Daigo dan Miki adalah para Master di faksi saingan yang berafiliasi dengan Negara Demonkin. Daigo memiliki bekas luka berbentuk X di wajahnya yang membentang dari dahinya hingga ke bagian terbawah pipinya, sementara Miki adalah gadis remaja pirang cantik yang biasanya mengenakan celana pendek dan sepatu bot yang panjangnya mencapai paha. Dia juga memiliki fetish menyiksa gadis-gadis dan anak laki-laki yang cantik hanya untuk melihat mereka menderita dan mati, yang merupakan hal yang sangat menyinggung para Master di faksi Kekaisaran Dragonute.
Berdiri diam di belakang Kaizer adalah Hei, ekspresinya tidak tergerak oleh ucapan Kaizer yang jengkel itu. Dia mengenakan pakaian serba hitam dari ujung kepala sampai ujung kaki, dan sehelai kain hitam panjang menutupi matanya, dengan ujung-ujungnya menjuntai jauh di punggungnya.
“Aku tahu Daigo akan menemui akhir yang menyedihkan mengingat kepribadiannya, tapi aku tidak pernah berpikir dia akan menyerbu Great Tower dan tidak akan pernah terdengar lagi."
Kenang Hisomi, yang duduk di samping Hiro. Tingginya hanya sekitar 170 sentimeter, bertubuh ramping, dan secara keseluruhan penampilannya cukup rata-rata, kecuali matanya yang sipit dan senyum palsunya.
"Kita dapat dengan aman berasumsi bahwa dia telah dibunuh, yang hanya menimbulkan pertanyaan lebih lanjut : siapa sebenarnya penyihir menara ini?"
Kata Hisomi, melanjutkan.
"Aku kurang peduli dengan Miki, karena dia anehnya banyak akal ketika kebejatannya membutuhkannya. Aku tidak akan terkejut sedikit pun jika dia memutuskan untuk membelot ke pihak Penyihir Jahat Menara itu dan menuntut pilihannya terhadap perempuan-perempuan baginya itu."
"Yang satu itu benar-benar bejat, tapi menurutku dia sudah mati kali ini. Jika aku penyihir itu, aku akan menyia-nyiakan predator seks itu begitu dia membuka mulutnya."
Kata Kaizer dengan nada mengejek.
"Miki adalah agen yang sangat terampil yang cerdas dan ramah setiap kali situasi menuntutnya." Hiro menunjukkan itu, lalu menghela napasnya.
"Meskipun fetishnya yang menjijikkan itu agak menutupi kelebihan apapun yang mungkin dimilikinya."
Hiro sangat menyadari kecenderungan sadis Miki. Faktanya, mayoritas para Master di pihak Demonkin memiliki masalah serius dengan kepribadian mereka, seperti yang telah disoroti Kaizer.
Kaizer menyipitkan matanya saat dirinya menatap Hiro dengan curiga.
"Omong-omong, dari mana kau mendapatkan informasi itu?"
"Maksudmu tentang Daigo dan Miki itu?" Kata Hiro.
"Karena posisi dan aktivitasku, aku sering mendengar obrolan dari berbagai tempat."
Karena Hiro mewakili kelompok Master ini, dia sering terlibat dalam negosiasi dan usaha serupa, yang berarti dia memiliki akses ke lebih banyak informasi daripada Kaizer atau Hei. Namun, Kaizer terus menatap Hiro dalam diam, seringai penuh arti terpampang di wajahnya. Hiro mempertahankan ekspresi riangnya seolah-olah dia sedang mengenakan topeng.
"Jika kau punya waktu luang, aku dengan senang hati akan membagi sebagian tugasku denganmu, Kaizer." Kata Hiro dengan nada bercanda.
"Sayangnya, hanya kau yang mampu menyelesaikan pekerjaan yang sedang kau lakukan saat ini. Omong-omong, kami akan sangat menghargai jika kau cukup fleksibel untuk membantu kami, Hei...."
"Aku menolak."
Kata Hei dengan terus terang.
"Seperti yang sudah aku katakan berulang kali, tugasku adalah melindungi Kaizer."
Hiro dan Hisomi tertawa kecil dan menghela napas mereka saat mendengar tanggapan Hei, yang sudah menjadi hal yang biasa pada saat ini, namun Hei tidak menunjukkan kekhawatiran saat mereka seperti itu.
