Chapter 11 : The Summit, Part 1

 

Hari pertemuan puncak di Kerajaan Sembilan telah tiba, dan para pemimpin serta perwakilan dari kesembilan negara tinggal beberapa saat lagi untuk memasuki aula konferensi pusat dan duduk di meja bundar. Party-ku dan beberapa ksatria dari Kerajaan Manusia telah bersiap di pintu masuk yang disediakan untuk manusia, siap membuka pintu untuk delegasi kerajaan.

 

Dengan beberapa menit tersisa hingga pertemuan puncak resmi dimulai, aku menunggu di samping pintu, tampak mengerutkan keningku di balik topengku. Nemumu tampak khawatir dengan kekesalanku, sementara Gold memutuskan lebih baik meninggalkanku sendiri, karena dia merasa tidak banyak yang bisa dia lakukan untuk menghiburku. Menempatkan rekan satu timku dalam situasi sulit seperti ini bukanlah sesuatu yang kusengaja, dan mengingat pertemuan puncak berjalan tanpa hambatan, aku seharusnya lebih bersemangat.

 

Bagaimanapun, kami berhasil menggagalkan kelompok ekstremis bernama kaum yang Terlupakan yang akan melakukan serangkaian serangan teror yang berpotensi menyebabkan dibatalkannya pertemuan puncak, menangkap semua anggotanya, lalu memurnikan mereka dari kutukan yang dikenal sebagai "Poor Man’s Plague", yang akan menyebabkan epidemi jika kami membiarkannya menyebar tanpa kendali. Pemimpin mereka, Aldo, telah memberi kami sedikit masalah dengan mengubah dirinya menjadi monster menggunakan Fragment of the Goddess, objek yang tampak sangat mirip dengan apa yang disebut "Fragment of the Undergod" yang kami temukan dari ogre mati yang kulawan di Kepulauan Onifolk. Namun, aku berhasil mengambil "Fragmen" itu dari tubuh Aldo yang bermutasi sebelum akhirnya menangkapnya juga.

 

Tentunya, aku lebih suka tidak harus melakukan tugas tambahan ini untuk menghadapi kaum yang Terlupakan itu, namun aku melakukan itu karena dalam lingkup memberikan keamanan bagi Lilith. Ditambah lagi, kami berhasil mendapatkan kembali ojek yang mirip dengan Fragment of the Undergod yang tidak sepenuhnya terkuras semua kekuatannya, jadi dari sudut pandang mana pun, aku seharusnya puas dengan hasil akhirnya. Jadi, mengapa aku begitu marah saat ini? Aku harus berterima kasih kepada Diablo untuk hal itu.

 

Aku tidak percaya Diablo meninggalkan semuanya begitu saja dan kembali ke Negara Demonkin di menit-menit terakhir.

Pikirku dalam hati.

 

Ya, musuh bebuyutanku telah mengemasi tasnya pagi itu dan bergegas kembali ke kampung halamannya. Ketika aku mengetahui hal itu, aku benar-benar terkejut. Aku meminta Nemumu untuk menyelidiki lebih dalam kepergian Diablo yang misterius itu, dan dari apa yang dapat Nemumu kumpulkan dalam waktu sesingkat itu, Diablo telah meminta izin untuk pergi mengurus situasi yang muncul di wilayah kekuasaannya dan dia tampaknya satu-satunya orang di seluruh negara yang dapat mengurusnya, memaksanya untuk melewatkan pertemuan puncak yang sangat penting ini. Tentu saja, sejak kepergiannya, semua orang dalam kelompoknya, para demonkin sombong itu terus-menerus mengejek bagaimana Diablo jatuh beberapa anak tangga—kalau tidak lebih—dari tangga. ( Maksudnya di sini status sosial si Diablo itu. )

 

Awalnya, Ellie seharusnya muncul di puncak sebagai Penyihir Jahat Menara dan memastikan Si Diablo itu terombang-ambing oleh angin.

Pikirku dalam hatiku.

 

Kurasa ketidakhadirannya masih menjadi noda dalam catatannya, tapi aku ingin menjadi orang yang menjatuhkannya. Aku bisa saja membuatnya jauh, jauh lebih buruk.

 

Tidak masalah bahwa Diablo secara efektif telah menjatuhkan dirinya sendiri; aku seharusnya menjadi orang yang menghancurkan hidupnya, dan fakta bahwa aku tidak secara langsung bertanggung jawab atas jatuhnya dia ke tanah membuatku sangat marah. Tentu saja, anggap saja diriku ini kekanak-kanakan, namun jika kalian melihatnya dari sudut pandangku, bajingan yang sok penting itu membutuhkan pengalaman yang benar-benar memalukan setelah apa yang telah dia lakukan padaku tiga tahun sebelumnya.

