Tanggapan awal Hardy terhadap hal ini adalah diam, namun sebelum Hardy dapat merumuskan jawaban yang tepat, jeritan teredam mengganggu diskusi mereka. Dua Elf kembar, Nhia dan Khia—dua anggota junior White Knight—telah mengikat budak manusia laki-laki ke batang pohon dan menggunakannya sebagai sasaran latihan untuk melempar pisau.
"Nhia, lihatlah! Aku berhasil mengenai kakinya!" Kata Khia.
"Itu tidak seberapa Khia! Aku memotong seluruh telinganya!" Kata Nhia.
Karena kedua bersaudara itu telah menyumbat budak itu, yang bisa dilakukan lelaki itu hanyalah menggeliat kesakitan dan berteriak ke dalam kain yang dimasukkan secara paksa ke dalam mulutnya. Pemandangan tubuh manusia yang dimutilasi membuat Nhia dan Khia tertawa terbahak-bahak. Nhia dan Khia sama-sama merupakan orang yang bengis. Meskipun mereka adalah anggota penuh White Knight, wajah muda mereka, perawakan kecil, dan tubuh yang tidak terlalu berotot menunjukkan sebaliknya. Namun kekurangan mereka dalam hal ketangguhan, mereka menebusnya dengan fitur wajah mereka yang sangat "Imut" yang akan menarik perhatian perempuan mana pun yang menyukai laki-laki lebih muda. Kepribadian mereka yang polos sangat kontras dengan kecenderungan mereka yang sangat sadis, yang terlihat dari fakta bahwa mereka membeli budak manusia hanya untuk menyiksanya demi bermain-main dengannya.
Jeritan yang teredam itu menjadi alasan utama mengapa Soscha merasa terlalu mual untuk mendapatkan suasana hati yang bagus. Budak itu jelas-jelas berusaha memohon kepada Soscha untuk membantunya dalam beberapa cara, namun Soscha tidak dalam posisi untuk melakukan apapun untuknya. Yang bisa Soscha lakukan hanyalah mengalihkan pandangannya dan berpura-pura mengabaikan jeritan itu. Budak bukanlah satu-satunya alasan mengapa Soscha tampak pucat. Anggota termuda dari White Knight—yang juga duduk di meja di halaman—secara terbuka menyatakan ketidaksetujuannya pada Sharphat yang bermain-main dengan Soscha di siang hari bolong, serta pada permainan biadab si kembar itu. Ksatria junior ini—yang dipanggil Muste—memiliki rambut merah, tinggi sekitar 175 sentimeter, dan memiliki tubuh yang kencang dan berotot. Jika kalian mengabaikan garis kerutan vertikal yang terbentuk di dahinya, Muste terlihat seperti Elf muda yang gagah. Sharphat terus berbicara tanpa menghiraukan kekesalan Muste atas perilakunya itu atau tidak adanya respons dari Hardy.
"Jadi, seorang penyelidik memberitahuku bahwa Kyto berlarian di sekitar tempat itu bersama seorang Dark Elf dan mereka langsung membunuh para petualang manusia, serta beberapa Beastfolk, Dwarf, dan Centaur. Dan semua itu karena mereka percaya rumor 'Naik level' itu. Tapi dari kabar ini : mereka bilang, yang menyuruhnya pergi adalah seorang anak dari ras rendahan." Kata Sharphat.
"Rumor" yang dimaksud Sharphat ini melibatkan seorang Ksatria Elf yang bisa dibilang telah mencapai batas pertumbuhannya dengan mengambil pedang Kerajaan Elf dan membunuh seorang budak manusia yang melakukan kesalahan. Ada versi lain dari cerita yang korbannya adalah anggota salah satu ras lain.
"Aku juga mendengar tentang apa yang terjadi pada Kyto." Kata Muste.
"Sebagai rekannya, aku sangat kecewa padanya. Semua orang berpikir dia juga mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin White Knight selanjutnya."
