Prologue

 

"Light-sama, kami telah menerima informasi mengenai keberadaan adik perempuanmu, Yume-sama!" Kata Mei, memberitahuku.

Aku sedang duduk di kantorku di Abyss, mendengarkan laporan pasca misi Forbidden Witch Ellie setelah berhasil menyelesaikan misi kami untuk mengalahkan Sionne si Dark Elf dan Naga Jiwa Dragon, ketika Ever-Seeking Maid, Mei, menerobos pintu dan menyampaikan berita mengejutkan ini. Akibatnya aku menunda percakapanku dengan Ellie dan memusatkan seluruh perhatianku pada Mei saat Mei menyampaikan informasi yang dia terima tentang adik perempuanku, yang sudah tiga tahun tidak kulihat.

 

"Jadi Yume bekerja di Istana Kerajaan Manusia, katamu?"

Kataku setelah Mei selesai.

 

"Benar." Jawab Mei.

 

"Yume-sama saat ini bekerja sebagai maid magang di Keluarga Kerajaan."

 

Pada titik ini, Ellie benar-benar marah.

"Berani sekali orang-orang itu menjadikan adik dari Light-sama sebagai seorang maid rendahan! Bagaimana bisa ada orang yang begitu tidak sopan? Aku tidak peduli apa mereka itu manusia! Mereka harus membayar kemarahan ini dengan nyawa mereka!"

 

"Ellie...." Kataku dengan nada kesal.

 

"Mei belum selesai dengan laporannya. Apa kamu keberatan untuk tidak menyela?"

 

"M-Maafkan aku, Light-sama!"

Ellie menjawab, menjadi bingung sebelum menundukkan kepalanya dengan murung seperti anak anjing yang dimarahi oleh pemiliknya. Biasanya, aku akan berusaha untuk menghiburnya, namun ada yang lebih penting saat ini, jadi aku memfokuskan kembali perhatianku pada Mei, yang melihat bahwa aku sedang menunggu, segera melanjutkan laporannya.

 

"Putri Lilith dari Kerajaan Manusia sedang bepergian dengan kereta kudanya ketika dia melihat Yume-sam terbaring tak bergerak di tanah karena beberapa luka serius yang dideritanya. Mereka dilaporkan telah menyelamatkan nyawa Yume-sama dengan memberinya ramuan penyembuh." Kata Mei.

 

"Sang Putri dikenal karena pedoman moralnya yang kuat, seperti yang ditunjukkan oleh beberapa tindakan amal yang terkenal, seperti secara pribadi membayar program distribusi makanan, yang membuat beberapa warga menyebutnya sebagai 'Seorang Saint yang hidup'. Aku yakin Sang Putri membuat Yume-sama menjadi maid magang sehingga Yume-sama bisa membayar kembali biaya ramuan penyembuh itu, tapi alasan sebenarnya mungkin karena adikmu tidak punya tempat lain untuk pergi."

Aku sudah lama mencari informasi mengenai Yume dan kakakku, Els, namun sekutuku dan aku menghabiskan sebagian besar waktu kami untuk mengendus-endus panti asuhan dan pasar budak untuk mencari petunjuk tentang keberadaan keduanya. Gagasan bahwa adikku akan melayani Keluarga Kerajaan di Istana Kerajaan Manusia tidak pernah terlintas dalam pikiranku.

 

"Bukannya aku meragukanmu, Mei, tapi apa kamu yakin gadis itu benar-benar adikku?"

Kataku, bertanya padanya.

 

"Aku yakin." Kata Mei.

 

"Deskripsi penampilan fisiknya sangat mirip dengan Yume-sama."

 

"Jika Sang Putri mempunyai hak asuh atas Yume, itu berarti dia pasti berada di Ibukota Kerajaan Manusia." Renungku.

 

"Itu sangat jauh dari desa asalku. Jarak tempuh ke sana membutuhkan waktu selama berbulan-bulan dengan kereta kuda."