 

Namun, perlahan-lahan aku mulai sadar bahwa aku tidak bisa terus meratapi kesempatanku yang telah hilang itu, karena Lilith, Yume palsu, dan para prajurit manusia semuanya menatapku dengan waspada. Kurasa aku memancarkan terlalu banyak aura gelap saat merenungkan situasi ini. Dan ini masih merupakan pertemuan puncak yang penting, jadi aku harus segera bertindak.

 

Ya, memang menyebalkan bahwa Si Diablo itu tidak ada di sini, tapi aku harus mulai berpikir positif. Pertemuan puncak akan segera dimulai, dan segala sesuatunya secara umum bergerak ke arah yang benar, jika mempertimbangkan semua hal. Selain itu, aku selalu bisa menghadapi tikus itu (Diablo) nanti.

Pikirku dalam hati.

 

Aku menarik napas dalam-dalam beberapa kali untuk menenangkan pikiranku, dan tampaknya itu berhasil. Bahkan Nemumu tampak lega bahwa yang terburuk telah berlalu, sementara Gold mengangguk setuju padaku. Lilith, Yume palsu, dan para prajurit mulai bertindak sedikit lebih normal lagi, meskipun itu mungkin karena sudah hampir waktunya pintu dibuka untuk pertemuan puncak.

 

"Ini sudah waktunya."

Perintah Sang Raja, akhirnya memberi wewenang kepada prajuritnya untuk membuka pintu kami pada waktu yang sama dengan delapan lainnya.

 

Semua delegasi kemudian memasuki ruangan pada waktu yang sama, dengan perwakilan utama dari setiap negara berjalan menuju meja bundar di tengah aula konferensi dengan langkah beriringan dengan rekan-rekan mereka sementara pengiring mereka mengikuti beberapa langkah di belakang. Perwakilan dari Negara Demonkin—negara yang pertama kali mengadakan pertemuan darurat itu—adalah demonkin laki-laki bertaring panjang, yang tingginya lebih dari 175 sentimeter, dan meskipun dia mengenakan pakaian mewah yang flamboyan yang sebagian memperlihatkan dadanya, dia berjalan dengan gaya berjalan yang mantap dan penuh tujuan yang membuatnya sangat jelas bahwa dia terlatih dalam pertempuran.

 

Menurut Lilith, demonkin ini adalah Voros, putra mahkota Negara Demonkin, yang datang menggantikan ayahnya, karena sang raja terbaring di tempat tidur karena sakit. Seorang penerus takhta belum secara resmi ditunjuk, namun semua orang tahu bahwa orang itu adalah Voros, dan sang pangeran tentu saja bersikap seolah-olah dia telah mengamankan posisi sebagai raja berikutnya. Jika aku boleh menebak, aku akan mengatakan bahwa dia berusaha menggunakan pertemuan ini untuk memoles otoritasnya. Kelompok yang mengikuti Voros terdiri dari pengawal, diplomat, dan tentu saja, empat bangsawan muda dalam kelompok Diablo yang belum melarikan diri dari Duchy.

 

Perwakilan Federasi Beastfolk adalah manusia beruang bernama Ozo, yang tingginya sekitar dua meter, dan lingkar tubuhnya paling tepat digambarkan sebagai lebar. Ozo telah menghisap pipa panjang sebelum memasuki ruangan, namun demi kesopanan, dia dengan cepat menyerahkan pipa itu kepada bawahannya di belakangnya sebelum berjalan ke aula. Meskipun Ozo secara fisik tampak mengesankan, itu hanya karena dia bertubuh kekar. Dia sama sekali tidak menunjukkan sedikit pun kebrutalan.

 

Lima kepala suku yang memerintah Federasi Beastfolk secara tradisional mengirim salah satu dari mereka untuk mewakili negara mereka di pertemuan puncak setelah membahas masalah tersebut di antara mereka sendiri, namun sebagai akibat dari Pembantaian Para Beastfolk—atau dikenal sebagai "Perang Pembebasan Manusia" oleh anggota rasku sendiri—di mana pihakku membunuh tiga kepala suku mereka, beastfolk yang ada dengan tergesa-gesa dipindahkan ke peran pemimpin suku yang kosong masih muda dan kurang berpengalaman.

