Bonus Short Story
SEBUAH KESENANGAN UNTUK SEMUA ORANG
Beberapa hari setelah aku membalas dendam pada Oboro, aku menerima permintaan tertulis yang sangat tidak biasa dari beberapa sekutuku.
"Mereka ingin aku menggunakan UR Ability Copy untuk menyalin kemampuan mereka, seperti yang kulakukan pada kalian?"
Tanyaku sebelum membaca ulang memo yang baru saja diberikan Mei kepadaku di kantorku di Abyss.
Memo itu ditulis oleh Iceheat, yang bertindak atas nama sejumlah orang lain yang ingin melihatku menggunakan kartu gacha. UR Ability Copy memungkinkan pengguna untuk mereplikasi kekuatan seseorang hanya dengan memikirkan orang itu. Namun, kartu itu hanya dapat mereproduksi kekuatan pada tujuh puluh persen dari potensi penuhnya, dan tidak ada jaminan pengguna kartu akan dapat menggunakan kekuatan ini dengan sempurna.
"Kamu mengalahkan Oboro dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki oleh keempat petarung Level 9999, berkat kartu Ability Copy itu. Tapi, tampaknya Nazuna telah membual kepada orang-orang tentang bagaimana kamu akhirnya mengalahkannya dengan kekuatannya...." Kata Mei, menghela napasnya.
"Jadi mereka iri dan ingin aku meniru kekuatan mereka juga?"
Tanyaku sambil tersenyum dengan bingung.
Seperti yang dikatakan Mei, aku telah meniru kekuatannya serta Aoyuki, Ellie, dan Nazuna selama pertarunganku dengan Oboro. Jika kupikir kekuatan yang dimiliki oleh sekutu-sekutuku yang lain akan berguna dalam pertarungan itu, jadi aku juga akan menggunakannya.
"Yah, jika ini semua yang mereka minta, mau bagaimana lagi."
Kataku, masih terhibur dengan gagasan itu.
"Selain itu, ini akan menjadi kesempatan yang baik untuk menguji seberapa baik Ability Copy mampu meniru kekuatan orang lain. Mei, aku ingin kau menjadwalkan waktu dan tempat yang tepat bagi semua orang untuk berkumpul untuk demonstrasi."
"Sesuai keinginanmu, Light-sama." Kata Mei.
"Aku akan mengaturnya."
Mei membungkuk dengan sopan dan meninggalkan kantorku untuk memenuhi permintaanku. Begitu Mei pergi, aku mengambil satu set dokumen lagi untuk dibaca.
✰✰✰
Beberapa hari kemudian, aku tiba di tempat latihan di tingkat bawah Abyss, tempat semua orang yang ingin aku salin kekuatan mereka—Iceheat, Mera, Suzu, Jack, dan Orka—menungguku.
"Light-sama, kami semua berterima kasih karena telah meluangkan waktu dari jadwalmu yang padat untuk memberi kami bantuan ini."
Kata Iceheat, mewakili yang lain.
"Itu tidak masalah."
Kataku dengan ramah.
"Hal ini juga kesempatan bagiku untuk mengetahui seberapa baik kartu Ability Copy bekerja dengan semua kekuatan kalian. Omong-omong, kupikir mari kita mulai saja."
"Tentu saja, Light-sama." Kata Iceheat.
Aku mengeluarkan sebuah kartu dan membayangkan Iceheat dalam pikiranku.
"UR Ability Copy—release!"
Kilatan cahaya mengelilingiku sesaat sebelum wujud baruku terungkap.
"Uwaahh, Light-sama!" Iceheat tersentak.
"Kamu bahkan memiliki warna rambut yang sama denganku!"
Karena aku tidak punya cermin, aku tidak bisa memastikannya, namun aku cukup yakin separuh rambutku yang kiri sekarang berwarna biru es, sementara separuh rambutku yang kanan berwarna merah api. Tentu saja, itu bukan satu-satunya hal yang berubah dariku. Aku memasukkan mana ke tangan kananku, menyebabkan api yang sangat panas menyala di sekitar kepalan tanganku, dan ketika aku mengarahkan lengan itu ke Stone Golem yang menjadi sasaran latihan untuk percobaan ini, api melesat ke arahnya dan mengenainya secara langsung, membakar golem itu hingga hangus terbakar.
