Extra Story 1 : Nazuna Visits the Card Repository
"Waaah!"
SUR Ancestral Vampire Knight, Nazuna, menoleh ke sana kemari saat memasuki Gudang Penyimpanan Kartu, salah satu bagian tersibuk di Abyss, namun dia tidak ada di sana untuk urusan tertentu—kebetulan tempat itu adalah salah satu perhentian dalam patroli hariannya. Meskipun Nazuna adalah petarung terkuat dari semua sekutu Light, Nazuna juga menunjukkan kecerdasan paling rendah di antara keempat letnan Light. Kurangnya kebijaksanaan ini berarti Nazuna tidak memiliki kecerdasan dan kemampuan beradaptasi yang diperlukan untuk bergabung dengan Light dalam penjelajahannya hingga di dunia permukaan, dan itu juga berarti Nazuna bukanlah orang yang tepat untuk diberikan tanggung jawab atas Abyss saat Light tidak ada.
Sentimen yang dibagikan secara universal itu tidak dimaksudkan untuk meremehkan Nazuna—bagaimanapun juga, semua orang setuju bahwa kepribadian Nazuna yang ceria menjadikannya suasana dan kehidupan di dungeon berwarna—namun setiap orang memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing, jadi ketika Light meninggalkan Abyss untuk pergi menangkap Sionne, Light memberi Nazuna instruksi yang sangat spesifik untuk "Melindungi" dungeon saat Light pergi. Karena dalam kata-katanya sendiri, Nazuna sangat mencintai Light, Nazuna langsung menyetujui permintaan Light itu, dan itulah sebabnya Nazuna melakukan patroli di Abyss pada hari khusus ini. Atau setidaknya, dalam benaknya, Nazuna sedang berpatroli; bagi semua orang, Nazuna seperti keluar untuk berjalan-jalan di sekitar dungeon. Meskipun Nazuna berhenti setiap hari di hampir setiap lokasi di Abyss, Gudang Penyimpanan Kartu merupakan pengecualian. Nazuna hampir tidak menginjakkan kaki di sana karena dia tidak ingin menghalangi banyaknya pelayan peri yang keluar-masuk membawa perintah permintaan mereka. Namun pada hari istimewa ini, Nazuna merasa ingin melakukan kunjungan langka ke Gudang itu dan dia muncul di sana saat sedang tidak sibuk.
"Setiap kali aku melihat tempat ini, tempat ini sungguh hebat."
Kata Nazuna sambil masih terpesona melihat sekelilingnya.
Gudang Penyimpanan Kartu lebih besar dari beberapa ruang dansa yang disatukan, namun ke mana pun kalian melihatnya, tempat itu penuh dengan deretan rak, semuanya berjarak rapat dan penuh dengan kartu. Untuk mencapai kapasitasnya saat ini, Light perlu memesan beberapa proyek perluasan hingga gudang itu memiliki cukup ruang untuk menampung sejumlah besar kartu gacha yang diharapkan dapat disimpan.
Di depan rak terdapat dua konter yang ditempati oleh Annelia dan Alth, kedua bersaudara UR Card Keeper. Kedua bersaudara ini biasanya terlihat memenuhi kebutuhan dua baris pelayan peri dengan membagikan kartu yang sesuai dengan formulir permintaan yang dibawa kepada mereka. Unlimited Gacha telah dibuat untuk mengeluarkan kartu sepanjang waktu, dan sekelompok asisten pelayan peri membawa kartu yang dihasilkannya ke gudang setiap pagi dan sore. Annelia dan Alth menggunakan kekuatan Level 5000 mereka untuk memanipulasi kartu gacha di udara untuk menyortirnya, dan setiap kali mereka menyelesaikan bundel berdasarkan jenisnya, seorang asisten mengambil tumpukan dan meletakkannya di rak yang sesuai. Annelia dan Alth juga dapat menggunakan kekuatan telekinetik yang sama untuk mengambil kartu tertentu dari rak saat memenuhi pesanan permintaan. Dan itu adalah gambaran dasar tentang pekerjaan yang dilakukan di Gudang Penyimpanan Kartu.
