Extra Story 1 : Heaven and Hell
Beberapa saat sebelum pertarungan kami dengan Miki, aku memanggil Iceheat ke kantorku di Abyss.
"Kamu ingin aku ikut serta dalam operasi itu, Light-sama?" Kata Iceheat.
Aku mengangguk. "Kita baru saja bertemu dengan seekor tikus tanah di tengah-tengah kita, dan kita berencana untuk memancingnya ke dalam perangkap. Aku ingin kamu menuntun tikus tanah ini ke dalam perangkap kita."
Kami sudah memastikan bahwa Miki adalah mata-mata, jadi kami telah mengirimkan pemberitahuan ke lingkungan tempat tinggalnya bahwa semua penduduk diharapkan untuk ikut serta dalam latihan evakuasi, dengan Great Tower sebagai tempat berlindung. Idenya adalah untuk mengelabui Miki agar masuk ke dalam menara sehingga mantra penangkal di dalam menara akan membatalkan sihir teleportasi atau item sihir apapun yang mungkin ingin digunakannya, membantu kami menangkapnya. Aku memutuskan untuk merekrut Iceheat untuk membantu memancing Miki ke salah satu aula resepsi besar di lantai dua, karena ada kemungkinan tikus tanah kecil kami ini akan ketakutan di tengah jalan dan mencoba melawan untuk keluar. Karena Miki tampaknya memiliki level kekuatan yang tinggi, aku tidak bisa membuat seorang pelayan peri untuk mengawalnya, karena itu akan membahayakan pelayan peri itu.
"Ini akan menjadi pekerjaan yang berbahaya."
Kataku kepada Iceheat.
"Tapi aku yakin kamu adalah orang yang terbaik untuk itu, karena kamu adalah seorang maid pekerja keras yang tidak hanya kuat tapi juga sangat kompeten dalam segala hal yang kamu lakukan. Kamu akan sendirian dengan target kita saat kamu memancingnya ke dalam perangkap kita, tapi Nazuna dan aku akan berada di dekatmu jika kamu membutuhkan kami. Jadi, apa kamu pikir kau akan mampu menjalankan tugas ini?"
"Tentu saja, Light-sama!" Seru Iceheat.
"Aku sendiri akan menerima perintah apapun yang kamu berikan kepadaku. Biarkan aku yang mengurus risikonya! Aku bersumpah untuk melaksanakan perintahmu sepenuhnya!"
"Terima kasih, Iceheat." Kataku.
"Setelah menyusun rencana tindakan yang lengkap, aku akan memanggilmu dan yang lainnya untuk rapat sehingga kita dapat membicarakan semuanya. Sampai saat itu, tunggu aku memanggilmu."
"Dimengerti, Light-sama!"
Iceheat membungkuk dengan antusias, dan aku membalasnya dengan senyuman tanda setuju.
✰✰✰
Setelah pertemuannya dengan Light, Iceheat menyelesaikan pekerjaannya dengan semangat yang lebih tinggi dari biasanya. Setelah bekerja, Iceheat bertemu dengan temannya, Mera, dan dia mengundang chimera itu untuk datang dan makan malam bersamanya, jadi mereka pergi ke kafetaria, dan setelah duduk di salah satu meja panjang, mereka mengobrol sambil makan.
"Aku tidak ingat kapan terakhir kali kamu mengajakku makan malam."
Kata Mera, tertawa.
"Jadi, apa yang membuatmu dalam suasana hati yang begitu baik?"
"Kamu menyadarinya?"
Kata Iceheat, tertawa kecil.
Mera tertawa, menanggapi.
"Kamu tersenyum lebar seperti itu. Siapapun bisa menyadarinya."
Mera selalu menggoda Iceheat tentang betapa teladannya dia dan sikapnya yang kaku, namun sekarang maid itu senyum-senyum tanpa ragu sambil mengunyah pasta dan saladnya.
"Yah, aku sendiri tidak bisa memberitahumu apa yang sebenarnya terjadi karena alasan kerahasiaan, tapi aku dapat mengatakan bahwa Light-sama secara pribadi telah merekrutku untuk sebuah misi rahasia."