"Jadi begini rasanya memiliki kekuatanmu, Iceheat."
Kataku, terkesan dengan hal itu.
"Mengendalikan bola api itu jauh lebih lancar dari yang kuduga."
"Pujian darimu sangat aku hargai, Light-sama."
Jawab Iceheat dengan senyuman bahagia di wajahnya.
Namun, bola api itu tidak sekuat serangan api yang mampu dilakukan Iceheat, meskipun hal itu terjadi karena Ability Copy hanya mampu mereplikasi tujuh puluh persen kekuatan seseorang. Selanjutnya, aku mencoba meniru kemampuan Mera menggunakan kartu gacha. Setelah kilatan cahaya singkat, aku muncul dengan lengan baju yang lebih panjang menutupi kedua tanganku, seperti itulah Mera biasanya mengenakan pakaian berlengannya. Karena aku tidak bisa menahan diri, aku memutar-mutar kedua ujung lengan bajuku yang longgar.
"Light-sama, itu sangat menggemaskan!" Seru Iceheat.
Mera terkekeh melihat itu.
"Master adalah satu-satunya yang bisa meniru penampilan itu. Atau penampilan apapun."
Suzu mengangguk setuju dengan penuh semangat.
"Terima kasih, semuanya."
Kataku sambil tersenyum.
"Omong-omong, mari kita lihat apa yang bisa dilakukan kekuatan Mera, oke? Hmm, tampaknya lebih sulit ditangani daripada kekuatan Iceheat."
Setelah berjuang sebentar, akhirnya aku berhasil mengubah tanganku menjadi dua cakar naga raksasa. Aku mencakar Stone Golem lainnya dengan salah satu cakarku, dan cakar itu mencabiknya dalam satu gerakan seolah-olah terbuat dari kertas basah.
"Wow, aku tidak percaya kamu menguasai kekuatan yang sesulit ini untuk digunakan, Mera." Kataku.
"Butuh banyak latihan sebelum aku bisa menggunakan kekuatan ini di medan pertempuran."
"Aku adalah chimera, jadi menggunakan kekuatan itu semudah burung yang terbang."
Kata Mera sebagai tanggapan.
"Hanya sedikit lebih sulit untukmu karena kamu tidak terbiasa, master."
Perkataan penyemangat dari Mera membuatku tersenyum saat aku mengeluarkan kartu Ability Copy berikutnya, kali ini meniru Suzu. Kilatan cahaya lain mengelilingiku, lalu menghilang secepat datangnya.
"Jadi meniru kekuatan Suzu berarti aku bisa memakai topinya dan membawa senjata yang mirip Lock juga?"
Aku berpikir keras sambil menyentuh topi berburu di kepalaku dan mengamati senjata baru di tanganku.
"Tapi, kurasa 'Lock' yang ini tidak bisa berbicara seperti yang asli."
Senapan itu tampak persis seperti Lock, namun ketika aku mengayunkannya, aku tidak mendapat reaksi apapun darinya.
"Secara pribadi, aku senang senjatamu tidak bisa bicara, Light-sama."
Kata Lock, mengakui hal itu.
"Jika senjata itu bisa bicara, aku jadi bertanya-tanya apa itu benar-benar tiruanku, atau makhluk lain."
Lock ada benarnya di sana. Akan berbeda jika kami membuat tiruannya menggunakan kartu gacha UR Double Shadow, karena kami tahu pasti itu akan menciptakan tiruan yang bisa dikendalikan dan dihapus. Namun karena kartu Ability Copy tidak disertai fitur-fitur itu, orang-orang mungkin mulai bertanya-tanya apa senjataku sebenarnya adalah Lock yang asli jika bisa bicara.