"Ara, apa itu kamu, Nazuna-chan?"
Annelia berkata, saat memperhatikan Nazuna masuk.
"Onee-chan hampir tidak pernah melihatmu di tempat kami. Apa kamu datang ke sini untuk mengunjungiku, Nazuna-chan sayang?" Lanjutnya.
"Bukan! Aku ada di sini untuk pekerjaan penting yang diberikan oleh Master!"
Kata Nazuna, menyatakannya dengan bangga.
"Master memberitahuku bahwa aku harus berpatroli di Abyss dan memastikan semua orang aman, karena akulah yang terkuat!" Terusnya.
Meskipun Annelia jauh lebih pendek dari adik laki-lakinya, Alth, Annelia masih sedikit lebih tinggi dari Nazuna, yang jika digabungkan dengan sifat umum Annelia yang suka menganggap orang yang disukainya sebagai adiknya, membuat Annelia itu tampak lebih tua dari Nazuna. Selain itu, Annelia punya kebiasaan memanggil semua orang yang disukainya dengan tambahan "-chan" pada nama mereka, sebutan "Sayang" dan julukan lain dengan sebutan serupa, tanpa memandang usia atau pangkat, dan meskipun Nazuna jelas mengungguli Annelia karena kekuatan Level 9999 miliknya, Annelia tidak pernah membiarkan bahasa yang tampaknya kekanak-kanakan itu mengganggunya sama sekali.
Para pelayan peri biasanya akan membentuk barisan panjang dan berkelok-kelok di depan konter untuk mendapatkan bahan habis pakai sehari-hari dan barang-barang lain yang mereka butuhkan, namun karena saat ini bukan salah satu waktu tersibuk di sana, Annelia dan Alth menggunakan waktu senggang mereka untuk menyortir tumpukan kartu yang telah diambil dari Unlimited Gacha pagi dan sore sebelumnya. Namun kedua bersaudara itu masih mempunyai kapasitas mental yang cukup untuk berkomunikasi dengan Nazuna bahkan saat menjalankan tugas mereka yang lain, jadi baik Annelia maupun Alth tidak merasa terganggu karena Nazuna berbicara dengan mereka—atau lebih tepatnya, membuat Nazuna itu menghentikan patrolinya.
"Kamu melakukan tugas untuk Light-chan sayang? Ara, aku sangat bangga padamu, Nazuna-chan sayang!" Annelia berkata sambil tersenyum pada Nazuna sebelum mencari-cari sesuatu di sakunya.
"Mau sepotong permen?”
"Yup! Terima kasih!"
Nazuna mengambil permen keras itu, memasukkannya ke dalam mulutnya, dan menggulungnya di dalam pipinya, matanya terpejam karena senang akan manisnya permen itu. Annelia dan asisten pelayan peri yang meletakkan kartu-kartu itu di rak memandang Nazuna dengan tatapan hangat, seolah-olah mereka sedang memperhatikan anak kecil yang lugu. Namun, sebagai satu-satunya laki-laki di ruangan itu, Alth memiliki reaksi yang sangat berbeda.
Haruskah dia benar-benar berpatroli di dungeon ini dengan sikap seperti itu?
Pikir Alth dalam dirinya, meskipun dengan bijak dia menyimpan pendapatnya sendiri dan berhasil tersenyum kecut di dalam hatinya saat melihat gadis itu. Nazuna membuka matanya lagi dan menatap dengan heran ketika kedua bersaudara yang sibuk mengerjakan konstelasi kartu yang melayang di udara di atas mereka, meskipun Nazuna gagal menangkap bahasa tubuh Alth yang sebelumnya itu.