"Bung, apa kau sedang mencoba untuk menyombongkan diri sekarang?"
Kata Sharphat kepada Muste.
"Kalian semua seperti, 'Aku bekerja sangat keras dan menghabiskan semua sayuranku, dan sekarang akulah yang akan menjadi pemimpin berikutnya, jadi persetan dengan itu, mantan rivalku!'"
Sharphat mengeluarkan suara falsetto untuk mengejek Muste, yang hanya memperdalam kerutan di dahi Elf muda itu.
"Tidak, Sharphat-san, sejujurnya menurutku sayang sekali kita kehilangan seseorang dengan bakat seperti Kyto." Protes Muste.
"Tolong jangan salah mengartikanku seperti itu." Lanjutnya.
Budak manusia itu terus berteriak melalui mulutnya yang tertutup kain itu saat Sharphat mengabaikan keberatan Muste.
"Aku hanya bercanda, kawan. Kau benar-benar harus santai. Keluarkan saja pemikiran konyol itu dari dirimu dan lakukan sesuatu untuk melawan keyakinan konyol yang kau miliki, atau kau akan menyesalinya. Anggap ini sebagai nasihat dari atasanmu, kawan."
"Aku sangat menghargai bimbinganmu, Sharphat-san." Kata Muste diplomatis.
"Tapi, aku tidak pernah bermaksud mengubah kepribadianku, atau menyimpang dari keyakinanku bahwa manusia harus dimusnahkan."
Muste sangat tidak fleksibel dalam rasa kebenarannya, dia sangat bersedia untuk menentang dan bahkan menegur atasannya secara langsung jika dia merasa mereka salah. Dalam hal ini, karena altruisme ini, Muste menganggap perlu untuk memusnahkan semua manusia—bukan karena dia membenci mereka, namun karena dia yakin manusia itu jelek, lemah, dan sama sekali tidak kompeten, maka lebih baik memusnahkan seluruh ras umat manusia daripada membiarkan mereka melanjutkan keberadaan mereka yang menyedihkan. Karena prinsip-prinsip ini, Muste telah menyuarakan ketidaksetujuannya yang mendalam atas apa yang Nhia dan Khia lakukan terhadap budak manusia itu, namun si kembar itu mengabaikan omelannya dan terus melanjutkan tindakan brutal mereka, yang menyebabkan Muste hanya melakukan hal yang sama yaitu duduk di sana dan merajuk. Muste telah berulang kali memberi tahu Hardy dan siapapun yang mau mendengarkan bahwa manusia harus dimusnahkan, namun mereka selalu dengan cepat menolak gagasan ini. Sharphat mengangkat bahunya dengan acuh pada Muste dan melanjutkan dari bagian terakhir yang dirinya tinggalkan.
{ TLN : Altruisme adalah perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri. }
"Jadi, kembali ke si brengsek Kyoto itu." Kata Sharphat.
"Berkat si brengsek itu, sekarang semua orang tahu kalau itu adalah Elf dan Dark Elf yang membunuh semua orang itu, dan sketsa mereka bahkan telah dibuat. Mereka berhasil melarikan diri jauh ke dalam dungeon dengan terbang menggunakan Grandius. Tapi hanya ada satu jalan keluar dari dungeon itu, dan mereka tidak bisa keluar begitu saja dengan mudah, karena semua orang sudah tahu seperti apa rupa mereka."
Tawa kasar tiba-tiba terdengar di halaman saat Nhia dan Khia bergembira atas penderitaan budak yang kesakitan itu. Seringai Sharphat sengaja melebar saat dia dengan berani mencoba membuat dirinya terdengar di tengah kebisingan itu.
"Para petinggi tidak ingin ada lagi masalah yang menimpa mereka, jadi tidak diragukan lagi mereka berencana mengirim kita dalam misi kecil untuk menyelesaikan masalah ini." Kata Sharphat.
"Seandainya mereka memberi kita waktu istirahat." Lanjutnya.
