Bonus Short Story

 

HARI BAHAGIA ANNELIA DAN ALTH (YANG BERAKHIR DENGAN SAKIT PERUT)

 

Gudang Penyimpanan Kartu tempat Light menyimpan semua kartu yang dipanggil oleh Unlimited Gacha miliknya adalah salah satu bagian tersibuk di Abyss. Light telah mengaturnya sehingga Gift-nya bisa menghasilkan kartu sepanjang waktu tanpa dirinya perlu berada di sana untuk benar-benar melakukan penarikan gacha secara langsung, dan sebagai hasilnya, banyak sekali kartu yang dikirim ke Gudang Penyimpanan Kartu dua kali sehari—sekali di pagi hari, sekali di malam hari—di mana kartu-kartu tersebut disortir berdasarkan jenisnya dan disimpan di rak-rak yang hampir tak terhitung jumlahnya di sana. Bertempat di dua loket, mengatur kartu-kartu itu secara telekinetik, adalah kedua bersaudara yang dipanggil oleh Unlimited Gacha sendiri : UR Level 5000, Card Keeper, Alth dan Annelia. Dan tidak salah lagi, pekerjaan mereka itu memungkinkan Abyss berfungsi dengan lancar bagi penghuni dungeon dan berarti mereka dapat mempertahankan kualitas hidup mereka. Alth—yang menjabat sebagai wakil administrator gudang itu—beralih ke kakak perempuannya, Annelia, kepala administrator, dan berbicara padanya.

 

"Nee-san, aku yakin kita telah menyelesaikan cukup banyak kuota pagi sehingga kita dapat istirahat untuk makan siang." Kata Alth.

 

"Menurutku juga begitu, sayang." Jawab Annelia.

 

"Mari kita berhenti di sini dulu." Terusnya.

Card Keeper secara teratur mengambil istirahat makan siang sebelum tengah hari, menghindari waktu sibuk agar cukup makan dan siap untuk kesibukan malam, yaitu ketika semakin banyak pelayan peri yang cenderung muncul dengan pesanan permintaan kartu gacha. Kedua bersaudara itu berjalan berdampingan menuju kafetaria, dan sesampainya di sana, Annelia melihat dua orang yang sudah lama tidak dilihatnya.

 

"Iceheat-chan! Mera-chan! Bagaimana kabar kedua adik kecilku yang manis ini?"

Kata Annelia, dengan berseri-seri.

 

"Onee-chan tidak pernah tahu kalian makan siang seawal ini." Lanjutnya.

 

Tawa khas Mera memenuhi udara.

"Annelia-chan, lama tidak bertemu. Dan kulihat kamu membawa Alth bersamamu."

 

"Sudah lama sejak terakhir kali kita bertemu, Iceheat-sama dan Mera-sama."

Alth menyetujui. Alth menggunakan panggilan hormat untuk menyapa Iceheat dan Mera dengan yang pantas mereka terima, karena mereka berdua memiliki level kekuatan yang lebih tinggi daripada dia sebagai serta dipanggil oleh Unlimited Gacha sebelum dia dan kakaknya. Sebaliknya, Annelia langsung mencari-cari kesalahan pada jawaban Mera sebelumnya.

 

"Mouu, Mera-chan."

Kata Annelia sambil merajuk dan menggembungkan salah satu pipinya.

 

"Kukira aku sudah bilang padamu, akulah yang memanggilmu dengan sebutan '-chan', bukan sebaliknya!" Lanjut Annelia, memprotes itu.

Sama seperti bagaimana Jack memanggil semua orang yang dia sukai sebagai "Kawan"-nya, Annelia bertindak seperti kakak perempuan semua orang, dan bersikeras menggunakan istilah panggilan sayang yang biasanya digunakan untuk memanggil adiknya, seperti menambahkan pada nama mereka "-chan" atau "Sayang". Tanpa sadar mendapati dirinya berada dalam percakapan yang agak canggung ini, Mera sekali lagi mengeluarkan tawa nyaring dan staccato sambil menatap diam-diam ke Iceheat untuk memberi tanda minta bantuan. Iceheat—yang berdiri di samping Mera dengan nampan penuh piring kosong—juga mulai mengalami sakit kepala ringan karena sikap keras kepala Annelia itu, namun Iceheat secara diplomatis mengarahkan pembicaraan itu ke topik yang lebih menyenangkan.

