"Sejauh yang aku tahu, satu-satunya tempatku di dunia ini adalah melayani di sisi Dark-sama." Nemumu menjelaskan.
"Tidak ada tempat lain yang lebih aman, lebih mewah, atau lebih berarti selain melayani di sisi Dark-sama. Aku tidak akan meninggalkannya untuk apapun, bahkan jika kau harus memindahkan surga dan dunia fana ini demi aku. Bahkan dalam kematian, jiwaku akan terus melayani tuanku satu-satunya, Dark-sama."
Tolong tenanglah, Nemumu.
Aku memohon padanya dalam hati.
Kamu akan mengungkapkan dirimu sebagai Assassin’s Blade dari Abyss, bukan seseorang dari party petualang jika kamu terus mengatakan hal-hal seperti itu.
"Apaa? Siapa orang bernama 'Dark' ini?" Tanya Clowe.
"Yang memakai topeng itu adalah Dark-sama." Jawab Nemumu.
Clowe dan orang-orangnya mengalihkan pandangan mereka kepadaku, dan aku juga menatap mereka. Mata Clowe itu penuh dengan kecemburuan bahwa seorang sepertiku bisa mendapatkan kesetiaan seorang perempuan secantik Nemumu, sampai-sampai dia bahkan mendedikasikan tubuh dan jiwanya kepadaku. Karena aku telah melalui perlakuan yang jauh lebih buruk daripada beberapa tatapan gelap, tatapan Clowe yang iri itu tidak berarti apa-apa bagiku. Namun, aku penasaran tentang satu hal.
Mengapa Clowe membawa kami jauh-jauh ke sini?
Aku bertanya-tanya itu dalam hatiku.
Kupikir dia mencoba menghentikan kami menjadi pengawal Lilith. Aku bisa merasakan orang lain berkeliaran di sekitar tempat latihan ini selain para ksatria, tapi mereka tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka akan menampakkan diri....
"Apa itu kamu, Onii-chan?"
Semua orang di arena latihan menoleh ke arah sumber suara itu, yang ternyata adalah Putri Lilith yang berjalan ke arah kami, ditemani oleh Yume palsu. Sang putri menjadi pucat dan keringat dingin muncul di dahinya saat melihatku dan anggota party-ku berlutut di hadapan Clowe, yang telah melotot ke arah kami hingga saat itu, namun sekarang setelah Lilith tiba, sang pangeran tampak agak khawatir, seolah-olah dia baru saja ketahuan melakukan sesuatu yang tidak pantas.
Seriusan, apa yang pangeran ini inginkan dari kami?
Aku berpikir lagi, masih tidak tahu mengapa kami dituntun ke lokasi khusus ini.
"O-Onii-sama!" Lilith menjerit.
"Apa maksudnya ini?!"
Wajah Lilith tampak semakin pucat saat dirinya mendekat, pengetahuannya tentang identitas asliku jelas membuatnya merasa sangat takut atas reaksiku terhadap saudaranya yang tidak hanya membuatku berlutut di hadapannya, namun juga melotot dan mencibir yang telah ditujukannya kepada kami hingga saat ini. Lilith mungkin mengira aku akan sangat marah atas sambutan yang diterimaku sehingga aku akan membalas dengan benar-benar menghapus Kerajaan Manusia dari peta.
Dia tidak perlu khawatir.
Pikirku dalam hati.
Hal-hal seperti ini terlalu ringan untuk membuatku marah.
Dengan raut wajah masam, Clowe menoleh, meninggalkan Lilith untuk berbicara kepadaku dan anggota party-ku.
"Kalian semua boleh berdiri. Aku khawatir ketika kalian terlambat datang menemuiku, tapi aku tidak pernah membayangkan kalian akan dibawa ke bagian istana ini."
Lilith menoleh ke Clowe, memposisikan dirinya di depan kami, seolah-olah ingin melindungi kami darinya.
"Onii-sama, kurasa ada penjelasan yang masuk akal untuk ini?"
"Aku minta maaf karena memindahkan pengawalmu tanpa izinmu."
Raut wajah masam telah menghilang dari wajah Clowe, namun dia terdengar jauh dari kata meminta maaf.
"Tapi sebagai kakakmu, sudah menjadi tugasku untuk memastikan mereka cukup terampil untuk menjaga adik perempuanku yang berharga. Aku membawa mereka ke sini ke tempat pelatihan untuk menguji mereka."
"Mereka tidak perlu membuktikan diri." Balas Lilith.
"Black Fools adalah party A-Rank. Atau apa kamu mengatakan bahwa guild tidak tahu cara menilai petualang?"
"Tidak, aku tidak meragukan peringkat mereka." Kata Clowe.
"Tapi, harap dipahami bahwa aku akan terus mengkhawatirkan keselamatan kalian sampai aku melihat sendiri seberapa cakapnya mereka. Jika mereka gagal lulus ujian itu, aku akan menyuruh mereka kembali dari tempat asal mereka."
Oh, sekarang aku mengerti.
Pikirku dalam hati.
Clowe mencoba mengalahkan kami dengan memberi kami "Ujian" yang pasti mustahil untuk dilewati. Dan dia bahkan akan melakukannya di belakang Lilith jika dia tidak ceroboh dan membiarkan dirinya tertangkap basah.
Clowe telah membuang-buang waktu untuk mendekati Nemumu, untuk sementara melupakan semua tentang ujian yang akan dia berikan kepada kami, yang memberi Lilith cukup waktu untuk menemukan kami dan campur tangan. Namun itu semua tidak penting. Ujian bodoh itu tidak akan pernah menjebak kami sama sekali. Aku telah memeras otakku tanpa alasan tentang mengapa Clowe membawa kami ke tempat pelatihan ini, namun ternyata dia hanya bersikap bodoh yang tanpa sadar mempersiapkan dirinya untuk kegagalan.
"Otou-sama sudah memberi izin kepadaku untuk mempekerjakan mereka sebagai pengawalku!" Protes Lilith.
"Itu bukan urusanmu untuk ikut campur!"
"Aku punya hak untuk khawatir akan keselamatanmu, Lilith."
Kat Clowe bersikeras pada hal itu.
"Mengapa kau begitu menentang ide itu? Apa kau khawatir pengawalmu tidak benar-benar mampu melewati ujian yang telah kutetapkan untuk mereka?"
"Tidak, aku sama sekali tidak khawatir!" Lilith membalas.
"Kemampuan mereka sudah dijamin oleh peringkat yang diberikan guild!"
"Sudah kubilang aku tidak mempertanyakan peringkat mereka."
Kata Clowe mengulangi hal itu.
"Tapi sebagai kakakmu, aku...."