"Sharphat-san, apa kau mengerti apa yang kau katakana itu?"
Muste berteriak padanya.
"Perintah dari atasan kita mutlak! Terlebih lagi, itu adalah mantan White Knight yang telah melakukan semua hal itu! Jika ada, kita yang harus berangkat untuk mengurus Kyto sendiri! Jika para Dark Elf memenggal kepala Kyto dan komplotannya sebelum kita sempat melakukannya, hal itu akan mempermalukan seluruh Kerajaan!"
Lanjut Muste, memprotesnya.
"Memang, tidak akan bagus jika para Dark Elf itu mengambil kehormatan itu dari kita." Kata Sharphat padanya.
"Tapi misi itu kedengarannya terlalu merepotkan. Aku lebih suka berdiam diri di sini bermesran dan berbuat mesum dengan Soscha-chanku." Lanjutnya.
Sharphat membungkuk dan mencium kening Soscha, yang membuat wajah perempuan manusia itu yang pucat memerah.
"Mouu, Sharphat-sama." Kata Soscha.
Wajah Muste berkerut karena semakin muak dengan sikap Sharphat yang agak angkuh itu. Sementara itu, di latar belakang, perbuatan lempar pisau ke target hidup si kembar itu semakin memanas, bahkan menenggelamkan tangisan sang budak yang tertahan dan penuh penderitaan itu.
"Nhia! Selanjutnya aku mengincar telinganya yang lain!" Kata Khia.
"Kalau begitu, aku akan mencabut matanya, Khia!" Kata Nhia.
Sharphat akhirnya merasa muak.
"Demi dewi! Bunuh saja makhluk itu, dasar bocah kecil! Dan lakukan dengan tenang!"
Si kembar menggembungkan pipinya karena marah karena Sharphat merusak kesenangan mereka dengan makian amarahnya.
"Kamilah yang membeli budak ini, jadi kami bisa melakukan apapun yang kami inginkan dengannya, kan?" Protes Nhia.
"Mari kita bersenang-senang dengan budak kita, sama seperti kau yang bersenang-senang dengan ternak yang kau sebut perempuan itu." Ejek Khia.
"Ya! Kaulah yang aneh dengan fetishmu itu dengan bermain-main dengan ras rendahan yang jelek itu!" Nhia setuju.
"Bocah sialan, jangan panggil dia jelek!" Balas Sharphat.
"Dan itu bukanlah 'Fetish'. Menurutku dia itu imut." Lanjutnya.
"Nhia, Khia, Sharphat, itu sudah cukup!" Muste menyela.
"Mengapa kalian membuat manusia-manusia malang ini menderita daripada sekadar membunuh mereka dengan penuh belas kasihan? Di mana harga diri kalian sebagai sesama White Knight?"
Keributan menyelimuti halaman, dipicu oleh ledakan emosi Sharphat, protes Muste, keberatan dari si kembar, dan jeritan teredam dari budak manusia. Semua itu hanya berakhir ketika Hardy mengeluarkan perintah satu kata yang hampir tidak melebihi bisikan.
"Diam."
Keheningan yang memekakkan telinga langsung menggantikan perselisihan itu—bahkan sampai-sampai kalian bisa mendengar suara pin jatuh di sana. Ketegangannya cukup jelas sehingga White Knight Putih dan budak yang dimutilasi itu tidak berani mengeluarkan suara lagi. Hardy dengan tenang meminum sisa tehnya, lalu meletakkan kembali cangkirnya di atas piringnya.
"Suara sampah manusia itu merusak rasa tehnya." Kata Hardy akhirnya.
"Nhia, Khia, lain kali bersenang-senanglah di tempat kalian sendiri. Dan jangan mempermainkan hama itu. Itu hanya akan mengikis naluri membunuh kalian."
Tegurnya pada si kembar itu.
"Sharphat." Perintahnya.
"Oke, ketua."