"Aku tidak terlalu sering datang ke Gudang Penyimpanan Kartu ini, tapi menurutku pasti sangat sulit mengatur semua kartu-kartu ini." Kata Nazuna.
"Kalian berdua harus memeriksa setiap kartu dan menaruhnya di rak itu, benar?"
Ratusan—bahkan mungkin ribuan—kartu berputar-putar di atas Annelia dan Alth seperti dedaunan yang tertiup angin musim gugur. Kartu-kartu yang termasuk dalam kategori yang sama sepertinya secara otomatis berkumpul dan melayang ke pelayan peri yang bertanggung jawab atas jenis kartu tersebut, yang kemudian akan menyimpan tumpukannya di ruang kosong di rak yang sesuai. Meskipun gudangnya hampir tidak ada pelayan peri yang menunggu pesanan permintaan mereka dipenuhi, Annelia dan Alth tampaknya masih cukup sibuk.
Namun Alth melontarkan senyuman tulus pada Nazuna dan mengabaikan anggapan bahwa mereka terlalu sibuk.
"Oh, kami tidak merasa itu sulit sama sekali. Lagipula, kami adalah Card Keeper, jadi ini pekerjaan yang dianugerahkan untuk kami." Katanya.
"Waah." Kata Nazuna, tampak terkesan.
"Aku juga tidak pernah berpikir bahwa pekerjaan ini terlalu sulit bagiku."
Kata Annelia, menirukan adiknya.
"Sebenarnya, aku senang bisa membantu Light-chan sayangku yang manis, dan semua orang di Abyss dengan melakukan pekerjaan ini." Lanjutnya.
Annelia menarik napas dalam-dalam sebelum memberikan penjelasan yang panjang namun cepat tentang segala hal tentang gacha.
"Dan bukan itu saja. Aku dapat menyentuh sejumlah besar kartu yang diproduksi oleh Unlimited Gacha milik Light-chan sayang, dan izinkan aku memberi tahumu, aku sangat suka melihat kartu-kartu miliknya. Semua kartu-kartu itu memiliki gambar-gambar kecil yang imut, dan jumlahnya sangat banyak! Aku tidak pernah bosan memandangi mereka. Aku juga suka membaca deskripsi mereka. Kartu-kartu ini juga pas di tangan, artinya sangat nyaman untuk dibawa ke mana-mana, dan aku selalu menyimpan kartu-kartu favoritku sehingga aku dapat melihatnya dan menghibur diri kapan pun aku merasa agak sedih. Kartu Light-chan sayang juga memiliki tingkat kelangkaan—seperti Error, Normal, R, SR, dan sebagainya—yang membuatnya menyenangkan untuk memilah-milah dan mengaturnya, dan aku menjadi sangat bersemangat saat membaca kekuatan seperti apa yang dimiliki kartu super rare. Meski begitu, bukan berarti aku lebih menyukai kartu super rare dibandingkan jenis lainnya. Oh, tidak, tidak. Aku menyukai setiap kartu yang dihasilkan oleh Gift Light-chanku yang manis dan berharga secara setara, dan—"
Saat Annelia terus berbicara, Nazuna menatap ke arah administrator dengan mulut ternganga dan bahkan tidak bisa mengucapkan suara "Uh-huh" yang aneh—atau dalam hal ini, pengakuan verbal lainnya bahwa Nazuna itu mengikuti percakapan tersebut—dengan nada yang tidak jelas. Melihat hal tersebut, Alth merasa harus turun tangan untuk menghentikan ocehan yang yang keluar dari mulut kakaknya itu.
"Nee-san, semua itu terlalu berlebihan untuk Nazuna-sama, jadi mari kita akhiri pembicaraan ini, ya?" Pinta Alth kepada Annelia.
Mendengar suara Alth itu, Annelia sepertinya sadar kembali, dan Annelia meminta maaf dengan panik.