"Jika Miki memang membelot ke pihak Penyihir Jahat Menara itu, bukankah kita harus khawatir dia akan membocorkan informasi tentang kita?" Kata Hiro.
"Itu tidak akan memengaruhi kita sama sekali bahkan jika dia memberitahu Great Tower itu semua yang dia ketahui, karena dia tidak mengetahui secara spesifik tentang P.A."
Kata Hisomi, menjawab hal itu.
"Aku akan menggunakan sumber dayaku untuk menyelidiki hilangnya Daigo dan Miki, tapi keamanan di sekitar Kota Menara sangat ketat. Aku tidak akan mengharapkan banyak informasi intelijen yang bagus mengingat hal itu."
Hisomi mengangkat bahunya dengan sedikit kepasrahan.
Kaizer mendengus lagi.
"Katakan saja perempuan gila itu berhasil bertahan hidup dengan membelot ke menara." Katanya.
"Aku berani bertaruh dia tidak akan membocorkan informasi semudah itu. Kalau boleh jujur, dia mungkin hanya akan memberikan informasi sebagai ganti sejumlah tuntutan anehnya. Dan aku tidak ingin menjadi orang yang harus berurusan dengan orang gila itu, percayalah padaku."
Hiro dan Hisomi tidak punya hal lain untuk ditambahkan pada renungan Kaizer karena mereka tahu dalam hati mereka bahwa dia ada benarnya. Hei tetap tidak bergerak seperti patung, ekspresi dan kesunyiannya tidak berubah.
✰✰✰
Kebetulan saja pada saat yang sama, Miki sedang sibuk menyampaikan beberapa "Tuntutan Aneh" seperti yang dikatakan oleh Kaizer.
"Kamu ingin tahu tentang seorang Master yang berpakaian serba hitam?"
Kata Miki kepada Light.
"Kalau begitu, itu akan setara dengan menghabiskan waktu mandiku dengan Suzu-ku yang manis. Itu termasuk aku dan dia saling berbusa dengan sabun sehingga kami bisa melakukan gulat busa basah dan liar, dengan banyak ciuman lidah yang dalam dan mesra untuk mengakhirinya."
Light dan timnya telah membawa Miki ke tengah lapangan latihan di dasar Abyss, tempat dia duduk dengan tangan dan kakinya terikat dan SSSR Curse Collar melingkari lehernya. Sebagai tindakan pencegahan, tanaman merambat Dorn Fesseln telah dipasang di sekujur tubuh Miki itu untuk memastikan gadis itu benar-benar tidak bisa bergerak. Suzu menggelengkan kepalanya dengan keras atas saran yang sangat tidak pantas ini, matanya berkaca-kaca. Suzu tentu saja siap melakukan apapun untuk mendapatkan informasi dari Miki jika Light memintanya, namun Suzu sangat, sangat tidak ingin membiarkan ciuman pertamanya diberikan oleh orang seperti Miki. Namun, daripada menyetujui permintaan cabul Miki itu, Light menghela napasnya dan menegur Miki.
"Seperti yang sudah kukatakan sebelumnya, kami tidak akan memaksa Suzu melakukan apapun yang jelas-jelas tidak ingin dia lakukan."
Kata Light, mengingatkannya itu.
"Kau harus lebih realistis dengan apa yang kau inginkan atau kita selesai di sini."
"Oh, ayolah! Aku benar-benar menemuimu di tengah jalan! Tetap saja, Suzu terlihat sangat imut dan sangat menggemaskan saat dia merasa jijik. Ah, aku ingin merusak tubuh dan jiwa Suzu sepenuhnya seperti milikku!"
Miki mengarahkan tatapannya yang penuh gairah ke Suzu, membuat Suzu itu gemetar seolah-olah segerombolan serangga merayapi seluruh kulitnya. Suzu membawa senapannya, Lock, di depannya untuk bertindak seperti perisai dan mundur dari kursi Miki. Light berdeham untuk mendapatkan perhatian Miki lagi.
"Tidak, tidak akan ada gulat busa basah dan liar—tidak akan ada yang seperti itu."
Kata Light dengan tegas.