Masih duduk dengan Soscha di pangkuannya, Sharphat dengan malas menjentikkan tangannya ke arah budak manusia itu. Pada saat yang sama, ledakan keras mengenai pohon itu, melenyapkan kepala budak itu dari leher ke atas. Sesaat kemudian, darah mengucur dari sisa leher budak itu seperti geyser, memenuhi udara dengan bau busuk berwarna tembaga. Dengan lengan Sharphat yang masih memeluknya, Soscha menjadi semakin pucat.
"Nhia, Khia, singkirkan sampah itu." Perintah Hardy.
"Muste, kau bersihkan lah halamannya." Lanjutnya.
"Baik, Komandan." Kata si kembar itu serempak.
"Sesuai keinginanmu, Komandan." Kata Muste setelah jeda singkat.
Setelah ditegur oleh pemimpin mereka, Nhia dan Khia dalam diam menebas tubuh budak itu dan membawa mayat tanpa kepala itu ke bagian belakang billet. Ditugasi melakukan pekerjaan paling kasar sebagai anggota termuda, Muste pergi mengambil peralatan yang dia perlukan untuk membersihkan darah dan potongan daging yang menghiasi sebagian besar halaman. Soscha sedikit gemetar di tubuh Sharphat. Diperintah atau tidak, Elf yang pangkuannya Soscha itu duduki tidak ragu-ragu sama sekali sebelum meledakkan kepala budak itu menjadi pecahan-pecahan kecil. Sharphat akhirnya menyadari keadaan ketakutan Soscha itu dan segera berbalik untuk menghiburnya.
"Oh, maafkan aku, Soscha-chan. Apa itu membuatmu takut? Kamu tahu aku tidak bisa melanggar perintah langsung dari bos. Kamu mengerti, bukan, sayang?" Tanyanya.
"Y-Ya, aku baik-baik saja. S-Sungguh."
Soscha tentunya jauh dari kata baik-baik saja, namun dia merasa tidak punya pilihan selain mengubur perasaannya yang sebenarnya. Sharphat melihat langsung tampilan Soscha yang tidak meyakinkan itu. Sharphat tertawa pelan, hampir serak sebelum memberinya alasan untuk meninggalkan kehadirannya.
"Kamu tahu apa yang luar biasa, sayang? Jika kamu memberi kami teh panas yang enak. Setelah selesai, kamu bisa pergi ke kamarku." Kata Sharphat.
"T-Tentu! Aku akan segera kembali!"
Soscha bergegas keluar dari pangkuan Sharphat dan segera ke dapur billet. Begitu Soscha berada cukup jauh, Hardy akhirnya mengutarakan pemikirannya pada pembahasan sebelumnya.
"Kyto adalah petarung kelas tiga, memiliki karakter yang buruk ditambah dengan sikap yang bahkan lebih buruk lagi, dan dia mencapai batas pertumbuhannya terlalu cepat."
Kata Hardy, menyimpulkan.
"Tapi meski begitu, dia adalah anggota penuh dari White Knight. Kita yang akan mengurusnya sendiri, karena aku ingin menghindari rasa malu karena ras lain mengalahkan kita. Kita tidak boleh membiarkan reputasi Yang Mulia Ratu dinodai lebih jauh lagi." Lanjutnya.
"Tentu saja, Ketua." Kata Sharphat.
"Kyto memang mulai naik level dengan gila-gilaan, jadi orang-orang tentu mengiranya akan menjadi komandan kita berikutnya, tapi dia akhirnya berakhit dalam batas pertumbuhannya. Bisakah kita melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam menyaring rekrutan kita di masa depan? Jika tidak, nilai White Knight akan anjlok." Kata Sharphat.
Jeda lama lainnya mendahului tanggapan Hardy.
"Tidakkah kau melihat dirimu termasuk dalam calon itu?" Tanya Hardy.
"Termasuk dalam calon? Menjadi komandan?"
Sharphat tertawa terbahak-bahak saat dirinya mengabaikan tawaran lucu ini.
