✰✰✰
Setelah berhasil melarikan diri dari kantor hakim di Ibukota Kepulauan Onifolk, aku menggunakan kartu SSR Teleportation untuk membawaku dan kelompokku kembali ke tingkat bawah Abyss. Aku membubarkan Nemumu dan Gold dan membiarkan mereka melakukan apa yang mereka mau untuk sementara waktu, sementara aku menuju ke kantorku, menghubungi Mei, Aoyuki, dan Ellie melalui telepati dalam perjalanan untuk memberitahu mereka agar datang menemuiku. Ketika ketiga deputiku tiba dan berbaris di depan mejaku, aku memberitahu mereka tentang bagaimana Sogen memanggil manusia dengan sebutan "Umpan" dan bertanya apa pendapat mereka tentang itu.
"Itu memang istilah yang sangat tidak biasa untuk digunakan kepada manusia."
Mei setuju, sambil meletakkan tangannya di dagunya yang anggun.
"Menurut investigasi latar belakang yang kami lakukan, tidak ada tanda-tanda adanya budak manusia yang dipekerjakan di Kepulauan Onifolk saat ini, dan kami juga belum menerima kabar tentang adanya manusia yang dijual ke pulau-pulau itu. Benar begitu, Aoyuki?"
"Mrrow."
Aoyuki membenarkan. Aoyuki bertugas mengelola makhluk-makhluk yang telah dikerahkan ke dunia permukaan untuk mengumpulkan informasi secara diam-diam, dan monster-monster ini tidak mengetahui adanya perdagangan budak yang melibatkan para Onifolk.
"Mungkin aku terlalu mendalami hal ini, tapi jika aku boleh menebak, aku akan mengatakan kata 'Umpan' ini mungkin merujuk pada sesuatu yang mereka lakukan terhadap manusia sebelum kita mulai mengumpulkan informasi." Kataku.
"Wawasanmu sempurna, Light-sama yang agung." Kata Ellie.
"Kamu benar bahwa kita baru mengumpulkan informasi sekitar satu tahun atau lebih, yang berarti tidak mungkin kita tahu apa para Onifolk itu telah membeli budak manusia secara diam-diam sebelum itu."
"Itu jelas merupakan titik buta yang besar." Aku setuju.
"Mei. Aoyuki. Aku butuh kalian berdua untuk menghubungi agen intelijen kita di dunia permukaan dan meminta mereka mencari tahu apa Kepulauan Onifolk terlibat dalam penyelundupan budak manusia sebelum jangka waktu tersebut."
"Sesuai keinginanmu, Light-sama." Kata Mei.
"Aku akan menyelesaikan penyelidikannya secepat mungkin, master."
Jawab Aoyuki kepadaku.
"Ingatlah bahwa aku hanya bermaksud agar penyelidikan ini menjadi jalur eksplorasi sekunder, dan kita akan melaksanakannya untuk mengonfirmasi detailnya." Jelasku.
"Rencana utamaku adalah meminta Ellie mengekstrak informasi yang relevan langsung dari kepala para pemimpin Onifolk."
Aku menoleh ke Ellie.
"Seperti yang kamu tahu, Lilith menginginkan satu negara lagi di pihaknya saat pertemuan puncak dimulai di Kerajaan Sembilan. Jika kamu mengunjungi Onifolk sebentar sebagai Penyihir Jahat Menara, itu akan seperti membunuh dua burung dengan satu batu. Aku ingin kamu siap untuk menggulingkan Kepulauan Onifolk dalam sekejap. Dan setelah kamu menangkap para pemimpin mereka, pastikan kamu membaca pikiran mereka secara menyeluruh untuk melihat apa ada kejahatan terhadap umat manusia yang telah mereka dilakukan."
{ TLN : Membunuh dua burung dengan satu batu itu, mendapat banyak hal dalam satu waktu. }
"Kamu dapat menyerahkan semuanya kepadaku, Light-sama yang agung!"
Kata Ellie dengan gembira.
"Aku akan lebih dari siap untuk melaksanakan misi sucimu! Dan jika aku tahu mereka telah melakukan kekejaman terhadap manusia, aku akan memastikan mereka membayar mahal atas kejahatan mereka! Aku jamin itu!"
"Aku tahu aku bisa mengandalkanmu, Ellie." Kataku.
"Kata-katamu adalah segalanya untukku, Light-sama yang agung."
Jawab Ellie, aura kegembiraan terpancar darinya saat dirinya membungkuk kepadaku.
Setelah Ellie menegakkan tubuh lagi, Mei mengajukan pertanyaan yang sangat relevan kepadaku.
"Light-sama, bagaimana menurutmu kita akan melanjutkannya dengan Oboro?"
"Hmm, baiklah...." Aku memulai.
"Aku akhirnya akan membalas dendam padanya, tentu saja, tapi untuk saat ini, aku tidak yakin apa dia terlibat dalam kasus perdagangan budak manusia yang potensial ini, jadi kita perlu menggali lebih banyak informasi tentangnya terkait hal itu. Dan karena Oboro berteman dengan Yotsuha, kita harus memeriksa kemungkinan hubungan Yotsuha itu dengan perbudakan manusia juga."
"Aku mengerti." Kata Mei.
"Itu berarti kita harus melakukan pencarian terhadap Sang Putri Suci itu untukmu."
"Sebenarnya, akulah yang akan mencarinya." Kataku.
"Lagipula, aku punya kartu yang mungkin bisa langsung menemukannya."
Masih duduk di belakang meja, aku mengangkat kartu SSR Clairvoyance agar semua orang bisa melihatnya. Kartu itu memungkinkan pengguna untuk melihat dan menemukan objek atau orang yang jauh, namun hanya dalam kondisi tertentu. Kartu itu tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya jika pengguna tidak yakin dengan targetnya atau tidak tahu seperti apa targetnya. Kartu itu juga tidak efektif jika targetnya terlalu jauh, atau jika targetnya terlalu banyak berubah dari gambaran yang ada dalam benak pengguna.