"Tolong pikirkan sesuatu yang setengah masuk akal."
"Setengah masuk akal katamu?" Kata Miki.
"Biar aku pikirkan...."
Sebuah bola lampu tak terlihat menyala di atas kepala Miki.
"Ah! Kalau begitu, bagaimana dengan ini?"
Miki menyampaikan permintaannya, yang menurut Suzu berada dalam zona nyamannya. Kali ini, Suzu harus melakukan quid pro quo terlebih dahulu, sebelum Miki mau mengungkapkan apa yang diketahuinya tentang "Orang Berpakaian Serba Hitam" yang dilihat oleh Oboro.
{ Quid Pro Quo itu bantuan atau keuntungan yang diberikan atau diharapkan sebagai balasan atas sesuatu. }
✰✰✰
Light memanggil beberapa pelayan peri secara telepati untuk pergi ke Gudang Penyimpanan Kartu guna mengambil sejumlah kartu yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan Miki. Perlu dicatat bahwa pelayan peri pada umumnya tidak diizinkan berada di dekat Miki, karena mereka hanya berlevel 500 dan Miki adalah seorang Master, dan meskipun Curse Collar melemahkan kekuatan Miki sampai batas tertentu, masih mungkin Miki memiliki cukup kekuatan untuk menjadi ancaman bagi pelayan peri mana pun.
Para pelayan peri menyerahkan kartu-kartu tersebut kepada Suzu, yang segera masuk ke ruang ganti darurat yang telah Ellie ciptakan di tempat latihan menggunakan sihirnya. Suzu mengeluarkan kartu pertama, mengenakan pakaian yang dibuat, dan melangkah keluar dari ruang ganti untuk memperkenalkan dirinya kepada Light dan yang lainnya. Daripada mengenakan pakaian pemburu standarnya, Suzu kini mengenakan seragam maid. Sebagai bayaran atas informasi yang berkaitan dengan "Orang Berpakaian Serba Hitam", yang diminta oleh Light pada Miki, dan Miki meminta untuk melihat Suzu dalam cosplay.
Namun, Light dan timnya awalnya tidak tahu apa arti sebenarnya dari kata "Cosplay", jadi Miki telah menjelaskan bahwa dia ingin melihat Suzu memakai "Pakaian yang Imut". Setelah istilah tersebut benar-benar dipahami, Suzu menyetujui permintaan tersebut, dan tim Light melanjutkan untuk menyiapkan peragaan busana cosplay dadakan untuk kesenangan Miki. Miki telah menentukan pakaian apa yang dia ingin Suzu kenakan, dan para pelayan peri telah dikirim untuk mengambil kartu-kartu dengan pakaian yang paling mirip dengan tema yang disebutkan.
Untuk cosplay pertama, para pelayan peri telah memastikan bahwa pakaian maid adalah pakaian yang paling tidak terbuka yang tersedia, karena mempertimbangkan kesulitan Suzu. Baik lengan maupun roknya panjang, dan korsetnya dikancingkan sampai ke leher. Pakaiannya termasuk korset yang dikenakan Suzu di baliknya, yang bisa dibilang dimaksudkan untuk membantu melangsingkan pinggang, namun karena Suzu sudah memiliki bentuk tubuh langsing alami, pakaian dalam tersebut akhirnya menjadi tidak diperlukan.
"Wah, Suzu, penampilanmu benar-benar baru." Kata Light.
"Tapi kamu benar-benar terlihat fantastis dengan pakaian maid."
Suzu langsung tersipu malu, membuat Lock untuk menggantikanya.
"Partnerku berkata 'Terima kasih banyak', Light-sama."
Kata Lock sebagai penggantinya, namun lamunan Suzu terganggu oleh suara napas keras dan panas yang dikeluarkan oleh Miki, yang sedang memandangi Suzu dari ujung kepala sampai ujung kaki.
"Oh, ya ampun, Suzu-ku! Penampilan maid klasik itu sangat menggemaskan!"
Kata Miki dengan penuh semangat.