 

"Mohon maafkan aku, Light-sama." Kata Mei.

 

"Aku khawatir aku belum mengetahui secara pasti bagaimana Yume-sama bisa menjadi begitu jauh dari desamu, Light-sama."

Sejujurnya, aku senang Yume masih hidup dan bernapas. Namun bagaimana Yume bisa sampai di Ibukota Kerajaan Manusia?

 

"Bagaimana dengan kakakku?" Aku bertanya.

 

"Bukankah Els Nii bersama Yume?"

 

"Aku sangat menyesal karena memberitahumu bahwa kami tidak memiliki informasi mengenai kakakmu, Light-sama." Kata Mei, meminta maaf.

 

"Intelijen ini hanya menyangkut adikmu, Yume-sama."

Tadinya aku berasumsi bahwa jika ditemukannya keberadaan Yume adalah pertanda bahwa kedua saudaraku telah berhasil selamat dari serangan yang menghancurkan desaku, namun karena kakakku masih hilang, itu menandakan bahwa Yume telah terpisah darinya dalam beberapa waktu—dan skenario terburuknya ada kemungkinannya kakakku telah meninggal. Tidak, tak ada gunanya terus memikirkan hal seperti itu tanpa bukti apapun, kataku dalam hati. Bagaimanapun, aku yakin Yume akan mengisi kekosongan itu saat aku bertemu dengannya lagi.

 

"Bagaimanapun, terima kasih atas laporanmu itu, Mei." Kataku.

 

"Aku merasa bebanku berkurang saat mengetahui Yume masih hidup dan berada di tempat yang bisa kita jangkau. Tentunya, langkah selanjutnya adalah segera mengirimkan agen rahasia ke Istana untuk memantau dan melindungi Yume untuk sementara waktu, sementara kita membuat persiapan yang diperlukan untuk membawanya ke sini, ke Abyss secepat mungkin."

 

"Kalau begitu, izinkan aku yang memimpin operasi ini, Light-sama."

Kata Ellie, berusaha menebus kesalahannya setelah aku menegurnya.

 

"Aku khawatir kita membutuhkanmu untuk tetap berada di Great Tower untuk mengatur lokasi dan menjaga kualitas hidup komunitas manusia yang terbentuk di sekitarnya."

Kata Mei kepada Ellie.

 

"Kehadiranmu juga diperlukan di menara agar kamu bisa menjalankan otoritasmu atas Kerajaan Elf." Lanjut Mei.

 

Ellie menggerutu sesuatu yang tidak jelas dan tampak marah setelah mendengar alasan Mei yang tak terbantahkan mengapa Ellie itu tidak bisa mempelopori operasi baru ini.

"Sejujurnya!" Ellie akhirnya membalas.

 

Selain sebagai deputiku, Level 9999 Forbidden Witch, Ellie juga menjabat sebagai penguasa Great Tower, yang muncul di dekat Ibukota Kerajaan Elf. Menyebut dirinya sebagai "Penyihir Jahat Menara", Ellie seorang diri telah menaklukkan Kerajaan Elf dan kemudian memaksa Kerajaan tersebut untuk membebaskan semua budak manusianya. Para mantan budak kemudian bermigrasi ke hutan di sekitar Great Tower dan saat ini sedang dalam proses membangun komunitas di sana, di bawah perlindungan yang disebut Penyihir Menara. Sebelum Mei bergegas ke kantorku dengan berita tentang keberadaan Yume, Ellie dan aku telah mendiskusikan kemungkinan dia melakukan pertemuan tatap muka dengan pihak berkuasa di Kepulauan Dark Elf, karena sudah jelas bahwa mereka mengetahui sesuatu tentang Master. Dengan kata lain, Ellie sudah mempunyai terlalu banyak hal, dan Ellie tidak bisa berada di banyak tempat sekaligus meskipun dia memiliki kartu Teleportasi SSR.