Hanya dua kondisi terakhir itulah yang menghentikanku untuk menemukan Yume atau kakak laki-lakiku menggunakan kartu ini.
Pikirku dalam hatiku.
Mereka terlalu jauh atau mereka sudah tumbuh dewasa dan tidak seperti yang kuingat. Kartu ini sama sekali bukan kartu yang sempurna, jadi aku harus bersiap menghadapi potensi keanehan yang mungkin ditimbulkannya.
"Seperti yang kalian tahu, kartu ini punya keterbatasan, tapi aku tahu seperti apa rupa Yotsuha itu, dan dia tidak mungkin mengubah penampilannya sebanyak itu hanya dalam beberapa hari saja." Jelasku.
"Paling tidak, dia tidak mungkin tumbuh sebesar Yume. Jika party-ku dan aku kembali ke kepulauan itu dan menyebar ke seluruh pulau menggunakan kartu-kartu ini, aku yakin kami akan segera menemukannya. Jika dia memang diculik, aku ragu dia akan dibawa ke daratan utama dalam waktu sesingkat ini sejak dia menghilang."
Nemumu, Gold, dan aku bisa menggunakan kartu Conceal dan Flight bersama dengan kartu Clairvoyance untuk mencari di pulau-pulau itu sampai kartu-kartu itu benar-benar menemukan Yotsuha, yang berarti kami tidak akan butuh waktu lama untuk menemukannya.
"Karena kami sendiri belum melihat Sang Putri Suci itu atau adik perempuannya, kami tidak akan banyak membantu menggunakan kartu itu, benar?"
Kata Ellie, menyimpulkan.
"Meeeew."
Aoyuki merengek dengan sedih.
"Kamu benar, Ellie." Kata Mei.
"Hal ini melukai harga diriku sebagai seorang maid karena aku tidak dapat melayanimu dalam kapasitas ini, Light-sama."
Aku tersenyum pada para deputiku untuk mencoba mencairkan suasana.
"Kalian bertiga memiliki pekerjaan yang jauh lebih penting untuk dilakukan, dan aku sangat menghargai apa yang telah kalian lakukan untukku. Selain itu, aku akan meminta Nemumu dan Gold untuk membantuku mencari Yotsuha, jadi itu sudah cukup."
"Aku sangat berterima kasih atas kata-katamu yang baik, Light-sama." Kata Mei.
"Aku akan melakukan segala daya untuk mendukungmu."
"Mrroww!" Aoyuki setuju.
"Kami bertiga akan mengabdikan tubuh dan jiwa kami untuk mencapai apa yang kamu minta dari kami, Light-sama yang agung!" Tambah Ellie.
Aku menghela napas lega ketika melihat para deputiku kembali bersemangat. Setelah jeda singkat di Abyss ini, party petualangku dan aku kembali ke Kepulauan Onifolk untuk melaksanakan operasi pencarian dan penyelamatan.
✰✰✰
"Sejujurnya, kupikir akan butuh lebih banyak usaha daripada ini untuk menemukannya."
Kataku, mengomentari hal itu.
"Siapa yang mengira misi kita akan berakhir sebelum dimulai."
Kata Gold, setuju dengan itu.
Aku dan party-ku mendarat di depan pondok kayu yang terletak di hutan di kaki gunung dekat Ibukota Kepulauan Onifolk. Gunung itu sendiri jelas merupakan yang paling aneh yang pernah kulihat, karena puncaknya pada dasarnya berbentuk seperti mangkuk kosong dan memiliki rawa di dalamnya. Satu-satunya jalan masuk ke rawa itu adalah melalui satu pintu gerbang, yang dibangun di sebidang tanah terbuka yang memiliki tempat untuk menumpuk kayu bakar untuk penerangan.
Nemumu, Gold, dan aku telah kembali ke Kepulauan Onifolk menggunakan kartu SSR Teleportation, dan kami segera membuat diri kami tidak terlihat menggunakan kartu SSR Conceal, sebelum terbang menggunakan kartu SR Flight. Aku memberikan sejumlah kartu SSR Clairvoyance kepada masing-masing rekan party-ku dan kami berpisah dengan maksud untuk mencobanya di setiap bagian ibukota untuk mencari Yotsuha, namun seperti yang diharapkan, aku berhasil menemukan lokasinya dengan kartu Clairvoyance pertama yang aku gunakan.
Aku memanggil kembali Nemumu dan Gold menggunakan kartu Telepathy-ku dan meminta mereka menggunakan kartu mereka sendiri hanya untuk memastikan aku tidak mendapatkan pembacaan yang salah, dan tentu saja, mereka juga melihat Yotsuha bersembunyi di kaki gunung, yang disebut Gunung Ogre. Dan jika itu belum cukup, semua penglihatan Clairvoyance kami menunjukkan Yotsuha sedang bermain benang dengan apa yang tampak seperti adik perempuannya. Pihak berkuasa mengatakan bahwa Yotsuha telah hilang sejak pagi sebelumnya, namun jelas sekali dia tidak tampak ditahan secara paksa oleh penculik mana pun. Tidak, Yotsuha dan adik perempuannya tampak terlalu bahagia dan santai untuk menunjukkan bahwa mereka dalam bahaya nyata.
Tempat persembunyian Yotsuha memberikan lebih banyak petunjuk bahwa dia tidak diculik. Tempat persembunyian itu adalah pondok satu lantai, yang berarti tidak cukup besar untuk disebut vila megah, namun masih ada banyak ruang untuk menampung pengawal Yotsuha serta para pelayannya, dan pondok itu bahkan memiliki kamar mandi dan sejumlah fasilitas lainnya. Ada penjaga yang ditempatkan di luar rumah persembunyian ini, dan mereka tampak sangat mirip dengan prajurit Onifolk yang pernah kami lihat di ibukota.
"Apa ini seharusnya menjadi penculikan?"
Nemumu mengejek, menggemakan pikiranku sendiri tentang situasi tersebut.
