Extra Story 7 : Suzu and Lock’s Day Off
Beristirahat di tepi tempat tidurnya, UR Level 7777, Double Gunner, Suzu bersenandung lembut sambil berkonsentrasi pada hobinya membuat boneka dari Master kesayangannya, Light. Suzu dengan mudah memiliki lebih dari seratus boneka dalam koleksinya, dan boneka-boneka itu tersedia dalam berbagai ukuran : ada yang besar, ada yang sedang, ada yang kecil. Karena ini adalah hari libur Suzu, dia mengurung diri di kamarnya setelah sarapan dan berkonsentrasi menjahit kreasi terbarunya. Namun Suzu tidak sepenuhnya sendirian, karena senapan terpercaya dan senjata pintarnya tergeletak di tempat tidur di sampingnya.
"Hei, partner, apa menurutmu menyenangkan membuat boneka yang mirip Light-sama itu?" Lock bertanya, mengeluarkan bunyi klik dan menggeliat di setiap kata.
Suzu yang tersenyum mengangguk, rambut bobnya yang berwarna hitam gelap dan lembut sedikit bergoyang saat dia melakukannya. Suzu terlihat sangat imut, namun dia juga sangat pemalu dan pendiam, dan satu-satunya yang pernah mendengar Suzu berbicara adalah Lock dan—dalam lebih sedikit kesempatan—Light. Suzu terus menjahit dengan senyum manis dan polos menghiasi wajahnya. Meskipun Lock tidak memiliki kemampuan untuk bernapas, senapan itu masih bisa menghela napas.
"Dengar, partner." Lock memulai.
"Aku merasa senang sekali karena kamu bersenang-senang, tapi kamu terlalu berlebihan dalam melakukan hobimu ini. Memang, kamu mencintai dan menghormati Light-sama—aku bisa mengerti itu—tapi kamu tidak perlu menjahit lebih dari seratus boneka untuk membuktikannya. Jika Light-sama masuk ke ruangan ini sekarang, dia berhak untuk panik. Yah, bahkan aku mulai panik melihat semua ini."
Mata Suzu melebar kaget, dia langsung berhenti menjahit sambil mengamati kamarnya. Dia telah dengan rapi menyusun boneka Light chibi(kecil) favoritnya sesuai ukurannya di mana pun ada ruang, sementara boneka lainnya disimpan di lemari. Suzu sering menggantinya dan mengaturnya kembali sesuai suasana hatinya.
"Secara praktis memuja dan mencintai Light-sama itu memang bagus." Lanjut Lock.
"Tapi bagaimanapun kamu melihatnya, ini terlalu berlebihan. Aku pikir akan lebih baik jika kamu menemukan hobi yang berbeda."
Suzu bereaksi dengan gembira hampir seketika terhadap ucapan Lock ini, yang membuat senapannya itu benar-benar lengah.
"Apa? Kamu sudah punya hobi lain?"
Lock tahu Suzu mencoba-coba kerajinan tangan—yang sebagian besar melibatkan pembuatan boneka Light—serta memasak, namun senjata itu tidak tahu bahwa partner-nya itu punya hobi lain. Suzu membuka laci, mengeluarkan buku catatan, lalu membukanya dan menunjukkan isinya kepada Lock.
"Apa ini?"
Lock berkata sebelum membacakan dengan lantang.
"'Hal yang Ingin Aku Lakukan Dengan Light-sama'?"
Partnernya itu mengangguk dengan keras, kemerahan mewarnai pipinya. Suzu dengan mudah digolongkan sebagai salah satu gadis tercantik di Abyss—yang luar biasa, mengingat persaingannya—dan ketika Suzu tersipu malu seperti ini, secara praktis tidak ada laki-laki hidup yang tidak akan jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Lock, bagaimanapun, adalah salah satu dari sedikit laki-laki yang tidak terpengaruh oleh tampilan ini.
"Jadi, kamu telah menuliskan rencana tentang apa yang akan kamu lakukan saat jalan-jalan bersama Light-sama, ditambah lagi kamu telah membuat menu untuk makanan yang akan kamu makan bersamanya."
Lock merangkum sambil membaca halaman-halamannya.
"Oh, dan di sini kita memiliki semua topik yang akan kamu diskusikan dengan Light-sama, dan kamu akan melakukan percakapan ini di taman saat senja. Dan ini rencana pernikahan kalian, dan ini nama anak pertama kalian—Tunggu, apa kamu serius?! Ini benar-benar delusi! Kamu mulai membuatku takut!"
Mata Suzu melebar lagi karena terkejut, namun Lock belum selesai menegur partnernya itu.