Mereka terus berbicara tanpa arah seperti ini, hanya mengulang-ulang poin mereka—tanda yang menunjukkan bahwa argumen itu tidak akan membuahkan hasil. Clowe, khususnya, tampak bertekad melakukan apapun yang bisa dilakukannya untuk menghentikan kami menghadiri pertemuan puncak karena hubungan party Black Fools dengan Penyihir Jahat Menara. Namun sebelum pertengkaran mereka berlanjut lebih jauh, aku mengangkat tangan untuk menyela mereka berdua.
"Bisakah aku bicara sebentar?" Kataku.
"L— Um, Dark-san?" Kata Lilith.
"Semuanya baik-baik saja. Aku hanya mencoba meluruskan saudaraku!"
"Tentu saja, Yang Mulia."
Kataku dengan ramah.
"Tapi kita kekurangan waktu jika ingin membahas bagaimana kita akan menjaga keselamatanmu selama perjalanan. Aku yakin perselisihan ini akan selesai lebih cepat jika kami menangani 'ujian' yang telah ditetapkan Pangeran Clowe untuk kami dan mendapatkan kepercayaannya."
Pangeran itu mendecakkan lidahnya tidak setuju dengan ini, mendorong Lilith untuk melemparkan tatapan bingung ke arahnya.
"Onii-sama?"
Jika aku harus menebak alasan di balik reaksi Clowe itu, aku akan mengatakan itu karena dia masih menaruh dendam terhadapku karena Nemumu menyatakan kesetiaannya yang tak pernah pudar kepadaku, yang berarti Clowe itu tidak ingin mendengar suaraku sama sekali. Namun karena Lilith tidak memiliki konteks penting ini, tatapannya yang bingung berpindah-pindah antara aku dan Clowe, mencoba mencaritahu apa yang sedang terjadi.
"Putri Lilith, apa kami mendapat izinmu?" Tanyaku.
"Dark-san...."
Lilith ragu-ragu sebelum akhirnya menyerah.
"Baiklah. Aku akan mengizinkanmu untuk mengikuti ujian itu."
"Terima kasih, Lilith." Kata Clowe.
"Sekarang aku akan melihat sendiri apa kalian benar-benar memiliki keberanian untuk melindungi adik perempuanku."
Ekspresi pangeran dan putri sangat berbeda : sang pangeran menyeringai penuh kemenangan, sedangkan sang putri tetap berekpresi masam. Namun, aku tidak bercanda : kami datang ke istana untuk mengurus masalah penting, dan aku tidak punya waktu untuk usaha-usaha kecil untuk saling mengalahkan ini.
"Tapi jangan lupa, Onii-sama, bahwa aku perlu berbicara dengan party Black Fools tentang perjalananku." Kata Lilith.
"Jika ujian ini berubah menjadi urusan yang berlarut-larut, aku akan memaksamu untuk mengakhirinya lebih awal."
"Oh, jangan khawatir soal itu. Aku jamin ujiannya akan sangat mudah dan tidak akan memakan waktu lama." Jawab Clowe.
"Dan dalam waktu yang singkat ini, kita akan tahu pasti seberapa terampil mereka, itulah sebabnya aku membawa mereka ke tempat pelatihan ini sejak awal."
"Tunggu...."
Kata Lilith, matanya menyipit.
"Apa yang akan kamu lakukan dengan mereka?"
Clowe memberinya senyum angkuh.
"Hanya menguji seberapa berkualitas mereka dalam memberimu perlindungan."
Clowe menjentikkan jarinya, yang ternyata menjadi sinyal bagi orang-orang yang bersembunyi untuk menunjukkan diri. Para pengintai itu adalah tiga demonkin yang penampilannya mirip, jadi kupikir mereka pasti kembar tiga. Ketiganya tingginya 170 sentimeter, dengan dua di antaranya mengenakan armor ringan, dan satu mengenakan jubah dan membawa tongkat, membuatnya tampak seperti penyihir. Singkatnya, mereka tampak seperti kelompok petualang pada umumnya.
"Biarkan aku memperkenalkan mereka, mereka adalah Northern Wind Stormwinds, party petualang A-Rank." Clowe mengumumkan dengan angkuh.
"Aku membayar dengan sangat mahal untuk membawa mereka ke sini guna menguji kekuatan party yang sewaanmu untuk melawan mereka dalam pertempuran simulasi. Aku yakin mereka akan memastikan ujian ini singkat dan definitif. Tidakkah kau setuju? Dan jika party Black Fools kalah dalam pertempuran simulasi itu, mereka akan mengundurkan diri sebagai pengawalmu. Tapi, tidak perlu panik, karena party Northern Wind Stormwinds telah setuju untuk menggantikan party yang kau sewa itu sebagai pengawalmu jika diperlukan."
"Onii-sama!" Teriak Lilith.
"Bagaimana kamu bisa mengatur ini tanpa berkonsultasi denganku?!"
"Dan mengapa penting untuk berkonsultasi atau tidak?" Tanya Clowe.
"Yang perlu dilakukan oleh pekerja sewaanmu adalah mengalahkan mereka."
Clowe menyeringai tak terkendali atas protes Lilith. Sementara kedua bersaudara itu saling beradu pendapat, aku menilai lawan kami.
Sepertinya Clowe berencana agar mereka menjadi pengawal Lilith, bukan pengawalnya. Dan mengapa mereka memilih nama seperti "Northern Wind Stormwinds"? Nama itu seperti mengatakan, "Kepalaku sakit karena sakit kepala".
Gold dan Nemumu menimpali dengan pikiran mereka sendiri, keduanya memberi isyarat bahwa mereka semua setuju untuk mengikuti ujian Clowe.
"Yang Mulia benar sekali ketika dia mengatakan kita tidak bisa meminta ujian yang lebih sederhana, benar?"
Komentar Gold, sambil mengelus bagian pelindung kepalanya yang menutupi dagunya.
"Dan bukan hanya itu, ini akan menjadi kesempatan yang sempurna untuk melepaskan stres yang terpendam."
Tambah Nemumu, sambil meretakkan buku-buku jarinya dan seringai jahat samar-samar terpasang di wajahnya.
Aku tidak terlalu khawatir dengan apa yang akan dilakukan Gold, namun mungkin akan ada beberapa luka serius jika Nemumu berkelahi dengan orang-orang ini.
Pikirku dalam hati.
Nemumu punya alasan bagus untuk marah setelah digoda oleh Clowe, tapi aku lebih suka ini tidak berubah menjadi pertumpahan darah dan membuat kami dalam kekacauan baru.