"Jika aku tidak tahu lebih baik, aku akan bersumpah dia hanya pergi jalan-jalan sehari dengan sekelompok pengawal. Apa menurutmu dia mungkin memalsukan penculikannya itu, Light-sama?"
"Ya, kurasa begitu." Kataku.
"Dia jelas tidak berpura-pura diculik."
Aku memegang daguku sambil berpikir.
"Tapi bahkan jika kita berasumsi bahwa dia memalsukan penculikannya, cara Utamaro bereaksi terhadapnya kemarin di kantor hakim tidak terlihat seperti sandiwara bagiku."
"Jika itu sandiwara, maka bajingan dengan warna catnya itu akan menjadi aktor yang lebih baik daripada negarawan."
Gold menyimpulkan. Sikap santai Yotsuha saat dirinya bermain dengan adik perempuannya juga tampak terlalu alami untuk menjadi sandiwara.
"Aku tidak melihat teman dekatnya, si Oboro itu, di tempat persembunyian. Banyak hal yang tidak beres di sini." Renungku.
"Aku rasa mengobrol sebentar dengan Putri Suci adalah hal yang tepat. Hal itu akan membantu kita untuk mengungkap sebagian misteri ini."
Tidak dapat diabaikan bahwa party Black Fools masih dianggap sebagai tersangka utama dalam kasus penculikan palsu ini, dan hal itu berkat Yotsuha, jadi jika dia punya penjelasan yang bagus untuk membuat kami bermasalah dengan otoritas pulau, aku ingin mendengarnya langsung darinya.
"Perimeter keamanan Yotsuha penuh dengan celah, ada penjaga atau tidak ada penjaga." Kata Nemumu, melaporkan.
"Aku bisa menyusup ke kabin dan membawa Yotsuha keluar kepadamu tanpa menggunakan kartu Conceal. Apa aku mendapat izinmu untuk itu, Light-sama?"
Melewati para pengawal Onifolk dan membawa Yotsuha pergi tanpa diketahui akan menjadi hal yang mudah bagi UR Level 5000 Assassin’s Blade Nemumu, namun aku punya keraguan tentang rencana itu.
"Rasanya tidak benar jika menangkap Yotsuha saat dia bermain dengan adik perempuannya." Kataku.
"Menurutku, kita harus menunggu sampai mereka tidur nanti malam sebelum kita bergerak. Aku bisa menggunakan kartu untuk membuat adiknya tertidur lelap, dan kartu lain untuk memastikan tidak ada orang lain yang mendengar kita mengajukan beberapa pertanyaan kepada sang putri."
Alasan utama aku tidak ingin mengganggu Yotsuha saat bermain dengan adiknya adalah karena hal itu sedikit mengingatkanku pada diriku dan Yume.
"Tergantung pada apa yang Yotsuha katakan kepada kita, kita mungkin perlu meminta Ellie untuk menyelidiki ingatannya untuk mendapatkan lebih banyak informasi." Kataku.
"Kita harus menyuruh Ellie untuk bersiap menyambutnya di Great Tower atau di Abyss."
"Sesuai perintahmu, Light-sama." Jawab Nemumu.
"Saat kita kembali ke Abyss, izinkan aku menyampaikan pesan itu kepada Ellie-sama."
"Terima kasih. Itu akan sangat membantu." Kataku.
"Serahkan saja itu padaku, Light-sama!"
Kata Nemumu, matanya berbinar.
Dengan jubahnya yang berkibar tertiup angin, Gold tidak dapat menahan diri untuk tidak melakukan serangan terakhir.
"Nemumu, pastikan kau tidak menambahkan apapun di luar apa yang diminta tuanku."
"Tentu saja tidak akan!" Nemumu berteriak.
"Seberapa ceroboh kau menganggapku itu, hah?! Aku tidak akan pernah salah mengutip kata-kata dari Light-sama seperti itu!"
Aku tertawa saat keduanya mulai bertengkar seperti biasa, sebelum melepaskan kartu SSR Teleportation untuk membawa kami kembali ke Abyss.
✰✰✰
Malam itu, kami bertiga menyelinap ke kamar tempat Yotsuha dan adik perempuannya tidur. Aku menggunakan kartu untuk membuat gadis yang lebih muda itu tertidur lelap sehingga dia tidak akan terbangun di tengah-tengah interogasi, lalu menggunakan kartu lain untuk memasang penghalang kedap suara di sekeliling ruangan. Kami semua kemudian berdiri di samping Yotsuha, yang sedang tidur di tempat tidur yang dibentangkan langsung di lantai yang terbuat dari anyaman jerami, yang aku ketahui disebut sebagai "Tatami". Dengan kartu yang diaktifkan, aku memberi isyarat kepada Nemumu untuk membangunkan Yotsuha, dan Nemumu berlutut dan mengguncang bahu sang putri, membuatnya mengerang pelan dan membuka matanya. Aku menyambutnya dengan senyum seperti seorang pebisnis.
"Selamat pagi, Putri Suci Yotsuha." Kataku.
"Apa mimpimu indah?"
Mata Yotsuha yang masih mengantuk langsung melebar seukuran piring ketika dia menyadari bahwa dia dikelilingi oleh para penyusup. Dia duduk tegak dengan ekspresi ketakutan di wajahnya, namun daripada berteriak kepada kami, pikiran pertamanya adalah untuk adik perempuannya, dan dia bergerak untuk melindunginya. Berusaha sekuat tenaga untuk tetap tenang, Yotsuha menatap kami, meskipun jelas bahwa dia akan meminta bantuan begitu ada kesempatan. Setelah menatap kami dalam kegelapan selama beberapa detik, Yotsuha akhirnya menyadari bahwa kami adalah party yang telah mengantarnya kembali dari sekolahnya. Kewaspadaannya sedikit menurun, namun bahasa tubuhnya memberitahu kami bahwa dia masih siap untuk meminta bantuan jika dia merasa membutuhkannya.
"Apa kalian party Black Fools itu? Apa yang kalian lakukan di sini?"
Kata Yotsuha kepada kami.