"Aku yakin pilihan realistisnya adalah membuat diriku untuk tugas itu." Kata Mei.

 

"Ya, kurasa aku bisa mempercayakan pekerjaan itu padamu." Kataku.

 

"Tolong jaga Yume untukku."

 

"Aku bersumpah demi kehormatanku sebagai seorang maid bahwa aku akan membawa Yume-sama kepadamu tanpa gagal, Light-sama."

Jawab Mei sambil tersenyum lembut. Mendengar dia mengatakan hal ini membuatku bersemangat, meskipun aku masih memiliki pertanyaan tentang misinya.

 

"Masih ada persoalan bagaimana cara membawa Yume ke Abyss." Kataku.

Aku tidak merasa menyerbu Istana Kerajaan Manusia dan mengusir Yume seperti seorang tawanan bukanlah pendekatan yang terbaik. Salah satu alasannya, sang putri telah menyelamatkan nyawa adik perempuanku dan menjadikannya sebagai pelayan magang, dan aku tidak ingin membalas kemurahan hati itu dengan mengepung istana. Dan terlebih lagi, sebenarnya aku ingin menjadi orang pertama yang melihat Yume, supaya aku bisa memastikan sendiri bahwa itu memang dia.

 

Merasakan perasaan campur adukku, Ellie mengangkat tangannya untuk berbicara.

"Aku menyarankan agar kita meminta Kerajaan Elf menyampaikan undangan ke Kerajaan Manusia untuk mengirim delegasi untuk tur ke Great Tower. Mungkin itu akan berhasil, Light-sama?"

{ TLN : Delegasi adalah perwakilan atau utusan dengan proses penunjukan secara langsung maupun secara musyawarah untuk mengutusnya menjadi salah satu perwakilan suatu kelompok atau lembaga. }

 

Dalam penyamarannya sebagai Penyihir Jahat Menara, Ellie telah mendeklarasikan "Otonomi Mutlak" bagi semua manusia, yang mengarah pada apa yang hanya bisa digambarkan sebagai negara baru yang terdiri dari budak manusia yang dibebaskan dan terbentuk di sekitar menara. Oleh karena itu masuk akal dari sudut pandang kemanusiaan jika bangsawan dari Kerajaan Manusia akan mengambil kesempatan untuk melihat bagaimana anggota ras mereka sendiri diperlakukan.

"Meskipun pada dasarnya kita telah mengubah Kerajaan Elf menjadi negara bawahan, pengaruh Kerajaan itu masih tetap besar di dunia luar karena kita tidak mengubah negara ini menjadi koloni penuh." Kata Ellie.

 

"Dengan demikian, kita bisa meminta Kerajaan menggunakan kekuasaannya untuk tujuan kita sendiri dan mengeluarkan undangan kepada Kerajaan Manusia untuk datang dan memeriksa menara. Mengingat Sang Putri itu tampaknya sangat peduli terhadap kesejahteraan manusia, tampaknya tidak terpikirkan jika Kerajaannya akan menolak tawaran tersebut." Lanjut Ellie.

Aku merenungkan kelayakan ide ini. Kami dapat lebih lanjut mencapai kesepakatan dengan menawarkan untuk menanggung biaya perjalanan, serta menjamin keselamatan mereka dan mengadakan resepsi mewah untuk delegasi tersebut. Karena Putri Lilith akan memiliki banyak kewajiban untuk datang, yang perlu kami lakukan hanyalah memastikan bahwa Yume menemani Sang Putri. Lalu, begitu Yume tiba di Menara Besar, aku akhirnya bisa bertemu dengannya lagi secara langsung, sehingga memberiku kesempatan untuk membawanya ke Abyss. Aku menyambut rencana licik Ellie dengan senyum lebar.

 

"Kamu selalu memunculkan ide-ide cemerlang, Ellie." Kataku, memujinya.

 

"Seberapa cepat kamu dapat mewujudkan rencana ini?" Tanyaku.