Aku ingin berbicara dengan Nemumu sebelum pertarungan yang sebenarnya terjadi, karena hal terakhir yang tidak kuinginkan adalah melihat mayat-mayat berserakan di tanah—namun Clowe mengalahkanku dengan tanpa sengaja memberiku jalan keluar.
"Aku menghargai kesediaan semua orang untuk mengikuti ujian ini."
Kata Clowe, menyeringai lagi.
"Tapi aku tidak ingin ksatria berlapis emas atau Nemumu ikut serta. Hanya bocah laki-laki itu yang akan bertarung."
"Tunggu, hanya aku?"
Kataku. Lilith juga tampak terkejut dengan ketentuan ini.
"Tunggu, tunggu sebentar, Onii-sama!" Teriak Lilith.
"Mengapa Dark-san harus mengikuti ujian ini sendirian? Aku secara khusus menyewa tiga orang untuk memberiku keamanan. Hal ini sama sekali tidak dapat diterima!"
"Itu harus dilakukan." Kata Clowe.
"Dari mereka bertiga, aku paling khawatir tentang kemampuan bocah itu untuk melindungimu. Memberikan keamanan bukan hanya soal seberapa terampil dirimu; tapi juga tentang memproyeksikan penampilan luar yang mengintimidasi. Jika bocah itu menjadi bagian dari tim keamananmu, dia akan mengundang lebih banyak serangan dari orang-orang yang secara alami akan meremehkannya. Karena itu, aku tidak akan mempercayakan keselamatan adik perempuanku yang tercinta kepada bocah itu kecuali dia benar-benar menunjukkan bahwa dia memiliki kekuatan yang diperlukan untuk menangani serangan seperti itu."
"Sepertinya kamu salah paham di sini, Onii-sama, Dark-sam kebetulan adalah petarung terkuat di party Black Fools." Balas Lilith.
"Jika kamu merasa Gold-san dan Nemumu-san tidak perlu menjalani ujian itu, hal itu berarti Dark-san juga akan lulus ujian."
Clowe membalasnya dengan mencibir.
"Maksudmu bocah itu adalah yang terkuat di antara mereka bertiga? Lilith, jika kau mencoba menggertak untuk lolos dari ujian ini, kau harus mencari alasan yang setidaknya setengah meyakinkan. Apa aku terlihat mudah ditipu?"
Clowe menoleh ke arah para demonkin party Northern Wind Stormwinds dan tertawa kecil bersama mereka. Aku tidak bisa menyalahkan mereka karena mengira mereka lebih unggul, karena siapapun yang melihat party-ku akan mengira dua orang dewasa, Gold dan Nemumu, akan menjadi yang paling sulit dikalahkan, namun tidak perlu dikatakan lagi bahwa aku dapat dengan mudah mengalahkan semua orang yang hadir—termasuk Gold dan Nemumu—bahkan jika mereka semua memutuskan untuk menyerangku pada saat yang sama. Namun, tidak mengherankan, Lilith tidak dapat meyakinkan Clowe bahwa aku cukup kuat, dan aku dapat merasakan bahwa Nemumu dan Gold sama-sama kesal karena Clowe mengolok-olokku. Aku harus berbicara sebelum keadaan memanas.
"Baiklah, aku terima."
Kataku kepada Clowe.
"Kurasa sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulai ujian itu, bukan?"
"D-Dark-san?" Lilith tergagap.
"Hmph. Yah, aku mengagumi keberanianmu." Clowe mengakui.
"Ikuti aku ke area yang ditentukan."
Clowe menekankan perintahnya dengan memberi isyarat ke arah yang diinginkan dengan dagunya, dan aku mengikuti sang pangeran ke tengah tempat latihan. Karena aku telah setuju untuk bertarung sendirian, Lilith tidak dalam posisi untuk mengeluh tentang perlakuanku, jadi yang bisa dia lakukan hanyalah berdiri dan menonton. Aku memberi isyarat kepada Nemumu dan Gold dengan mataku untuk tetap dekat dengan sang putri untuk memastikan bahwa tidak ada bahaya yang menimpanya, dan merasa puas bahwa kedua rekanku telah menerima pesan itu. Sementara itu, party Northern Wind Stormwinds sudah berada di posisi.
"Jadi kita datang jauh-jauh ke Kerajaan Manusia hanya untuk melawan balita dari ras rendahan saja?"
Ejek salah satu demonkin, yang memegang pedang kecil melengkung di kedua tangannya.
"Pangeran sudah membayar kita dengan mahal, Nii-san, jadi kita harus melakukan apa yang dia katakan."
Kata salah satu dari tiga bersaudara yang memegang tombak.
"Bahkan jika itu berarti membuang-buang waktu kita dengan kutu manusia yang masih basah di belakang telinga."
"Bahkan seekor naga bertarung dengan raksasa dan goblin secara setara."
Penyihir dari party itu menambahkan.
"Mari kita selesaikan pekerjaan kita seperti profesional, saudara-saudaraku."
Aku mengabaikan komentar-komentar picik dari para demonkin itu dan menggunakan kartu SR Appraisal pada mereka.
Mereka semua Level 1000, dan penyihir itu membawa Whirlwind Staff Puyuh kelas epik. Selain itu, orang-orang ini tidak memiliki senjata atau item yang perlu diperhatikan.
Party "Northern Wind Stormwinds" ini pasti akan memiliki keuntungan yang sangat besar jika mereka menghadapi lawan-lawan biasa seperti yang mereka hadapi di dunia permukaan ini, namun jika aku diizinkan untuk membanggakan diri sendiri, aku jauh di luar jangkauan mereka. Saat aku sibuk dengan Appraisal-ku, Clowe mendekati para demonkin itu dan membisikkan sesuatu di telinga mereka. Jika aku menebak apa yang dikatakannya, aku berani bertaruh bahwa dia mungkin memberi mereka instruksi tentang cara mengalahkanku.
Setelah selesai, Clowe mundur dan berdeham.
"Satu-satunya aturan yang perlu diingat adalah tidak seorang pun diizinkan untuk membunuh lawannya dengan sengaja. Selain itu, apapun boleh. Tapi ingatlah bahwa kita di sini hanya untuk menguji kekuatan bocah itu."
Dengan aturan yang sudah ditetapkan dengan jelas, party Northern Wind Stormwinds dan aku menjaga jarak di antara kami.
"Kalian bisa mulai!"
Sang pangeran mengumumkan.
Penyihir dari party Northern Wind Stormwinds memasukkan mana ke dalam tongkatnya.
"Pusaran angin yang dahsyat, bentuklah badai!"