"Tunggu, biar kutebak : rasa sukamu padaku terlalu besar untuk ditanggung dan kau tidak bisa melupakannya, jadi kau memutuskan untuk menyelinap ke kamarku. Benar, begitu? Kau benar-benar perlu belajar sopan santun, nak. Kau tidak bisa begitu saja masuk ke kamar seorang gadis tanpa diundang. Dan dengan sepatu kotormu, apalagi."
Yotsuha mungkin telah kembali ke mode nakalnya yang suka menggoda, namun suaranya sedikit lebih lembut dari biasanya, dan butiran-butiran keringat terbentuk di wajahnya. Jelas sekali bahwa dia masih melihat kami sebagai ancaman.
"Ya, maafkan kami karena datang ke sini tanpa diundang." Jawabku.
"Tapi kami harus mendekatimu secara rahasia, karena kami mungkin perlu membantumu melarikan diri dari para penculikmu. Kami telah menidurkan adikmu menggunakan sihir dan memasang penghalang sihir kedap suara di sekeliling kita sehingga kita bisa memiliki privasi. Tidak peduli seberapa keras kita berbicara, tidak seorang pun di luar penghalang akan mendengar kita, jadi jangan ragu untuk berbicara kepada kami dengan suara normalmu."
"Ara, bukankah kau terlalu perhatian?"
Kata Yotsuha dengan sedikit sarkasme gugup.
Tentu saja, Yotsuha tahu penghalang suara telah dipasang untuk mencegahnya berteriak minta tolong, dan dia berpikir dia tidak akan bisa pergi terlalu jauh jika dia harus mencoba melarikan diri dari kami dengan adiknya yang tidak sadarkan diri di pelukannya. Dengan kata lain, jika kami mau, kami dapat dengan mudah membunuh Yotsuha dan adiknya di tempat, jadi aku harus menunjukkan kepadanya bahwa itu bukan niat kami.
"Jangan khawatir. Kami di sini bukan untuk menyakiti kalian."
Kataku, memulai. Aku memberitahu Yotsuha tentang bagaimana party-ku dituduh secara salah menculik dia dan adik perempuannya, dan bagaimana kami hampir dipenjara dan disiksa sebelum melarikan diri. Sejak saat itu, kami berusaha menemukan Yotsuha dalam upaya membersihkan nama kami, dan pencarian kami telah membawa kami ke sini.
"Jika kalian diculik, kami bersedia membantumu dan adik perempuanmu untuk melarikan diri, tapi...."
Aku berhenti sejenak dan menatapnya dengan tajam.
"Apa ini benar-benar penculikan? Jika kau mencoba menyalahkan 'Penculikan' ini pada kami, kami akan dipaksa untuk mengajukan pengaduan resmi kepada guild petualang dengan mengatakan bahwa negaramu mempekerjakan kami untuk misi ilegal."
Bagian tentang mengajukan pengaduan resmi adalah gertakan total. Daripada hanya bertanya padanya apa yang sedang terjadi, kupikir ancaman tambahan untuk menghubungi guild tentang hal itu akan memaksanya untuk mengaku, karena hal seperti itu akan menyeret reputasi Kepulauan Onifolk ke dalam lumpur. Menyadari bahwa dirinya dalam bahaya karena guild akan mengajukan banyak pertanyaan sulit, Yotsuha menimbang pilihannya dalam diam, lalu berbalik menghadap kami sekali lagi, namun kali ini dalam posisi berlutut yang lebih formal.
"Maafkan aku karena telah menyebabkan begitu banyak masalah bagi kalian."
Kata Yotsuha kepada kami.
"Aku akan melakukan segala dayaku untuk memastikan bahwa kalian tidak dihukum karena melarikan diri dari kantor hakim."
Ada ketulusan dalam suara Yotsuha, dan tidak ada kenakalan yang menjadi ciri khas percakapannya sebelumnya dengan kami.
"Masyarakat luas belum mengetahui hal ini, tapi sebuah pertemuan puncak akan diadakan di Kerajaan Sembilan segera." Jelas Yotsuha.
"Aku harus pulang lebih awal untuk bertemu dengan para pejabat dan mempersiapkan diri untuk pertemuan puncak itu. Aku memutuskan untuk mempekerjakan party kalian sebagai pengawal sebagai bantuan untuk guild, tapi aku juga berpikir kalian dapat menanggung akibat dari penculikan palsu yang kulakukan. Tapi, aku tidak pernah membayangkan Kepala Keluarga Kamijo akan memperlakukan kalian sekeras itu. Aku menyesal itu terjadi."
"Jadi kau memang berpura-pura menculik...." Kataku.
"Tapi kenapa? Kau adalah Putri Suci para Onifolk."
"Itu...."
Yotsuha ragu untuk menceritakan isi hatinya, namun rasa bersalah yang dirinya rasakan atas penderitaan kami akhirnya menang.
"Aku percaya bahwa jika aku dan adikku diculik, negaraku akan kacau balau, sehingga memudahkan Penyihir Jahat Menara untuk bergerak ke sini."
Nemumu, Gold, dan aku semua menatap Yotsuha dengan ekspresi bingung terpampang di wajah kami.
Kenapa dia menyebut Penyihir Jahat Menara?
Aku bertanya-tanya dalam hatiku.
Aku tahu aku memberitahu Ellie untuk bersiap menggulingkan negara ini, tapi Yotsuha tidak seharusnya terlibat dalam rencana itu atau bahkan mengetahuinya.
Aku tidak menerima kabar bahwa Ellie telah berhubungan dengan Yotsuha, dan Ellie tidak punya alasan untuk menyembunyikan rahasia seperti itu dariku. Yotsuha bisa merasakan bahwa kami sangat bingung—meskipun aku cukup yakin dia tidak tahu persis alasannya—jadi dia memutuskan untuk memberitahu kami detailnya.
"Aku memberitahu kalian ini karena aku membuat kalian mendapat masalah, oke? Ini adalah sesuatu yang hanya diketahui oleh beberapa orang terpilih, jadi apa yang akan aku katakan akan aku ceritakan di sini." Yotsuha berhenti sejenak.