Saat pikiran-pikiran ini mengalir di kepalaku, aku mengarahkan replika senapan itu ke Stone Golem lain dan menarik pelatuknya, menyebabkan semburan peluru mana meletus dari moncongnya dan mengubah golem itu menjadi kerikil. Aku menemukan bahwa aku bahkan dapat mengendalikan lintasan peluru sampai batas tertentu setelah menembakkannya. Namun sejujurnya, ada terlalu banyak peluru untuk dapat kulacak dan memanipulasinya secara efektif, jadi mengendalikan proyektil dengan pikiran terbukti sangat sulit bagiku.
"Wow, Suzu. Kamu sama hebatnya dengan Mera." Kataku.
"Aku tidak akan pernah bisa mengendalikan begitu banyak peluru pada saat yang sama seperti dirimu. Bahkan, kurasa aku tidak akan pernah bisa mencapai levelmu, bahkan jika aku menghabiskan waktu yang sangat lama untuk berlatih melakukannya."
Suzu tersipu malu mendengar itu, dan seperti biasa, Lock menjawab mewakilinya.
"Partnerku berterima kasih atas pujianmu, Light-sama."
Aku terus bermain-main dengan kekuatan yang telah kutiru dari Suzu untuk melihat bagaimana kekuatan itu dibandingkan dengan yang asli. Aku menemukan bahwa senapan musketku menembakkan lebih sedikit peluru sekaligus daripada Lock, dan senjataku lebih terbatas dalam hal jenis buff dan debuff yang dapat diberikan setiap peluru. Namun, terlepas dari kekurangan tersebut, aku dapat menembakkan banyak peluru per detik, dan aku merasa bahwa dalam situasi yang tepat, kemampuan tiruan Suzu masih dapat terbukti sangat kuat.
Selanjutnya, aku meniru kekuatan Jack. Aku mengaktifkan kartu Ability Copy lainnya, dan setelah bercahaya selama sedetik, aku mendapati diriku mengenakan pakaian Jack. Dengan kata lain, aku tidak menutupi bagian atas tubuhku, kecuali jaket yang disampirkan di bahuku seperti jubah.
"Wah, kartu itu bahkan cukup bagus untuk meniru gayaku." Komentar Jack.
"Anikimu ini benar-benar menyukainya. Kelihatannya cocok untumu, Light."
"Jika kamu tidak keberatan aku mengulangi pengamatan Jack-san, aku pikir pakaian itu sangat cocok untukmu." Tambah Orka.
"Terima kasih, Jack, Orka." Jawabku.
Sebaliknya, semua sekutu perempuanku memiliki serangkaian reaksi yang sama sekali berbeda terhadap penampilan baruku.
"Uwaahh!"
Iceheat tersentak sebelum menoleh ke Jack.
"Light-sama bertelanjang dada, sama sepertimu, Aniki!"
Mera terkekeh seperti biasanya.
"Biasanya aku tidak tahan dengan penampilan yang dikenakan Jack saat berjalan-jalan, tapi tidak seperti si kepala semen itu, kamu sangat cocok dengan penampilan itu, master!"
Sedangkan untuk Suzu, wajahnya berubah menjadi sangat merah yang belum pernah kulihat sebelumnya, membuat Lock panik.
"Tenanglah, partner!" Pinta senapan itu.
"Bersikaplah tenang sebelum kamu mimisan!"
Aku bisa mengerti mengapa mereka begitu bersemangat melihatku berpenampilan seperti ini, jadi aku dengan baik hati menolak mengomentari komentar mereka dan malah berkonsentrasi untuk menguji kekuatan Jack.
"Ironblooded Barricade!" Teriakku.
Kemampuan itu seharusnya menutupi seluruh tubuhku dengan lapisan darah yang dikeraskan dan diresapi mana untuk menciptakan cangkang yang hampir tidak bisa dihancurkan, namun hanya lenganku yang akhirnya ditutupi oleh armor merah itu.
"Apa-apaan ini?" Gerutuku.
"Kupikir Ability Copy itu mampu mereplikasi tujuh puluh persen kekuatan seseorang. Kenapa hanya berhenti di lenganku?"