"Ah, maafkan aku, Nazuna-chan, sayang! Aku selalu lepas kendali setiap kali aku mulai membicarakan kartu-kartu ini!" Katanya.
Nazuna menggelengkan kepalanya.
"Jangan pikirkan itu. Aku tidak merasa terganggu dengan hal itu. Faktanya, menurutku kamu terlihat sangat cantik ketika kamu membicarakan hal yang kamu sukai lebih dari apapun di dunia. Sayangnya, aku benar-benar tidak mengerti saat ditengah jalan!"
Penilaian jujur Nazuna itu membuat Annelia sangat senang.
"Nazuna-chan sayang, kamu itu memang gadis yang sangat baik!" Annelia berjinjit, mengulurkan tangan ke seberang meja, dan mengusap kepala Nazuna.
"Yup! Aku selalu menjadi gadis yang baik!"
Nazuna berkata dengan gembira. Nazuna tidak begitu paham kenapa Annelia mulai mengelus kepalanya, namun karena Nazuna jelas-jelas sedang dipuji, Nazuna menerima pujian itu dengan kepala terangkat tinggi. Tiba-tiba perut Nazuna terdengar keroncongan yang mengagetkan Annelia.
"Nazuna-chan sayang, apa kamu lapar?" Annelia bertanya.
"Ini masih terlalu awal untuk makan siang, tapi kita bisa makan sesuatu bersama, jika kamu mau." Kata Annelia, menyarankan.
"Tentu!"
Nazuna menjawab dengan penuh semangat.
"Aku mau makan nasi kari dalam porsi besar!" Lanjutnya.
Annelia keluar dari konternya.
"Kalau begitu, kita harus makan sesuatu sekarang, sebelum serbuan permintaan di malam hari dimulai. Ditambah lagi, menurutku ini saat yang tepat untuk istirahat. Kamu harus ikut dengan kami, Alth-chan."
"Tentu, Nee-san."
Kata Alth, yang tidak melihat alasan untuk menolak undangan tersebut karena dia dapat dengan mudah menghentikan sementara penyortiran kartunya. Alth keluar dari balik konternya dan bergabung dengan kedua gadis itu, lalu mereka semua berangkat ke kafetaria, dengan Annelia memegang tangan Nazuna. Nazuna begitu larut dalam kegembiraannya karena akan makan nasi kari, Nazuna tidak peduli dengan orang yang membimbing tangannya seolah dia adalah anak kecil yang bandel.
"Kalau begitu, Nazuna-chan sayang, jangan pernah lupa bahwa kamu itu akan selalu menjadi adik kecilku yang manis." Kata Annelia padanya.
"Heeh?" Nazuna bingung.
"Mengapa aku aku harus menjadi adikmu padahal aku sudah dewasa?" Tanya Nazuna.
"Yah, karena kamu adalah 'Adik kecil-ku' karena aku ingin menganggapmu begitu!"
Jawab Annelia, kembali menarik tatapan bingung dari Nazuna. Percakapan bolak-balik ini telah menjadi suatu rutinitas antara Annelia dan Nazuna setiap kali keduanya bertemu satu sama lain—bahkan, Alth mendapati dirinya secara refleks tertawa canggung di belakang kedua gadis itu saat mereka semua berjalan ke kafetaria.
✰✰✰
"Aku sudah selesai dengan makan siangnya!" Nazuna mengumumkan.
"Makanannya pasti enak ya, Nazuna-chan sayang?" Kata Annelia.
"Yup!" Nazuna setuju.
"Nasi karinya sangat lezat hari ini!"
Nazuna dan Annelia sedang duduk di satu sisi meja kafetaria, sementara Alth duduk di hadapan mereka, masih menyelesaikan makanannya. Meskipun kedua gadis itu telah melahap hidangan utama mereka, selera makan mereka masih belum terpuaskan.
"Nazuna-chan sayang, apa kamu ingin hidangan pencuci mulut?" Annelia bertanya.
"Sungguh?"
