Extra Story 3 : Nazuna and Yume Tour the Abyss

 

"Master! Bolehkah kami mengajak adikmu berkeliling di Abyss?"

Aku sedang duduk di kantorku mengurus beberapa hal ketika Nazuna yang berambut pirang platinum muncul bergandengan tangan dengan adikku, Yume, yang mengenakan gaun dan pita diikat dengan penuh kasih di satu sisi rambutnya. Gaun dan pitanya terbuat dari bahan halus, membuatnya tampak seperti seorang putri yang berdiri di samping seorang ksatria. Faktanya, pasangan itu sangat imut, aku berharap bisa melukis keduanya. Kedua gadis itu ditemani oleh pelayan peri yang berdiri di belakang mereka, dan seluruh rombongan itu menunggu jawabanku.

 

"Oh, maaf. Aku agak sibuk akhir-akhir ini." Jawabku.

 

"Aku tahu seharusnya aku mengajak Yume berkeliling Abyss sekarang, tapi aku belum punya waktu untuk itu."

Bukan hanya aku sibuk mengadakan pembicaraan dengan Puteri Lilith, aku juga harus mengawasi misi Ellie untuk berhadapan dengan para pemimpin Dark Elf, lalu ada rencana untuk menjalin kontak dengan Kerajaan Dwarf, dan yang tak kalah pentingnya, aku sudah mulai menyusun rencana balas dendamku untuk menjatuhkan targetku selanjutnya, Naano. Aku terlalu punya terlalu banyak hal untuk bisa memberi perhatianku pada Yume.

 

"Maaf aku tidak menghabiskan banyak waktu bersamamu."

Kataku pada Yume.

 

"Tapi aku tidak ingin menunda tur ke rumah barumu lebih lama lagi, jadi jika kamu mau, kenapa kamu tidak meminta Nazuna dan para maid untuk mengajakmu berkeliling?"

Kupikir akan lebih baik jika Nazuna menjadi pemandu wisata Yume, karena mereka sudah sangat dekat. Hal itu tentunya merupakan pilihan yang jauh lebih baik daripada menunda tur mereka tanpa batas waktu.

 

Yume tersenyum manis dan langsung menyetujuinya.

"Tentu saja! Aku ingin Nazuna Onee-chan mengajakku tur!"

 

"Ya, tentu saja, adik Master!"

Kata Nazuna sambil memukuli dadanya dengan bangga.

 

"Aku adalah Onee-chanmu, benar!"

 

Hmm?

Yume langsung menyetujuinya, dan Nazuna tampak senang karena seseorang memperlakukannya seperti orang dewasa yang bertanggung jawab. Meskipun perawakan Nazuna yang pendek membuatnya tampak kira-kira seusia Yume, sepertinya Yume telah tumbuh terikat pada Nazuna seperti halnya seorang anak kecil terhadap orang dewasa. Namun aku merasa ada yang aneh dengan perilaku Yume, dan aku tidak bisa menghilangkannya.

 

"Light-sama, ada apa?"

Iceheat telah membantuku di kantorku ketika Nazuna tiba bersama Yume. Biasanya, Mei yang ada di sini bersamaku, namun Mei sibuk membuat persiapan yang diperlukan untuk menjalin kontak dengan Kerajaan Dwarf. Iceheat memutuskan untuk angkat bicara setelah menyadari bahwa aku telah melihat ke arah Yume lebih lama dari biasanya.

 

"Oh, bukan apa-apa. Semuanya baik-baik saja."

Kataku, memutuskan untuk menyimpan itu ke dalam pikiranku sendiri. Aku masih belum tahu apa sebenarnya yang membuatku merasa aneh tentang Yume, namun bagaimanapun juga, ada kekhawatiran yang jauh lebih besar di samping adikku.

 

"Aku ingin kamu tahu bahwa Master telah memberiku tugas untuk melindungi semua orang di Abyss." Kata Nazuna dengan bangga.

 

"Karena itu, aku pergi berpatroli setiap hari, jadi aku mengenal Abyss seperti bagian belakang kuku jariku!"

 

"Waah, kamu luar biasa sekali, Nazuna Onee-chan!"

 

"Itu benar!" Nazuna membual.

 

"Bagaimanapun juga, aku adalah Onee-chanmu!"