"Apa kalian tahu mitos penciptaan negara ini?"
"Yah. Hmm, setidaknya sebanyak yang diketahui orang lain."
Kataku. Jika aku harus benar-benar jujur tentang hal itu, mitos penciptaan Kepulauan Onifolk tidak jauh berbeda dari mitos penciptaan lain yang pernah kudengar.
Nada bicara Yotsuha berubah sedikit lebih gelap.
"Mitos itu sebenarnya benar."
Butuh beberapa detik bagiku untuk memahami apa yang Yotsuha coba katakan padaku itu.
"Maksudmu, benar-benar ada dewa ogre itu dan makhluk itu disegel di suatu tempat?"
"Ya, itu benar adanya." Kata Yotsuha.
"Putri Suci pertama mengurung ogre itu di rawa-rawa di puncak gunung ini, dan jika ogre itu terbangun, ogre itu bisa menghancurkan dunia."
Saat itu, orang-orang yang bertanggung jawab untuk pertama kali menyegel ogre itu percaya bahwa dewa itu hanya akan menghancurkan pulau itu, karena mereka belum menyadari bahwa ada seluruh benua di seberang laut, namun begitu pulau-pulau itu mengorganisasi diri mereka menjadi sebuah negara dan menjalin kontak dengan daratan utama, para Onifolk mulai curiga bahwa ogre itu bahkan mungkin dapat menghancurkan dunia, mengingat kekuatannya. Ibukota negara itu muncul di kaki Gunung Ogre, dan puncak gunung itu dianggap sebagai tanah suci, yang hanya dibuka untuk upacara nasional. Rakyat jelata dilarang oleh hukum untuk mendekati puncak itu, dan siapapun yang tertangkap melanggar hukum itu ditangkap dan ditahan. Rahasia besar yang mereka coba sembunyikan adalah bahwa ogre sungguhan disegel di dalam gunung itu.
"Tujuan utama para Onifolk sejak berdirinya negaraku adalah untuk menghancurkan dewa ogre itu." Lanjut Yotsuha.
"Itulah sebabnya para prajurit kami bertekad untuk berlatih dengan tekun dalam teknik bertarung."
Tentu saja, semuanya baik-baik saja jika para Onifolk itu menjadi cukup terampil untuk mengalahkan ogre yang kuat berkat teknik bela diri yang mereka ciptakan, namun secara realistis, tidak ada negara yang akan mempertaruhkan kelangsungan hidupnya hanya dengan melatih sekelompok prajurit.
"Terlepas dari semua pelatihan militer, sejak awal, negaraku memutuskan untuk mengambil langkah ekstra untuk melemahkan ogre itu setelah menyegelnya."
Kata Yotsuha masih melanjutkan.
"Mereka mengambil penjahat yang dihukum dan menuliskan kutukan yang dirancang khusus untuk melemahkan ogre itu ke tubuh mereka, lalu mereka mengorbankan para penjahat itu kepada ogre itu. Tapi, semua itu tidak cukup."
Yotsuha membiarkan kata-katanya menggantung di udara sejenak sebelum melanjutkan.
"Putri Suci pertama memutuskan bahwa dirinya juga harus dikorbankan kepada ogre itu, dengan mantra pelemah yang sama yang dituliskan di tubuhnya."
Awalnya, para Onifolk senegaranya sangat menentang pengorbanan Putri Suci, namun menurut Yotsuha, Sang Putri Suci itu telah memutuskan dan bersikeras melakukan apa yang perlu dilakukan. Sang Putri Suci itu berpendapat bahwa jika ogre itu bangkit kembali, tidak ada yang tahu apa para Onifolk akan berhasil menyegel monster itu untuk kedua kalinya, jadi jika Putri Suci tidak menyerahkan dirinya sebagai korban, ogre itu mungkin akan menghancurkan Kepulauan Onifolk, dan mungkin bahkan seluruh dunia bersamanya. Akhirnya, semua orang mengalah pada keinginan Sang Putri Suci dan mengizinkannya untuk mengorbankan dirinya sendiri, dan sejak hari itu, setiap Putri Suci sepanjang sejarah akan melahirkan seorang putri, membesarkannya untuk menjadi Putri Suci berikutnya, lalu mengorbankan dirinya kepada ogre itu untuk melemahkannya.
"Semua Putri Suci adalah pendeta perempuan yang kuat, jadi pengorbanan darah kami telah membuat ogre itu jauh lebih lemah dibandingkan saat ogre itu masih dalam masa jayanya." Kata Yotsuha.
"Jika Putri Suci terus mengorbankan diri mereka sendiri, maka suatu hari, ogre itu akan menjadi cukup lemah bagi kami untuk menghancurkannya selamanya. Tapi...."
Yotsuha berhenti sejenak.
"Tapi aku tidak mau dikorbankan!"
Yotsuha membelai kepala adik perempuannya yang sedang tidur dengan penuh kasih.
"Aku juga tidak ingin adikku menjadi korban. Aku bersumpah kepada ibuku bahwa aku akan melindunginya."
Yotsuha menambahkan bahwa ibunya tidak pernah ingin anak-anaknya atau adik perempuannya menjadi korban, itulah sebabnya Yotsuha mendaftar di Sekolah Sihir di Duchy, berharap untuk mempelajari cara—cara apapun—untuk menghabisi dewa ogre ini. Bagaimanapun, sekolah di Duchy adalah akademi penelitian teratas dalam hal mantra sihir. Di sana, Yotsuha meneliti buku-buku untuk mencari cara menyegel ogre itu selamanya tanpa perlu bergantung pada pengorbanan hidup untuk melemahkannya, atau menghancurkannya sama sekali.
"Tapi semua penelitian dan pembelajaran yang kulakukan sia-sia."
Kata Yotsuha dengan nada merendahkan diri. Dia mengangkat kepalanya, dan aku bisa melihat matanya yang tadinya berkabut karena kepasrahan kini berbinar penuh harapan.