 

"Aku lihat kamu dan adikmu juga makan siang lebih awal, Annelia." Kata Iceheat.

 

"Aku sendiri perlu makan saat ini karena aku diberi tugas untuk mengawal Light-sama mulai siang hari. Aku berencana untuk menyelesaikan makanku dengan cepat agar aku dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk tugas ini, dan Mera berbaik hati menemaniku." Lanjut Iceheat.

 

"Kami berhasil menyelesaikan sebagian besar pekerjaan pagi kami, jadi kami datang untuk makan siang lebih awal untuk memuaskan selera kami sebelum jam-jam sibuk di sore hari tiba." Jelas Alth.

 

"Aku bersumpah kalian berdua selalu sibuk!" Mera terkekeh.

 

"Kami memang memiliki beban kerja yang berat, tapi aku yakin semu upaya itu sangat berharga untuk kami."

Kata Alth, memberikan senyuman tulus kepada mereka karena dia benar-benar merasa jauh di lubuk hatinya bahwa pekerjaannya adalah pekerjaan yang memuaskan yang membuat Abyss berjalan dengan lancar, meskipun pekerjaan itu sebagian besar tanpa pamrih. Berkat ketangkasan verbal Iceheat, Mera terhindar dari keharusan mengatasi upaya sewenang-wenang Annelia untuk mengendalikan apa yang keluar dari mulut Mera itu. Namun, perbaikan sementara ini tidak menghentikan kebiasaan Annelia yang tanpa disadari menganggap siapapun yang dia sukai sebagai adik kecilnya.

 

"Kamu akan mengawal Light-chan kecilku yang manis itu nanti?" Kata Annelia.

 

"Onee-chan iri sekali. Onee-chan tidak bisa bertemu dengan adik kecilku manisku yang sangat istimewa itu karena aku terlalu sibuk sepanjang waktu." Lanjut Annelia.

Iceheat hanya menatap ke arah Annelia, ekspresi wajahnya sedikit menegang. Light sudah menjelaskan kepada Iceheat bahwa Annelia dan Jack bebas menganggap Master mereka seolah-olah Light itu adalah adik laki-laki mereka, dan karena semua yang keluar dari mulut Light mulut segera dianggap sebagai aturan mutlak oleh Iceheat dan seluruh pelayan setianya, perilaku seperti itu dianggap sah. Namun meskipun perlakuan Annelia dan Jack terhadap Light secara eksplisit diizinkan oleh Light sendiri, dalam praktiknya, hal itu hampir tidak dapat ditoleransi. Sebagai wakil kepala pelayan dan seorang yang sangat disiplin, Iceheat adalah salah satu dari mereka yang merasa sangat sulit untuk menerima itu. Iceheat merasa sikap Annelia terhadap Light terlihat sangat tidak sopan, yang mengakibatkan Iceheat selalu berjuang untuk menjaga wajah tetap lurus di saat-saat seperti ini ketika dia mencoba menyembunyikan kemarahannya. Annelia kebetulan cukup peka untuk menyadari bahwa Iceheat tiba-tiba menjadi diam karena sesuatu telah memperburuk keadaannya, namun tidak cukup tajam untuk menyimpulkan alasannya. Annelia menatap Iceheat selama beberapa saat dengan bingung sebelum kesadaran muncul.

 

"Iceheat-chan, kamu pasti menjadi diam seperti itu karena akhir-akhir ini aku juga jarang memberimu perhatian!" Kata Annelia berkata.

 

"Kamu hanya perlu bilang, sayang! Onee-chan bisa datang menemuimu nanti dan memberimu dengan semua perhatian Onee-chan saudara ini untukmu, sayang."

Kata Annelia, menawarkan itu.

 

Iceheat berhenti sejenak sebelum memberikan tanggapan.