 

Karena itu, karena Ozo adalah salah satu dari sedikit kepala suku senior yang tersisa, dia dengan cepat dipilih untuk mewakili negaranya di pertemuan puncak. Aku juga tidak bisa tidak memperhatikan bahwa sebagian besar bawahan dan pengawal Ozo berasal dari Suku Beruangnya sendiri, yang benar-benar menyoroti betapa kami telah menghancurkan suku-suku lain. Kerajaan Dwarf diwakili oleh Dagan, yang telah aku ajak bicara tiga hari sebelumnya, dan ketika dia melihatku, ekspresinya yang lelah dunia melembut menjadi senyuman singkat sebelum dengan cepat menghilangkannya lagi, karena dia tahu ini bukanlah waktu atau tempat untuk mengakui kehadiranku.

 

Seperti yang terjadi, beberapa peserta yang lebih jeli dari ras lain memang memperhatikan percakapan diam ini, namun party-ku berpura-pura tidak tahu sama sekali sehingga kami tidak akan menimbulkan kecurigaan lebih lanjut. Yotsuha—yang juga telah aku ajak bicara tiga hari sebelumnya—juga tersenyum kepadaku, namun tidak seperti Dagan, dia terus tersenyum kepadaku seolah-olah dia benar-benar senang melihatku lagi. Faktanya, reaksinya sangat terlihat jelas, bahkan Lilith mencuri pandang ke arahku, bertanya-tanya apa dia harus khawatir tentang itu, meskipun aku sudah memberitahu Lilith tentang Yotsuha, jadi Lilith tahu Yotsuha ada di pihak kami. Sesuai dengan sifatnya, reaksi Nemumu terhadap Yotsuha yang tersenyum padaku adalah dengan kesal dengan membetulkan syalnya sehingga menutupi mulutnya sepenuhnya, membuatku tertawa canggung.

 

Para centaur diwakili oleh seorang pemimpin yang tampak tua, namun fisiknya masih besar dan kuat. Dia berjanggut, mengenakan pakaian tradisional yang dihiasi dengan aksesoris, dan memimpin rombongan yang mencemooh delegasi manusia dan beastfolk. Kami manusia, tentu saja di panggil mereka dengan sebutan "Ras Rendahan", namun tampaknya para centaur itu menunjukkan persaingan mereka dengan beastfolk secara terang-terangan. Aku tidak membiarkan perlakuan centaur yang meremehkan rasku menggangguku, namun aku melirik pemimpin mereka lebih dekat.

 

Jadi itu kakeknya Santor, ya?

Pikirku, merenungka itu.

 

Mereka memiliki bentuk tubuh, penampilan, dan perilaku yang sama. Dalam semua perjalananku bersama party Concord of the Tribes, tidak sekali pun rekan satu party kami, Santor, menyebutkan bahwa dia memiliki hubungan dengan kepala negara bangsanya, namun agen intelijenku menemukan hubungan ini segera setelah kami terbebas dari Abyss. Sejujurnya, hubungan keluarganya tidak terlalu mengejutkanku ketika pertama kali mengetahui latar belakang Santor.

 

Aku tahu ada alasan mengapa dia sangat kompetitif dengan Garou.

Pikirku, mengacu pada manusia serigala di party kami sebelumnya.

 

Itu karena dia adalah cucu dari pemimpin negaranya.

Tentu, para centaur memandang para beastfolk sebagai saingan, namun itu tidak selalu berlaku untuk setiap anggota ras centaur. Namun, karena Santor memiliki hubungan dengan kepala negaranya dan sedang mencalonkan diri untuk menjadi penggantinya, masuk akal jika dia menunjukkan lebih banyak permusuhan terhadap para beastfolk.

 

Aku harus mengingatnya ketika aku membalas dendam pada Santor.

Pikirku dalam hati.

 

Para dragonute dan dark elf telah mengirim diplomat untuk mewakili mereka di pertemuan puncak, bukan pemimpin mereka. Pernyataan resmi dari para dragonute adalah bahwa tidak ada anggota keluarga kekaisaran yang dapat hadir karena konflik jadwal yang timbul dari sifat pertemuan puncak yang tiba-tiba, namun jelas bahwa alasan sebenarnya adalah para pemimpin dragonute terlalu sombong untuk menghargai pertemuan ini dengan kehadiran mereka, karena pertemuan itu diadakan oleh ras yang mereka anggap lebih rendah dari mereka. Tentu saja, apa yang tersirat dari pengiriman pengganti tingkat rendah itu tidak luput dari perhatian para demonkin, dan mereka tampaknya tidak terlalu senang dengan penghinaan itu.