"Wow, Master secara pribadi memilihmu untuk sebuah misi khusus?"
Kata Mera, tertawa.
"Itu akan membuat hari siapapun menjadi menyenangkan, sayang."
Untuk makanannya, Mera memesan sesuatu yang akan disebut steak jika saja itu bukan sepotong daging setengah matang berbentuk aneh. Dia memasukkan potongan daging itu ke balik roknya dan memakannya seperti itu.
Tanggapan Mera menggelitik kebutuhan Iceheat untuk mendapatkan validasi, yang hanya memperlebar senyuman grappler maid itu.
"Sejak pertempuran kita dengan White Knight, aku telah dilewati untuk misi di dungeon Kepulauan Dark Elf, eksplorasi relik di bawah Kerajaan Dwarf, pertempuran melawan Naano dan Cavaur, dan perang dengan para Beastfolk. Sementara semua orang memiliki kesempatan untuk bersinar, aku sendiri tidak dapat melayani Light-sama. Tapi kini akhirnya aku bisa membuktikan kesetiaanku kepadanya, dan aku sangat gembira melakukannya!"
"Pelan-pelan saja, sayang. Kamu tidak ingin menjadi terlalu bersemangat dan mengacau seperti terakhir kali. Jika kamu melakukannya, aku akan menunjuk dan menertawakanmu tanpa henti." Kata Mera, tertawa.
"Tidak perlu khawatir tentang itu."
Kata Iceheat dengan angkuh.
"Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan berharga ini dengan melakukan kesalahan."
Saat berbicara, Iceheat memutar pasta di garpunya tanpa suara seperti yang dituntut oleh etiket. Mera menatap temannya yang percaya diri itu dengan lebih dari sekadar rasa iri.
"Aku tidak akan mengorek misi rahasiamu, tapi aku mulai merasa cemburu di sini."
Kata Mera, mengakui.
"Aku ingin tahu apa Master akan memanggilku, seperti yang dia lakukan padamu."
Sama seperti Iceheat, Mera sangat ingin membuktikan kesetiaannya kepada Light. Bahkan jika Light menyuruhnya bunuh diri, Mera akan dengan senang hati melakukannya tanpa ragu-ragu, meskipun karena Light menghargai semua sekutunya, perintah semacam itu tidak terpikirkan. Namun, hal itu justru menunjukkan betapa besar kesetiaan Mera itu. Wajar saja jika Mera merasa cemburu karena Iceheat dipilih untuk misi penting seperti itu.
Iceheat tersenyum saat menikmati tatapan iri Mera itu.
"Light-sama belum memberitahuku rincian misinya, tapi bahkan jika kamu akhirnya bergabung, aku sendiri akan melakukan yang terbaik untuk melayani Light-sama."
Mera tertawa terbahak-bahak.
"Oh, apa itu sebuah janji?"
"Tentu saja!" Kata Iceheat.
"Tidak sepertimu, aku tidak punya banyak kesempatan untuk bertarung demi Light-sama." Lanjut Iceheat.
"Oke, oke."
Mera tertawa, tahu bahwa dia tidak punya komentar terhadap itu. Lagipula, Mera tidak hanya terpilih untuk bergabung dengan Light dalam misinya di reruntuhan Kerajaan Dwarf, dia juga memainkan peran kunci dalam perang dengan Federasi Beastfolk. Singkatnya, Mera tidak mungkin terlalu ingin menyenangkan hati sendiri seperti Iceheat.
Iceheat tersenyum melihat reaksi Mera.
"Bagaimanapun, aku sendiri akan mengerahkan semua kemampuanku untuk memastikan bahwa misi ini berhasil!"
Mera tahu Iceheat sangat serius saat mengatakan ini, meskipun saat itu, dia tidak yakin apa tingkat dedikasi ini akan terbukti membantu atau merugikan. Namun, hanya dengan melihat wajah Iceheat yang berseri-seri, Mera tahu temannya itu benar-benar berada di surga saat itu.
✰✰✰
Iceheat membanting gelas wiskinya ke meja kafetaria.
