Bonus Short Story
SELALU MINUM SECARA BERTANGGUNG JAWAB
"Ini sungguh luar biasa!" Seru Dagan.
"Aku belum pernah makan makanan seenak ini selama aku dilahirkan, dan meski aku adalah seorang Raja!"
Aku telah bergabung dengan Dagan dan dua rekannya di pondok yang dihasilkan oleh kartu Unlimited Gacha-ku, dan kami baru saja selesai makan malam. Mei mengambil piring kami dan aku memandang para Dwarf yang duduk di seberang meja dariku. Kami saat ini sedang menjelajahi reruntuhan kuno yang luas yang terletak di bawah Kerajaan Dwarf, dan pondok itu akan berfungsi sebagai tempat berlindung sementara untuk malam ini, karena kupikir para Dwarf itu bisa beristirahat setelah menghadapi Golem Batu pada tingkat pertama bawah tanah dan melintasi apa yang ternyata merupakan laut yang mematikan di tingkat saat ini.
Kami telah menemukan sebuah pulau yang menjadi tempat terowongan menuju ke tingkat bawah tanah ketiga, namun kami memutuskan untuk berkemah sebelum melanjutkan perjalanan. Karena aku selalu menyimpan beberapa kartu SR Cottage, kami tidak perlu mendirikan tenda dan tidur di luar ruangan, dan aku menyimpan sejumlah makanan yang layak di Item Box-ku, yang berarti kami tidak dipaksa untuk membuat perkemahan yang hambar. Namun sejujurnya, makanan yang kami makan saat ini tidak ada yang istimewa dibandingkan dengan makanan yang kami makan di Abyss, jadi aku agak terkejut melihat Dagan berlebihan dalam memuji makanan kami.
"Ini sebenarnya makanan yang cukup normal bagi kami."
Jawabku sambil tersenyum.
"Jika memungkinkan, aku akan meminta orang-orangku menyiapkan untukmu pesta yang layak untuk seorang raja. Sayangnya, aku hanya membawa satu maid dalam misi ini, jadi aku minta maaf untuk masakan yang sederhana ini."
"Astaga, ini lebih dari yang pernah aku impikan!" Kata Dagan.
"Siapa yang mengira aku akan tidur di pondok sungguhan dan makan makanan enak seperti ini di tengah misi bawah tanah yang membingungkan? Satu-satunya hal yang hilang adalah alkohol yang bagus untuk menghilangkan semuanya!"
"Blecch! Bagaimana seseorang bisa meminum sesuatu yang rasanya tidak enak seperti alkohol itu?" Nazuna berkomentar di kursi sebelahku, berhenti sejenak dari makanannya untuk mengerutkan wajahnya dengan jijik.
"Aku lebih suka jus buah dan makanan manis daripada itu!"
Biasanya, Nazuna tidak akan duduk di meja bersamaku dan para Dwarf, karena secara teknis Nazuna adalah bawahanku dan itu bukanlah hal yang benar, namun akhir-akhir ini Nazuna tampak akrab dengan para Dwarf itu, dan aku akan merasa tidak enak jika membuatnya menunggu untuk makan ketika dia lapar, jadi kubilang dia boleh bergabung dengan kami. Adapun anggota kelompok misiku yang lain—Mera, Jack, dan Suzu—mereka makan di ruang terpisah, makanan mereka disajikan kemudian untuk memprioritaskan tamu kehormatan kami.
Dagan melontarkan tatapan bingung ke arah Nazuna, lalu ke arahku.
"Jika aku perkataan nona muda ini dengan benar, apa alkoholnya tidak selezat makanan di tempat tinggalmu?"
"Oh, itu...." Aku memulai.
"Aku tidak bisa menjawabnya, karena aku tidak pernah minum alkohol. Adapun Nazuna, dia tidak sengaja meminum minuman keras yang sangat kuat, dan dia membenci alkohol sejak saat itu."
Karena alasan yang berkaitan dengan usia tubuh fisikku, aku belum pernah menyentuh setetes pun alkohol, jadi aku tidak tahu tentang kualitas minuman keras yang diproduksi oleh Unlimited Gacha.