"Kupikir tidak ada yang bisa kulakukan untuk menyelamatkan diriku sendiri. Sampai akhirnya aku mendengar tentang Penyihir Agung Menara itu! Meskipun dia itu manusia, dia cukup kuat untuk menaklukkan Kerajaan Elf, Kepulauan Dark Elf, dan Federasi Beastfolk! Jika ada yang bisa menghancurkan ogre itu atau menyegelnya selamanya, itu pasti dia! Aku segera mencoba mencari cara untuk menghubungi Penyihir Agung itu, dan ketika salah satu pengawal pribadiku, Oboro, memberitahuku bahwa dia punya hubungan dengannya, aku memintanya untuk menceritakannya tentangku. Aku bahkan memberinya semua materi penelitian yang kumiliki tentang ogre itu agar Oboro bisa meneruskan pada Pentihir Agung itu!"
Yotsuha memberitahu kami bahwa Oboro telah membalas suratnya beberapa waktu kemudian untuk memberitahu bahwa Penyihir Jahat Menara telah memeriksa dokumen-dokumen itu dan memutuskan bahwa dia akan dapat menyegel ogre itu selamanya dan membebaskan Yotsuha dari pengorbanan. Yotsuha menyeka air matanya saat mengingat rasa senang dan lega yang dirinya rasakan saat itu.
"Setelah membaca surat itu di kamarku, aku tidak bisa berhenti menangis."
Kata Yotsuha masih gembira dengan itu.
"Aku tidak pernah merasa sebahagia ini seumur hidupku, dan aku tahu aku tidak akan pernah merasakan apa yang kurasakan saat itu lagi. Sejak aku diangkat sebagai Putri Suci setelah ibuku meninggal dalam kecelakaan aneh, aku merasa tangan kematian terus-menerus melayang di atas bahuku. Aku berjanji akan melindungi adikku, tapi aku merasa seperti ada kekosongan total di dalam diriku karena aku tahu diriku mungkin akan dikorbankan selanjutnya. Tapi aku akhirnya terbebas dari nasib buruk itu. Bagaimana mungkin aku tidak gembira karenanya?"
Yotsuha, adik perempuannya, dan setiap Putri Suci yang lahir setelahnya akhirnya akan dapat menjalani hidup mereka dengan bebas dari rasa takut yang selalu ada untuk dikorbankan kepada ogre pemakan daging itu. Namun, Yotsuha menghadapi banyak rintangan yang membuatnya tidak dapat membentuk aliansi dengan Penyihir Jahat Menara. Salah satu alasannya adalah Penyihir Jahat Menara itu telah menjadi terlalu terkenal, dan sangat diragukan bahwa Kepulauan Onifolk akan menerima begitu saja Putri Suci mereka bekerja sama secara terbuka dengan penjahat seperti itu.
Mengundang Penyihir Jahat Menara untuk menyegel ogre itu secara permanen akan menjadi hal terakhir yang ingin dilakukan oleh Klan Kamijo, karena tindakan seperti itu hanya akan merusak citra negara. Bagaimanapun, jika Kepulauan Onifolk bergantung pada Penyihir Jahat Menara untuk meminta bantuan, negara lain tentu akan berasumsi bahwa ini berarti para Onifolk sekarang berada dalam lingkup pengaruh Penyihir Jahat Menara, seperti halnya para Elf, Dark Elf, dan Beastfolk. Ditambah lagi, jika diketahui bahwa para Onifolk telah mengorbankan Putri Suci mereka kepada ogre sejak dahulu kala, hal itu saja sudah akan mencoreng nama baik negara itu sepenuhnya. Dan para Onifolk punya alasan lain untuk merahasiakan ogre itu : mereka tidak ingin orang luar sengaja datang ke kepulauan itu untuk merusak segel itu dan akhirnya menempatkan negara itu di jalan menuju kehancuran. Tidak, mengingat situasinya, Yotsuha tidak bisa mengandalkan Keluarga Kamijo untuk membantunya dan Penyihir Jahat Menara untuk menyegel ogre itu secara permanen.
"Jadi kami memutuskan untuk menangani masalah ini sendiri." Kata Yotsuha.
"Kami" dalam hal ini berarti daimyo lainnya : Keluarga Shimobashira. Jika Keluarga Kamijo adalah penguasa sebenarnya Kepulauan Onifolk, Keluarga Shimobashira adalah klan yang pada dasarnya bertindak sebagai pengikut Putri Suci. Dulu saat negara ini berdiri, kedua daimyo dianggap setara kedudukannya, namun seiring berjalannya waktu, Keluarga Kamijo menguasai keadaan dan menciptakan ketidakseimbangan kekuatan, dan Keluarga Shimobashira tidak menyukai hal itu sedikit pun.
Yotsuha berkata bahwa dirinya telah memanfaatkan permusuhan yang dirasakan Keluarga Shimobashira terhadap Keluarga Kamijo untuk keuntungannya dengan secara diam-diam mengatur penculikan kedua bersaudari itu bersama Oboro dan seluruh orang Keluarga Shimobashira. Alasannya adalah jika Yotsuha dan adiknya menghilang begitu saja, hal itu akan membuat Keluarga Kamijo menjadi kacau dan memberi Penyihir Jahat Menara kesempatan yang dirinya butuhkan untuk datang ke Kepulauan Onifolk dan menyegel ogre itu untuk selamanya tanpa menemui perlawanan apapun.
Yotsuha berencana untuk menanggung semua keributan itu setelah debu mereda, dan untuk menenangkan para pejabat dari Keluarga Kamijo—yang pasti akan sangat marah saat itu—Yotsuha bersedia turun takhta dari peran Putri Suci dan membiarkan Ayame mengambil alih posisi itu. Dengan kata lain, Yotsuha bertindak lebih dulu dan meminta maaf kemudian. Namun, segel permanen pada dewa ogre jahat akan disambut baik oleh semua orang, dan ketidakseimbangan kekuatan akan terbalik hingga Keluarga Kamijo akan selamanya tunduk pada Keluarga Shimobashira. Mengingat kemungkinan hasil yang sangat besar ini, Keluarga Shimobashira hampir tidak bisa mengatakan tidak untuk terlibat dalam rencana tersebut.