"Daripada tampil menggoda seperti pelayan Prancis, kamu justru berusaha keras untuk tidak memperlihatkan kulitmu sama sekali! Tapi, pilihan ini hampir terlalu sempurna, karena menonjolkan sisi dirimu yang murni dan polos! Pakaian berburu yang kamu kenakan sepanjang waktu menyembunyikan ukuran payudaramu yang sebenarnya, tapi pakaian ini benar-benar menonjolkan betapa besar dan menakjubkannya payudaramu itu! Sungguh, penampilanmu ini benar-benar berbeda!"
Ulasan Miki yang terlalu bersemangat dan cepat tentang penampilan baru Suzu benar-benar menjijikkan dan hampir tidak dapat dipahami dari awal hingga akhir, namun semua orang memutuskan untuk tidak menanggapi, dan Suzu kembali ke ruang ganti untuk mengenakan pakaian berikutnya. Ketika Suzu keluar lagi, Mei adalah orang pertama yang berbicara.
"Wahh..."
Kata Mei dengan cara yang biasa dirinya lakukan.
"Ini sangat berbeda dari pakaianmu yang biasa, Suzu."
Suzu bereaksi terhadap komentar Mei dengan malu-malu mencoba menutupi dirinya dengan lengannya. Miki berjuang untuk bernapas saat dirinya melihat cosplay terbaru Suzu : "Iblis Kecil yang Nakal". Untuk lebih spesifik, Suzu mengenakan atasan kulit tanpa lengan yang memperlihatkan perutnya, dan jika itu belum cukup memperlihatkan kulitnya yang telanjang, atasan itu memiliki potongan berbentuk hati di area dada yang memperlihatkan belahan dadanya. Di bagian bawah tubuhnya, Suzu mengenakan rok pendek dengan sepatu bot pendek, yang berarti sebagian besar paha dan betisnya terlihat.
Suzu mengenakan sarung tangan pendek di tangannya, sayap hias kecil di punggungnya, dan dua tanduk yang menempel di bagian atas kepalanya. Penampilannya dilengkapi dengan ekor panjang yang berakhir dengan ujung segitiga yang menjulur keluar dari punggung bawah Suzu. Wajahnya juga memiliki tato tempel kecil yang berbentuk hati, bintang, dan objek serupa lainnya. Sungguh tidak terbayangkan bagi Suzu untuk mengenakan pakaian yang sangat nakal seperti itu sehingga Mei merasa perlu untuk mengomentarinya.
Sementara itu, ekstasi Miki yang terpendam mendidih dan dia mulai melepaskan rentetan komentar yang tidak pantas.
"Oh! Ya! Ampuun! Kamu benar-benar mantap saat memakai pakaian iblis kecil yang nakal itu!" Teriak Miki.
"Suzu-ku yang polos dan manis berubah dari sangat imut menjadi sangat merangsangku! Ya ampun, ya ampun, kamu tidak tahu betapa dirimu itu membuatku bergairah sekarang! Dan semua kulit yang kamu tunjukkan itu! Penampilanmu itu terlalu membuatku terangsang. Kamu benar-benar succubus sekarang! Ahhhhh! Aku tidak sabar menunggu succubus kecilku yang mesum ini, datang dan menyedot semua kekuatan hidupku!"
Ocehan Miki yang membara membuat semua orang yang hadir mundur secara fisik, dan wajah Suzu menjadi merah padam saat dia berusaha lebih keras untuk menutupi tubuhnya dengan tangannya, yang hanya membuat libido Miki memuncak, dan butuh beberapa menit baginya untuk cukup tenang agar Suzu bisa berganti pakaian cosplay berikutnya. Ketika Suzu melangkah keluar dari ruang ganti lagi, Ellie lah yang memecah kebekuan kali ini.
"Dia hanya ingin kamu mengenakan baju renang?"
Kata Ellie, terdengar lega sekaligus agak kecewa.
"Kupikir pakaiannya akan sedikit lebih, yah, tidak biasa daripada ini."
Suzu juga tampak sangat yakin dengan pakaian cosplay terbarunya, yang berupa baju renang dua potong dengan pareu yang menutupi bagian bawahnya. Di atas kepala Suzu terdapat topi jerami bertepi lebar yang telah ditentukan Miki untuk dikenakan oleh Suzu itu. Meskipun Suzu masih memperlihatkan sebagian kulitnya, pakaiannya jauh lebih tidak terbuka dibandingkan dengan cosplay iblis.