 

Namun, para dark elf adalah masalah yang sama sekali berbeda. Menyamar sebagai Penyihir Jahat Menara, Ellie telah menyingkirkan para pemimpin klan dark elf dari kekuasaan setelah menggagalkan upaya mereka untuk membunuhnya. Sebagai gantinya, Ellie telah menempatkan boneka-boneka yang sepenuhnya berada di pihaknya, namun sayangnya, para pengganti ini tidak memiliki cengkeraman yang erat terhadap klan-klan itu seperti para pendahulu mereka.

 

Karena itu, para pemimpin baru itu harus menghabiskan setiap waktu untuk memastikan negara tidak berubah menjadi kekacauan, yang memaksa mereka untuk mengirim perwakilan ke pertemuan darurat. Para demonkin juga sedikit kecewa dengan hasil ini, namun mereka tampak lebih menerima ketidakhadiran para pemimpin dark elf, karena keadaan yang meringankan ini. Karena Kekaisaran Dragonute tidak memiliki alasan itu, para demonkin merasa penghinaan dari para dragonute itu semakin tidak dapat ditoleransi.

 

Terakhir, ada para elf, yang dipimpin oleh Ratu Lif VII, yang memiliki semua keceriaan seperti seorang penjahat yang dihukum mati yang dibawa ke tiang gantungan. Kecantikannya yang terkenal di dunia tidak terlihat di mana pun dan dia memiliki pipi cekung dan kurus seperti seseorang yang sedang menjalani diet ketat. Kelompok yang memasuki aula di belakangnya terdiri dari tiga orang yang mengenakan tudung di kepala mereka diikuti oleh sejumlah ksatria elf, dan delegasi ini sejauh ini merupakan yang paling menyedihkan dari kesembilan orang itu.

 

Voros melirik para elf dengan skeptis saat dia memulai perkenalan yang dianggap sebagai pertemuan puncak.

"Hadirin sekalian, aku berterima kasih kepada kalian semua karena telah menjawab panggilan kami untuk menghadiri pertemuan puncak ini. Aku menantikan diskusi yang lengkap dan bermanfaat tentang tanggapan yang kami usulkan terhadap Penyihir Jahat Menara dan kekacauan yang telah ditimbulkannya!"

 

Meskipun suasana acara muram, Voros tersenyum riang saat menyampaikan pernyataan pembukaan ini, seolah-olah dia adalah pemeran utama dalam sebuah drama yang menghangatkan suasana penonton sebelum tirai dibuka. Dia tampak sangat bersemangat menjadi orang penting dalam pertemuan ini, meskipun semua orang di aula tampak benar-benar aneh karenanya.

 

"Putri Lilith, kau telah berkembang menjadi wanita muda yang luar biasa."

Lanjut Voros, mengabaikan reaksi bingung yang diterimanya.

 

"Terakhir kali kita bertemu, kau masih gadis muda yang lembut, tapi sekarang bahkan para rekan laki-laki mudaku tidak dapat tidak memperhatikan betapa cantiknya dirimu sekarang. Untuk seorang manusia, tentunya."

 

Lilith terdiam sejenak mendengar kefanatikan yang biasa ini.

"Aku berterima kasih atas kata-kata baikmu, Pangeran Voros. Sedangkan untuk dirimu, aku melihat penampilanmu sangat cemerlang seperti yang kuingat saat aku masih muda."

 

Voros tertawa terbahak-bahak sebagai tanggapan.

"Kau menyanjungku, sayang! Sudah sepantasnya kau menghadiri pertemuan ini hanya untuk mendengar ucapanmu itu!"

 

Untungnya, Lilith berhasil membujuk dirinya sendiri agar tidak terlibat dalam percakapan yang bisa saja canggung. Perlu dicatat juga bahwa Voros benar-benar tercengang saat pertama kali melihat Nemumu, namun karena Voros adalah bangsawan dan Nemumu bukan, Voros tidak mencoba mendekati Nemumu seperti yang dilakukan salah rekan bangsawan demonkin-nya seperti beberapa hari sebelumnya. Dan demi kejelasan, pertemuan diadakan secara tertutup dengan hanya sembilan perwakilan di aula sementara yang lainnya tetap di luar.