Jack mengelus dagunya, berpikir keras.
"Tunggu sebentar, kawan. Kenapa kau tidak mencoba meninju tanganku dengan tinjumu?"
Jack menutupi lengan kanannya dengan armor Ironblooded Barricade yang sama dengan yang kukenakan dan mendorong telapak tangannya ke arahku. Aku menarik tinjuku sendiri ke belakang, lalu meninju telapak tangan Jack, meskipun jelas tidak dengan kekuatan penuhku. Namun, pukulan lemah itu pun sudah cukup untuk membuat suara logam beradu dengan logam bergema di seluruh arena. Dengan suara yang bergema di sekitar kami, Jack menjadi lebih bersemangat seolah-olah dirinya telah menemukan sesuatu.
"Ah, sekarang aku mengerti." Kata Jack.
"Armor di lenganmu sama kerasnya dengan Ironblooded Barricade-ku. Itulah mengapa kau hanya bisa menggunakannya untuk menutupi lenganmu."
"Bagaimana kamu bisa sampai pada kesimpulan itu, Jack-san?"
Tanya Orka yang jelas-jelas bingung.
"Sederhana saja, kawan. Light tidak dapat menutupi seluruh tubuhnya jika dia menginginkan armor sekeras milikku." Jack menjelaskan.
"Jadi dengan kata lain, jika aku ingin menutupi seluruh tubuhku dengan armor, aku harus mengorbankan seberapa kuatnya armor itu?" Simpulku.
"Itu benar sekali, kawan!"
Kata Jack sambil mengacak-acak rambutku.
"Kau selalu cepat tanggap."
Setidaknya aku telah memecahkan misteri mengapa Ironblooded Barricade milik Jack hanya menutupi lenganku. Namun, meskipun aku menerima bahwa armor di lenganku sama kerasnya dengan yang dapat diciptkan oleh Jack, aku tidak yakin situasi apa yang akan benar-benar membantu jika memiliki dua tinju berlapis armor. Jika aku berkenan meniru kekuatan Jack di masa depan, aku harus mengingat batasan ini.
Selanjutnya, aku memilih untuk mencoba kekuatan Orka.
Sebenarnya, aku sangat ingin meniru kekuatan Orka, meskipun mungkin sebaiknya aku merahasiakannya.
Antisipasiku muncul dari keyakinanku bahwa kartu gacha akan memberiku kemampuan untuk memainkan biola seperti Orka. Aku tidak pernah memainkan alat musik dalam hidupku, jadi aku ingin mengalaminya secara langsung. Setelah mengaktifkan kartu Ability Copy, Orka mengomentari penampilan baruku.
"Aku pikir rambutmu itu mirip dengan rambutku." Kata Orka.
"Rambutmu biasanya berwarna gelap semua, tapi setengah putih seperti itu cocok untukmu, tuanku dan masterku."
"Terima kasih atas komentarmu, Orka." Kataku.
Sekali lagi, aku harus mempercayai kata-kata sekutuku tentang penampilanku, karena aku tidak punya cermin. Aku meraih biola dan busur yang diikatkan di pinggangku, dan merasakan sensasi saat aku menggenggamnya, siap untuk dimainkan.
"Wah, aku menyukai ini." Kataku.
"Aku belum pernah memainkan alat musik sebelumnya, tapi aku tahu persis dalam pikiranku apa yang harus dilakukan."
"Jika memang begitu, maka Ability Copy adalah kartu yang benar-benar mengesankan." Kata Orka, tampak benar-benar terkejut.
Memainkan alat musik membutuhkan latihan bertahun-tahun, dan itu jelas bukan hal yang bisa dilakukan seseorang dengan baik pada percobaan pertama mereka, namun di sinilah aku mengaku sebagai semacam ahli musik tepat setelah mengaktifkan kartu itu.
"Baiklah, sekarang setelah aku memiliki kekuatan ini, mengapa aku tidak memainkan sebuah lagu untuk kalian?" Usulku.
"Ya, silakan!"
Jawab Iceheat dengan sangat antusias, mewakili kelompok itu.