Serunya sebelum melepaskan serangannya, yang ternyata adalah angin kencang yang berputar-putar mengelilingi posisiku. Ketiga demonkin itu melompat ke dalam badai angin dan mengitariku dengan mengendarai arus udara yang berputar.
"Sayangnya sekali untukmu, tidak ada yang bisa menahan pola serangan ini!"
Teriak salah satu dari kembar tiga itu dengan senjata bilah kembar.
"Dengan menggunakan kekuatan angin, kami bisa menyerang dengan cepat dan mempertahankan diri. Itu bahkan meningkatkan serangan kami!"
Tambah demonkin yang memegang tombak.
"Sedangkan untukmu, ras rendahan, orang yang mempekerjakan kami telah memerintahkan kami untuk membunuhmu di tempatmu berdiri!"
Penyihir demonkin itu mencibirku.
"Dia ingin kami membuatnya tampak seperti kecelakaan, tapi juga untuk memastikan bahwa kau menderita sebelum kau mati. Pangeran itu mungkin hanya salah satu dari rasmu yang terkutuk, tapi kau adalah orang malang yang cukup malang untuk mendapatkan aibnya, dasar menyedihkan— Gwaaah!"
Sebelum penyihir itu bisa menyelesaikan omongannya yang penuh prasangka, aku melancarkan tendangan memutar pada mereka bertiga, tepat waktu sehingga aku menangkap ketiga demonkin itu dengan satu gerakan, mendorong mereka satu sama lain. Tendangan itu membuat mereka melesat keluar dari pusaran angin dan menabrak dinding di ujung terjauh area latihan. Aku memastikan untuk menahan diri secukupnya agar tidak membunuh mereka, namun benturannya cukup keras sehingga mereka pingsan saat mereka jatuh ke tanah, pusaran angin mereka menghilang pada saat yang sama dengan kesadaran mereka.
Jadi itulah yang dibisikkan Clowe kepada mereka, ya?
Renungku dalam hati.
Begitulah aturannya yang melarang membunuh. Dan juga, apa ide yang bagus untuk mengumumkan rencana pertarungan mereka yang sebenarnya dengan lantang seperti itu?
Mungkin mereka mengira tidak ada orang lain yang akan mendengar mereka di tengah suara angin itu. Bagaimanapun, itu hanya menyoroti seberapa besar dendam yang Clowe simpan terhadapku karena "Mencuri" Nemumu darinya, meskipun kukira itu tidak terlalu penting lagi, karena aku baru saja melumpuhkan para demonkin itu dalam waktu kurang dari satu menit. Tontonan itu mengejutkan Clowe dan para ksatrianya hingga terdiam.
"Apa ini membuktikan bahwa aku bisa bekerja sebagai pengawal?" Tanyaku.
"K-Kau...."
Clowe tergagap.
"Ya?"
Kataku dengan polos.
"Dasar bocah monster sialan!"
Akhirnya sang pangeran berhasil berbicara. Jadi, daripada memberitahuku bahwa aku lulus dengan nilai bagus, dia malah menjadi sangat marah karena terkejut. Sungguh tipikal sekali. Dan aku bahkan berusaha keras untuk segera mengakhiri ujian itu dan memastikan "Para Penguji"-ku itu hidup untuk menceritakan kisah itu. Jadi, mengapa dia begitu marah padaku?
"Kau berpakaian seperti penyihir, tapi kau baru saja mengalahkan party A-Rank tanpa menggunakan satu mantra pun!" Gerutu Clowe.
"Kau sebenarnya bukan penyihir, kan? Kau seorang petarung yang menyamar sebagai penyihir untuk menipuku! Dasar penipu! Dasar bajingan! Ujian ini dibatalkan sebagai hukuman dari seorang penipu! Dan itu tidak masuk hitungan!"
Aku menghela napasku dengan keras karena heran. Aku tidak menyamar sebagai penyihir untuk menipu siapapun. Bagaimanapun, berkat kartu gacha-ku, aku bisa melakukan sihir jauh melampaui kemampuan penyihir biasa, jadi menurut definisi kata itu, aku adalah penyihir sejati, yang berarti aku punya hak penuh untuk berpakaian seperti itu. Clowe tidak punya dasar untuk itu. Aku tidak menggunakan sihir hanya karena aku tidak perlu. Pernyataan Clowe begitu sewenang-wenang dan sangat bodoh, aku tidak bisa menahan perasaan agak kesal.
Lilith panik ketika dia melihat ekspresi kesalku dan segera campur tangan.
"O-Onii-sama, tolong tenangkan dirimu! Kamu jelas salah! Dark-san jelas-jelas seorang penyihir. Dia hanya punya cukup bakat untuk tidak perlu menggunakan sihirnya pada kesempatan ini."
"Kau pikir aku akan percaya itu?" Teriak Clowe.
"Memangnya ada ada penyihir yang begitu ahli dalam pertarungan jarak dekat?"
Hahh. Kedengarannya mirip sekali dengan apa yang diteriakkan orang lain padaku sebelumnya.
Pikirku dalam hati.
"Kalau begitu, kenapa kita tidak meminta Dark-san untuk menunjukkan sebagian sihirnya padamu?" Kata Lilith.
"Itu seharusnya meyakinkanmu bahwa dia penyihir sejati. Dark-san, jika kamu berkenan, bisakah kamu merapal mantra dan menyelesaikan perdebatan ini? Kalau memungkinkan, mantra yang sangat kuat dan mencolok."
"Kuat dan mencolok?"
Seruku. Aku pasti bisa melakukannya, jika itu bisa membungkam Clowe untuk selamanya.
"Kalau begitu, semua orang mundur dan tutupi telinga kalian. Mantra ini menghasilkan ledakan yang cukup keras."
Aku berbalik dan memfokuskan perhatianku pada area yang tepat berseberangan dengan tempat para party Northern Wind Stormwinds bertumpuk tak sadarkan diri. Lilith dan Yume palsu melakukan apa yang kukatakan dan menutup telinga mereka dengan tangan mereka, namun Clowe dan para ksatrianya adalah cerita yang berbeda—yang mereka lakukan hanyalah menatapku dengan tatapan curiga.
"Detonation Inferno!"
Teriakku, mengaktifkan kartu SSR yang sesuai.
Hampir seketika, gumpalan api besar muncul di hadapanku, api yang menjulang tinggi membumbung tinggi hingga menghanguskan langit itu sendiri. Ledakan itu begitu keras, aku bisa merasakannya bergema di perutku, dan api itu mengubah tanah di bawahnya menjadi jelaga, yang beterbangan ke mana-mana. Begitu api itu padam dan gelombang asap dan debu akhirnya mereda, kawah besar di tengah lapangan latihan terungkap ke kerumunan yang menonton. Jika aku menggunakan SSR Detonation Inferno pada party Northern Wind Stormwinds, mereka akan benar-benar menguap, bersama dengan pusaran kecil mereka.