 

Alasan diadakannya pertemuan pra-pertemuan puncak yang lebih besar ini adalah untuk memberi kesempatan kepada negara-negara untuk memperkenalkan pewaris tahta dan pemimpin bergilir mereka kepada yang lain, sehingga jika perwakilan lain duduk di meja bundar selama pertemuan berikutnya, pertemuan dapat berjalan lancar tanpa kejutan apapun. Hal ini menjelaskan mengapa Voros memulai percakapan informal dengan Lilith. Pada waktunya, semua orang kecuali sembilan perwakilan akan meninggalkan ruangan sehingga urusan sebenarnya dari pertemuan puncak itu dapat dimulai.

 

Ini adalah bagian dari pertemuan puncak di mana kami akan mempermalukan Diablo di depan umum, karena dia akan menjadi salah satu bangsawan yang berdiri di belakang Voros.

Pikirku, melirik ke arah delegasi Negara Demonkin Nation dan menghela napasku.

 

Sebagai moderator pertemuan itu, Voros melanjutkan pembicaraan dengan memuji Lif atas penampilannya dan Dagan atas barang-barang bagus yang dibuat kerajaannya. Lif, yang tampak seperti pasien rumah sakit, mengucapkan terima kasihnya dengan agak singkat, mungkin karena dia melihat pujian itu kosong, sementara Dagan menanggapi dengan sesuatu yang umum dan membuatnya cukup jelas bahwa dia ingin melanjutkan pertemuan itu.

 

Voros kemudian menoleh ke Ozo.

"Aku ingin menyampaikan simpati terdalamku atas kerugian besar yang diderita negara besarmu di tangan Penyihir Jahat Menara itu. Di sini, di pertemuan ini, kau akan memiliki kesempatan untuk membahas apa yang menurutmu merupakan jalan keluar terbaik untuk menghadapi ancaman itu."

 

"Sebenarnya, kami tidak berselisih dengan apa yang dilakukan Penyihir Agung Menara kepada kami." Kata Ozo.

 

"Kami bersalah dalam seluruh urusan perang. Tapi setidaknya semuanya sudah berakhir sekarang, jadi kami dapat bangkit dan melanjutkan hidup."

 

Voros ragu-ragu, karena ini jelas bukan jawaban yang dia cari.

 

"Wah, wah, kau sangat berpikiran maju, Kepala Suku Ozo."

Kata-kata Voros itu dipenuhi dengan sarkasme dan ketidaksenangan, namun Ozo tidak memperhatikan karena dia terlalu sibuk dengan kehadiran trio bertudung yang berdiri di belakang Lif, tatapan takut-takut manusia beruang itu sering melesat ke arah mereka. Namun, hal ini tampaknya sama sekali tidak diperhatikan Voros, karena dia dengan cepat beralih untuk mengucapkan kata-kata sambutan kepada perwakilan dari onifolk, dark elf, centaur, dan terakhir, dragonute.

 

"Aku sangat menghargai kalian karena telah hadir."

Kata Voros kepada diplomat dragonute itu dengan nada mengejek yang nyaris tidak disembunyikan.

 

"Tidak seperti dark elf yang kepemimpinannya telah diganggu oleh Penyihir Jahat Menara, kaisar Kekaisaran Dragonute tampaknya terlalu sibuk untuk bergabung dengan kita dalam pertemuan darurat ini. Saat kau kembali ke negaramu yang membanggakan itu, sampaikan salamku kepada Yang Mulia Kaisar. Beritahu dia bahwa aku menyesal bahwa kita tidak dapat bertemu langsung, dan bahwa dia harus berhati-hati untuk tidak bekerja terlalu keras."

 

"Terima kasih, Pangeran Voros."

Jawab perwakilan dragonute itu.

 

"Kami akan menyampaikan pesanmu kepada pemimpin kami yang terhormat. Mengetahui bahwa ayahmu sendiri dalam kondisi kesehatan yang buruk, kami yakin pemimpin kami akan senang mendengar bahwa kau juga mengkhawatirkannya, Pangeran Voros."

 

Tentu saja, mudah untuk melihat bahwa Voros meremehkan kaisar dragonute karena tidak mau repot-repot datang ke pertemuan puncak, bahkan berspekulasi dengan cara yang tidak langsung bahwa sang kaisar itu mungkin sakit karena terlalu banyak bekerja, namun utusan dragonute itu dengan cekatan membalas dengan mengingatkan Voros bahwa ayahnya sendirilah yang sebenarnya tidak datang dengan berada di ranjang sakitnya, dan lebih jauh lagi, raja demonkin belum secara resmi menunjuk putra sulungnya sebagai penggantinya. Kalian hampir bisa mendengar dragonute itu mencibir di akhir tanggapannya.