"Itu tidak mungkin, ketua. Aku dapat memberitahumu bahwa hal itu tidak akan terjadi. Maksudku, tentunya, dengan anak panahku, aku bisa menembak jatuh hampir semua benda, tapi aku tidak pernah membidik bulan. Kau mengerti maksudku, kan? Aku yakin wakil komandan masih mengincar posisimu, tapi tidak denganku."
Setelah Sharphat selesai tertawa konyol, dia meminum tehnya, yang sekarang sudah agak hangat.
"Yah, jelas tidak. Tentunya, kuakui aku ingin menjadi ketua kehormatan ketika aku bergabung dengan White Knight, tapi aku lebih muda dan lebih bodoh saat itu, sama seperti kita semua ketika pertama kali bergabung. Dan selain itu, kita semua, Submaster, melewati fase itu." Lanjutnya.
Dari sembilan ras, garis keturunan Elf lah yang paling banyak berbaur dengan Master. Namun menjadi keturunan seorang Master tidak secara otomatis menjamin seseorang akan menjadi kuat, dan garis keturunan seorang Master semakin melemah seiring dengan berlalunya generasi. Namun sering kali, seorang Elf yang terlahir menunjukkan sifat-sifat yang diwarisi langsung dari seorang Master. "Submaster" ini dapat dengan mudah melampaui batas level yang membatasi Elf biasa, dan secara luas diperkirakan bahwa Submaster dapat menaikkan level mereka tanpa batas.
Namun, mereka yang mengetahui percaya bahwa Submaster juga memiliki batas pertumbuhannya sendiri, dan batas tersebut ditentukan oleh kemampuan individu dan seberapa dekat hubungan Submaster dengan seorang Master. Buktinya bisa dilihat hanya dengan melihat White Knight itu sendiri. Level kekuatan Sharphat telah mencapai batasnya sekitar tahun 2000, Mikhael berhenti naik level di sekitar 2500, sementara Nhia dan Khia telah mencapai 1800 dan tidak naik lebih tinggi lagi.
Muste—yang dipandang sebagai salah satu favorit untuk menjadi komandan White Knight berikutnya—telah mencapai Level 2000 dan masih terus naik. Tentunya, level para anggota White Knight itu bukanlah pengetahuan umum. Kyto menolak menerima kenyataan bahwa dia telah mencapai batas pertumbuhannya, yang berakhir pada dia yang mencuri Grandius dan melarikan diri dari Kerajaan. Batasan level khas ras lain dikatakan berkisar dari 100 untuk manusia hingga 1000 untuk Elf, Dark Elf, Demonkin, dan Dragonute. Tentunya, hal itu tidak berarti setiap anggota ras tertentu dapat mencapai batas itu. Jika dunia ini adalah jepang zaman modern, kalian pasti gila jika membayangkan rata-rata orang yang berlari di jalanan dapat berlari lari 100 meter dalam waktu kurang dari sepuluh detik jika mereka berlatih sekeras atlet Olimpiade. Dalam skenario tersebut, pelatihan tidak akan pernah bisa menggantikan bakat alami.
Pada akhirnya, batas rata-rata level kekuatan hanyalah perkiraan kasar, bukan batas absolut, dan hal ini paling dapat dibuktikan selain di Submaster yang membentuk Whitw Knight. Mereka tidak hanya dianggap sebagai pengecualian terhadap aturan tersebut; White Knight bisa disebut sebagai hal normal total tanpa perlu diragukan lagi. Orang hanya bisa membayangkan betapa hebatnya seorang Master itu. Menjadi anggota White Knight adalah impian setiap laki-laki Elf muda di Kerajaan, namun menjadi Submaster adalah prasyarat utama untuk memasuki ordo itu, jadi ketentuan perekrutan dirahasiakan karena alasan yang jelas. Faktanya, hanya sekelompok orang terpilih yang mengetahui tentang Master dan Submaster. Dengan kata lain, White Knight mungkin bukanlah sebuah ordo Ksatria penuh, seperti yang biasanya diartikan istilah tersebut, dan lebih merupakan unit khusus yang terdiri dari beberapa orang terpilih.