Kata Nazuna, matanya berbinar karena kegembiraan.
"Aku mau es krim!" Kata Nazuna.
Annelia menoleh ke arah adik laki-lakinya.
"Bagaimana denganmu, Alth-chan? Apa kamu mau es krim juga?"
"Terima kasih, tapi aku harus menolak."
Jawab Alth sambil tersenyum dengan menawan.
"Makanan ini sudah cukup membuatku kenyang." Lanjutnya.
"Kalau begitu, Onee-chan akan mengambilkan teh, jadi Alth-chan, bisakah tetap di sini dan menjaga tempat duduk kami? Nazuna, kamu bisa ikut denganku untuk mengambil es krimmu, sayang." Kata Annelia.
"Aku juga mau mengambil makanan pencuci mulutku."
Kata Nazuna, sebelum melanjutkan.
"Es krim, es krim!" Kata Nazuna dengan nada seperti nyanyian.
Nazuna mengambil nampannya dan menuju ke depan kafetaria, dengan Annelia mengikuti dari belakang dengan nampannya sendiri di tangannya. Alth tetap di meja, berniat untuk meletakkan nampannya sendiri begitu kedua gadis itu kembali.
Orang-orang pasti benar ketika mengatakan para gadis selalu punya ruang untuk makanan pencuci mulut.
Pikir Alth. Tiba-tiba, dua wajah familiar muncul di hadapannya.
"Alth, kawan! Senang melihatmu di sini pada jam segini."
"Gold-san, Jack-san."
Kata Alth, segera mengenali armor emas Gold yang berkilau menyilaukan itu. Gold adalah anggota reguler party Light yang melakukan misi di dunia permukaan, yang mungkin menjelaskan bagaimana Gold menjadi salah satu penghuni Abyss yang paling komunikatif. Jack yang berikutnya berbicara.
"Alth! Lama tidak bertemu, kawan!" Kata Jack.
"Ya, sudah lama sejak terakhir kali kita bertemu." Alth setuju.
"Aku telah mendengar banyak tentangmu saat misi kalian di dunia permukaan."
Level 7777, Ironblooded Barricade, Jack adalah seorang laki-laki kurus namun berotot yang tingginya lebih dari 190 sentimeter. Jack cenderung memamerkan fisiknya yang terbuka dengan berjalan-jalan bertelanjang dada, kecuali jaket yang dia kenakan seperti jubah. Jack juga punya kebiasaan memanggil semua orang yang disukainya dengan sebutan "Kawan", tanpa memandang usia, pangkat, atau jenis kelamin mereka, dan ucapan verbal ini akhirnya menjadi masalah dalam beberapa kesempatan. Tentunya, Jack juga memperlakukan Alth sebagai salah satu dari sekian banyak "Saudara"-nya. Gold dan Jack juga datang ke kafetaria untuk makan siang lebih awal ketika mereka melihat Alth duduk sendirian di salah satu meja.
"Oh, yang itu?" Jack menjawab dengan senyum lebar.
"Aku di sana hanya untuk memastikan saudara terpentingku baik-baik saja. Tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan banyak sekali pekerjaan yang harus selalu kau lakukan." Lanjutnya.
"Jack-san...."
Alth merasakan suaranya secara tidak sengaja bergetar saat mendengar apresiasi tulus atas pekerjaan yang dilakukan Alth di Gudang Penyimpanan Kartu sejak awal. Jack adalah tipe orang yang selalu memperhatikan "Saudara-saudaranya”, dan sisi kepeduliannya itu telah mendapatkan banyak pengagum di Abyss. Dan sudah jelas bahwa Gold juga adalah salah dari orang yang dianggap saudara oleh Jack.
"Jack benar. Kau melakukan pekerjaan besar, kawan." Tambah Gold.
"Tetap saja, Jack, kawanku, penampilanmu di menara sungguh luar biasa. Kelompok Mohawk juga ingin tahu bagaimana caramu menyelesaikan tugasmu dengan cepat."