"Penampilan 'Iblis Kecil yang Mesum' sebelumnya sangat merangsangku, tapi penampilanmu sekarang, seperti gadis polos yang dititipkan di pantai, terlalu berharga untuk diungkapkan dengan kata-kata!"
Kata Miki berteriak dengan penuh semangat.
"Ini sempurna! Bahkan terlalu sempurna! Aku bisa memakan pakaian renang, pareu, dan topi jeramimu yang imut itu selamanya dan tidak akan pernah kelaparan lagi! Pakaian renang itu memberiku semua nutrisi yang dibutuhkan Miki ini untuk bertahan hidup, Suzu-ku yang manis!"
Miki melengkapi pujiannya yang meluap-luap dengan melontarkan omong kosong tentang bagaimana pakaian yang anggun namun biasa-biasa saja ini lebih "Sangat Cocok" dan "Pasti Akan Menjadi Viral", apapun artinya semua itu. Faktanya, jika Suzu memamerkan pakaian ini di dunia nyata, setiap laki-laki akan langsung jatuh cinta padanya. Miki menepuk punggungnya sendiri beberapa kali karena memikirkan pakaian khusus ini.
"Oh, dan satu hal lagi, Suzu-ku yang manis." Miki menyela.
"Apa ada cara agar kamu bisa mengangkat pareu-mu dan menunjukkan pada Miki ini seperti apa penampilanmu dengan celana dalam super rahasiamu itu? Bisakah?"
Suzu menggelengkan kepalanya dan Lock melanjutkan :
"Uh, yah, partnerku bilang dia sama sekali tidak akan melakukan itu, jadi sebaiknya kau menyerah saja sekarang."
"Huuu! Itu tidak asik." Gerutu Miki.
"Tapi kurasa lebih baik menyimpan bagian terbaik untuk terakhir, jadi mari kita tentukan tanggal untuk acara spesial itu, Suzu-ku yang manis."
Suzu menggelengkan kepalanya, sekali lagi dengan tegas menolak ajakan Miki, dan setelah itu, sudah waktunya bagi Suzu untuk berganti ke kostum cosplay terakhirnya. Namun, salah satu pelayan peri mengangkat tangannya dengan penuh penyesalan.
"Mohon maaf."
Kata pelaya peri kepadaku.
"Kami tidak dapat mengidentifikasi seperti apa kostum terakhir dari namanya saja. Kami berkonsultasi dengan administrator Gudang Penyimpanan Kartu, tapi dia juga tidak dapat menentukan jenis pakaian tertentu yang sesuai dengan kostum yang diinginkan."
"Kostum terakhir seharusnya adalah 'Reverse Bunny Suit', benar?"
Kata Light, mengingat hal itu.
"Itu benar, Light-sama."
Kata pelayan peri itu.
"Nama kostum mengandung kata 'Bunny', jadi untuk sementara kami membawa kembali telinga kelinci dan ekor kelinci yang dapat dipasang, tapi kami tidak yakin aksesori tersebut akan sepenuhnya memenuhi apa yang diminta."
"Istilah 'Reverse Bunny' tentu saja tidak intuitif."
Kata Mei setuju dengan itu.
"Apa itu berarti hewan yang merupakan kebalikan dari kelinci?"
Kata Ellie merenungkan itu.
"Kalau begitu, hewan seperti apa itu?"
Miki memutar matanya dan berbicara.
"Seharusnya aku tahu kalian tidak akan tahu itu. Aku tidak punya waktu atau kesabaran untuk menjelaskan apa itu, jadi aku akan menggambarnya saja jika kalian melonggarkan borgol ini untukku. Jangan khawatir, aku tidak akan mencoba melepaskan diri atau semacamnya, karena jika aku melakukannya, aku tidak akan bisa melihat Suzu-ku dalam kostum reverse bunny yang seksi itu!"
Light terdiam sejenak.
"Ellie, tolong lakukan apa yang dia katakan."
"Sesuai keinginanmu, Light-sama yang agung."
Kata Ellie sebelum mulai melonggarkan borgol sekecil mungkin yang akan memberi Miki cukup kebebasan untuk menggambar apa yang ada dalam pikirannya.