"Tentu saja, Penyihir Agung akan diberi kompensasi yang adil untuk itu."
Kata Yotsuha, melanjutkan.
"Dia ingin negaraku membayar upeti moneter yang besar untuk jasanya. Tapi aku tidak peduli berapa harganya. Aku akan melakukan apapun yang mungkin bisa kulakukan untuk meyakinkan Keluarga Kamijo bahwa biayanya sepadan. Tidak ada yang bisa memberi harga pada semua kebaikan yang akan dihasilkan dari menyegel ogre itu selamanya. Bagaimanapun, aku sudah memalsukan penculikanku sekarang, dan aku tidak akan kembali. Aku butuh Penyihir Agung untuk menyegel ogre itu untuk selamanya."
Begitu Yotsuha selesai mengakui semuanya kepada kami, aku berdiri dalam kegelapan selama beberapa saat dengan kehilangan kata-kata, telapak tanganku menempel di dahiku, tercengang dengan apa yang telah kudengar. Seluruh ceritanya begitu tak terduga dan aneh sehingga Nemumu mengerutkan keningnya pada Yotsuha, bertanya-tanya apa dia itu setengah gila. Di sisi lain, Gold kurang lebih sudah tahu apa yang sedang terjadi, dan dia berdiri dengan tangan disilangkan dan rasa kasihan terpancar darinya dengan cara yang sama seperti yang terjadi pada seseorang yang telah tertipu oleh seorang penipu. Aku menoleh ke Nemumu dan Gold, dan bertanya dengan mataku apa mereka telah mendengar sesuatu tentang rencana Ellie untuk menyegel dewa ogre itu, yang membuat mereka berdua menggelengkan kepala mereka.
Seharusnya aku sudah bisa menebaknya.
Pikirku dalam hatiku.
Aku tidak dapat membayangkan Ellie dari semua orang akan menyimpan rahasia sebesar itu dariku. Satu-satunya kemungkinan yang masuk akal adalah seseorang menipu Yotsuha—dan semua tanda menunjukkan bahwa Oboro dan Keluarga Shimobashira itu berada di baliknya.
Semua itu akan sepenuhnya menjelaskan mengapa Yotsuha menjadi begitu dekat pada Oboro. Siapapun akan memperlakukan seseorang seperti itu seperti anggota keluarga atau bahkan lebih baik jika mereka berutang nyawa kepada orang itu.
Dengan canggung aku berdeham.
"Aku menghargai kejujuranmu dalam menjelaskan situasi yang kau hadapi itu, dan aku ingin membalas budi dengan bersikap jujur kepadamu. Sebenarnya, party-ku bekerja sama sangat erat dengan Penyihir Agung Menara, dan kami telah berbicara dengannya beberapa kali, tapi tidak pernah mendengar rencana untuk menyegel ogre."
Yotsuha bereaksi dengan sedikit terkejut.
"Y-Yah, tentu saja dia tidak akan memberitahu kalian. Rencana itu dimaksudkan sebagai rahasia, dan sejujurnya, aku bahkan tidak seharusnya membocorkannya kepada kalian. Semua hal lain yang aku ceritakan kepada kalian sangat rahasia, karena semuanya adalah rahasia negara, dan aku hanya memberitahu kalian karena aku merasa berutang budi kepada kalian. Tapi Penyihir Agung Menara terlalu terhormat untuk berbagi rahasia semacam itu dengan kalian, tidak peduli seberapa dekat kalian mengatakan bahwa kalian bekerja sama dengannya."
"Menurutku Penyihir Agung Menara juga terhormat, tapi kami baru saja datang dari Great Tower, dan kami tidak melihat tanda-tanda bahwa dia sedang bersiap untuk datang ke pulau ini dalam waktu dekat." Kataku, menepisnya.
"Ingat, kita sedang berbicara tentang menyegel dewa jahat yang cukup kuat untuk menghancurkan dunia di sini, tapi kita tidak mencium sedikit pun tanda-tanda Penyihir Agung Menara sedang bersiap untuk memulai misi sebesar itu. Maksudku, dia tidak mungkin merahasiakan misi sebesar itu dari semua orang, bukan?"
Aku melanjutkan dengan menunjukkan beberapa ketidakkonsistenan lainnya.
"Dan bahkan jika Penyihir Agung mampu menyegel ogre itu sendirian, dia tetap harus membawa orang bersamanya dalam perjalanan yang begitu jauh. Negaramu terlalu jauh dari menara untuknya sampai di sini dengan cepat menggunakan kapal atau kereta kuda, jadi itu berarti dia dan para pengikutnya harus datang dengan naga. Tapi, kami melihat naga-naga itu saat kami berada di menara, dan semuanya berpatroli di area tersebut atau membantu pekerjaan konstruksi yang sedang berlangsung seperti biasa. Tidak ada satu pun naga yang tampak bersiap-siap untuk membawa penyihir itu dalam penerbangan yang panjang. Tidak satu pun."
Tentu saja, Ellie bisa saja muncul di sini kapan saja dia mau menggunakan kartu Teleportation, namun Yotsuha tidak perlu mengetahui informasi itu. Berbicara tentang sang putri, mulutnya terbuka lebar seolah-olah dia baru saja akan mengatakan sesuatu, namun sepertinya tidak ada yang keluar. Sebaliknya, mulutnya yang terbuka bergetar seperti bayi yang baru lahir yang mencoba berbicara sebelum wajahnya berubah menjadi merah tua yang bahkan terlihat oleh kami meskipun ruangan itu gelap. Hal berikutnya yang kami tahu, sang putri telah melompat berdiri dan mulai berteriak pada kami.
"J-Jangan berani-berani berbohong padaku!"
Yotsuha berteriak dengan suara serak.