 

 

Terlihat gemetar karena gembira, Ellie menahan jeritannya sebelum melontarkan jawaban bersemangatnya.

"Rencananya akan dilakukan sesegera mungkin, Light-sama! Aku akan segera pergi ke Kerajaan Elf dan memulai proses pemanggilan Kerajaan Manusia!"

 

Dan dengan itu, Ellie bergegas keluar dari kantorku untuk mempersiapkan pertemuan lain dengan petinggi Elf. Sekarang kami hanya berdua saja, Mei dan aku mulai mendiskusikan bagaimana caraku memastikan identitas Yume saat menemuinya, ditambah cara agar kami bisa segera membawa adikku ke level paling bawah di Abyss.

 

✰✰✰

 

Malamnya, setelah diskusi yang mengubah hidup dengan para deputiku selesai, aku pergi ke kamar tidurku, lalu aku duduk di sofa dan mulai memikirkan banyak hal. Yume adalah salah satu dari kedua saudaraku, tentunya, dan juga musuh-musuh yang tersisa yang masih harus aku balaskan dendamku kepada mereka, ditambah apa yang ada setelahnya.

 

Tidak ada alasan untuk tidak mempercayai laporan Mei tentang Yume, tapi aku juga harus bersiap menghadapi kemungkinan bahwa kami menemukan orang yang berbeda.

Jika aku terlalu berharap dan kemudian mengetahui bahwa itu bukan Yume, kekecewaan itu benar-benar akan menghancurkanku. Dan jika dia ternyata adalah Yume yang asli, aku harus menepati janjiku pada ibu dan ayahku dan melakukan segala daya untuk melindunginya.

Pikirku dalam hati. Ketika aku telah membuka sebagian segel God Requiem Gungnir untuk membunuh Naga Jiwa di laboratorium Sionne yang berubah menjadi dungeon, kekuatan yang dilepaskan oleh tombak kelas genesis itu membuatku kehilangan kesadaran untuk sesaat, dan selama kehilangan kesadaran singkat itu, aku mendapat penglihatan orang tuaku yang sudah lama meninggal untuk terakhir kalinya.

 

"Sudah waktunya kami berangkat sekarang, Light."

Kata ayahku dalam penglihatan itu.

 

"Aku serahkan Els dan Yume padamu."

 

"Mereka berdua masih hidup." Kata ibuku.

 

"Jadi tolong cari dan temukan mereka untuk kami, Light."

 

"Aku berjanji." Kataku pada orang tuaku saat mereka bersiap-siap untuk terhanyut dalam kehampaan sekali lagi.

 

"Aku berjanji untuk akan menyelamatkan mereka."

Aku hanya menolak untuk mengabaikan apa yang kulihat itu hanya sekedar mimpi, atau halusinasi, atau episode psikotik. Dalam benakku, aku telah membuat janji nyata kepada ibu dan ayahku, meskipun janji itu ada di dalam mimpi yang tampak seperti mimpi yang diciptakan oleh hasratku yang sudah lama kupendam.

 

Aku akan menyelamatkan Yume dan Els Nii, meskipun itu berarti membuat musuh yang kuat di sepanjang jalan!

Aku berpikir dalam hati. Aku berhasil membangun pasukan dengan kekuatan luar biasa dalam tiga tahun sejak aku secara tidak sengaja diteleportasi ke level terbawah Abyss, dan inilah salah satu momen yang aku tunggu-tunggu untuk menggunakan sumber dayaku.

 

Alur pemikiran ini membuatku merenungkan tahun-tahun yang aku habiskan di sini.

Kalau dipikir-pikir lagi, aku telah berjuang keras untuk mencapai sejauh ini—terutama di bulan-bulan pertama, ketika hanya ada aku dan Mei.

 

Yup, semuanya dimulai ketika aku memanggil petarung SUR pertamaku segera setelah Concord of the Tribes meninggalkanku untuk mati di Abyss....