Bonus Short Story

 

MENYAMBUT ADIK-ADIK BARU

 

"Onee-chan baru saja mendengar bahwa kita akan kedatangan dua adik baru!"

Annelia memekik kegirangan.

 

"Onee-chan harus segera memperkenalkan diri!"

 

"Nee-san tersayang, mohon bersabarlah."

Kata Alth dengan lelah, tangannya menempel di dahinya. Tim kakak-adik itu mengobrol di Ruang Penyimpanan Kartu selama salah satu waktu istirahat rutin mereka.

 

"Aku mengerti bahwa sudah menjadi sifatmu untuk ingin bertemu dengan pemanggilan baru begitu mereka tiba, tapi...." Alth merenungkan hal ini sejenak.

 

"Tidak, menurut pendapatku yang jujur, kamu benar-benar harus memperbaiki kebiasaan burukmu itu."

Kebiasaan buruk utama yang dimaksudnya adalah bagaimana Annelia memperlakukan semua orang yang disukainya sebagai "Adiknya" tanpa memandang usia atau pangkat, yang berarti bahwa hampir semua orang di Abyss diperlakukan seperti ini, termasuk Light dan para petarung level tinggi yang telah dipanggil sebelum Annelia. Dan setiap kali kakak perempuannya terlibat dalam perilaku kekanak-kanakan ini dengan orang-orang yang seharusnya menjadi atasannya, Alth akan mengalami gangguan pencernaan. Alth berharap keadaannya berbeda, namun dia tahu dalam lubuk hatinya bahwa kakaknya tidak mampu mengubah caranya.

 

Untungnya, Light dengan baik hati mengakomodasi perilaku Annelia itu, meskipun dia merasa sedikit canggung kadang-kadang. Adapun orang lain yang tidak begitu toleran terhadap seluruh perlakuan "Adik Kecil" Annelia tersebut, kebanyakan dari mereka hanya menepisnya tanpa secara langsung mengonfrontasi Annelia tentang hal itu. Sampai saat ini, perilaku Annelia belum menyebabkan pertengkaran besar, dan Alth berharap untuk memperbaiki hal itu.

 

"Kedua sekutu yang dipanggil oleh Pencipta kita memiliki level kekuatan yang jauh lebih tinggi dari kita." Kata Alth, menunjukkan.

 

"Lebih jauh, aku mendengar bahwa salah satu pemanggilan itu menantang Pencipta kita untuk berduel sebelum dia menerima Pencita kita sebagai atasannya. Itu menunjukkan bahwa pemanggilan khusus ini memiliki temperamen yang sangat sulit, jadi aku sarankan kita menghindari kontak dengan orang ini untuk sementara waktu."

 

"Ara." Kata Annelia.

 

"Kedengarannya seperti kita berhadapan dengan adik kecil pemarah sungguhan, ya? Tapi Onee-chan akan baik-baik saja. Bahkan jika dia dalam fase pemberontakannya, dia tetap adik kecil Onee-chan dan Onee-chan akan sangat menyayanginya! Tapi terima kasih sudah mengkhawatirkan Onee-chan, Alth-chan."

 

Oh tidak.

Pikir Alth dengan perasaan tenggelam saat kakak perempuannya berseri-seri dengan bangga.

 

Tidak ada cara yang bisa menghentikannya sekarang.

Mengetahui bahwa Alth tidak berdaya untuk mengubah pikiran Annelia saat ini, Alth dengan lancar beralih ke rencana B.

 

"Kalau begitu, mungkin kita harus memperkenalkan diri kita kepada pemanggilan lainnya terlebih dahulu, sebelum yang pemanggilan yang sulit dihadapi itu." Saran Alth.

 

"Dengan begitu, dia mungkin bisa memberi kita beberapa saran yang berguna tentang cara berinteraksi dengan pemanggilan lainnya."

 

"Oh, kamu benar-benar orang yang suka khawatiran, Alth-chan. Tapi kamu manis sekali karena begitu peduli pada Onee-chan. Oke, kamu menang. Kita akan menyapa pemanggilan lainnya terlebih dahulu, sebelum pergi menemui adik kecil kita yang pemarah itu." Kata Annelia, sambil tertawa kecil.

 

Alth menghela napas lega karena Annelia telah menyetujui usulannya. Alth berharap pemanggilan pertama akan mampu meyakinkan kakaknya untuk menunda pertemuannya dengan pemanggilan kedua, jika tidak membujuknya untuk membatalkan ide itu sepenuhnya.