 

Para demonkin melihat para dragonute sebagai musuh bebuyutan mereka, yang menyebabkan kedua ras itu selalu saling mengejek di pertemuan puncak ini, atau begitulah yang kudengar. Namun, kali ini, kami memiliki kejutan yang akan membuat para demonkin dan para dragonute yang hadir melupakan betapa mereka saling membenci.

 

"Sekarang setelah kita selesai berbasa-basi, mari kita mulai pertemuan puncak darurat ini." Kata Voros, mengumumkan.

 

"Aku akan meminta semua orang kecuali sembilan perwakilan untuk meninggalkan aula agar kita dapat—"

 

"Yang Mulia, bolehkah aku mengatakan sesuatu sebelum aku pergi?"

Tanya Lilith, mengangkat tangannya. Ayahnya, Raja Kerajaan Manusia, menutup matanya dengan muram. Yume palsu, Nemumu, Gold, dan aku sendiri tidak menunjukkan reaksi apapun, namun seluruh kontingen manusia terkejut, bertanya-tanya apa yang akan dikatakan sang putri. Meskipun Lilith adalah manusia, dia tetaplah seorang bangsawan, jadi Voros tidak bisa mengabaikan permintaannya.

 

"Ya, kau boleh bicara, Putri Lilith."

Kata Voros, senyum khas seorang pebisnis di wajahnya.

 

"Apa ada sesuatu yang terlintas di pikiranmu yang ingin kau ceritakan kepada kami? Jika kau bermaksud mengundangku makan malam malam ini, aku akan merasa terhormat untuk memenuhi permintaan itu, tapi perlu diingat bahwa aku mungkin terpaksa membatalkannya jika hasil dari pertemuan ini mengharuskannya."

 

Delegasi demonkin lainnya tertawa mendengar lelucon sinis Voros itu, karena semua orang tahu pangeran demonkin itu tidak akan pernah merendahkan dirinya untuk makan malam dengan manusia yang dianggap sebagai ras rendahan, bangsawan atau bukan.

 

Seriusan, apa sarkasme satu-satunya bahasa yang diketahui para demonkin ini?

 

Lilith melangkah maju, yakin bahwa apa yang hendak dikatakannya jauh dari sekadar basa-basi, seperti yang dikira oleh Voros. Setelah memastikan bahwa semua orang di ruangan itu memperhatikannya, Lilith mulai berbicara dengan nada tinggi.

"Aku di sini untuk menyatakan bahwa negaraku, Kerajaan Manusia, bermaksud untuk menggulingkan raja yang sedang berkuasa, dan bahwa aku, Lilith, akan menggantikannya sebagai ratu yang berkuasa. Aku meminta kesempatan agar para pejabat yang berkumpul di sini meratifikasi keputusan ini!"

 

Pernyataan mengejutkan Lilith itu memiliki efek yang sama pada kerumunan seperti mantra serangan kelas atas, dan perkataan sarkastik sebelumnya langsung terhapus dari pikiran semua orang. Ekspresi Voros membeku, semua jejak sikap soknya terhapus. Selain Raja Kerajaan Manusia, semua orang di ruangan yang belum mengetahuinya memandang Lilith dengan heran. Voros adalah orang pertama yang pulih dari keterkejutan atas pernyataan tiba-tiba sang putri itu dan menghela napasnya.

 

"Aku tidak pernah menyangka kau akan menyarankan sesuatu yang tidak masuk akal, Putri Lilith. Aku akan mengingatkanmu bahwa pertemuan puncak ini adalah forum untuk memutuskan masalah-masalah penting dunia, dan karenanya, pertemuan ini bukan tempat untuk lelucon praktis. Perilaku itu sangat tidak pantas bagimu dan negaramu."

Voros menatap dengan dingin ke arah Lilith sambil menegurnya seperti Lilith itu masih anak-anak, namun sang putri tetap pada pendiriannya dan melanjutkan perkataannya.

 

"Yang Mulia, mengapa kamu menganggap ini lelucon?" Tanya Lilith.

 

"Jika ingatanku benar, aku yakin sudah menjadi kebiasaan bagi negaraku untuk memberitahu pertemuan puncak ketika akan ada transisi kekuasaan ke raja baru sehingga delapan negara lainnya dapat secara resmi menyambut penggantinya. Atau, delapan negara non-manusia dapat memutuskan siapa penguasa Kerajaan Manusia berikutnya dengan suara mayoritas sederhana. Apa aku benar?"