"Aku harus menolaknya dengan hormat. Memang benar bahwa aku sebelumnya menjadi diam, tapi itu bukan karena aku sendiri ingin memonopoli perhatianmu."

 

"Oh, jangan malu-malu, Iceheat-chan sayang." Kata Annelia.

 

"Aku tahu aku bisa sangat sibuk, tapi aku akan selalu menyediakan waktu untukmu jika kamu membutuhkannya." Lanjut Annelia.

 

"Tidak, kamu sepenuhnya salah, dan aku sangat memohon agar kamu tidak datang ke kamarku nanti!"

Iceheat berkata cepat, berusaha menghindari kemungkinan Annelia datang untuk menghujaninya dengan perhatian "Setelah jam kerja". Namun, Annelia tidak menerima petunjuk itu, jadi adik laki-lakinya, Alth, harus turun tangan.

 

"Nee-san, Iceheat-sama telah ditugaskan untuk mengawal Light-sama, Master kita. Kita tidak akan tahu kapan dia akan selesai dari tugas itu, jadi kamu tidak bisa mengharapkan dia memberi ruang untukmu dalam jadwalnya di sore hari." Kata Alth.

 

"Ara, kamu benar, Alth-chan!" Seru Annelia.

 

"Onee-chan benar-benar mengabaikan hal itu." Lanjut Annelia.

Iceheat menghela napa dalam hati, lega karena Annelia memutuskan untuk tidak mengikuti sarannya. Sementara semua ini terjadi, Ellie datang ke kafetaria bersama Aoyuki, dan kedua petarung SUR itu telah mendengar sebagian percakapan antara Annelia dan yang lainnya.

"Menurutku Annelia itu tidak akan pernah berubah, kan?" Kata Ellie.

 

"Mrrow." Aoyuki mengerang setuju.

Annelia mendengar suara Ellie dan Aoyuki dan menghampiri mereka.

 

"Ellie-chan! Aoyuki-chan! Sudah lama sekali Onee-chan tidak bertemu dengan dua adik kecil manisku ini! Apa kalian datang untuk makan siang lebih awal juga?" Kata Annelia.

 

"Oh, kami tidak datang ke sini untuk makan."

Kata Ellie setelah jeda yang agak canggung.

 

"Kami hanya membutuhkan meja besar tempat kami bisa membentangkan peta, dan kafetaria dekat untuk melakukan itu." Lanjut Ellie.

 

"Meeww." Kata Aoyuki sambil mendukung rekannya.

 

"Ara, kalian datang ke sini untuk bekerja?" Kata Annelia.

 

"Kalian berdua sangat bersemangat dan giat, ya?" Lanjut Annelia.

 

"Nee-san!"

Seru Alth, menunjukkan kekhawatiran yang jauh lebih besar terhadap perilaku Annelia sekarang karena Annelia dengan riang bertindak seperti seorang kakak perempuan kepada dua petarung paling kuat di Abyss. Annelia mengabaikan Alth dan melanjutkan apa yang dia tinggalkan.

 

"Kalau kalian sudah selesai, kenapa kalian tidak datang dan makan siang bersama kami? Makanannya akan jauh lebih enak jika kalian makan dengan lebih banyak orang." Kata Annelia kepada mereka.

 

Ellie jelas sedang tidak suasana bagus untuk menghadapi kepribadian Annelia yang merepotkan itu, meskipun Ellie mengerti bahwa Annelia bermaksud baik dan bahkan tidak ada sedikit pun niat jahat yang mendorong perilakunya. Senyum hangat Annelia menunjukkan kepada Ellie bahwa Annelia itu benar-benar senang melihat mereka, yang berarti Ellie akan berada dalam posisi untuk memutuskan untuk memberikan jawaban yang pedas kepada Annelia, namun pada saat yang sama, Ellie tidak punya waktu dan juga tidak diwajibkan untuk bergaul dengan Annelia. Singkatnya, Ellie sekarang berada dalam keadaan yang sulit.

 

Bagaimana aku harus menolaknya?