Aku menoleh ke Lilith.
"Apa itu memuaskan, Yang Mulia?"
"Umm, ya. Itu lebih dari cukup."
Kata Lilith dengan suara kecil, yang menunjukkan betapa terkejutnya dirinya pada kekuatan ledakan api itu, dan itu setelah menutup telinganya, tidak kurang.
Aku menoleh ke Clowe untuk mengetahui apa yang dipikirkannya, hanya untuk mendapati bahwa sang pangeran dan sejumlah ksatrianya benar-benar telah terlempar ke belakang hingga terduduk, dan terlalu takut untuk mengatakan apapun. Meskipun benar bahwa Lilith sedikit lebih takut daripada sebelumnya, setidaknya dia masih berdiri, yang lebih dari yang dapat kukatakan tentang kakaknya. Meskipun betapa tidak bermartabatnya penampilan mereka saat ini, jelas bahwa Clowe dan orang-orangnya tidak dalam kondisi pikiran yang tepat untuk khawatir bersikap kuat di depan sang putri, karena sepertinya jiwa mereka akan meninggalkan tubuh jasmani mereka.
"Onii-sama, aku yakin Dark-san telah membuktikan dirinya dengan baik, oke?"
Kata Lilith dengan tegas.
"Jika dia mau, dia bisa mengalahkan party North Wind Stormwinds itu bahkan jika mereka memiliki seratus atau seribu anggota, apalagi hanya tiga. Jadi, apa kamu masih keberatan dengan party-nya yang menjadi pengawalku?"
"T-T-Tidak, aku tidak keberatan."
Kata Clowe dengan tergagap.
"Mereka bebas memberimu perlindungan...."
Sang pangeran dan para ksatria itu masih gemetar di tanah, namun kali ini setidaknya aku berhasil mendapatkan nilai kelulusan. Sejak saat itu, party-ku secara resmi diakui sebagai pengawal Putri Lilith.
✰✰✰
Setelah berpartisipasi dalam ujian sebagai pengawal (yang sepenuhnya dibuat-buat) itu, party-ku dan aku mengikuti Lilith keluar dari tempat latihan yang membara untuk membahas rencana perjalanan sang putri secara pribadi. Saat kami pergi, kami memberitahu Clowe dan orang-orangnya untuk mengurus party Northern Wind Stormwinds—yang masih pingsan—namun apa mereka menerima pesan itu, tidak ada yang tahu, karena mereka tampaknya hanya bisa menatapku seperti aku adalah sejenis makhluk mitos. Kami mengabaikan tatapan mereka dan segera menuju tujuan kami berikutnya : kamar pribadi Lilith. Namun, sebelum kami bisa memasukinya, seorang pelayan menghalangi jalan kami.
"Lilith-sama, aku tidak akan membiarkanmu melakukan kebodohan ini."
Kata pelayan itu.
"Nono, minggirlah." Kata Lilith.
"Kami harus masuk melalui pintu-pintu ini."
"Sebagai kepala pelayanmu, aku tidak bisa mengizinkan laki-laki mana pun menginjakkan kaki di kamar pribadimu."
Jawab pelayan bernama Nono itu.
Yah, dia ada benarnya. Bagaimanapun, seorang remaja laki-laki dan seorang laki-laki dewasa berusaha memasuki apa yang dianggap sebagai ruang paling pribadi bagi putri Kerajaan Manusia. Terlebih lagi, Lilith adalah seorang gadis remaja yang sudah cukup umur untuk menikah dan memiliki reputasi yang harus dijaga. Misalnya, jika lamaran Lilith telah ditawarkan kepada seorang pelamar terkenal, tunangannya berhak untuk membatalkan pertunangan itu jika sampai diketahui bahwa beberapa laki-laki asing telah memasuki kamar pribadi Lilith. Namun, Lilith telah menyiapkan bantahan keras untuk menanggapi kekhawatiran Nono.
"Mereka adalah orang-orang yang telah kusewa melalui guild untuk menjadi pengawalku, jadi sudah jelas bahwa aku mempercayakan nyawaku kepada mereka, bahkan mengizinkan mereka masuk ke kamar pribadiku." Jelas Lilith.
"Bagaimanapun, aku hanya akan membawa mereka ke ruang tamuku agar kami dapat berdiskusi. Kami tidak akan memasuki kamar tidurku. Aku telah memilih kamarku sebagai tempat untuk mengadakan pembicaraan ini karena aku tidak ingin Onii-sama mengganggu kami lagi. Kami harus dibiarkan berdiskusi secara terbuka dan menyeluruh, tanpa gangguan apapun, karena keselamatan pribadiku dipertaruhkan di sini. Jadi sebagai Putri Kerajaan Manusia, aku memerintahkanmu, Nono, untuk minggir."
Nono tidak mengatakan sepatah kata pun sebagai tanggapan, sebagian karena dia baru saja diberi perintah langsung, namun juga dan sebagian besar, karena Lilith telah membuat argumen yang tidak dapat dibantah karena membiarkan kami masuk ke kamarnya. Seperti yang dikatakan Lilith, dia hanya membawa kami ke ruang tamu, bukan kamar tidurnya, ditambah lagi anggota party-ku termasuk Nemumu, jadi bukan berarti Lilith hanya mengundang laki-laki untuk masuk. Kehadiran Nemumu akan memberikan Lilith penyangkalan yang cukup masuk akal jika ada yang mengajukan pertanyaan tentang masalah ini. Bagaimanapun, Lilith adalah orang yang mengendalikan orang datang dan perginya kamar pribadinya, sehingga mengurangi potensi orang luar yang menerobos masuk dan mengganggu pembicaraan kami, dan sang putrilah yang menyarankan kami menggunakan kamar pribadinya sejak awal, karena kamar itu memberi kami lebih banyak privasi.
Nono minggir, membiarkan Yume palsu membuka pintu dan membawa kami ke ruang tamu di dalam.
"Kalian semua boleh duduk di tempat yang kalian suka."
Kata Lilith sebelum menoleh ke kepala pelayannya.
"Nono, kamu dan pelayan lainnya akan menunggu di luar sampai aku menyuruhmu kembali."
"Lilith-sama, kami tidak akan dapat melayanimu dan tamu-tamumu jika kami berada di luar ruangan." Kata Nono.
"Aku mohon padamu mempertimbangkan kembali permintaanmu."
"Aku akan meminta Yume untuk mengurus semua kebutuhan kami."
Kata Lilith dengan singkat.