"Tapi, aku mengenal dua orang yang pasti tahu semua tentang alkohol kami, dan kebetulan, aku mengajak mereka dalam misi ini." Lanjutku.
"Kau bisa bertanya pada mereka, jika kau mau."
Dagan mencondongkan tubuh ke depan di kursinya dengan penuh semangat, begitu pula kedua rekannya.
"Oh!" Seru Raja Dwarf itu.
"Ya, tolong pertemukan mereka dengan kami!"
Aku pernah mendengar bahwa para Dwarf suka minum-minum, dan Dagan tampaknya cocok dengan kebiasaan tersebut. Aku meminta Mei untuk membawa Jack dan Mera setelah mereka selesai makan. Mereka berdua sering membeli alkohol di toko dungeon, jadi kupikir mereka adalah orang yang tepat untuk menjawab pertanyaan Dagan. Meski sayangnya, hal itu tidak berakhir hanya pada beberapa pertanyaan saja.
"Kau ingin tahu semua tentang minuman keras kami, ya?" Kata Jack.
"Jika itu faktanya, tidak ada guru yang lebih baik selain mencoba langsung dari sumbernya, kawan."
"Keh heh heh heh! Kamu memang pandai berkata-kata, Jack."
Kata Mera. Dia dan Jack bergabung dengan kami di ruang makan untuk mendengarkan pertanyaan para Dwarf, dan setelah raja dan krunya selesai mengajukan pertanyaan mereka kepada pasangan itu, mereka berdua mengaktifkan Item Box mereka dan mengeluarkan cukup banyak botol minuman keras untuk menutupi keseluruhan meja.
"Wow! Aku belum pernah melihat minuman seperti ini seumur hidupku!"
Kata Dagan dengan kagum.
"Beberapa botol ini sangat mewah, pastinya ini sangat langka!"
Salah satu rekan Dagan berkomentar.
"Apa yang ini juga minuman keras?"
Tanya wakil Dwarf kedua.
"Kelihatannya sangat jernih untuk dianggap sebagai air."
Sementara para Dwarf itu dengan penuh semangat memeriksa pilihannya, Nazuna mencubit hidungnya saat melihat botol-botol itu, mundur dari meja, lalu berlari dengan kecepatan penuh ke lorong. Tampaknya Nazuna masih trauma dengan kejadian berantakan dengan minuman keras yang dia minum itu.
Dengan senyum lebar di wajahnya, Jack mengambil satu botol dari tumpukan itu dan mengisi gelas para Dwarf itu.
"Tenanglah, kawan-kawan. Kalian sebaiknya memercayai barang-barang terbaik yang satu ini, jadi bersiaplah untuk membuat pikiran kalian merasa kagum dengannya!"
"Alkohol air jernih yang kalian lihat di sana kebetulan adalah favoritku." Kata Mera.
"Terbuat dari beras sulingan, dan memiliki rasa lembut yang membuatnya mudah masuk ke tenggorokan kalian."
Dagan meminum minuman keras yang dituangkan Jack untuknya, lalu mendengus nikmat.
"Alkohol ini lebih kaya dari semua yang kami buat di kerajaan kami. Dan aromanya luar biasa! Aku tidak tahu bagaimana kalian bisa membuat nektar manis ini!"
"Minuman keras bening ini juga enak sekali!"
Rekan Dagan berkomentar.
"Dan minuman ini lebih mudah turun daripada air!"
Aku sama sekali tidak bisa mengikuti percakapan mereka tentang alkohol ini, dan aku tidak ingin menghalangi suasana pesta yang sedang dibangun, jadi aku pamit dan kembali ke pondokku sendiri. Orang lain yang bukan peminum dalam kelompok itu—Mei, Nazuna, dan Suzu—memutuskan untuk pergi bersamaku.
"Aku masih tidak percaya mereka benar-benar suka meminum minuman menjijikkan itu!"
Kata Nazuna sambil memegang tanganku saat kami berjalan kembali ke pondok kami. Nazuna tampak sangat bingung dengan gagasan bahwa siapapun bisa menyukai minuman beralkohol.