Miki masih sepenuhnya terkekang di tempat lain, jadi tetap mustahil baginya untuk melepaskan ikatannya. Miki diberi pensil dan buku sketsa, dan hanya butuh beberapa menit baginya untuk menggambar kostum reverse bunny itu, yang dipamerkannya seperti seniman yang bangga.
"Ini dia! Inilah Reverse Bunny itu!"
Kata Miki dengan gembira.
"Suzu harus memakai yang ini!"
"Aku tidak akan membiarkannya memakai itu!"
Teriak Light. Mei, Ellie, dan para pelayan peri juga terkejut ketika mereka melihat apa yang sebenarnya kostum reverse bunny itu. Suzu menggelengkan kepalanya tanpa henti seperti gadis kecil yang ketakutan.
"Aww, apa-apaan ini?" Miki menjerit.
"Kenapa kostum reverse bunny tidak boleh?"
"Karena Suzu akan setengah telanjang, itu sebabnya!"
Light berteriak balik kepadanya.
"Siapa yang punya ide untuk kostum itu, sih?!"
Miki ternyata adalah seorang seniman sketsa yang sangat terampil sehingga penggambarannya tentang kostum reverse bunny itu tampak sangat pornografi. Model dalam sketsa itu mengenakan telinga kelinci yang wajib di atas kepalanya, beberapa stoking panjang, dan lengan baju yang menutupi seluruh lengannya. Namun, tidak ada sehelai kain pun yang menutupi model itu dari area dadanya hingga ke area selangkangan. Light tidak akan pernah memaksa Suzu untuk mengenakan pakaian yang tidak senonoh itu dengan alasan apapun, dan hanya dengan memikirkannya saja sudah membuatnya menggosok pelipisnya untuk menghilangkan sakit kepala yang menggelegak.
"Kostum reverse bunny itu jelas tidak bisa."
Kata Light sambil menghela napasnya.
"Tidak mungkin kami akan merendahkannya seperti itu. Bagaimanapun, kau sudah bersenang-senang, jadi sudah waktunya bagimu untuk menepati janjimu dan menceritakan tentang Master berambut hitam itu."
"Hmph, huuu. Aku sangat menantikan untuk melihat Suzu manisku memakai kostum reverse bunny..." Miki merajuk, sebelum segera bersemangat lagi.
"Yah, terserahlah. Aku bersenang-senang, jadi pantas saja untuk menepati janjiku. Tapi sebelum aku melangkah lebih jauh, aku perlu tahu lebih banyak tentang siapa yang sedang kamu bicarakan itu."
"Mei." Kata Light.
"Dengan segera, Light-sama."
Kata Mei, mengaktifkan Item Box-nya dan mengambil laporan tertulis dari dalamnya.
"Ini semua dokumen yang relevan dengan subjek yang kami ingin tahu."
Dokumen-dokumen itu menyertakan deskripsi tertulis tentang manusia super yang dilihat Oboro saat masih kecil bersama dengan ilustrasi orang itu. Karena tangan Miki masih relatif bebas dari saat dia menggambar kostum reverse bunny, dia tidak kesulitan memegang dokumen-dokumen itu saat dia memeriksanya. Miki segera mengenali Master yang coba diidentifikasi oleh tim Light itu, dan bersenandung kagum.
"Jadi Si Hei itu pergi jauh-jauh ke Kepulauan Onifolk, ya?"
Kata Miki dengan kagum.
"Dan dia pergi sendirian ke sana? Wah, siapa yang mengira itu?"
"Jadi Master berambut hitam ini bernama Hei?" Tanya Light.
"Ya, dia salah satu Master terkuat di antara para Master di Dragonute." Jawab Miki.
"Aku selalu tahu dia melayani Master lain sebagai pengawal mereka, jadi aku heran dia pergi ke suatu tempay sendirian, apalagi ke pulau-pulau itu. Mungkin dia di luar sana membunuh monster laut untuk naik level?"
"Monster laut lebih kuat daripada monster darat, jadi itu masuk akal."
Kata Light, merenungkan itu.
"Jadi, apa kau tahu sesuatu tentang Gift-nya, level kekuatannya, kemampuan bertarungnya, atau kepribadiannya?"
"Miki hanya melihatnya beberapa kali, jadi tidak banyak yang bisa diceritakan."