 

"Onee-chan akan memperkenalkan diri saat istirahat berikutnya."

Kata Annelia sambil tersenyum, sama sekali tidak menyadari kekhawatiran Alth.

 

"Aku akan ikut denganmu."

Kata Alth dengan cepat.

 

"Kalau tidak, aku akan sangat khawatir."

 

"Serius deh, kamu benar-benar khawatiran."

Jawab Annelia, meskipun senyumnya yang cerah menunjukkan bahwa dia menghargai perhatian adiknya itu padanya.

 

✰✰✰

 

Annelia dan Alth telah mendengar bahwa yang paling mudah didekati dari kedua pemanggilan baru itu saat itu sedang makan siang di kafetaria, jadi kedua bersaudara itu memutuskan untuk pergi ke sana. Namun, saat tiba, mereka melihat seorang laki-laki lain sudah duduk dan mengobrol dengan target yang mereka tuju.

 

"Jack-san, aku tidak menyangka akan bertemu kamu di sini."

Kata Alth sebagai salam.

 

"Yo, Alth dan Annelia." Jawab Jack.

 

"Kalian berdua mampir untuk bertemu dan menyapa Orka di sini juga?"

 

Orka bangkit dari tempat duduknya dan membungkuk kepada kedua bersaudara itu dengan senyum ramah terpampang di wajahnya.

"Senang akhirnya bisa bertemu dengan kalian berdua. Aku UR Level 8888, Pied Piper, Orka, dan aku baru saja dipanggil oleh Master dan majikan kita, Light. Aku mungkin baru dan tidak berpengalaman, tapi aku berharap dapat bekerja bersama kalian di dungeon ini."

 

Ciri khas Orka yang paling mencolok adalah surai panjangnya yang berwarna putih di satu sisi dan hitam di sisi lainnya, dan diikat menjadi satu kepang besar yang menjuntai di punggungnya. Tubuhnya yang setinggi 175 sentimeter itu dibalut pakaian yang melanjutkan motif hitam-putih ini, hingga sepasang sepatu bot di kakinya dan biola yang menjuntai di pinggulnya. Pakaiannya sangat bagus, bahkan, bisa dikatakan bahwa dia tidak akan terlihat canggung di pesta dansa mewah, dan cara bicaranya yang ramah menambah kesan gagah berani yang terpancar darinya.

 

Alth membalas senyum Orka.

"Senang bertemu denganmu juga. Kami adalah UR Level 5000, Card Keeper, Annelia, dan Alth. Aku adalah adik laki-laki, Alth, dan dia adalah—"

 

"Hai, sayang!"

Annelia berkata sambil bergegas menghampiri Orka.

 

"Onee-chan ada;ah kakak perempuannya, Annelia, dan kamu harus menjadi adik baruku!"

Alth merasa perutnya sesak saat melihat Annelia segera bersikap baik namun sangat tidak pantas terhadap seseorang dengan level kekuatan yang lebih tinggi darinya. Namun, daripada menunjukkan sedikit pun ketidaksenangan atas hal ini, Orka menanggapi dengan senyum berseri-seri, seolah-olah dia telah mempertimbangkan situasi dan memperhitungkan posisi tidak nyaman yang dialami Alth.

 

"Baiklah, kalau begitu, aku akan senang menjadi adikmu, Annelia-san."

Kata Orka, membalasnya dengan senyuman tulus.

 

"Ara, kamu sangat manis!" Seru Annelia.

 

"Jika kamu butuh sesuatu, datanglah pada Onee-chanmu ini, sayang!”

 

 

"Bagus sekali caramu menanganinya, saudaraku." Jack menyela.

 

"Tidak banyak orang yang begitu santai menjadi adiknya sejak awal."

 

Oh, jadi Orka sudah setuju untuk menjadi "Saudara" Jack-san juga?

Alth mengamati. Seperti Annelia, UR, Level 7777, Ironblooded Barricade, Jack memperlakukan semua orang yang disukainya sebagai "Saudara" dan mengambil tanggung jawab untuk menjaga mereka, terlepas dari posisi mereka dalam urutan kekuasaan. Namun, selain beberapa pengecualian, semua orang bersedia menjadi saudara Jack, bahkan Alth. Meskipun demikian, Alth benar-benar terkejut bahwa Orka menyetujui hubungan semacam itu dengan Jack, meskipun level kekuatan Orka itu lebih unggul.

 

"Aku sangat tersanjung mendengarnya, Jack-san."

Kata Orka sebelum melanjutkan dengan nada yang lebih serius.