"Bagaimana ini bisa terjadi?"
Mera telah bergabung dengan Iceheat dalam pesta minumnya, dan dia menghabiskan gelas alkoholnya sendiri sebelum tertawa kecil melihat keheranan temannya.
"Aku mengerti apa yang sedang kamu rasakan itu, sayang, tapi kamu harus mengurangi minuman kerasmu." Kata Mera, memperingatkan.
"Apa gunanya lagi?" Iceheat merengek.
"Kupikir akhirnya aku bisa menunjukkan kemampuanku kepada Light-sama dalam pertempuran, tapi kemudian, perempuan itu memilih untuk tidak bertarung! Sebaliknya, dia mulai memuntahkan omong kosong yang tidak terkendali dan menyerah! Mengapa dia tidak melawanku sampai akhir?"
Iceheat berhasil mengawal Miki ke aula resepsi lantai dua di Great Tower dan menjebaknya di dalam arena pertarungan yang luas. Namun, serangan tak terduga dari penyusup di luar membuat Light dan Nazuna keluar dari ruangan untuk mengurus musuh baru ini. Sebagai gantinya, Mera, Jack, dan Suzu bergabung dengan Iceheat dalam misinya untuk menangkap Miki. Namun, Miki langsung jatuh cinta pada Suzu dan memutuskan untuk membelot. Sebelum itu, Iceheat memohon kepada tiga rekan Level 7777 lainnya untuk membiarkannya bertarung satu lawan satu dengan Miki sehingga dia bisa membuktikan diri kepada Light, dan bahkan memanggil Jack sebagai "Aniki," merendahkan dirinya dengan cara yang tidak akan pernah dia pikirkan jika dia tidak begitu putus asa.
Namun terlepas dari segalanya, Miki mengakhiri pertarungan lebih awal setelah hampir tidak bertukar pukulan dengan Iceheat. Hasilnya membuat Iceheat itu merasa cukup sedih hingga ingin menenggelamkan kesedihannya. Mera tidak banyak bicara saat harus mendengarkan keluhan Iceheat, namun meskipun dia secara sukarela menghibur temannya itu, dia hampir tidak bisa menahan rasa gelinya atas kejadian ini.
Ini pertama kalinya aku melihat Iceheat mabuk sebelumnya. Dan harus kukatakan, dia benar-benar pemabuk.
Pikir Mera. Iceheat terlalu mabuk untuk menyadari bahwa Mera diam-diam mengejeknya, maid itu merosot ke depan dengan tubuh bagian atasnya bersandar di meja sambil terus mengeluh.
"Ini seharusnya menjadi kesempatanku untuk bersinar. Mengapa harus berakhir seperti ini? Apa aku hanya tidak beruntung? Setiap kali, aku gagal dalam misiku atau aku tidak dipilih sejak awal....." Kata Iceheat, mengeluh.
"Ayolah, semangat."
Kata Mera, tertawa.
"Tentunya, semuanya tidak berjalan sesuai keinginanmu, tapi aku yakin kamu akan melakukan pekerjaan yang luar biasa untuk Master lain kali."
"Ugh, aku tidak ingin merasa lebih baik." Gerutu Iceheat.
"Aku tidak akan pernah berguna bagi Light-sama...."
Mera benar-benar berjuang keras untuk tidak tertawa terbahak-bahak mendengar ini.
Dia hanya berkata "Ingin" dan "Akan"! Aku tidak pernah menyangka akan melihat hari di mana orang ketat ini akan melakukan itu!
"Sudah, sudah, jangan seperti itu, sayang."
Itulah yang sebenarnya dikatakan Mera, dan dia hanya tertawa pelan.
"Kamu selalu menganggap segala sesuatu terlalu serius. Lagipula, nympho itu terlalu ekstrem. Kita hampir tidak pernah bertemu orang aneh seperti itu, jadi siapa yang bisa bersiap untuk hal semacam itu?"
{ TLN : Nympho itu seorang perempuan dengan hasrat seksual yang sangat kuat. }
Iceheat langsung duduk.
"Ya, kamu benar!" Dia setuju, berteriak sekuat tenaga.