"Berbicara tentang teman-teman Mohawk kita, aku berjanji kepada pemimpin mereka bahwa aku akan minum bersama mereka, dan aku dengar mereka akan kembali ke Abyss dalam beberapa hari ke depan." Kata Alth.
"Apa kamu dan Jack-san mungkin mau bergabung dengan kami juga?" Tanya Alth.
Keduanya langsung menerima gagasan ini.
"Tentu saja!" Kata Jack.
"Sudah lama aku tidak bertemu kawan-kawan Mohawk-ku itu. Aku bertanya-tanya bagaimana kabar mereka di dunia permukaan!" Lanjutnya.
"Ya, aku juga akan bergabung dengan kalian." Kata Gold.
"Sebenarnya, aku berpikir akan membawa beberapa minuman spesialku untuk acara itu. Satu-satunya pertanyaan adalah, di mana kita akan melakukannya?" Tanya Gold.
"Gold kawan, kita lakukan saja itu di kamarku." Usul Jack.
"Lagipula aku punya terlalu banyak ruang hanya untuk diriku sendiri, jadi itu tempat yang sempurna untuk kita." Lanjutnya.
Baik Gold maupun Alth segera menerima ide ini dan berterima kasih kepada Jack atas kemurahan hatinya. Di Abyss, ukuran ruangan yang diperuntukkan bagi penghuninya bergantung pada level kekuatan individu. Di skala paling bawah, para pelayan peri dan kelompok Mohawk berbagi satu ruangan untuk empat atau lima orang, sementara pelayan level tinggi seperti Jack memiliki kamar dengan ruang yang cukup untuk luas untuk dirinya sendiri. Setelah ketiga orang itu memutuskan di mana akan mengadakan pesta minum mereka, diskusi beralih ke apa yang akan mereka bawa masing-masing, dan mereka akhirnya menjadi begitu bersemangat, baik Gold maupun Jack lupa alasan mereka datang ke kafetaria untuk makan siang.
"Jika Gold-san membawakan minuman spesialnya, maka aku akan membawakan beberapa makanan ringan yang aku sukai akhir-akhir ini." Kata Alth.
"Kalau begitu, aku akan mengeluarkan minuman dan makanan ringan yang aku simpan." Kata Jack.
"Tidak setiap hari aku mendapat kesempatan untuk berkumpul dengan saudara-saudaraku seperti ini, benar?" Lanjutnya.
Entah dari mana, suara perempuan ceria menyela obrolan kecil mereka bertiga.
"Jack! Gold-chan! Bagaimana kabar kalian berdua?"
Annelia telah kembali bersama Nazuna, dan kedua gadis itu membawa es krim dan teh yang baru diseduh yang mereka beli di konter. Begitu Annelia meletakkan nampannya di atas meja, dia menoleh ke arah Gold dan melanjutkan.
"Gold-chan, Onee-chan benar-benar selalu menyukai betapa berkilau dan rapinya armormu itu. Kudengar kamu, Light-chan manisku, dan Nemumu-chan telah melakukan pekerjaan luar biasa di dunia permukaan." Lanjut Annelia.
"Oh, Annelia. Senang melihatmu terlihat ceria seperti biasanya."
Gold berkata dengan riang.
"Sudah menjadi tugasku sebagai Auric Knight untuk memastikan tuanku dan semua rekanku tetap aman." Lanjut Gold.
Karena pekerjaan kedua bersaudara itu yang memakan waktu di Gudang Penyimpanan Kartu, Annelia dan Alth biasanya makan pada waktu yang tidak biasa, yang berarti mereka jarang makan bersama sesama penghuni dungeon dalam suasana informal, yang menjelaskan mengapa Annelia berbicara dengan Gold dan Jack seolah-olah dia sudah lama tidak melihat mereka, karena pada kenyataannya, Annelia sudah lama tidak bertemu dengan mereka berdua.