Nazuna belum pernah diberi kesempatan untuk berperan sebagai "Onee-chan" dengan siapapun sebelum bertemu Yume, dan dia sangat senang tanpa henti. Namun Nazuna jelas-jelas membiarkan semua itu terjadi di kepalanya, dan aku tidak ingin deputiku yang bodoh itu membawa Yume ke tempat yang berbahaya hanya agar dia bisa pamer.

 

"Iceheat." Bisikku.

 

"Ada apa, Light-sama?" Iceheat balas berbisik juga.

 

"Maaf meminta ini padamu, tapi bisakah kamu mengikuti mereka dan memastikan Yume melakukan tur yang aman?" Aku bertanya.

 

"Dimengerti, Light-sama." Jawab Iceheat.

 

"Aku sendiri yang akan memastikan keduanya tidak mendapat masalah."

Nazuna dan Yume juga ditemani oleh pelayan peri, namun mereka tidak berdaya untuk menghentikan Level 9999 Vampire Knight itu jika terjadi sesuatu. Namun aku tidak ingin meredam keinginan Nazuna untuk melakukan tur dengan memberinya banyak peringatan, jadi aku memilih untuk mengirim Iceheat sebagai pengawas rahasia.

Untungnya, Iceheat memahami maksud dari apa yang aku minta untuk dia lakukan.

 

Aku merasa jauh lebih baik sekarang karena Iceheat bersama mereka.

Pikirku ketika aku menyaksikan rombongan itu memulai tur yang menyenangkan di Abyss.

 

✰✰✰

 

Setelah meninggalkan kantor Light, Nazuna menunjukkan Yume di sekitar tempat tinggal Light, fasilitas rekreasi, tempat pelatihan, laboratorium, ruang pertemuan, dan peternakan percobaan. Level paling bawah dari Abyss telah berkembang begitu pesat pada saat ini sehingga tidak tampak seperti labirin gua-gua berbatu luas yang saling berhubungan yang pernah didatangi Light beberapa tahun sebelumnya. Karena Abyss adalah dungeon terbesar di dunia, tidak ada peluang bagi Nazuna untuk menunjukkan seluruh tempat itu kepada Yume dalam satu hari, namun Nazuna dan para maid itu dengan senang hati memamerkan benteng bawah tanah sebanyak mungkin kepada adik perempuan dari majikan tercinta mereka.

 

Kelompok tersebut akhirnya berakhir di Gudang Penyimpanan Kartu.

"Di sinilah kami menyimpan semua kartu yang dikeluarkan Master dari Unlimited Gacha-nya!" Nazuna mengumumkan, dadanya membusung dengan bangga.

 

"Waah, tempat ini terlihat sangat berbeda dari semua bagian lain yang pernah kamu tunjukkan padaku."

Kata Yume, matanya seperti piring saat dia menatap ke arah ruangan besar itu.

 

Meskipun Nazuna benar dalam apa yang dia katakan, untuk lebih spesifiknya, Gudang Penyimpanan Kartu telah dibangun untuk mengatur dan menampung kartu Unlimited Gacha yang diproduksi oleh klon Light sepanjang waktu. Banyak kartu baru dibawa setiap pagi dan malam untuk diproses oleh pekerja di sana, dan kartu tersebut berkisar dari barang sekali pakai, makanan, rempah-rempah, dan barang rekreasi hingga senjata tingkat rendah dan item sihir. Karena banyaknya jumlah kartu yang perlu dikatalogkan dan dibagikan, Gudang Penyimpanan Kartu adalah salah satu bagian tersibuk di Abyss.

Salah satu maid di rombongan Nazuna dan Yume telah memberitahu administrator gudang bahwa mereka akan datang, dan segera setelah rombongan tur itu tiba, tim bersaudara itu berhenti sejenak dari pekerjaan mereka untuk datang dan menyapa pengunjung mereka.

 

"Yume-chan! Nazuna-chan! Onee-chan sangat senang kalian berdua datang sejauh ini untuk menemui Onee-chan!" Seru Annelia, kepala administrator.

 

"Halo—wah!"

Sebelum Yume selesai menyapa Annelia kembali, administrator kartu berambut perak itu sudah menatap Yume dan menggosok pipinya dengan pipi Yume. Adik laki-laki Annelia dan wakil administrator gudang, Alth, menjadi pucat karena perlakuan tidak pantas yang ditunjukkan kakaknya itu kepada adik Light.

 

"N-Nee-san!"