"Kemunduran ini semua salah perempuan bodoh itu!"
Mera tercengang lagi oleh emosi Iceheat yang naik-turun dan tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun, namun dalam kemarahannya yang mabuk, Iceheat sama sekali mengabaikan ketidakbereaksian temannya itu.
"Si bodoh itu tidak hanya menolak untuk melawanku, dia juga mengatakan semua hal menjijikkan itu kepada Suzu!" Geram Iceheat.
"Bagaimana dia bisa mengatakan semua sampah itu tanpa memperhatikan waktu dan tempat atau dengan siapa dia berbicara? Dia akan memberi contoh buruk bagi Light-sama dan Yume-sama! Tidakkah kamu pikir begitu?!"
Mera tertawa dengan gugup. "Yah, tentu saja. Aku tidak ingin Master atau adik perempuannya yang tersayang terpengaruh oleh hal menjijikkan itu. Bahkan, aku tidak ingin orang aneh itu berada di dekat mereka, titik."
"Itu benar sekali, Mera!" Kata Iceheat.
"Kita harus menyingkirkan perempuan menjijikkan tak tahu malu itu cepat atau lambat! Aku sendiri tentunya tidak ingin kehilangan sumber informasi yang sangat berharga itu, tapi masih ada sekitar delapan.... tunggu, eh, sembilan? Ada sembilan Master lain yang tersisa yang bisa kita tangkap! Jika kita semua bekerja sama, tugas itu seharusnya mudah diselesaikan!"
"Tenangkan dirimu dulu, sayang." Kata Mera.
"Bukannya aku tidak bersimpati padamu, tapi kita belum bisa membunuh si mesum itu. Kita harus menunggu sampai Master memberi perintah terlebih dahulu, dan seperti yang kamu katakan, orang aneh itu punya banyak informasi yang bisa berguna. Lagipula, aku bahkan tidak yakin kita bisa menangkap para Master lainnya. Kita mungkin akan meninggalkan banyak kerusakan jika kita mencobamya. Master mungkin mempertimbangkan semua hal ini ketika dia memutuskan untuk membiarkan si mesum itu tetap hidup. Jadi pikirkan Master kita. Kita akan mendapat masalah hanya karena berbicara tentang membunuh si mesum itu. Ditambah lagi, aku akan mengerti jika Suzu ingin membunuhnya terlebih dahulu."
"Baiklah. Aku akan membentaknya saja!"
Kata Iceheat, mendengus.
"Kenapa itu yang jadi rencana penggantimu?"
Kata Mera, tertawa.
Iceheat mengabaikan komentar Mera, berdiri dengan senyum puas di wajahnya, dan berjalan menuju pintu keluar kafetaria, masih mabuk karena semua wiski. Mera meluncur mengejarnya, masih tertawa.
"Dan menurutmu ke mana kamu akan pergi?" Kata Mera.
Iceheat menyeringai dan mengacungkan jempolnya.
"Untuk memberi perempuan bodoh itu sepotong pikiranku!"
Sekarang setelah Mera tahu Iceheat serius, wajahnya menjadi memucat.
"Apa kamu benar-benar sudah gila? Apa minuman keras yang membuatmu melakukan ini?" Kata Mera.
"Aku baik-baik saja, aku baik-baik saja." Ulang Iceheat.
"Aku janji aku tidak mabuk. Omong-omong, kenapa kamu terbagi menjadi tiga? Perempuan itu hanya seorang diri. Kamu tidak perlu pergi dan membuat salinan dirimu sendiri."
Kata Iceheat menertawakan leluconnya sendiri, mendorong Mera untuk menegurnya.
"Astaga! Kamu itu benar-benar mabuk!"
Hal ini hanya membuat Iceheat semakin tertawa, yang sama sekali tidak seperti biasanya dan menempatkan Mera dalam sedikit dilema.
