Chapter 4 : Proposing War

 

Lima kepala suku Beastfolk mengadakan pertemuan tingkat atas lainnya di ibukota federasi, dan pada kesempatan ini, Kepala Suku Serigala, Gamm, menjadi moderator kali ini. Dia memulai sesi dengan saran yang eksplosif.

 

"Aku mengusulkan agar kita mengeluarkan deklarasi perang melawan Great Tower."

Kata Gamm, mengumumkan.

 

"Hanya duduk sambil sambil menunggu hanya menyebabkan kejatuhan kita. Kita perlu meratakan mereka sebelum mereka mengumpulkan kekuatan untuk meratakan kita terlebih dahulu!"

Lebad, Ozo, dan Beny memandang Gamm dengan mulut ternganga, seolah-olah mereka tidak percaya dengan apa yang mereka dengar, namun manusia serigala itu dengan tenang terus menyampaikan pendapatnya, mengetahui bahwa dia kemungkinan besar akan menghadapi sedikit perlawanan awal.

 

"Aku yakinkan kalian bahwa tidak ada nyawa yang akan dikorbankan dengan sia-sia."

Kata Gamm kepada para kepala suku yang berkumpul.

 

"Apa yang aku persiapkan akan memberi kita peluang yang sangat besar untuk menang." Lanjutnya.

 

"Apa menurutmu kita bisa menang?" Beny bertanya.

Beny dan beberapa orang lain dalam pertemuan itu berpikir Gamm pasti sudah gila jika Gamm yakin itu adalah tindakan yang tepat. Paling tidak, manusia serigala itu pasti sudah melupakan fakta bahwa Penyihir Jahat telah menjatuhkan Kerajaan Elf yang kuat dengan menyerbu ibukota mereka bersama segerombolan naga. Dalam pertemuan sebelumnya, para kepala suku telah berbagi informasi intelijen yang secara tegas menyatakan bahwa penyihir tersebut juga telah memenggal struktur kekuasaan di Kepulauan Dark Elf. Jadi mengingat semua yang sudah mereka ketahui, mengapa Gamm ingin terlibat dalam konflik yang menghancurkan dengan penyihir menara? Saingan Gamm, Lebad, menahan lidahnya, namun terlihat jelas dia menahan tawa yang mencemooh. Sikapnya membuat Gamm kesal, namun Gamm tidak membiarkan hal itu mengalihkan fokusnya dari tugas meyakinkan yang lain untuk bergabung dalam rencananya.

 

"Ya, aku sangat sadar bahwa penyihir itu adalah musuh yang sangat kuat."

Kata Gamm kepada mereka.

 

"Tapi, penyihir itu memiliki kelemahan yang sangat kuat, yaitu penyihir itu adalah seorang ideolog yang percaya pada 'Otonomi Mutlak' bagi manusia. Itu berarti yang harus kita lakukan untuk menang adalah menggunakan prinsip itu untuk melawannya."

Pernyataan ini menarik perhatian semua orang, dan Gamm menatap mata masing-masing kepala suku itu dengan ekspresi puas diri terpancar di wajahnya.

 

"Sederhana saja sebenarnya." Lanjut Gamm.

 

"Penyihir ini menganggap dirinya sebagai pelindung manusia, artinya penyihir ini tidak akan menyakiti siapapun dari rasnya, bukan? Jadi jika kita mengerahkan pasukan manusia untuk melawan penyihir menara ini, penyihir ini tidak akan tahu cara melawan mereka. Kita punya banyak budak manusia di wilayah kita, dan kita bisa membeli lebih banyak lagi budak dari Kerajaan Manusia dan negara-negara lain dan membuat mereka bertarung demi tujuan kita. Kita akan mengerahkan pasukan manusia dalam jumlah besar dan menghancurkan penyihir itu."

Fayh adalah orang yang awalnya menyarankan untuk melawan Penyihir Jahat dengan manusia, namun Gamm menyampaikan rencana itu kepada sesama kepala suku lainnya seolah-olah dia sendiri yang mengemukakan gagasan itu. Yang pertama bereaksi adalah Ozo, yang memutar pipa dengan jarinya dan mendengus tertawa.

 

"Gagasan itu pasti terdengar jauh lebih pintar ketika kau mengatakannya. Kau sama seperti aku juga tahu bahwa penyihir itu hanya akan menawari mereka tempat berlindung yang aman bagi para tentara budak itu dan menggunakan para naganya untuk melindungi mereka semua." Ejek Ozo.

