang kami butuhkan dari mereka. Aku juga akan memastikan bahwa hukuman yang diberikan kepada mereka sesuai dengan kejahatan mereka.
Kupikir aku harus menghukum Gereja Sang Dewi yang sebenarnya juga.
Pikirku dalam hati.
Tapi menurut temuan Ellie, semua yang dilakukan kaum yang Terlupakan itu benar-benar dilakukan tanpa sepengetahuan gereja.
Tak perlu dikatakan lagi, akan sangat salah untuk membalas dendam terhadap gereja hanya karena kaum yang Terlupakan itu telah melakukan tindakan kriminal atas namanya, yang hanya menunjukkan betapa berbahayanya para fanatik ini sebenarnya. Dan yang lebih bermasalah adalah bagaimana Aldo tanpa sadar telah menyabotase peluang kami untuk mengetahui lebih banyak tentang Fragment of the Undergod.
"Aku benar-benar minta maaf, Light-sama yang agung."
Kata Ellie, menanggapi gerutuanku sebelumnya.
"Oh, andai saja aku ini penyihir yang lebih baik...."
"Oh, tidak, itu bukan salahmu, Ellie."
Kataku dengan cepat.
"Tidak seorang pun dapat meramalkan bahwa Fragmen itu juga akan mengubah ingatan orang. Lagipula, apa kamu yakin tidak mungkin kita dapat memulihkan tubuh Aldo menggunakan sihir?"
"Ya, aku khawatir itu mustahil, Light-sama yang agung."
Kata Ellie, menghela napasnya dengan cemas.
"Untuk melawanmu, Light-sama yang agung, Aldo mengubah tubuhnya menjadi sesuatu yang jauh melampaui manusia, dan karena secara teknis dia tidak melukai dirinya sendiri atau terserang penyakit, sihir penyembuhan tidak akan mempan padanya. Itu seperti mencoba mengubah manusia yang berubah menjadi monster kembali menjadi manusia lagi. Tidak ada ilmu sihir di dunia ini yang dapat mengembalikan tubuh ke bentuk sebelumnya setelah seluruh susunannya berubah seperti itu."
"Kurasa kamu benar."
Kataku, mengakui hal itu, menerima penjelasan Ellie.
Kami mempertimbangkan untuk mencoba membuat Nazuna menggunakan pedang Prometheus-nya untuk mengubah Aldo kembali menjadi manusia, namun akhirnya aku memutuskan untuk tidak melakukannya. Memang benar bahwa senjata kelas mythical itu memiliki kekuatan untuk membelokkan realitas itu sendiri dan membuat yang mustahil menjadi mungkin, dan dari uraian itu, kalian mungkin bertanya-tanya apa yang menghentikanku untuk menggunakan senjata serba guna yang begitu kuat seperti itu, namun ada banyak alasan untuk tidak melakukannya.
Pertama-tama, Prometheus paling efektif dan kuat saat digunakan pada Nazuna sendiri, namun butuh usaha yang jauh lebih besar untuk membengkokkan realitas orang lain. Proses untuk yang terakhir itu tidak diragukan lagi akan menyebabkan banyak kerusakan pada penggunanya, dan Nazuna akan mengambil risiko bunuh diri dalam upaya itu. Bukan hanya Aldo tidak sepadan dengan risiko semacam itu, kami bahkan tidak tahu apa Prometheus akan mampu mengembalikan Aldo ke tubuh aslinya, dan aku tidak akan mempertaruhkan nyawa Nazuna untuk mencari tahu hal itu. Jadi aku menyerah pada ide untuk mengekstrak informasi dari Aldo dan mengalihkan perhatianku ke Fragmen of the Undergod baru di kotak kecil di depanku.
"Sayang sekali kita tidak bisa mendapatkan informasi apapun dari Aldo, tapi setidaknya kita berhasil memulihkan Fragmen yang tidak sepenuhnya terkuras kekuatannya." Kataku.
"Dan berkatmu dan Appraisal-mu yang ditingkatkan, Mei, kita bisa mendapatkan beberapa informasi yang sangat menarik darinya."
"Terima kasih atas pujiannya, Light-sama."
Kata Mei sambil membungkuk.
Menurut temuan Mei, Fragmen of the Undergod benar-benar merupakan bagian dari tubuh dewa jahat legendaris yang entah bagaimana telah terkelupas. Siapapun yang menggunakan Fragmen itu akan memperoleh Gift yang disebut Pseudo-Evolve, yang mengubah tubuh dan pikiran pengguna hingga akhirnya menjadi entitas yang mendekati level dewa, berevolusi jauh melampaui menjadi anggota salah satu dari sembilan ras.
"Jadi fragmen ini benar-benar berasal dari Undergod, ya?"
Kataku dengan kagum.
"Dan bukan hanya itu, fragmen ini benar-benar dapat memberikan Gift kepada manusia. Itu sungguh menakjubkan, meskipun Gift itu palsu dan sementara. Tapi untuk lebih jelasnya, aku tidak akan pernah ingin menggunakan fragmen seperti itu pada diriku sendiri."