"Aku berharap Jack dan Mera tidak melupakan rotasi jaga malam mereka."
Kata Mei yang berjalan beberapa langkah di belakangku dan Nazuna.
"Jika mereka lupa, kita selalu bisa menggantikan mereka."
Kata Lock, dan Suzu mengangguk dengan sungguh-sungguh.
Aku tidak mengatakan aku setuju dengan Nazuna, namun aku harus bertanya-tanya apa alkohol benar-benar cukup enak untuk dijadikan hobi.
Pikirku. Aku tidak akan mencoba minuman keras pertamaku saat kami sedang menjelajahi reruntuhan ini, namun aku membuat catatan mental untuk setidaknya mencoba minuman keras saat aku kembali ke Abyss.
✰✰✰
Ketika kami mengunjungi pondok para Dwarf itu keesokan paginya, kami menemukan raja dan kedua rekannya itu tergeletak di lantai dan mengerang karena mabuk berat. Kalau aku berani menebak bagaimana mereka bisa sampai ke keadaan ini, aku berpendapat mereka menganggap minuman keras dari Abyss sangat enak di lidah mereka, mereka tidak bisa mengendalikan diri dan menenggak minuman itu sepanjang malam. Mera dan Jack—yang telah minum minuman sama seperti para Dwarf yang tergeletak di bawah meja—berhasil tetap waspada dan sadar berkat level kekuatan mereka.
"Aku akan menghargai profesionalisme kalian dalam menjaga rotasi jaga malam kalian." Kata Mei, memulai ceramahnya yang panjang.
"Tapi aku benar-benar harus mempertanyakan penilaian kalian ketika kalian membiarkan tamu kita minum sampai mereka mabuk. Kalian bahkan bergantian minum minuman keras sementara yang lain berangkat untuk menyelesaikan tugas jaga malam. Tugas kalian adalah menjaga delegasi kerajaan saat kita menjelajahi reruntuhan ini, dan kita akan turun ke tingkat yang tampaknya sangat berbahaya. Jadi tolong jelaskan kepadaku bagaimana membiarkan tamu kita itu mengalami mabuk dengan cara apapun yang membantu melindungi mereka dari bahaya."
Mera terkekeh gugup.
"Oh, itu tidak seperti yang terlihat."
"Yah, sama untukku." Kata Jack.
"Aku sangat senang mendengar bagaimana kawan-kawan Dwarf-ku menjadi penggemar simpanan spesialku, aku terbawa suasana dan lupa waktu."
Secara pribadi, aku tidak menyalahkan Jack dan Mera karena ingin menghabiskan waktu sebanyak mungkin dengan teman minum baru mereka. Bagaimanapun, tidak setiap hari kalian bertemu orang-orang yang berpikiran sama dan menyukai apa yang kalian sukai.
Lagipula kami punya kartu gacha yang bisa menyembuhkan mabuk dan kurang tidur.
Pikirku. Meski menurutku apa yang terjadi bukanlah sebuah masalah besar, namun Mei terus memberikan teguran pada Jack dan Mera, dan teguran verbal itu sangat keras, bahkan membuat Suzu mundur, padahal Suzu tidak terlibat dalam masalah apapun. Sementara itu, Nazuna menunduk dengan ketakutan baru pada para Dwarf yang tidak berdaya itu, yang berbicara seperti zombie di lantai ruang tamu.
"Aku tidak akan pernah menyentuh alkohol lagi!"
Nazuna menyatakan itu tidak kepada siapapun secara khusus.
"Tidak akan pernah! Bagiku hanya cukup makanan manis dan jus!"
Suara Nazuna tampaknya terlalu berlebihan bagi para Dwarf yang sedang mabuk, karena mereka mulai mengerang lebih keras.
"Seperti yang terlihat jelas, ini bukanlah contoh yang baik bagi Nazuna."
Kata Mei menunjuk hal itu pada Jack dan Mera. Yang bisa kulakukan hanyalah tertawa canggung melihat seluruh situasi yang kacau ini.