"Dan aku juga dengan baik hati memintamu untuk tidak mempermalukanku lebih jauh di depan tamu-tamuku."
Nono berkedip beberapa kali.
"Maafkan aku, Lilith-sama."
Nono membungkuk, lalu memimpin semua pelayan lainnya selain Yume keluar dari kamar pribadi sang putri, menutup pintu di belakangnya.
"Nemumu?" Tanyaku.
"Para pelayan berdiri di luar pintu, tapi kurasa mereka cukup jauh sehingga mereka tidak akan bisa mendengar pembicaraan kita." Kata Nemumu.
"Aku juga merasakan ada orang lain yang memantau ruangan ini dari luar, tapi mereka tidak cukup dekat untuk menimbulkan ancaman penyadapan."
"Terima kasih, Nemumu, tapi kita lebih baik terlalu berhati-hati." Kataku.
"R Silent, R Detection, SR Magic Jamming—release."
Kartu Silent dan Magic Jamming melindungi kami dari mata-mata melalui cara magis dan non-magis, dan kartu Detection menyapu area tersebut untuk mencari benda-benda pengawasan magis, yang berarti kami sekarang benar-benar bebas untuk membahas hal-hal sensitif. Aku duduk di salah satu sofa dan melepas topengku.
"Jadi Nono adalah pelayan yang bekerja sebagai mata-mata untuk Negara Demonkin?"
"Ya, itu sungguh memalukan."
Kata Lilith, duduk di sofa di seberang meja kopi dariku.
"Beberapa pelayan lain yang baru saja meninggalkan ruangan ini juga memata-matai negara lain. Karena itu, satu-satunya orang yang benar-benar bisa kupercaya adalah Yume yang kamu buat untukku, Light-sama."
Lilith menganggap pelepasan topengku sebagai tanda bahwa keadaan sudah aman untuk memberitahuku apa yang sebenarnya ada dalam pikirannya. Nemumu dan Gold mengambil posisi mereka yang biasa di belakang sofaku, sementara Yume palsu meletakkan cangkir teh yang baru diseduh di depan Lilith dan aku. Begitu Yume selesai melayani kami, dia bergegas pergi untuk berdiri di salah satu sudut ruangan di mana dia bisa tetap tidak mencolok selama sisa pertemuan. Lilith menghela napasnya saat dia mengambil cangkir tehnya.
"Nono telah menjadi pelayanku sejak aku masih kecil, tapi ternyata dia adalah mata-mata yang ditugaskan untuk membunuhku jika perintah itu diberikan." Jelas Lilith.
"Setelah mengetahui tentang Nono, aku tidak bisa lagi minum teh yang dibuatnya untukku, jadi aku meminta Yume untuk mengurus keperluan pribadiku. Sejujurnya, aku tidak bisa cukup berterima kasih kepadamu karena mengizinkanku menyimpan salinan Yume, Light-sama. Tanpa dia, kesehatan mentalku akan benar-benar kacau sebelum mata-mata itu sempat melakukan apapun padaku secara fisik."
"Oh, tapi kupikir aku sudah memberimu kalung penangkal racun?"
Kataku, mengingat item sihir yang kuberikan kepada Lilith karena aku khawatir akan keselamatannya. Mengesampingkan fakta bahwa kami adalah pihak yang bersekongkol dalam rencana untuk menggulingkan raja, Lilith telah menyelamatkan nyawa adik perempuanku, jadi memberinya item seperti kalung itu adalah hal yang paling bisa kulakukan.
Lilith membelai kalung yang menjuntai di lehernya dan tersenyum tipis.
"Aku tidak meragukan kekuatan item ini untuk melindungiku dalam keadaan seperti ini, Light-sama, tapi hanya memikirkan orang-orang di sekitarku yang berniat meracuniku telah menguras habis keberanianku."
"Aku mengerti maksudmu." Kataku.
Meskipun kalung itu bekerja melawan racun, kalung itu tidak berfungsi untuk mencegah penghalang psikologis yang menghentikan seseorang untuk menelan sesuatu yang mungkin beracun. Jika seseorang menantangku untuk memakan makanan yang beracun saat mengenakan kalung itu, aku akan tetap menolaknya dengan tegas, seperti yang akan dilakukan orang normal mana pun.
Lilith berdeham dan menundukkan kepalanya dalam-dalam untuk meminta maaf.
"Maafkan kakakku atas betapa kasarnya dia padamu." Kata Lilith.
"Tapi, di sisi baiknya, dia sekarang setidaknya menerimamu sebagai pengawalku. Kakakku akan tinggal di sini untuk menjalankan kerajaan sementara ayahku dan aku menghadiri pertemuan puncak itu. Tugas itu adalah bagian dari persiapannya untuk mewarisi takhta, tapi setidaknya itu berarti kakakku tidak akan dapat campur tangan secara pribadi kapan pun selama perjalananku ke puncak. Ayahku, sang raja, sudah setuju untuk membiarkanku mempekerjakan party-mu sebagai pengawalku, jadi aku mohon padamu untuk mengabaikan betapa buruknya kakakku itu kepadamu."
"Kamu tidak perlu membungkuk kepadaku, Putri Lilith." Kataku.
"Seluruh masalah dengan kakakmu itu tidak menggangguku sedikit pun. Bahkan, aku benar-benar bersimpati padanya karena aku sendiri memiliki seorang adik perempuan. Jadi tidak perlu khawatir kalau aku akan marah."
"Terima kasih karena sudah begitu perhatian, Light-sama."
Kata Lilith, dengan terbuka menghela napas lega.
Kurasa niat Lilith itu adalah untuk memperlakukanku dengan sangat hormat sehingga dia tidak akan menjadi korban dari "Murka Abyss", namun dia benar-benar tidak perlu begitu takut pada kami. Aku bisa saja mengatakan padanya bahwa aku bukanlah tipe orang yang akan mengerahkan pasukanku untuk melawan siapapun yang menatapku dengan cara yang salah, namun aku punya firasat bahwa itu tidak akan membantu mengubah sikapnya terhadapku. Lilith dan aku memang bersekongkol, namun masih ada ketidakseimbangan kekuatan yang besar di antara kami, dan itu jelas telah memengaruhi pemahamannya tentang situasi yang dihadapinya.
"Baiklah. Setelah itu selesai, mari kita bahas jadwalmu untuk pertemuan puncak, serta tugas-tugas kami sehari-hari untuk menyediakan keamanan." Kataku.
"Tentu. Mari kita mulai."
Lilith setuju. Tanpa takut Clowe akan menerobos masuk dan merusak segalanya lagi, kami akhirnya mulai mengerjakan urusan yang telah kami lakukan di istana sejak awal.