"Dan bagaimana kabarmu, Jack?"
Annelia berkata sambil beralih ke petarung Level 7777 itu.
"Aku masih tidak percaya seberapa tinggi kamu itu. Aku harap kamu ingat untuk mengenakan jaketmu dengan benar. Kamu bisa masuk angin jika tidak melakukannya."
Kata Annelia dengan cemas kepadanya.
"Tolong jangan katakan itu, Annelia. Aku terlalu kekar untuk masuk angin atau sakit."
Kata Jack dengan nada agak membual.
"Lagipula, kita masih belum menyelesaikan urusan kita." Lanjutnya.
"Oh, ya. Masih ada masalah kecil yang harus kita tangani, bukan?" Kata Annelia.
Keduanya terus berbicara satu sama lain sambil menyampaikan keluhan mereka.
"Kenapa aku tidak bisa memanggilmu sebagai kawanku?" Keluh Jack.
"Kenapa aku tidak bisa memanggilmu dengan tambahan (-chan)?" Keluh Annelia.
Mereka berdua memiliki nama panggilan khusus yang mereka gunakan untuk orang yang mereka sukai, dengan julukan pilihan Jack adalah "Kawan" dan Annelia lebih memilih "-chan" namun ada benturan kepribadian karena Jack melihat dirinya sebagai tipe kakak laki-laki sementara Annelia melihat dirinya sendiri sebagai kakak perempuan bagi semua orang, dan tidak satu pun dari mereka ingin melepaskan status dominan tersebut kepada pihak lain, meskipun status tersebut hanya bersifat simbolis.
"Ugh! Kenapa harus selalu seperti ini Jack?" Annelia mengerang.
"Kamu adalah adikku kecilku yang manis, jadi aku harus menambahkan '-chan' padamu!" Lanjut Annelia.
"Tidak bisa, Annelia. Aku terlalu besar untuk itu." Jawab Jack.
"Dan apa yang membuatmu tidak bisa menjadi saudaraku?" Tanya Jack.
"Aku tidak bisa menjadi 'Saudara' seseorang! Maksudku, lihatlah aku!" Protes Annelia.
"Itulah mengapa lebih masuk akal jika aku memanggilmu adik kecilku!" Lanjutnya.
Gold dan Alth memandang dan mengangkat bahu ketika mereka berdua mencoba untuk saling mengimbangi atas keterikatan keduanya yang tidak tertahan dalam menggunakan istilah panggilan yang mereka berdua sukai itu.
Mereka memulainya lagi.
Pikir Gold dan Alth. Jack dan Annelia terus berdebat panjang lebar tentang hal itu, bahkan ketika orang-orang mulai masuk ke kafetaria untuk jam makan siang, meskipun semua orang yang masuk mengabaikan keduanya yang sedang bertengkar, karena mereka tahu adegan yang sama terjadi setiap kali Annelia bertemu Jack dan sepertinya tidak ada kemungkinan penyelesaian akan ditemukan.
"Hahh, mereka berdua melakukannya lagi?"
Ellie menghela napasnya saat dia berjalan ke kafetaria bersama Aoyuki.
"Aku bertanya-tanya mengapa mereka merasa begitu sulit untuk melepaskan semua kekonyolan itu." Lanjut Ellie.
"Mrrrrow."
Aoyuki mengeong setuju. Kedua letnan itu bahkan tidak mau memperlambat langkah mereka untuk menyaksikan tontonan itu saat mereka berjalan melintasi kafetaria. Meskipun Nazuna duduk tepat di sebelah keributan itu, dia tetap melanjutkan dan mulai memakan es krim yang dibelinya bersama Annelia.
"Es krim ini enak sekali!" Kata Nazuna.
"Aku penasaran mengapa es krim itu terasa begitu enak setelah makan kari."
Dan begitulah : hari-hari biasa yang terjadi di Abyss.