"Jika Light-sama mengetahui tentang buku catatan delusi ini, dia akan sangat terkejut karenanya! Ini lebih aneh dari semua boneka yang kamu punya! Kamu tidak tahu bagaimana reaksi laki-laki terhadap suatu hal, bukan? Kamu bahkan memiliki dua set peralatan di bawah sana, jadi mengapa konsep dasar seperti itu begitu sulit untuk kamu pahami?"
Air mata kemarahan mengalir di mata Suzu saat dia meraih Lock, berdiri, dan berulang kali membenturkan laras senapan itu ke tepi meja.
"Maaf! Aku minta maaf!" Lock berteriak.
"Aku mengaku, aku sudah keterlaluan! Tolong berhenti membenturku!"
Suzu menerima permintaan maaf Lock yang panik dengan melemparkan senapan itu ke tempat tidur. Suzu(?) duduk kembali di tempat tidur dan memalingkan kepalanya dengan kesal dari Lock, yang membiarkan perlakuan kasar ini berlalu dan melanjutkan apa yang dia tinggalkan.
"Dengar, partner." Lock memulai.
"Aku tahu kamu adalah orang yang sangat pemalu, tapi menurutku kamu harus mulai lebih banyak berinteraksi dengan beberapa orang lain di Abyss ini. Kamu mungkin perlu mengambil alih komando suatu operasi pada suatu saat nanti, dan jika kamu tetap merasa malu dan canggung dengan sekutumu, Light-sama mungkin akan berpikir dua kali untuk mempercayakan peran itu kepadamu. Kamu tidak ingin Light-sama menempatkanmu posisi itu, bukan?"
Suzu tersentak ketakutan memikirkan hal itu. Ada beberapa orang yang dia temui secara teratur untuk berbagi hobinya yaitu boneka dan memasak, namun sebagai petarung Level 7777, kenalannya sedikit. Dengan Lock yang mengingatkan Suzu akan kewajibannya terhadap Light—orang yang Suzu hormati sebagai Master sekaligus orang yang disukainya—Suzu menyadari bahwa cara dirinya berperilaku saat ini kemungkinan besar akan menghambat Master kesayangannya di masa depan.
"Jadi menurutku kamu harus melakukan sesuatu untuk mengatasi rasa malumu yang ekstrim. Setidaknya demi Light-sama." Lock menyimpulkan.
Setelah memikirkannya sejenak, Suzu mengangguk pasrah.
Semoga dia sekarang bisa belajar untuk bergaul lebih baik dengan orang lain di Abyss.
Pikir Lock, sentimen senapan itu sesuai dengan keinginan orang tua kepada anaknya yang tidak memiliki teman. Namun, rencana Lock untuk Suzu akhirnya digagalkan oleh orang terakhir yang diharapkan oleh senapan itu.
✰✰✰
"Kamu ingin tahu apa kamu harus berhenti bersikap pemalu?"
Ucap Light sambil mengulangi pertanyaannya.
"Yah, sejujurnya, menurutku kamu tidak perlu memaksakan diri untuk berubah."
Secara kebetulan, Suzu dan Lock berpapasan dengan Light di lorong beberapa hari setelah hari liburnya, dan dia mengambil kesempatan itu untuk bertanya kepada Master mereka itu apa kepribadian Suzu itu berpotensi menimbulkan masalah, namun Light mengabaikan saran itu dengan senyuman lembut.
"Semua orang di Abyss tahu bahwa kamu sangat pemalu dan kamu adalah tipe orang yang selalu menyendiri, jadi ketika harus membuka diri terhadap orang lain, luangkan waktu sebanyak yang kamu perlukan untuk itu." Kata Light.
"Aku pikir kami semua cukup sabar sehingga kami bisa menunggumu berubah sesuai keinginanmu."
Light sangat yakin bahwa semua sekutunya yang dipanggil melalui Unlimited Gacha miliknya akan sangat berhati baik. Setelah mendengar kepastian dari Masternya itu, Suzu tersipu malu karena kegembiraan yang tak terkendali, dan begitulah kebahagiaan yang dirasakan Suzu, dia mendekat ke Light dan mendekatkan wajahnya ke samping Light.
"Terima kasih banyak, Light-sama."
Ucap Suzu, dan suaranya sangat lembut, hanya Light dan Lock yang bisa mendengarnya. Iceheat—yang merupakan pengawal Light saat ini—mengerutkan alisnya karena kesal, namun setelah mendengar dukungan Light terhadap kepribadian Suzu itu, Iceheat memilih untuk tetap diam.
Secara pribadi, menurutku Light-sama seharusnya membuat partnerku ini lebih serius dan lebih tegas lagi.
Pikir Lock dalam hati, masih dalam genggaman Suzu. Senapan itu menghela napasnya ketika dia menatap wajah Suzu yang malu-malu itu.
Yah, selama partnerku bahagia, maka kurasa aku juga ikut bahagia untuknya.
Lock menghela nafas lagi, dalam hatinya lagi.