✰✰✰
Nono pertama kali bertemu Lilith ketika sang putri itu baru berusia enam tahun, pelayan muda itu memilih untuk melayani majikannya secara eksklusif. Kala itu, Lilith tengah berduka atas kehilangan ibunya, sang permaisuri, sehingga awalnya, dia menjadi dekat dengan Nono dan memperlakukannya seperti sosok pengganti ibu. Namun, seiring berjalannya waktu, perasaan Lilith terhadap Nono berubah, dan Nono menjadi lebih seperti kakak perempuan yang dihormatinya. Sebaliknya, Nono memperlakukan Lilith seperti adik perempuannya, yang berarti memanjakan sang putri dan memarahinya bila perlu. Meskipun sesekali terjadi pertengkaran, hubungan Nono dengan Lilith tidak pernah tegang, karena sang putri selalu memercayai kepala pelayannya dengan sepenuh hati.
Hubungan dekat antara Nono dan Lilith mulai renggang beberapa waktu setelah sang putri melakukan tur di Great Tower.
"Nono, mulai sekarang aku akan meminta Yume membuatkan tehku."
Kata Lilith pada saat itu.
"Dengan begitu, kamu bisa mengerjakan tugas-tugas lainnya."
"Lilith-sama?"
Jawab Nono, tercengang oleh perintah yang tak terduga ini.
Namun, itu baru permulaan. Lilith secara bertahap menugaskan lebih banyak tugas dan tanggung jawab kepada Yume, yang masih menjadi pelayan magang. Seiring berjalannya waktu, Yume mulai diperlakukan sebagai pelayan penuh dan menjadi asisten utama Lilith, yang pada dasarnya mengambil alih posisi yang pernah dipegang Nono. Sampai pada titik di mana Nono merasa dirinya tidak bisa membiarkan perubahan ini berlalu begitu saja tanpa komentar.
"Lilith-sama, bisakah kamu memberitahuku mengapa kamu tampaknya menjauhkan diri dariku demi pelayanan dari Yume?" Tanya Nono.
"Apa aku tanpa sengaja melakukan sesuatu yang merugikanmu?"
"Itu sebabnya kamu ingin bicara berdua saja?"
Lilith yang kesal meminum teh yang diseduh Yume palsu untuknya. Saat itu malam hari, dan sang putri sedang duduk di sofa di kamar tidurnya, sementara Nono berdiri di hadapannya, kepala pelayan itu telah meminta Lilith untuk mengantar Yume pergi, sehingga mereka berdua bisa mengobrol berdua saja.
"Kamu telah membuat banyak perubahan dramatis pada tugas-tugasku selama beberapa minggu terakhir, dan aku merasa perlu menanyakannya." Kata Nono.
"Aku harus mengakui bahwa Yume telah berperilaku sangat baik sebagai seorang pelayan, tapi dia terlalu muda dan tidak berpengalaman untuk menjadi pelayan pribadimu. Aku ingin tahu alasan di balik keputusanmu untuk menjadikannya lebih dekat padamu dengan mengorbankan diriku."
"Sejujurnya, Nono. Tidakkah kamu pikir kalau kamu itu melebih-lebihkannya?"
Kata Lilith, terdengar lebih seperti sedang berbicara dengan seorang kakak perempuan yang sombong daripada pelayannya.
"Kamu selalu sangat cerewet pada hal-hal terkecil."
Lilith meletakkan cangkir tehnya kembali ke tatakannya dan mulai memberikan jawaban yang lebih lengkap.
"Tidak perlu bagimu untuk menyelidikinya terlalu dalam. Seperti yang kamu katakan sendiri, Yume memiliki bakat sebagai pelayan yang hebat, jadi kupikir aku harus melindunginya dan mengembangkan keterampilannya lebih jauh. Bahkan kamu mengeluh betapa sulitnya menemukan pelayan yang berguna."
Nono terdiam mendengar itu.
"Ya, mungkin aku pernah mengatakan hal itu di masa lalu." Dia mengakui.
Lilith secara khusus merujuk pada semua episode di mana sejumlah pelayan muda tertangkap basah melalaikan tugas mereka di belakang Nono. Setiap kali ada insiden seperti itu, Nono akan mengutarakan keluhannya tentang para pelayan itu kepada Lilith dengan cara yang persis sama, meskipun itu dimaksudkan sebagai komentar spontan seperti yang diucapkan kepada orang kepercayaannya secara pribadi. Nono sangat tidak rela hidup dengan ketidakprofesionalan yang ditunjukkan oleh pelayan-pelayan juniornya, namun dia tidak dapat menyangkal bahwa, kadang-kadang, dia telah membuat komentar yang tidak menyenangkan tentang beberapa anggota stafnya.
"Aku membantu melatih Yume agar dia dapat mengurangi beban kerjamu."
Kata Lilith sambil tersenyum lembut.
"Saat ini, kamu dapat mencurahkan lebih banyak waktu untuk pekerjaanmu yang lain daripada terus-menerus mengurusiku. Aku rasa kamu seharusnya berterima kasih kepadaku, bukan mencari-cari kesalahan atas tindakanku."
"Tapi aku...."
Nono merasa bingung harus berkata apa untuk menanggapi hal ini. Tidak dapat disangkal bahwa dia dapat menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dengan Yume yang menangani urusan pribadi Lilith, dan memang masuk akal untuk melatih seorang pelayan yang dapat berguna bagi Nono di masa mendatang. Namun kepala pelayan itu tidak sepenuhnya yakin dengan penjelasan Lilith.
Dia tidak mengatakan kebohongan yang dapat dibuktikan, tapi menurutku dia juga tidak mengatakan seluruh kebenaran.
Pikir Nono. Karena dia telah melayani Lilith sejak sang putri masih kecil, Nono langsung tahu jika Lilith menyembunyikan sesuatu, dan pada saat itu, kepala pelayan tahu Lilith tidak sepenuhnya terbuka.
"Nono, mengapa kamu berhenti bicara?" Tanya Lilith.
"Oh, maafkan aku, Lilith-sama." Kata Nono.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Aku berterima kasih karena telah memberiku kesempatan ini untuk berbicara denganmu. Kamu telah menjernihkan semua kesalahpahamanku."
"Sungguh? Yah, syukurlah,"
Kata Lilith sambil tersenyum. Senyuman itu bukan senyum yang canggung, namun Nono bisa melihat itu bukan senyum dari hati. Namun, Nono tahu secara naluriah bahwa ini bukanlah waktu atau tempat untuk bertanya lebih lanjut, jadi dia membungkuk dan meninggalkan kamar tidur sang putri.