Tanya Ellie pada dirinya sendiri, Ellie tahu betul bahwa respon yang salah hanya akan membuat Annelia itu semakin berpegang teguh pada ajakannya itu. Saat Ellie memutar otak, sebuah solusi tiba-tiba melenggang ke dalam kantin.

 

"Hei, apa yang kalian semua lakukan di sini?"

Kata Nazuna, yang mendengar suara-suara dari kafetaria saat melakukan patroli hariannya di dungeon.

 

"Apa kalian sedang membuat pesta?"

Tanya Nazunanya. Dengan kilatan di matanya, Ellie menoleh ke arah calon tumbal sempurna yang bisa dia berikan kepada Annelia.

 

"Nazuna, kami sangat senang kamu ada di sini. Annelia dan Alth baru saja memberi tahu kami betapa mereka sangat ingin makan siang bersamamu. Aku tahu ini belum jam makan siang, tapi maukah kamu bergabung dengan mereka?" Kata Ellie.

 

"Mereka benar-benar ingin makan bersamaku?" Kata Nazuna sambil tertawa bangga sambil menggaruk sedikit kulit di bawah hidungnya.

 

"Kurasa mau bagaimana lagi? Tidak mudah ya menjadi seorang yang terkenal."

Ellie biasanya khawatir dengan betapa mudahnya Nazuna dibodohi, namun pada saat ini, Ellie sangat senang bahwa Nazuna yang mudah tertipu itu bisa mengatasi masalahnya.

 

"Sekarang, kami berdua ada pekerjaan yang harus kami selesaikan."

Lanjut Ellie, sehingga Annelia—atau siapapun juga, dalam hal ini—tidak mempunyai kesempatan untuk berbicara lebih lanjut.

 

"Jadi, kami akan mengucapkan selamat siang kepada kalian semua. Bisakah kita pergi sekarang, Aoyuki?" Terus Ellie.

 

"Mrrow!"

Kata Aoyuki, dengan senang mengikuti tipu muslihat Ellie jika itu berarti keluar dari lingkaran percakapan merepotkan Annelia itu.

 

"Yah, itu sangat disayangkan."

Komentar Annelia sambil melihat Ellie dan Aoyuki meninggalkan tempat kejadian.

 

"Kupikir kita akhirnya akan mendapat kesempatan untuk makan bersama dengan Ellie-chan dan Aoyuki-chan." Kata Annelia dengan kecewa.

 

"Sayangnya, mereka punya pekerjaan penting yang harus dilakukan, Nee-san."

Kata Alth kepada Annelia.

 

"Bagaimanapun, Nazuna-sama setuju untuk makan bersama kita sebagai pengganti mereka." Lanjut Alth.

 

"Kamu benar, sudah lama sekali kita tidak makan siang bersama Nazuna-chan."

Kata Annelia akhirnya menerima keadaan tersebut,

 

"Aku seharusnya senang karena bisa makan bersama Nazuna-chan juga. Ayo sayang. Ayo kita makan siang bersama!" Lanjut Annelia.

 

"Oke!" Nazuna berseru.

 

"Ini mungkin makan siang lebih awal, tapi itu tidak akan menghentikanku untuk makan sampai kenyang!" Kata Nazuna, menyatakan dengan penuh semangat.

Annelia yang tampak bahagia memegang tangan Nazuna seolah-olah Nazuna adalah adik perempuannya, dan keduanya pergi ke konter untuk memesan makanan mereka. Alth tetap di belakang, menghela napas lega karena dia dan saudara perempuannya telah berhasil melewati ladang ranjau tanpa menyebabkan perubahan yang serius.

 

Sambil tertawa seperti burung gagak, Mera menepuk bahu Alth beberapa kali dengan tangan yang tertutup lengan bajunya.

"Aku senang aku bukan kamu." Kata Mera.

 

"Oh, tidak, itu tidak terlalu merepotkan."

Kata Alth, menunjukkan senyuman menawannya yang seperti pangeran, namun ada kesuraman yang terlihat di wajahnya saat dia mengusap daerah perutnya. Bahkan Iceheat tidak bisa menahan seringai kecil namun simpatik saat dia menatap dengan kasihan pada Alth yang malang.