Kata Miki, mengakui itu.
"Tapi dia membawa pedang yang disebut katana, jadi menurutku dia ahli dalam pertarungan jarak dekat. Aku tidak tahu tentang Gift-nya atau level kekuatannya, tapi kudengar dia sangat kuat. Mengenai kepribadiannya, dia terlihat seperti penyendiri."
"Penyendiri?"
Ulang Light dengan heran.
"Oh, itu benar. Maksudku dia orang yang sangat tidak mudah didekati dan jarang bicara, jadi kami tidak akan pernah tahu apa yang sedang dipikirkannya." Jelas Miki.
"Itulah sebabnya aku tidak tahu banyak tentangnya."
Meskipun Miki hampir tidak berinteraksi dengan Hei itu, setidaknya Miki tahu nama, senjata, dan tipe kepribadian orang misterius itu, dan semua itu merupakan informasi yang berharga. Tim Light dapat menggunakan petunjuk tersebut untuk mencari tahu lebih banyak tentang Hei dan menggambarkan orang itu.
"Oh, benar juga. Ketika aku mengatakan Si Hei itu adalah pengawal untuk Master lain, dia sebenarnya melakukan itu sepenuhnya atas pilihannya sendiri karena betapa dekatnya dia dengan Master itu." Kata Miki.
"Si Hei itu memberikan keamanan terus-menerus untuk Master itu, bahkan jika Master itu dan semua Master lainnya menyuruhnya berhenti. Dilihat dari beberapa hal yang kudengar dari Si Hei itu, pasti ada sesuatu yang terjadi di masa lalu yang berarti bagi Si Hei itu yang ingin mengawasi Master lain ini. Tapi aku tidak tahu tentang semua itu."
"Jadi, siapa Master lain ini?"
Tanya Light, namun Miki hanya tersenyum main-main padanya, matanya berbinar.
"Aku sudah memberimu tentang Si Hei itu." Kata Miki.
"Jika kamu ingin tahu tentang Master lain yang berada di bawah perlindungannya, Miki butuh imbalan lainnya."
"Baiklah, kau menang." Light setuju.
"Apa yang akan membuatmu membicarakan Master lain ini?"
Light siap menganggap pertanyaan ini layak untuk kesepakatan terpisah.
Senang karena memenangkan konsesi ini, Miki menyatakan persyaratannya dengan semangat yang membara.
"Aku ingin ***** dan **** ******** milik Suzu sebagai balasannya!"
"Itu jelas tidak mungkin!"
Teriak Light tanpa berpikir dua kali.
"Aww, kenapa itu tidak?" Teriak Miki.
"Oh, ayolah. Aku janji akan bersikap sangat lembut pada ***** dan **** Suzu."
"Tidak ada lagi yang perlu didiskusikan!" Bentak Light.
Permintaan Miki itu sangat membuat mual, air mata kembali terbentuk di mata Suzu. Mei, Ellie, dan para pelayan peri menatap Suzu dengan rasa kasihan di mata mereka. Namun Miki belum selesai mencoba menawar.
"Baiklah. Aku akan menyerah pada ***** dan **** ******** Suzu." Gerutu Miki.
"Tapi aku akan puas dengan mengambil pantatnya ****** jika itu—"
"Ellie, tutup mulutnya dan tahan dia lagi."
Kata Light dengan ekspresi muram.
"Mei, kamu dan para pelayan peri bawa dia pergi."
"Sesuai keinginanmu, Light yang agung!" Kata Ellie.
"Serahkan itu pada kami, Light-sama." Jawab Mei.
Ellie menggunakan sihirnya untuk mengencangkan ikatan di pergelangan tangan Miki sekali lagi dan untuk menyumpal mulutnya, yang meredam kata-kata cabul yang masih keluar darinya. Setelah Miki benar-benar tertahan, Mei dan para pelaya peri melanjutkan untuk membawa Miki itu kembali ke selnya, meninggalkan Light sendirian dengan Suzu, dan Light melakukan yang terbaik untuk menghibur Suzu, yang menangis tersedu-sedu saat itu. Bukan untuk pertama kalinya, Light serius mempertimbangkan apa akan lebih baik jika dirinya menyingkirkan Miki itu untuk selamanya.