Nono berjalan menyusuri lorong, tenggelam dalam pikirannya.
Lilith-sama pasti menyembunyikan sesuatu dariku. Ini sama seperti saat dia mencoba memelihara anak kucing.
Ketika Lilith berusia sepuluh tahun, dia menemukan anak kucing seputih salju yang tersesat di halaman istana. Dia pikir istana tidak akan mengizinkannya memelihara kucing kecil itu, jadi dia menyembunyikannya di kamarnya dan merawat hewan peliharaan barunya. Pada usia sepuluh tahun, Lilith telah belajar bahwa cara terbaik untuk berbohong adalah dengan tidak memberitahu, jadi dia berpura-pura tidak tahu apa-apa tentang anak kucing itu, namun Nono tahu sang putri menyembunyikan sesuatu, dan tidak lama kemudian dia menemukan anak kucing itu dan menyitanya. Fakta bahwa ada anak kucing di kamar sang putri bukanlah rahasia yang terpelihara dengan baik, karena semua bulu kucing telah menempel di gaun, kasur, dan karpet. Ada juga bekas cakaran yang terukir di perabotan dan bau yang tidak salah lagi dari hewan yang belum dilatih buang air. Anak kucing itu akhirnya diadopsi oleh keluarga seorang pelayan yang bekerja di bawah Nono, dan sampai hari ini, kucing dewasa itu menjalani kehidupan yang santai dan bebas tekanan.
Sekarang Lilith sudah berusia lima belas tahun, ketajaman retorikanya jauh lebih terasah daripada saat dia masih muda, yang berarti dia pandai merahasiakan sesuatu sambil tetap menampilkan dirinya sebagai buku yang terbuka, namun karena bertahun-tahun melayani sang putri, Nono sama sekali tidak tertipu oleh tipu daya verbal sang putri. Meski begitu, Nono tidak tahu apa yang disembunyikan Lilith darinya.
Kurasa dia tidak menyembunyikan hewan peliharaan, seperti saat dia menemukan anak kucing itu.
Pikir Nono dalam hatinya.
Jadi mungkin dia jatuh cinta pada seorang laki-laki, tapi dia merahasiakannya karena malu?
Menurut Nono, dia merasa masuk akal jika Lilith bisa saja berhubungan dengan seorang kekasih namun tidak ingin sosok kakak perempuannya yang tegas dan lebih tua mengetahuinya dan menjaga jarak dengan Nono agar Lilith tidak mengungkap apa yang berpotensi menjadi pengungkapan skandal. Namun, sikap yang diambil Lilith selama obrolan mereka di kamar tidur saat itu menunjukkan hal yang sama sekali berbeda.
Kalau tidak, kenapa Lilith-sama menjauhiku demi Yume?
Nono bertanya-tanyam dalam hatinya.
Mungkinkah dia tahu aku ini mata-mata?
Nono berhenti mendadak, gelombang listrik mengalir melalui dirinya dari atas kepalanya hingga ujung kakinya. Tetesan keringat dingin terbentuk di alisnya dan dia harus memaksakan diri untuk menelan rasa gugupnya yang terkumpul di mulutnya sebelum dia bisa terus merenungkan apa yang sebelumnya tidak terpikirkan.
Tidak, tidak mungkin Lilith-sama bisa tahu tentangku!
Nono berdebat dalam benaknya.
Laporanku ke Negara Demonkin melewati keluargaku, di luar istana. Lilith-sama tidak mungkin mengetahuinya.
Namun, istana Kerajaan Manusia adalah surga bagi mata-mata yang disewa oleh negara lain, jadi sangat mungkin mata-mata lain bisa memberitahu Lilith tentang aktivitas Nono.
Kurasa aku tidak bisa sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan bahwa seseorang mencoba untuk membuat jurang pemisah antara aku dan Lilith-sama sehingga Yume bisa lebih dekat dengan Lilith-sama dan mendapatkan akses ke informasi.
Pikir, Nono menduga itu.
Tapi, tidak ada gunanya melakukan semua hal itu.
Mengumpulkan informasi apapun tentang Lilith sangatlah mudah, sampai-sampai tidak penting baik agen itu bekerja sama erat dengan sang putri atau tidak. Bagaimanapun, tidak ada bukti nyata yang menunjukkan bahwa penyamaran Nono telah terbongkar, namun meskipun demikian, instingnya terus menyerang sarafnya.
Ini semua hanya dugaan saja.
Kata Nono pada dirinya sendiri.
Aku belum bisa membuktikan apapun, tapi....
Nono tidak dalam posisi untuk langsung bertanya kepada Lilith apa sang putri menyingkirkannya karenad dia telah mengetahui bahwa kepala pelayannya adalah mata-mata, namun hanya memikirkan bahwa sang putri mungkin tahu tentang pekerjaan rahasianya membuat dada Nono sesak begitu menyakitkan, dia harus berhenti sejenak dan menopang dirinya dengan menekan tangannya ke dinding terdekat.
Namun, terlepas dari seberapa besar rasa sakit emosional yang mungkin ditimbulkannya, Nono tahu bahwa berhenti dari kegiatan mata-matanya bukanlah suatu pilihan. Keluarganya telah menjadi mata-mata untuk Negara Demonkin selama beberapa generasi, dan dia tahu bahwa hukuman atas pengkhianatan terhadap negara itu adalah mengirim pembunuh bayaran untuk membantainya dan seluruh keluarganya. Sebagai manusia, Nono tidak mungkin bisa menangkal pembunuh bayaran demonkin, jadi dia tidak punya pilihan selain terus memata-matai untuk negara mereka. Namun, dia tahu keadaan tersebut tidak dapat dijadikan alasan untuk mengkhianati kepercayaan Lilith, terutama karena Nono bahkan telah ditugaskan untuk membunuh sang putri secara pribadi jika diperlukan.
Tidak, masih tidak ada cara untuk mengetahui apa Lilith-sama tahu tentang rahasiaku.
Nono mengingatkan dirinya sendiri.
Aku hanya perlu melakukan tugas pelayanku sebaik mungkin dan mendapatkan kembali tempatku sebelumnya di sisinya. Begitu sampai di sana, aku dapat mengamatinya dengan saksama dan mengungkap alasan sebenarnya mengapa dia menjauhkan diri dariku.
Nono menyimpulkan sementara bahwa dirinya keliru dan Lilith berkata jujur tentang pemberian tanggung jawab lebih kepada Yume agar beban kerja Nono itu berkurang—bagaimanapun, ini adalah penjelasan yang paling masuk akal—sebelum melepaskan tangannya dari dinding dan berjalan berat menuju kamar pribadinya di tempat tinggal para pelayan.