 

"Tapi aku membayangkan kalian bertiga akan berharap untuk memperkenalkan diri kepada Khaos dengan cara yang sama, benar?"

 

UR Level 8888, Menace of Mayhem, Khaos adalah sekutu baru lainnya yang telah dipanggil pada saat yang sama dengan Orka. Annelia dan Jack mengangguk, mendorong Orka untuk mengeluarkan peringatannya.

"Meskipun Khaos sangat peduli dengan rekan-rekannya, dia sering mengungkapkan sentimen ini dengan bahasa yang kasar." Orka menjelaskan.

 

"Tapi aku jamin bahwa dia bermaksud baik, jadi aku mohon pada kalian untuk mengingatnya saat kalian berbicara dengannya."

Orka sangat menyadari bahwa Khaos bertindak seperti orang brengsek terhadap mereka yang belum mengalahkannya dalam perkelahian dan dengan demikian membuktikan bahwa mereka tidak membutuhkan perlindungannya, jadi pemain biola itu memberitahu semua orang tentang apa yang dia ketahui untuk mencegah timbulnya kesalahpahaman. Namun, Jack dan Annelia menanggapi dengan senyum setuju.

 

"Orka, sayang, kamu tidak perlu khawatir tentang Onee-chan."

Kata Annelia, meyakinkannya.

 

"Onee-chan tidak akan pernah marah pada salah satu adik Onee-chan, bahkan jika dia sedang dalam fase pemberontakkan."

 

"Dan aku tidak punya masalah dengan siapapun yang mengutamakan saudara-saudaranya, tidak peduli sikap seperti apa yang dia tunjukkan." Jack setuju.

 

"Aku tidak akan memulai drama apapun, saudaraku."

 

"Kata-kata kalian menenangkan pikiranku, Annelia-san dan Jack-san."

Jawab Orka dengan senyum santai, meskipun Annelia dan Jack sudah mengalihkan perhatian mereka satu sama lain, melihat suasana umum yang ramah dalam percakapan itu sebagai kesempatan untuk menyelesaikan perbedaan lama mereka.

 

"Melihat kita berdua di sini, Jack, kita masih belum menyelesaikan masalah kecil di antara kita, kan?"

Kata Annelia, sudut bibirnya melengkung ke atas membentuk senyum bersemangat.

 

"Tidak, sejauh yang kuingat."

Jack mengakui dengan seringai lebar.

 

"Jadi, kapan kamu akan menjadi adik Onee-chan ini, hm?"

 

"Apa yang akan membuatmu bisa menjadi saudaraku?"

Kecenderungan pasangan itu untuk memperlakukan semua orang seperti adik cenderung menghasilkan bentrokan kepribadian setiap kali mereka bertemu, karena tidak ada yang ingin melepaskan status dominan mereka kepada yang lain.

 

"Onee-chan ini dipanggil sebelum kamu, Jack, jadi itu secara resmi menjadikanmu adik Onee-chan ini." Bantah Annelia.

 

"Aku terlihat lebih tua darimu dan aku memang lebih tua, jadi kalau boleh jujur, akulah yang harus menjadi kakak di antara kita berdua." Balas Jack.

 

Mereka berdua tidak bertengkar, namun berdebat dengan cara mereka sendiri. Percakapan ini sudah berulang kali terjadi, sehingga menjadi semacam ritual yang sudah biasa dilakukan setiap kali mereka berdua berada di ruangan yang sama. Namun, karena Orka adalah pendatang baru, dia cukup terkejut dengan percakapan itu, dan dia menoleh ke Alth dengan ekspresi khawatir di wajahnya.

 

Haruskah kita hentikan ini?

Orka bertanya dengan matanya.

 

Alth menghela napas dan mengangkat bahunya.

 

Tidak ada gunanya mencoba menghentikan mereka.

Jawab Alth sambil melihat ke belakang.

 

Yang bisa kita lakukan hanyalah menunggu sampai mereka lelah.

Sementara Jack dan Annelia melanjutkan diskusi harian mereka tentang siapa yang akan menjadi saudara tertua dia antara mereka, Alth mengundang Orka untuk duduk sehingga mereka bisa mengobrol sambil minum teh.

 

Pada akhirnya, Annelia dan Jack tidak mampu menyelesaikan perbedaan mereka pada kesempatan ini juga, dan beberapa hari kemudian, mereka berdua kebetulan bertemu Khaos untuk pertama kalinya pada saat yang sama dan mulai menghujaninya dengan permohonan yang sama agar dianggap sebagai kakak baginya.