Chapter 4 : A Future for Humans

 

Wajahnya tertutupi oleh tudung, Lilith memperhatikan Ellie membimbing delegasi kerajaan mereka mengelilingi pemukiman dari posisinya di pintu masuk Great Tower. Sang puteri telah diciptkan dengan sangat mirip menggunakan kartu Double Shadow dan membuat klon tersebut untuk menggantikannya dalam tur yang telah dijadwalkan sebelumnya. Lilith membutuhkan klon dirinya untuk membebaskannya guna mengambil bagian dalam serangkaian diskusi dengan Light mengenai langkah selanjutnya yang perlu mereka ambil jika mereka ingin menjamin masa depan yang lebih baik bagi umat manusia. Pembicaraan tersebut diperkirakan akan memakan waktu lama karena kedua pihak perlu membahas berbagai topik dan memastikan mereka memiliki pemikiran yang sama mengenai pendapat satu sama lain. Jika keadaan mengharuskannya, klon itu akan dikirim kembali ke Kerajaan Manusia yang bertindak menggantikan Lilith, dan karena klonnya dilengkapi dengan sejumlah kartu gacha, akan menjadi tugas yang cukup mudah untuk mengembalikan Lilith kembali ke tempatnya di kemudian hari.

"Puteri Lilith, apa kamu sudah selesai memastikan bahwa semuanya berjalan sesuai keinginanmu?" Tanya Mei.

 

"Ya, dan terima kasih telah mengizinkanku melakukan hal ini lebih dulu." Kata Lilith.

 

"Tidak perlu berterima kasih padaku." Jawab Mei.

 

"Light-sama dengan senang hati mengakomodasi permintaanmu."

Sang puteri ingin memastikan tidak ada yang tahu bahwa klon itu sebenarnya bukan dirinya. Lilith cukup percaya bahwa kartu Double Shadow sama kuatnya dengan yang diberitahukan, namun dia merasa perlu melihat klon tersebut beraksi—tentunya dengan izin dari Light—daripada sekadar mempercayai kata-kata mereka. Setelah Lilith yakin bahwa baik kakaknya maupun kepala pelayannya, Nono, tidak tahu bahwa dia menghilang, dia bergabung kembali dengan Mei di dalam menara sehingga maid itu bisa membawanya menemui Light di kantornya di lantai empat. Daripada membuang-buang waktu menaiki tangga ke atas, Mei menggunakan kartu SSR Teleportation untuk mengantarkan mereka berdua ke tempat tujuan.

 

Aku masih sulit percaya kalau mereka menggunakan item teleportasi hanya untuk berkeliling menara. Light-sama dan sekutunya benar-benar sesuatu yang lain.

Pikir Lilith. Setelah lingkungan mereka berubah dari deretan pilar putih tebal menjadi lorong panjang dan berliku, Mei membawa Lilith ke kantor Light.

 

✰✰✰

 

"Aku bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana hal mengerikan seperti itu bisa terjadi pada siapapun...."

Lilith berwajah pucat sedang duduk di sofa di hadapanku. Aku baru saja selesai menceritakan bagaimana aku hampir terbunuh di Abyss, dan juga menceritakan padanya tentang perjalanan yang aku lalui untuk mencari tahu bukan hanya kebenaran di balik upaya pembunuhanku, namun juga mengapa desa asalku diratakan sampai menjadi tanah.