"Aku setuju dengan itu, Light-sama yang agung." Kata Ellie.
"Pemikiran untuk 'mengevolusikan' diriku menjadi semacam sosok dewa terdengar seperti puncak risiko bagiku."
"Aku juga setuju." Kata Mei.
"Dan mengingat deskripsi yang kudengar tentang Aldo yang berevolusi, kedengarannya seolah-olah dia berubah menjadi makhluk yang lebih mirip monster daripada dewa."
"Mungkin fragmen ini adalah objek yang mengubah orang menjadi antek-antek dari Undergod itu?" Renungku.
Semua ini mengingatkanku pada mitos penciptaan dunia kami. Pada awalnya, semuanya adalah pusaran hitam pekat kehampaan hingga Sang Dewi menyinari kegelapan, menciptakan daratan utama, pulau-pulau, dan sembilan ras yang hidup di sana. Namun, sisa-sisa kegelapan itu membentuk diri mereka menjadi Undergod of Evil, yang hidup jauh di bawah tanah. Undergod itu menciptakan monster dari dagingnya sendiri dan mengirim mereka ke dunia permukaan melalui lubang-lubang gelap yang menghiasi daratan (Lubang-lubang ini secara luas diyakini sebagai metafora untuk dungeon), sehingga monster-monster itu akan menumpuk satu di atas yang lain agar dia dapat memanjat dan mencapai Sang Dewi yang ingin dia culik.
Sembilan ras yang diciptakan oleh Sang Dewi mengangkat senjata melawan monster-monster itu untuk melindungi dewi mereka, dan para monster itu pada gilirannya berusaha untuk melenyapkan ras-ras yang menghalangi jalan mereka. Pertempuran kuno itu terus berlanjut hingga hari ini, menurut mitos penciptaan, namun sekarang tampak seolah-olah Undergod itu tidak puas hanya dengan menciptakan monster dari tubuhnya sendiri, sampai-sampai dia mungkin telah memasang perangkap yang akan mengubah orang-orang dari sembilan ras menjadi antek-anteknya yang kuat.
"Yah, pokoknya, setidaknya kita punya Fragment of the Undergod ini." Kataku.
"Aku butuh kalian untuk mencari tahu di mana tepatnya objek ini ditemukan dan apa Undergod itu benar-benar ada. Jika Undergod itu nyata, kita perlu mencari tahu di mana dia bersembunyi dan apa dia menimbulkan ancaman atau hambatan apapun bagi kita."
"Sesuai keinginanmu, Light-sama."
Kata Mei sambil membungkuk lagi.
"Aku akan mengirim pesan ke semua agen kita yang beroperasi di dunia permukaan."
"Dan aku akan menawarkan bantuanku dalam penyelidikan ini sebagai Penyihir Jahat Menara, Light-sama yang agung."
Kata Ellie sambil membungkuk hormat.
Aku mengangguk setuju, yakin bahwa kedua deputiku akan dapat menemukan jawaban yang kubutuhkan segera.
✰✰✰
Utusan Kekaisaran Dragonute kembali ke negaranya untuk menyampaikan berita mengejutkan tentang apa yang terjadi di pertemuan darurat itu. Putri Lilith tidak hanya melakukan kudeta yg menghebohkan untuk merebut takhta Kerajaan Manusia dengan dukungan dari lima negara lain, Penyihir Jahat Menara sendiri tiba-tiba muncul di acara tersebut, dan acara itu pun berakhir karena perselisihan yang tidak dapat didamaikan yang ditimbulkan oleh kehadirannya. Tentu saja, peristiwa pertemuan itu segera sampai ke telinga Hiro, pemimpin para Master yang berafiliasi dengan para Dragonute, dan dia memanggil ketiga rekannya yang biasa ke lokasi yang dirahasiakan di Kekaisaran Dragonute untuk menyampaikan berita itu kepada mereka dan mendiskusikan pilihan mereka.
"Siapa yang bisa menduga peristiwa seperti itu akan terjadi di Kerajaan Sembilan?"
Kata Hiro sambil merenung.
"Paling tidak, aku tidak akan pernah meramalkan perkembangan ini, mengingat apa yang kita ketahui."
Duduk di samping Hiro di sofa, Hisomi mengerutkan keningnya dan menyilangkan lengannya saat dia mendengarkan laporan itu.
"Itu tentu saja merupakan langkah yang berani dari Penyihir Jahat Menara itu untuk mengorganisasi mayoritas negara untuk mendukung sang putri dan menjadikannya ratu baru. Mungkin rencananya adalah untuk mengendalikan Kerajaan Manusia dari bayang-bayang?"
Hiro berbicara sambil merenung.
"Apa masuk akal baginya untuk mengambil pendekatan yang berliku-liku seperti itu hanya agar dia bisa menjalankan kekuasaan tidak langsung atas Kerajaan Manusia di atas semua hal? Penyihir itu menundukkan lima negara lain tanpa menginvestasikan banyak waktu dan tenaga. Bagaimana menurutmu, Kaizer?"
"Siapa yang peduli dengan apa yang kita pikirkan?"