Alth memanggilnya dengan panik.

 

"Kamu seharusnya tidak memperlakukan Yume-sama seperti itu pada pertemuan pertama kita dengannya!"

 

"Alth-chan, kamu tidak mengkhawatirkan apapun."

Balas Annelia dengan senyum lebar di wajahnya.

 

"Karena Light-chan adalah adik laki-laki Onee-chan yang istimewa, hal itu menjadikan adik perempuan Light-chan sebagai adik perempuan Onee-chan juga. Dan sebagai Onee-channya Yume, wajar saja jika Onee-chan memberinya pelukan erat. Tidak ada yang kasar tentang itu!"

 

"Heh?" Kata Yume.

 

"Apa kamu benar-benar kakak perempuan kakakku? Apa itu berarti kamu adalah kakak perempuanku yang telah lama hilang?" Tanya Yume dengan bingung.

 

"Itu benar, sayang. Onee-chan ini adalah Onee-chan kalian!"

Jawab Annelia, tak mau repot-repot mengoreksi kesalahpahaman gadis muda itu.

Sementara itu, Iceheat dan para pelayan peri praktis menjambak rambut mereka karena sambutan Annelia yang terlalu akrab, sementara Alth mendapati dirinya menderita sakit perut yang tiba-tiba. Butuh beberapa menit lagi sebelum suasana cukup tenang baginya untuk memberikan perkenalan yang tepat.

 

"Salam kenal, Yume-sama, adik perempuan Pencipta kami."

Kata Alth, dan dia berlutut di depan tamu mudanya seolah-olah dia adalah pelayannya.

 

"Aku adalah wakil administrator Gudang Penyimpanan Kartu. Namaku Alth. Aku dengan sepenuh hati menyambut kesempatan ini untuk berkenalan denganmu."

Tersipu saat melihat wajah Alth yang seperti pangeran dan sapaannya itu, Yume menundukkan kepalanya sedikit sebagai jawaban.

 

"Kamu bisa memanggilku Yume saja. S-Senang bertemu denganmu juga."

 

"Dan Onee-chan adalah Annelia, Onee-channya semua orang di Abyss."

Kata Annelia, menyela.

 

"Onee-chan bertanggung jawab atas Gudang Penyimpanan Kartu dan Onee-chan menjalankannya dengan Alth-chan, di sisiku. Karena kamu adalah adik baru Onee-chan, kamu dapat meminta apapun yang kamu inginkan dari Onee-chan. Dan karena semua orang memanggil Onee-chan ini sebagai Onee-chan mereka, alangkah baiknya jika kamu memanggil Onee-chan dengan sebutan Onee-chan juga, sayang."

 

"Baiklah, aku akan melakukannya, Annelia Onee-chan." Jawab Yume.

 

Annelia memekik kegirangan, lalu kembali meremas erat Yume dan mengusap pipinya.

"Kamu benar-benar menggemaskan, Yume-chan! Dan kamu terlihat seperti seorang putri dalam gaun kecil yang lucu itu!"

 

Sekarang Yume sudah memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan Annelia, pelukan kedua tidak terlalu mengejutkannya seperti pelukan pertama, jadi kali ini Yume lebih patuh dan menerima pelukan itu. Pada titik inilah Yume dikoreksi atas kesalahpahamannya—bahwa Annelia sebenarnya bukanlah kerabatnya yang sudah lama hilang, namun hanya menganggap dirinya sebagai kakak perempuan semua orang, menggunakan tambahan "-chan" pada orang yang dipanggilnya dan istilah serupa untuk menyayangi orang yang dia sukai.

Sebenarnya, kepribadian Annelia mirip dengan Jack, namun Yume belum pernah bertemu dengannya. Jack menganggap semua orang sebagai "Adiknya" yang harus dilindungi, tanpa memandang usia atau pangkat mereka. Setelah Annelia selesai memeluk Yume, Annelia mengalihkan perhatiannya ke Nazuna dan Iceheat.

 

"Kalian berdua harus lebih seperti Yume-chan dan biarkan Onee-chan memperlakukan kalian seperti adik-adik kecil Onee-chan yang berharga."

 

"Sayangnya, aku sedang mengerjakan tugas."

Kata Iceheat setelah jeda ragu-ragu. Nazuna jauh lebih lugas dalam menanggapinya.