 

Pada titik ini, harus diulangi bahwa Kerajaan Manusia bahkan tidak memiliki hak untuk memilih penguasanya sendiri, dan delapan negara lainnya memastikan kerajaan itu diperintah oleh orang-orang yang tidak akan mengganggu status yang sudah ada. Negara-negara lain "menyambut" penerus yang mereka setujui dengan mengadakan pemungutan suara konfirmasi yang seharusnya bersifat seremonial, yang juga berfungsi sebagai cara untuk memblokir siapapun yang mereka anggap sebagai risiko potensial jika mayoritas keberatan dengan kandidat yang diajukan.

 

Pada saat itu, Voros menatap Lilith dengan penghinaan murni yang melampaui kefanatikan anti-manusia yang biasa. Tatapannya memperjelas bahwa menurutnya Lilith sama sekali tidak punya otak dan benar-benar gila karena percaya penobatannya akan diterima dari pemungutan suara delapan negara. Dalam benaknya, tidak ada satu pun ras non-manusia yang akan setuju untuk mendukung kenaikan Lilith ke takhta. Terlihat kesal dengan hal itu, Voros berusaha mengakhiri apa yang dilihatnya sebagai lelucon sehingga dia bisa mengembalikan pertemuan puncak ke jalurnya.

 

"Ya, kau memang benar bahwa kau akan segera naik takhta sebagai ratu yang berkuasa jika mayoritas dari delapan negara lainnya mendukung pencalonanmu."

Kata Voros, mengakui hal itu.

 

"Tapi, tidak ada seorang pun di sini yang mengajukan keberatan terhadap pemerintahan raja saat ini, jadi sebenarnya tidak ada alasan untuk menggulingkannya. Bagaimanapun, kami mengadakan pertemuan darurat ini untuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh Penyihir Jahat Menara. Aula ini bukan taman bermainmu, dan kami tidak punya waktu untuk terlibat dalam permainan kekanak-kanakan ini, Putri Lilith."

 

Namun, perkataan Voros ini bahkan tidak membuat Lilith gentar, dan Lilith segera membalasnya.

"Jadi, aku bisa berasumsi bahwa Negara Demonkin menentang pernyataanku? Bolehkah kami mendengar pendapatmu tentang masalah ini, Ratu Lif VII dari Kerajaan Elf?"

 

 

"K-Kami d-dari K-Kerajaan E-Elf a-akan m-menyambut b-baik turun takhta raja yang sedang menjabat di K-Kerajaan Manusia dan a-agar P-Putri Lilith menggantikannya sebagai ratu." Kata Lif dengan terbata-bata.

 

"Apaaa?!"

Mulut Voros hampir ternganga, begitu terkejutnya dirinya dengan pernyataan dukungan Lif itu. Hal itu benar-benar mengejutkan, bahkan membuat Voros tidak menyadari betapa gelisahnya Lif, pikirannya jelas-jelas disibukkan dengan sosok-sosok bertudung yang berdiri di belakangnya.

 

"Kerajaan Dwarf juga akan menyambut penobatan Putri Lilith!"

Dagan menyela dengan nada geli.

 

"Kami dari Federasi Beastfolk juga mendukung usulan itu." Tambah Ozo.

 

"Kepulauan Dark Elf juga menyetujui penobatan Putri Lilith."

Kata utusan dark elf itu.

 

Yotsuha tersenyum lebar sebelum memberikan suara penentu.

"Kami dari Kepulauan Onifolk menyetujui pengangkatan Putri Lilith sebagai ratu."

 

"Lihat? Aku menepati janjiku, takdirku. Katakan padaku bahwa aku pantas menerima pujianmu."

Tatapan Yotsuha seolah berkata sambil menatapku dengan saksama. Tampaknya yang terpenting baginya adalah membalas budi kepadaku, dan dia tidak peduli baik Lilith menjadi ratu atau tidak.

 

Yah, aku senang dia merasa sangat berhutang budi kepadaku karena telah membalas dendam dan membunuh ogre itu untuknya, tapi dia benar-benar terlalu sering menatapku sekarang.

Pikirku dalam hati.