"Kalian hanyalah ras rendahan, dan kalian lebih rendah dariku! Kalian tidak punya hak untuk mengejekku dan perjanjian yang kubuat dengan Penyihir Agung Menara! Kalian harus dihukum mati atas apa yang baru saja kalian katakan di hadapanku, dan ketika Penyihir Agung Menara itu benar-benar mencapai pulau ini, hal pertama yang akan kulakukan adalah memberitahunya dengan tepat bagaimana kalian menghina kami berdua!"
Yotsuha sangat marah, kapiler di matanya mulai menonjol seperti jaring laba-laba.
"Kita akan lihat seberapa 'Dekatnya' kalian bekerja dengan Penyihir Agung saat dia menghancurkan kalian seperti serangga karena menyinggung perasaannya! Jika kalian tahu kekacauan macam apa yang kalian lakukan, kalian akan menarik kembali semua yang baru saja kalian katakan dan meminta maaf! Tarik kembali! Tarik kembali apa yang kau katakan itu sekarang!”
Yotsuha bernapas berat melalui hidungnya saat omelannya berakhir. Gold hanya mengangkat bahunya seolah-olah dirinya akan memutar matanya, namun urat dahi Nemumu berdenyut dan salah satu tangannya meraih belatinya. Nemumu melirikku sekilas, memohon agar aku memberinya persetujuan, namun aku segera menggelengkan kepalaku agar Nemumu menghentikan itu.
"Tenangkan dirimu, Yang Mulia."
Kataku kepada Yotsuha.
"Kita hanya akan berakhir berbicara tanpa saling memahami kecuali Penyihir Agung Menara menjelaskan semuanya untuk kita. Bahkan, apa akan membuatmu merasa lebih baik jika kau berbicara dengan Penyihir Agung Menara tentang hal itu sendiri?"
"Hah?"
Kata Yotsuha dengan bingung.
"Apa yang kau sarankan sekarang?"
"Aku mengundangmu untuk datang dan bertemu Penyihir Agung Menara secara langsung sehingga kau dapat bertanya padanya apa yang dia ketahui tentang rencanamu untuk menyegel ogre itu." Kataku.
"Dia memberi kami item teleportasi yang akan membawa kami ke Great Tower jika terjadi keadaan darurat, jadi kita bisa menemuinya sekarang juga jika kau mau."
Wajah Yotsuha masih merah karena marah, namun kemarahan itu telah bercampur dengan kebingungan atas apa yang kukatakan padanya. Sejauh yang dia tahu, tidak ada item yang bisa memindahkannya dari Kepulauan Onifolk ke Great Tower di Kerajaan Elf, dan dia akan tahu lebih banyak tentang item teleportasi dan batasannya lebih baik daripada orang biasa di dunia permukaan ini, karena dia adalah murid di sekolah sihir terbaik dunia.
Daripada mencoba meyakinkannya secara lisan, aku mengeluarkan kartu SSR Teleportation dan mengaktifkannya di tempat, menyebabkan diriku, kelompokku, Yotsuha, dan adik perempuannya yang sedang tidur dibawa pergi dari pondok. Sesaat kemudian, kami semua berada di atap Great Tower, bulan purnama bersinar di hutan yang terus-menerus ditebangi oleh naga sementara beberapa kerabat mereka berpatroli di sekeliling. Yotsuha melihat sekeliling dengan panik, yakin bahwa dirinya tidak lagi berada di negara asalnya.
"Apa yang baru saja terjadi?" Teriak Yotsuha.
"A-Apa kita benar-benar di...."
Pada titik ini, warna telah memudar dari wajah Yotsuha yang sebelumnya memerah, dan dia terus menggosok matanya saat matanya menatap karena heran. Dia mencoba untuk melihat lingkungan barunya namun otaknya tidak dapat mempercayai apa yang dilihat matanya.
Aku berpikir untuk memindahkannya langsung ke dalam menara, tapi menilai dari reaksinya, aku membuat pilihan yang tepat dengan membawanya ke sini terlebih dahulu. Dengan cara ini, dia tahu dia tidak di rumah lagi, ditambah dia tidak bisa menuduh kami menciptakan ilusi.
Pikirku dalam hatiku. Sementara Yotsuha masih melihat sekeliling dengan sangat heran, aku menghubungi Ellie menggunakan kartu SR Telepathy dan memberinya penjelasan singkat tentang apa yang sedang terjadi, sebelum menyuruhnya untuk datang ke atap menara dengan menyamar sebagai Penyihir Jahat Menara. Tak lama kemudian, Ellie muncul mengenakan tudung penutup wajah khas alter egonya, dan dia berjalan keluar ke atap diapit oleh para pelayan peri.
"Salam dan selamat datang di Great Tower."
Kata Ellie dengan gaya yang luar biasa.
"Meskipun kalian tiba di sini larut malam tanpa kabar apapun, aku akan selalu menja kalian sebagai tamu, Black Fools. Dan ya, akulah, Penyihir Jahat menara ini, di sini untuk menyampaikan salamku kepada kalian."
"K-Kamu adalah Penyihir Agung...."
Ucap Yotsuha dengan suara tegang. Meskipun ini adalah pertama kalinya Yotsuha melihat Penyihir Jahat Menara, Ellie mengenakan pakaian unik yang sama yang pasti pernah didengarnya, dan jika itu belum cukup, para pelayan peri dunia lain itu cukup meyakinkan dengan caranya sendiri. Tepat pada saat itu, masih terlelap dalam tidurnya, Ayame berbicara dalam tidurnya.
"Aneue-sama...."
Kata Ayama dengan lembut.
"Aku lapar...."
Air liur bahkan menetes dari sudut mulutnya.
"Astaga! Bagaimana dia masih bisa bicara setelah kita menggunakan kartu tidur itu padanya?" Gold berkata dengan sedikit terkejut.
"Percayalah, gadis ini akan tumbuh menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan"
Nemumu dan para pelayan peri secara naluriah mengangguk setuju dengan pengamatan Gold itu.