"Bermainlah sesuai keinginan hatimu, Light-sama!"
Aku menganggap itu sebagai sinyal untuk meletakkan busur pada senar biola dan mulai memainkan "The Silent Riverside", yang merupakan lagu yang sama yang dimainkan Orka untuk menenangkan para budak manusia yang dipaksa bertempur demi para Beastfolk yang berperang di Great Tower.
Jadi seperti ini rasanya memainkan alat musik sungguhan.
Pikirku dalam hati. Aku memusatkan semua pikiranku pada busur dan ujung jariku, dan membiarkan melodi dari dalam jiwaku mengalir secara alami ke dalam suara yang dihasilkan oleh biola. Musik itu memenuhi arena dan membuat kami merasa seperti sedang bersantai di luar pada hari yang hangat dan cerah. Ketika aku menyelesaikan karya itu, semua orang bertepuk tangan.
"Sungguh pertunjukan yang luar biasa, Light-sama!"
Kata Iceheat dengan penuh semangat.
"Kamu benar, sayang."
Kata Mera sambil terkekeh.
"Itu adalah karya musik terbaik yang pernah kudengar!"
Suzu mengangguk dua kali, yang diterjemahkan Lock untuk kami semua.
"Partnerku bilang melodinya sangat indah, dia bisa mendengarkan melodi itu selamanya." Kata senapan itu.
"Dan aku juga merasakan hal yang sama, Light-sama."
"Kau hebat sekali, kawan!" Kata Jack.
"Kau benar-benar memainkan lagu itu dengan sangat baik!"
Bahkan Orka memujinya dengan sangat antusias.
"Kamu mungkin meminjam kekuatan itu dari sebuah kartu, tapi aku dapat melihat dari nada-nada indah yang kamu mainkan bahwa kamu mengerahkan segala upaya untuk karya itu. Aku berani mengatakan bahwa kamu memiliki bakat alami dalam bermusik. Apa kamu ingin menggunakan kesempatan ini untuk belajar memainkan alat musik? Aku bahkan bersedia melatihmu dalam hal-hal yang lebih halus dalam membuat musik, tuanku dan masterku."
Aku tertawa malu saat mendengar pujian dari mereka.
"Oh, ayolah. kalian membuatku tersipu. Tapi terima kasih, Orka. Aku senang memainkan biola. Mungkin aku akan benar-benar berlatih ketika aku punya waktu untuk melakukannya."
Dan aku bersungguh-sungguh dengan apa yang aku katakan, sampai pada titik di mana aku benar-benar berniat meminta Orka untuk mengajariku cara menjadi musisi setelah semua hal lain yang harus aku lakukan selesai. Karena aku sangat bersenang-senang, aku melanjutkan dan memainkan beberapa lagu lagi untuk para penonton, pertunjukan itu memiliki tujuan ganda untuk menilai seberapa besar kekuatanku dibandingkan dengan Orka.
"Sepertinya aku hanya bisa memainkan sejumlah lagu yang sangat terbatas—setidaknya jika dibandingkan denganmu, Orka." Kataku.
"Dan efek buff dan debuff dari lagu-lagu itu juga tidak setara dengan levelmu."
Namun, aku bisa menerima kekurangan tersebut. Bahkan, jika kekurangan tersebut tidak ada, Orka akan terlihat buruk.
Aku sudah selesai meniru kekuatan semua orang yang hadir di arena, namun aku sangat bersenang-senang, aku memutuskan untuk meniru orang-orang yang tidak ada di sini. Karena aku masih punya waktu luang, aku memutuskan untuk mengeluarkan kartu Ability Copy lainnya.
"Tunggu, siapa yang akan kau tiru kali ini, kawan?" Tanya Jack.
"Yah, karena selama ini aku selalu meniru petarung level tinggi, kurasa kali ini aku harus mencoba meniru seseorang yang levelnya lebih rendah." Pikirku.
"Aku penasaran apa yang akan terjadi padaku secara pribadi jika aku melakukan itu."