 

Namun aku seharusnya menjadi pengawal yang sederhana dan tidak terlalu penting di pertemuan puncak ini, jadi aku tidak bisa menyuruh Yotsuha untuk berhenti. Aku mencoba untuk mengabaikan Yotsuha, namun Nemumu memperumit masalah dengan kesal melihat cara Yotsuha menatapku. Sementara itu, Gold hanya mengangkat bahunya dengan simpati. Namun, untungnya, dampak dari kemenangan Lilith dalam pemungutan suara untuk menjadi ratu begitu luar biasa, tidak ada seorang pun yang menyadari kejenakaan Yotsuha yang tidak bersuara itu. Voros khususnya sangat terkejut dengan perubahan peristiwa ini hingga dia kesulitan merangkai kata, jadi Lilith memutuskan untuk berbicara mewakilinya.

 

"Jadi, Kerajaan Elf, Kerajaan Dwarf, Federasi Beastfolk, Kepulauan Dark Elf, dan Kepulauan Onifolk semuanya mendukung usulanku."

Kata Lilith merasa sedikit gugup.

 

"Bolehkah kami mendengar pendapat para centaur tentang hal itu?"

 

"Apa kau benar-benar berpikir aku akan membiarkan ras rendahan sepertimu menjadi ratu?!" Teriak pemimpin centaur berjanggut itu.

 

Biasanya, semua orang menghindari menyebut manusia sebagai "Ras Rendahan" selama pertemuan puncak karena hal itu kurang anggun dan pembicara akan dianggap sebagai orang desa yang tidak tahu cara membaca situasi, namun karena situasi saat ini yang kacau, hinaan yang diucapkan hampir tidak diperhatikan.

 

"Dan bagaimana dengan suara Kekaisaran Dragonute?"

Lilith berkata, sama sekali mengabaikan komentar yang penuh prasangka itu.

 

"Kami akan abstain."

Jawab utusan dragonute itu.

{ TLN : Abstain memiliki arti memilih untuk tidak melakukan atau memiliki sesuatu, atau menahan diri secara sengaja untuk tidak memberikan suara. }

 

Diplomat itu sepenuhnya berwenang untuk memberikan suara sesuai keinginannya, namun dia malah memilih untuk bersikap netral untuk saat ini dan mengamati situasi dengan saksama. Tampaknya diplomat itu tidak terlalu senang dengan bagaimana para dragonute telah dikalahkan, namun memutuskan bahwa prioritas utamanya adalah melaporkan masalah itu kepada atasannya di negaranya sesegera mungkin.

 

Dengan suara mayoritas yang diamankan untuknya, Lilith tersenyum lebar dan mengumumkan kemenangannya.

"Hanya demonkin dan centaur yang menentang usulanku. Para elf, dwarf, beastfolk, dark elf, dan onifolk semuanya mendukungku. Kekaisaran Dragonute abstain. Itu berarti ada lima suara yang mendukung, dua menentang, dan satu abstain. Oleh karena itu, dengan keputusan mayoritas, Raja Kerajaan Manusia saat ini dengan ini digulingkan, dan aku, Lilith, akan segera mengambil alih sebagai ratu yang berkuasa."

 

Meskipun Lilith sebelumnya terdengar lebih seperti gadis remaja yang tenang dan percaya diri, tiba-tiba ada kualitas agung dalam suaranya. Atau lebih tepatnya, suaranya sekarang tampak dipenuhi dengan tekad yang kuat untuk menjalankan peran barunya dengan sebaik-baiknya.

 

Semuanya berjalan sesuai rencana.

Pikirku dalam hati.

 

Semua kerja keras itu membuahkan hasil.

Hanya mendengar suara Lilith yang menggema membuatku dan sekutuku merasa seperti sedang menyaksikan peristiwa bersejarah yang terbentang di hadapan kami. Lilith—atau lebih tepatnya, Ratu Lilith, seperti yang sekarang—telah sepenuhnya mengambil alih sebagai pemain utama di pertemuan puncak ini, meninggalkan Voros tergagap sampai akhirnya ia mampu membentuk kata-kata lagi.

 

"Ini keterlaluan!" Teriak Voros.

 

"Apa yang membuat kalian berpihak pada perempuan ini—"

Voros berhenti di tengah kalimat karena dia tiba-tiba menyadari apa yang sedang terjadi. Tatapannya yang mematikan menyapu wajah para perwakilan dari lima ras yang memilih Lilith.

 

"Dasar pengkhianat! Penyihir jahat Menara itu menyuruh kalian melakukan ini, bukan?"

Sebagian delegasi menatap Voros dengan tatapan bingung, tidak mengerti apa yang dimaksudnya, namun keempat bangsawan demonkin muda itu pasti tahu apa yang dimaksudnya.