 

"Kenapa aku yang 'Adik' di sini? Level kekuatanku lebih tinggi darimu dan Master memanggilku jauh lebih awal. Jika ada, kamu seharusnya menjadi adikku, bukan begitu?" Kata Nazuna.

 

Mengesampingkan kurangnya kebijaksanaan Nazuna, dia sepenuhnya benar dalam pengamatannya : dia adalah Level 9999 sementara Annelia hanya Level 5000, dan karena Nazuna adalah petarung SUR, Nazuna adalah salah satu sekutu Light pertama yang Light panggil pada tahun pertama di Abyss. Annelia dan Alth baru dipanggil kemudian, setelah dungeon dianggap cukup aman untuk dibangun kembali menjadi benteng bawah tanah penuh. Namun, logika Nazuna gagal untuk dipahami Annelia sama sekali. Cardkeeper itu berdiri tegak dengan canggung dan perlahan, seperti hantu, dan menggeliat dengan muram saat dia berbalik ke arah Nazuna.

 

"Sepertinya, apapun yang Onee-chan katakan, kamu tidak ingin menjadi adik Onee-chan." Kata Annelia.

 

"Tapi asal tahu saja, Onee-chan siap melakukan apapun untuk menjadikanmu adik Onee-chan ini."

 

"Apa ada lagi yang mau kamu katakan?" Jawab Nazuna.

 

"Yah, aku pasti ingin melihat apa yang kamu punya juga."

Merasakan aliran listrik yang muncul di antara kedua gadis itu, Yume melompat ke tengah untuk meredakan situasi.

 

"T-Tolong tenang, Annelia Onee-chan, Nazuna Onee-chan."

Terlepas dari permintaan Yume, Annelia merogoh sakunya, mengeluarkan sebuah benda, dan menyodorkannya ke arah Nazuna.

 

"Kamu bisa mendapatkan ini jika kamu setuju menjadi adik Onee-chan."

Annelia sedang menggantungkan permen lolipop di depan Nazuna, dan ekspresi serius Nazuna itu segera berubah menjadi senyuman berseri-seri saat melihatnya.

 

"Benarkah?"

Nazuna bertanya sambil mengambil lolipop itu.

 

"Oke, baiklah! Aku akan menjadi adikmu! Terima kasih banyak!"

Yume—yang baru tiba di Abyss beberapa hari sebelumnya—tanpa berkata-kata menatap mereka berdua dengan ekspresi kebingungan di wajahnya, saat Nazuna dengan senang hati memutar permen lolipop itu ke dalam mulutnya, sementara Annelia membelai rambut berwarna perak Nazuna itu. Suasana baru di antara pasangan ini hanya menambah kecanggungan yang dirasakan rombongan lainnya—jika itu mungkin—Iceheat harus turun tangan dan menyelesaikan semuanya.

 

"Yume-sama." Kata Iceheat.

 

"Aku yakin ini adalah saat yang tepat untuk mengakhiri perkenalanmu dengan administrator Gudang Penyimpanan Kartu, jadi aku sarankan kita melanjutkan ke tujuan berikutnya dalam tur kita—"

 

"Iceheat-chan, sayang?"

Annelia memotongnya. Iceheat takut dengan apa yang akan terjadi selanjutnya, karena dia mengira Annelia ingin mencium Yume lagi, namun nyatanya, Annelia tetap di tempatnya dan memberikan tatapan lembut dan keibuan pada tamu kehormatan muda itu.

 

"Yume-chan, apa kamu mulai merasa bosan, sayang?"

Annelia bertanya padanya.

 

"Mungkin kamu harus menyelesaikan turmu di Abyss di lain hari."

 

Iceheat dan para pelayan peri dikejutkan oleh pengamatan ini. Nazuna adalah satu-satunya yang cukup tenang untuk menanyakan pertanyaan lanjutan yang jelas,

"Apa kamu benar-benar lelah, adik Master?"

 

"Ya, sedikit." Jawab Yume jujur.

Meskipun Yume tumbuh besar di sebuah peternakan dan sangat terbiasa berjalan ke mana-mana, dia tetaplah seorang manusia berlevel rendah dan dia telah dituntun untuk berjalan melalui sebuah dungeon yang sangat besar. Hanya masalah waktu sebelum dia mulai merasa lelah, namun sayangnya baginya, Nazuna dan pemandu wisata lainnya terlalu bersenang-senang mengajak Yume berkeliling hingga menyadari bahwa Yume sedang lesu.