Bentak Kaizer, yang duduk sendirian di sofa seberang.
"Kalau bicara soal intelijen sungguhan, kita tidak punya apa-apa, jadi memperdebatkannya sekarang sama saja dengan melempar anak panah sambil menutup mata! Aku tidak punya waktu atau tenaga untuk omong kosong itu."
Hiro dan Hisomi mencibir sinis pada upaya Kaizer yang berhasil menghentikan diskusi lebih lanjut tentang subjek itu. Berdiri di belakang sofa Kaizer, Hei hanya mengamati pemandangan itu dalam diam.
"Kurasa kau benar, Kaizer. Meskipun kau tidak perlu berterus terang tentang itu."
Kata Hiro dengan nada menggoda.
"Aku sangat menyadari perlunya mengumpulkan informasi tentang Penyihir Jahat Menara itu sehingga kita dapat menilai dengan lebih akurat apa langkah selanjutnya." Kata Hisomi.
"Tapi seperti yang kalian ketahui, kota di kaki Great Tower telah memperketat keamanan mereka sampai-sampai kita tidak dapat bergerak tanpa mengungkapkan diri kita sendiri."
Ellie—Penyihir Jahat Menara yang sedang mereka bicarakan—telah mengambil keputusan untuk meningkatkan keamanan di Kota Menara setelah dua Master yang berafiliasi dengan Negara Demonkin, Miki dan Daigo, menyerang Light dan sekutunya setelah Miki menyusup ke pemukiman itu. Hasilnya, tidak ada celah bagi mata-mata untuk dieksploitasi, yang berarti Hisomi pada dasarnya tidak mendapatkan informasi apapun tentang Penyihir Jahat Menara itu sendiri.
"Tapi setidaknya para demonkin itu telah mengambil sikap agresif terhadap Kerajaan Manusia sebagai konsekuensi dari apa yang terjadi di pertemuan puncak."
Kata Hiro, mencoba menghibur Hisomi.
"Voros sangat sombong, jadi sudah pasti dia akan membalas dendam terhadap Kerajaan Manusia karena telah mengolok-olok pertemuan puncak yang dia adakan sendiri. Ratu Lilith tidak akan mampu mengusir Negara Demonkin sendirian, yang berarti dia akan memohon kepada Penyihir Jahat Menara itu untuk memberinya bantuan. Penyihir Jahat Menara yang memasuki konflik akan memaksa negara demonkin untuk meminta dukungan dari para Master mereka, yang akan menyebabkan Penyihir Jahat Menara itu berhadapan dengan para Master tersebut, yang akan memberi kita kesempatan yang sangat baik untuk mengumpulkan beberapa informasi yang berguna."
Hisomi tertawa kecil pelan dan mengangkat bahunya.
"Tidak diragukan lagi akan lebih membantu kita jika para Master mereka itu menang, dan menyingkirkan Penyihir Jahat Menara dalam prosesnya."
Kaizer bersandar di sofanya dengan ekspresi sangat jengkel di wajahnya.
"Satu-satunya hal yang kuhargai dari sekte kematian delusi itu adalah kemampuan destruktif mereka. Terutama pemimpin mereka, Si Goh itu. Kalian pasti tidak ingin berurusan dengannya."
"Aku tidak pernah menyangka akan mendengarmu memuji seseorang seperti itu, Kaizer." Kata Hiro.
"Aku hanya berusaha jujur."
Kata Kaizer, menatap tajam ke arah Hiro.
Hisomi mencoba meredakan percakapan itu dengan menyela dengan nada bercanda.
"Omong-omong, kurasa aku harus mulai bersiap mengumpulkan informasi sebelum bentrokan tak terelakkan antara Penyihir Jahat Menara dan Para Master Demonkin itu dimulai." Katanya.
"Tapi sayangnya, aku masih kekurangan tenaga untuk melakukan semuanya dengan baik. Kuharap tidak ada yang akan terlalu kesal jika aku kembali dengan tangan hampa."
"Aku bisa membantumu, Hisomi."
Kata Hiro, menawarkan.
"Tapi akan lebih baik jika kau juga mengurangi ekspektasimu padaku."
Hisomi dan Hiro tertawa kecil mendengar candaan mereka sendiri saat mereka berdua bangkit dari tempat duduk dan bersiap untuk operasi pengumpulan intelijen. Kaizer memperhatikan kedua pemuda itu dengan saksama saat mereka meninggalkan ruangan, seolah mengawasi dua mata-mata.
"Apapun yang terjadi, aku akan selalu melindungimu, Kaizer."
Kata Hei, akhirnya memecah kesunyiannya. Hei telah mengenal Kaizer sejak mereka masih kecil, jadi dia bisa dengan mudah merasakan ketika rekan Masternya itu gelisah.
"Diamlah, dasar orang aneh yang keras kepala." Gerutu Kaizer.
Kaizer juga bangkit dari sofa dan berjalan keluar ruangan dengan maksud untuk melanjutkan pekerjaan pada proyeknya. Hei tentu saja mengikutinya dari dekat, sama sekali mengabaikan ucapan Kaizer yang penuh kebencian kepadanya.