Mera mungkin bisa mencoba menahan Iceheat dengan paksa, namun kenyataannya adalah bahwa Frozen Firestorm Grappler itu akan menang dalam pertarungan yang berakhir dengan kekuatan kasar. Mera mungkin bisa menggunakan kekuatan uniknya untuk memberi dirinya keunggulan, namun karena Iceheat terlalu mabuk untuk tahu yang lebih baik, Mera akhirnya harus terlibat dalam pertempuran yang sangat merusak di kafetaria. Jika itu terjadi, Light akan marah pada Mera dan Iceheat secara setara, terlepas dari rasa sayang apapun yang dia miliki untuk sekutunya.
Karena Iceheat tidak dapat ditahan dengan aman menggunakan kekuatan fisik, Mera yang luar biasa panik berusaha keras untuk membujuk Iceheat agar tidak melakukan aksi mabuknya. Namun Iceheat mengabaikan semua permohonan Mera itu dan terus berjalan menyusuri lorong-lorong Abyss sampai akhirnya mereka tiba di sel penjara Miki, yang terletak di bagian terdalam dungeon. Mereka bertemu dengan Level 5000, UR Close Combat Magic Golem, Dark Knight, yang bertugas sebagai penjaga tetap penjara, bersama dengan para pelayan peri yang bekerja bersamanya. Baik Dark Knight itu maupun para pelayan peri mencoba menghentikan Iceheat, namun tidak satu pun dari mereka tampak cukup kuat untuk menghalangi pergerakan Level 7777 grappler maid itu.
Pintu sel Miki terbuat dari baja kelas khusus, dan ada lubang di bagian atas dan bawah pintu. Lubang atas dimaksudkan untuk mengintip ke dalam sel, sedangkan lubang bawah untuk menyajikan makanan. Miki berada di dalam sel, masih mengenakan SSSR Curse Collar.
"Hei, dasar bajingan sialan!"
Iceheat berteriak, berdiri di depan pintu sel.
"Apa kau tahu apa yang telah kau lakukan padaku? Ini salahmu karena aku merasa sangat sengsara! Apa kau tahu betapa kau membuat Light-sama dan Suzu menderita?"
Meskipun Iceheat berteriak agak keras, tidak ada jawaban yang keluar dari balik pintu. Iceheat dapat merasakan bahwa Miki benar-benar terjaga dan berguling-guling di tempat tidurnya, yang berarti Miki sengaja mengabaikan Iceheat.
Selain karena alkohol, kemarahan Iceheat dengan cepat membuat wajahnya memerah, dan dia menempelkan wajahnya ke lubang atas dan berteriak lagi.
"Jangan berpura-pura aku tidak di sini, dasar perempuan terkutuk! Bagaimanapun, kau bersikap sangat kasar kepada Light-sama—"
Iceheat tiba-tiba berhenti di tengah kalimat. Awalnya, Iceheat tidak dapat melihat apa yang sedang dilakukan Miki di selnya, karena bagian dalamnya sangat gelap, namun saat mata Iceheat yang basah oleh wiski menyesuaikan diri dengan pencahayaan yang buruk, dia melihat dengan tepat apa yang sedang dilakukan Miki di tempat tidurnya.
"Ah, Suzu! Suzu-ku yang manis!"
Teriak Miki, menghirup aroma dari sepotong kain yang telah dia remas di wajahnya.
"Aku tidak bisa berhenti mencium celana ketatmu, Suzu! Ya tuhan, aromamu! Itu memenuhi setiap inci kepalaku dan membuatku mengeluarkan semua jenis narkotika otak! Suzu, kamu menyiksaku dengan baumu! Kau benar-benar membuatku ***** sekarang! Aku mabuk dan kamu ****** pikiranku! Mmmmph! Aku tidak bisa berhenti berdenyut di bawah sana! Ya tuhan, Suzu, baumu ini ena—"
Sebelum dikurung di selnya, Miki telah menerima sepasang celana ketat bekas Suzu sebagai hadiahnya karena telah memasok tim Light dengan kumpulan informasi pertama. Miki begitu terobsesi dengan celana ketat itu, Miki sama sekali tidak tahu Iceheat sedang berbicara padanya, dan karena Miki itu telah menutupi wajahnya dengan celana ketat itu, suaranya terlalu teredam untuk didengar Iceheat pada awalnya.