 

"Kita tidak punya senjata yang bisa menembak jatuh para naganya, dan tidak ada jaminan budak-budak itu akan mengikuti perintah kita di medan perang. Omong-omong, kenapa kau menyarankan agar sekelompok besar budak ini dibawa ke Menara itu? Apa kau hanya mau menghabiskan banyak uang untuk hal yang sia-sia?"

 

"Pertama-tama, kita sebenarnya tidak perlu pergi ke menara, karena deklarasi perang kita akan menentukan di mana pertempuran akan berlangsung."

Kata Gamm segera, yang tampaknya telah dipersenjatai dengan tanggapan terhadap kelemahan yang terlihat dalam rencananya.

 

"Dan kita tidak perlu khawatir para manusia itu tidak akan mengikuti perintah, karena kita akan membuat mereka mematuhinya. Kita akan menyandera kerabat, kekasih, atau teman mereka, dan memberitahu mereka bahwa kita akan membunuh orang yang mereka cintai itu jika mereka tidak menuruti perintah kita. Para budak tidak punya pilihan selain bertarung seolah hidup mereka bergantung padanya. Jadi ketika kita membeli manusia dari pasar budak luar negeri, pastikan untuk membeli sebanyak mungkin keluarga, pasangan, dan teman dekat mereka juga."

 

"Apa kau sudah selesai bicara omong kosongnya?!" Teriak Ozo.

 

"Menurutmu bagaimana kita akan terlihat melakukan sesuatu yang tercela?! Reputasi federasi tidak akan pernah pulih dari hal seperti itu!"

 

"Ozo-san, kepanikanmu terhadap potensi skandal internasional terkesan berlebihan."

Igor menyela sambil mengangkat tangan bersayapnya.

 

"Para ras rendahan yang disandera hanya akan menjadi jaminan untuk memastikan kita memenangkan perang melawan penyihir menara. Aku, misalnya, mendukung usulan Gamm-san. Aku akui bahwa Gamm-san telah berbicara kepadaku sebelumnya tentang rencananya itu, dan aku telah menerima barang untuk kemenangan kita berupa item sihir anti-naga dari Kekaisaran Dragonute."

Gamm dan Igor telah mencapai kesepakatan sebelum pertemuan tersebut, yang akan membuat suku Igor dibayar mahal karena mengangkut barang anti-naga dan sejumlah senjata lainnya melintasi lautan dari Kekaisaran Dragonute, sekaligus mendapatkan prestise yang relatif mudah karena memberikan kontribusi penting dalam pertempuran. Gamm juga telah memberi Igor honor yang besar di muka sebagai imbalan karena telah mendukung rencana perangnya, dan sebagai seorang pengusaha, tawaran dari manusia serigala itu adalah tawaran yang tidak bisa ditolak oleh manusia burung itu.

 

"Kita akan memiliki item sihir yang akan mengusir para naga itu, dan seluruh pasukan manusia yang tidak punya pilihan selain berperang demi kita."

Kata Gamm, mengulangi.

 

"Aku juga berhasil mendapatkan senjata rahasia yang akan membuat penyihir brengsek itu bertekuk lutut. Kita akan menghapus Great Tower itu dari peta, dan para Elf serta Dark Elf akan berhutang budi pada kita selama beberapa generasi mendatang. Sekarang, apa yang kalian katakan tentang hal itu? Ini akan lebih mudah daripada menyuruh anak kecil berbelanja."

 

"Yah, tentunya, apa yang kau katakan iru agak masuk akal, tapi bagaimana kita bisa mengumpulkan seluruh pasukan ras rendahan itu hanya dalam beberapa minggu?"

Kata Lebad, sengaja mencoba memukul mundur usulan Gamm.

 

"Jika kita mulai memindahkan banyak sampah seperti mereka dalam waktu sesingkat itu, penyihir menara itu pasti akan mengetahuinya dengan cepat."

 

Gamm sudah tahu sebelumnya bahwa Lebad akan mencoba mengantisipasinya.

"Mengumpulkan seluruh pasukan lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tapi hal itu bisa dilakukan, percayalah. Selain itu, kita bisa menambah peringkat dengan menculik sekelompok ras rendahan seperti mereka dari desa atau di jalan raya, dan orang-orangku ahli dalam pekerjaan kotor semacam itu. Dan orang-orangku tidak seperti sekelompok kucing penakut yang enggan menghadapi penyihir kecil itu."