 

Dalam benaknya, Iceheat sedang menyalahkan dirinya sendiri.

Light-sama mempercayakanku tugas untuk menjaga Yume-sama tetap aman, tapi aku gagal memastikan keadaan Yume-sama!

 

Namun Nazuna terkesan dengan pengamatan tajam Annelia.

"Wah Annelia! Ya, kamu benar-benar punya mata yang bagus, kamu tahu kalau adik Master merasa lelah seperti itu."

 

Annelia mendengus dengan sombong.

"Sebagai Onee-chan dari semua orang, sudah tugas Onee-chan untuk mengetahui apa ada yang salah dengan adik-adik Onee-chan itu! Kalian bisa beristirahat sejenak di sini, jika kalian mau. Oh, dan satu lagi, Nazuna-chan, Onee-chan akan sangat menghargai jika kamu memanggil Onee-chan dengan sebutan 'Onee-chan', seperti yang Yume-chan lakukan."

 

Namun Nazuna sudah menghabiskan permen yang diberikan Annelia padanya dan tidak merasa perlu lagi memperhatikan Cardkeeper itu.

 

"Kalau begitu, aku akan membawamu ke tempat favoritku, adik Master."

Kata Nazuna sambil menggandeng tangan Yume.

 

"Aku tahu kamu juga akan menyukainya, dan kamu bisa melepas bebanmu di sana!"

 

"N-Nazuna Onee-chan?!"

Yume berteriak kebingungan saat Nazuna membawanya menjauh dari rombongan itu dan menuju pintu keluar Gudang Penyimpanan Kartu.

 

"Nazuna-san! Yume-sama! Mohon tunggu kami!"

Iceheat berseru saat dia mengejar mereka berdua dengan pelayan peri yang menemaninya.

 

"Onee-chan bilang kalian bisa istirahat di sini!"

Annelia berteriak mengejar mereka.

 

"S-Setidaknya biarkan Onee-chan bergabung dengan kalian juga—"

 

Alth meraih bahu Annelia dan menghentikan langkahnya sebelum kakaknya itu bisa melangkah lebih jauh.

"Nee-san, masih ada pekerjaan yang harus kita selesaikan."

 

Mengabaikan keriuhan di belakangnya, Nazuna terus menyeret tangan Yume hingga mereka mencapai tujuan Nazuan itu.

"Ini dia! Tempat peristirahatan favoritku!" Nazuna mengumumkan.

 

Mereka berdua keluar dari koridor yang remang-remang menuju sinar matahari cemerlang yang membanjiri pandangan Yume dan memaksanya untuk menutup matanya sampai dia terbiasa dengan kecerahan itu. Begitu Yume berhasil membuka matanya lagi, dia melihat ruang hijau terbuka lebar dan tampak alami seperti yang ditemukan di permukaan dunia.

 

"H-Heeh! Kita masih di bawah tanah, kan?"

Yume bertanya, terengah-engah melihat pemandangan luas di depannya.

 

"Ini seperti kita benar-benar berada di atas permukaan!"

 

"Master dan Ellie memberitahuku bahwa cahaya itu berasal dari matahari buatan."

Kata Nazuna, menjelaskan itu.

 

"Dan semua pepohonan dan rerumputan yang kamu lihat di sini semuanya dibuat dengan sihir."

Sebelum kedatangan Light, keseluruhan Abyss adalah gua-gua gelap yang dihubungkan oleh lorong-lorong yang sama gelapnya. Tidak ada ruang luas seperti ini yang menampung kehidupan tumbuhan alami atau hal-hal seperti itu. Setelah Ellie akhirnya memecahkan inti dungeon—yang memungkinkan pembangunan kembali Abyss—salah satu hal pertama yang dilakukan Ellie adalah mengubah bagian dungeon menjadi area yang berisi hutan, padang rumput, sungai, air terjun, dan bahkan rawa.

Area ini dibuat dengan tujuan untuk menampung semua monster dan makhluk yang telah dijinakkan Aoyuki. Matahari buatan dihasilkan oleh salah satu kartu Unlimited Gacha milik Light, dan matahari itu terbit dan terbenam seperti matahari asli yang terbit di dunia permukaan, artinya pagi, siang, dan malam ada di area ini.