Apa level kekuatanku sendiri akan turun jika aku menyalin kekuatan sekutu level rendah? Atau apa aku dapat meniru kekuatan mereka dengan sempurna? Aku punya begitu banyak pertanyaan yang ingin kujawab.
"Baiklah, tidak ada gunanya jika hanya memikirkannya saja." Kataku.
"Kurasa aku akan mulai dengan menjadi salah satu dari Mohawk—"
"Jangan!"
Iceheat, Mera, dan Suzu berteriak serempak, dan aku sangat terkejut mendengar Suzu yang biasanya hampir diam berteriak dengan suara yang begitu keras. Bahkan Lock tampak heran dengan ketegasan baru partnernya itu. Bagaimanapun, mereka bertiga mulai berusaha keras membujukku agar tidak mengaktifkan kartu itu untuk tujuan yang telah kunyatakan.
"Li-Light-sama! Kurasa masih terlalu dini untuk meniru kekuatan orang-orang selevel Mohawk itu." Kata Iceheat dengan buru-buru.
"Mungkin kamu harus menurunkan skala secara bertahap, misalnya dengan meniru kekuatan Gold atau Nemumu."
Mera tertawa dengan gugup.
"Begitu juga aku. Lagipula, kami tidak ingin terjadi apa-apa pada rambu—maksudku, padamu, master."
Suzu mengangguk dengan tegas saat kedua orang lainnya berbicara. Mereka tidak perlu bersikap dramatis tentang hal itu. Bagaimanapun, aku tidak begitu bersemangat meniru para Mohawk. Aku patuh mengikuti saran mereka dan meniru kekuatan Gold, Nemumu, dan beberapa sekutu lain yang berada dalam kisaran level kekuatan itu.
✰✰✰
Keesokan harinya, aku sedang duduk saat bekerja bersama Mei ketika Khaos memasuki kantorku.
"Kudengar kau menguji UR Ability Copy menggunakan kekuatan orang lain kemarin."
Kata Khaos kepadaku.
"Apa kau juga menggunakan kekuatanku untuk menguji kartu itu?"
"Tidak, aku tidak menyalin kekuatanmu."
Kataku dengan tenang.
"Kenapa kau bertanya itu?"
Khaos tiba-tiba mendecak lidahnya karena kecewa, membuatku tercengang. Menyadari betapa bingungnya aku, Mei datang dan berbisik di telingaku.
"Tampaknya Khaos tidak senang kamu memilih untuk tidak menyalin kekuatannya kemarin. Sebagai masternya, aku yakin ini adalah kesempatan bagimu untuk menunjukkan betapa murah hatinya dirimu."
"Kalau begitu, dia seharusnya datang dan memintaku untuk menyalin kekuatannya, jika memang itu yang dia rasakan."
Bisikku, namun aku memutuskan untuk mengikuti saran Mei dan berusaha menenangkan keadaan.
"Aku tidak menyalin kekuatanmu kemarin karena aku merasa tidak benar untuk melakukannya tanpa meminta izin terlebih dahulu." Kataku.
"Tapi jika kau mengizinkannya, aku juga bisa menggunakan kartu itu untuk menyalin kekuatanmu."
"Lakukan sesukamu."
Kata Khaos dengan acuh tak acuh.
"Kau mengalahkanku dalam pertarungan, artinya aku tidak dalam posisi untuk memberitahu yang kuat apa yang harus dilakukan. Tapi jangan berasumsi bahwa aku akan selalu begitu lemah hingga membutuhkan bantuanmu. Bahkan yang kuat pun akhirnya akan jatuh. Jika kau benar-benar berpikir aku akan tetap lemah dan selamanya mengandalkan kekuatanmu, pikirkan itu lagi. Aku tidak selembut yang kau duga."
Saat Khaos meninggalkan kantorku, aku tak dapat menahan diri untuk memperhatikan bahwa kekesalannya sebelumnya telah sepenuhnya tergantikan oleh sikap yang lebih ceria, dan begitu debu sudah mereda setelah kepergiannya yang dramatis, Mei dan aku saling melirik dan tertawa dengan canggung.