 

Gamm membalas ke arah Lebad dengan menggunakan teknik retorika yang sama yang digunakan si hariamau kumbang itu untuk melawannya di masa lalu. Kemarahan Lebad begitu jelas, hampir bisa dilihat bahwa dia memerah bahkan melalui kulit hitamnya. Gamm memperlakukan si harimau kumbang dengan seringai lebar, seolah diam-diam mengejeknya karena terlalu ingin bergabung dalam pertempuran yang bisa dimenangkan. Gamm tahu bahwa jika Lebad benar-benar mundur dari perang—karena dendam atau sebaliknya—reputasinya akan terpuruk. Suku Harimau terdiri dari para petarung yang memiliki terlalu banyak harga diri untuk mengungkap kerentanan apapun pada Suku Serigala.

 

"Oke, kami ikut." Lebad mengalah.

 

"Tidak bisa menolak kesempatan untuk membuat para Elf dan Dark Elf yang berhutang banyak pada kita. Anak buahku juga akan membawa banyak ras rendahan. Kami tidak akan mengecewakanmu dan Suku Serigala lainnya."

 

"Aku merasa senang kau bisa ikut bersama kami."

Kata Gamm sambil tersenyum ramah.

 

"Tapi sejujurnya, aku lebih khawatir anak-anak buahku bisa bersaing dengan Suku Harimau yang bereputasi tinggi."

 

Orang tolol ini. Yang harus aku lakukan hanyalah mengolok-oloknya sedikit agar dia bisa bergabung.

Pikir Gamm riang pada dirinya sendiri di balik senyum cerahnya.

 

"Bagiku tetap saja tidak."

Kata Ozo, wajahnya kaku.

 

"Penyihir dengan para naga yang merepotkan bukanlah hal yang patut diremehkan. Dan bagaimanapun juga, pertarungan kita akan terlalu kotor."

 

"Aku harus sependapat dengan Ozo-san soal ini." Kata Beny.

 

"Bahkan jika kita memiliki peluang besar untuk memenangkan perang ini, metode yang ingin kau terapkan terlalu biadab untuk aku anggap bisa ditoleransi. Ditambah lagi, bahkan dengan asumsi kita lolos dari menculik para manusia itu di wilayah tetangga, bagaimana kita bisa membawa para manusia yang ditawan dari tempat yang lebih jauh tanpa menarik perhatian?"

 

"Kau perlu belajar menjadi lebih fleksibel, Beny."

Kata Gamm sambil mengangkat bahunya dengan ekspresi geli.

 

"Kau tahu bahwa ada cara yang sangat mudah untuk membawa para ras rendahan seperti mereka ke mana-mana tanpa ketahuan."

 

Beny butuh beberapa saat untuk menyadari apa yang dimaksud Gamm.

"T-Tunggu, apa kau menyarankan agar aku meminjamkan kapal dagangku untuk upaya ini?! Maksudku, memang, kami bisa saja menyembunyikan tawanan di antara muatan, tapi kau akan membahayakan para pendayungku. Aku tidak akan berpartisipasi dalam skema yang membahayakan awak kapalku!"

 

"Jadi, kau siap untuk duduk-duduk dan menunggu dengan santai sementara para ras rendahan itu menciptakan tatanan dunia baru?" Kata Gamm.

 

"Apa kau menginginkan masa depan di mana anak-anakmu dan anak-anak dari anak-anakmu diperlakukan seperti budak oleh ras cacing tanah seperti mereka?"

 

"T-Tidak, bukan itu maksudku...."

Kata Beny, dan dia tidak mengucapkan sepatah kata pun karena takut mendapati dirinya mempertahankan posisi yang tidak dapat dipertahankan. Gamm membiarkan keheningan yang tidak nyaman menyelimuti ruang pertemuan sebelum melanjutkan.

 

"Baiklah, jika tidak ada lagi yang perlu ditambahkan, mari kita lakukan pemungutan suara. Jika usulanku mendapat suara mayoritas, kita akan berperang. Jika pihak yang menolak menang, maka semuanya kembali ke awal lagi."

Meskipun pemungutan suara ini tampak adil dan demokratis, Gamm tahu bahwa dia sudah mendapatkan dua suara yang dibutuhkannya, dan ini hanyalah formalitas yang tidak berarti. Meski begitu, Ozo dan Beny menolak usulan berperang, sambil melontarkan pandangan pahit pada Gamm karena membuat mereka melakukan sandiwara tak berguna ini.