 

"Aku tidak percaya mereka menciptakan tempat yang terlihat seperti dunia permukaan di dalam dungeon ini." Yume kagum.

 

"Pantas saja ini tempat favoritmu, Nazuna Onee-chan."

 

"Aku berpatroli di Abyss setiap hari untuk menjaga keselamatan semua orang, jadi aku tahu banyak tempat yang bisa aku tunjukkan padamu." Kata Nazuna.

 

"Tapi pepohonan dan rumput bukanlah satu-satunya hal yang bisa kamu temukan di sini. Semuanya, keluarlaah!"

Teriakan Nazuna ditujukan ke arah hutan, dan suaranya sangat keras, suaranya mencapai hingga ke kumpulan pepohonan. Beberapa detik kemudian, sekelompok makhluk raksasa muncul dari dalam hutan. Ada God Wolf Fenrir, yang ditutupi bulu seputih salju dari ujung kepala sampai ujung kaki, serta anjing besar berkepala tiga yang dikenal sebagai Cerberus, dan yang menukik ke bawah dari langit adalah Phoenix, makhluk bersayap raksasa dengan bulu berwarna merah. Meskipun makhluk-makhluk itu masih cukup jauh, pemandangan mereka membuat Yume ketakutan dan dia meraih sisi Nazuna, yang membuat pemandu wisata itu tertawa.

 

"Tidak perlu takut, adik Master." Kata Nazuna padanya.

 

"Mereka semua adalah hewan peliharaan baik yang telah dijinakkan Aoyuki, jadi mereka tidak akan menyakitimu. Dan jika ada di antara mereka yang mencoba menyerangmu, aku akan mengatasinya dengan baik, jadi jangan khawatir!"

Mendengar ancaman Nazuna, makhluk-makhluk itu merengek seperti anjing yang ditegur dan mendekati kedua gadis itu dengan hati-hati sebelum berguling telentang dengan patuh, sehingga Yume bisa mengusap perut mereka. Seluruh tampilan ini adalah untuk menunjukkan kepada Nazuna dan yang lainnya—yang telah berhasil mengejar keduanya yang pergi duluan saat ini—bahwa mereka tidak akan pernah bermimpi untuk menyakiti Yume, yang memiliki aroma yang sama dengan majikan mereka, Light. Keingintahuan segera menguasai Yume dan Yume dengan takut-takut mengulurkan tangannya untuk mengelus perut Fenrir. Saat menyadari bahwa bulunya lebih halus dan lembut saat disentuh dibandingkan sutra yang baru dibuat, wajah Yume menjadi cerah.

 

"Waah! Aku sangat menyukai rasanya di kulitku." Kata Yume.

 

"Bulunya sangat bagus dan halus."

 

"Benar, kan?" Kata Nazuna.

 

"Aku menggunakan anak anjing ini sebagai bantal setiap kali aku ingin tidur siang. Jadi cobalah! Kamu akan sangat menyukainya!"

Untuk membuktikan perkataannya, Nazuna meraih tangan Yume dan membuat gadis muda itu berbaring di tengah bulu Fenrir. Fenrir tidak hanya sangat lembut, namun God Wolf Fenrir itu juga terasa hangat dan mengeluarkan aroma menyenangkan yang mengingatkan kita pada tempat yang cerah dan indaj, bukan bau busuk yang biasanya dikeluarkan oleh binatang.

 

"Rasanya sungguh nyaman." Yume menyetujui.

 

"Terima kasih sudah membawaku ke sini, Nazuna Onee—"

Dengkuran lembut dari Nazuna menyela Yume sebelum Yume bisa menyelesaikan kalimatnya, dan Yume berbalik dan menemukan pemandunya sudah tertidur lelap di atas tumpukan bulu berwarna putih itu. Saat melihat Nazuna melakukan perjalanan secepat kilat ke alam tidur, Yume mengalihkan pandangannya ke arah Iceheat, pelayan peri, lalu Fenrir secara berurutan. Tak satu pun dari yang lain mengatakan sepatah kata pun atau mencoba membangunkan Nazuna itu, karena mereka terbiasa membiarkan seseorang, tidak peduli betapa bahagianya Nazuna itu, secara teknis Nazuna masih atasan mereka. Yume dengan cepat menangkap reaksi yang lain dan tetap diam, memutuskan untuk hanya tersenyum lembut pada wajah Nazuna yang tertidur.