Sharphat adalah keturunan seorang Master dan bergabung dengan White Knight sebagai Submaster. Seperti yang Sharphat itu katakan pada Hardy, dia awalnya bercita-cita untuk suatu hari nanti dipromosikan hingga menjadi ketua ordo.
"Tapi aku menyerah pada gagasan itu setelah aku melihat Silent Hardy yang sangat kuat." Kata Sharphat sambil tertawa kecil.
"Aku harus keluar dari pikiranku itu untuk ingin mengambil alih dari binatang buas sepertimu." Lanjutnya.
Para Elf yang bergabung dengan White Knight sering disebut-sebut sebagai "Keajaiban" yang mungkin suatu hari akan menjadi komandan ordo, namun setelah menghabiskan banyak waktu di sekitar Hardy, beberapa dari mereka menyimpulkan bahwa mereka tidak akan maju lebih jauh, jadi mungkin mereka menikmati saja keadaan mereka saat ini. Kyto merupakan pengecualian dalam hal ini, begitu pula Mikhael, yang menunggu waktunya, menunggu kesempatan yang tepat untuk menggantikan Hardy sebagai komandan ordo. Sebaliknya, Sharphat tiba-tiba berhenti memedulikan pangkat dan malah mengalihkan fokusnya untuk menjalani kehidupan terbaiknya. Soscha tiba dengan teh segar tepat ketika kedua Elf itu mengakhiri pembicaraan khusus ini. Soscha meletakkan teko di atas meja sebelum bergegas ke kamar Sharphat di billet. Sharphat melambaikan tangan kepada Soscha saat Soscha itu menghilang, sementara Hardy menunggu dalam diam sampai perempuan manusia itu berada di luar jangkauan pendengarannya.
"Aku tidak akan menggunakan kata-kata yang diucapkan Nhia dan Khia itu, tapi aku punya masalah jika kau menganggap ras rendahan itu sebagai kekasihmu."
Kata Hardy kepadanya.
"Kau hanya akan mencemari garis keturunanmu."
Hardy tidak dapat memahami mengapa seorang Submaster mengambil risiko melemahkan kekuatan yang mereka warisi dari seorang Master. Sudah ribuan tahun sejak Master terakhir muncul, artinya hanya ada segelintir Submaster di generasinya. Lebih tepatnya, terdapat kurang dari dua puluh Submaster yang dikenal di seluruh Kerajaan Elf, dan itu termasuk Submaster yang ada di White Knight. Melihat Sharphat melakukan hubungan cinta dengan manusia mengingat keadaan seperti itu telah mendorong Hardy untuk menegur bawahannya.
Sharphat menanggapi kekhawatirannya dengan senyuman ringan.
"Oh, kau tidak perlu mengatakan itu. Ya, tentunya, sebagian besar perempuan inferior itu jelek, tapi beberapa di antara mereka cukup manis jika kau bisa mengabaikan kekurangan mereka yang terlihat jelas. Selain itu, lucu sekali melihat mereka bersemangat melihat Elf menggoda mereka. Lebih lucu lagi ketika mereka berusaha keras agar aku tidak meninggalkannya. Tapi kau bisa santai saja, Ketua. Aku jamin tidak ada satu pun dari mereka yang akan ku anggap begitu. Lagipula aku tidak pernah seserius itu dengan mereka. Astaga, aku bosan dengan gadis yang kumiliki saat ini, jadi kupikir mungkin sudah waktunya aku menyingkirkannya untuk selamanya. Kau tahu apa lagi yang menarik? Membawa mereka ke pinggiran kota, melepaskannya, dan memburu mereka untuk bersenang-senang. Aku bersumpah, aku putus asa setiap kali mereka mulai melarikan diri, ekspresi pengkhianatan di wajah mereka dan memohon padamu untuk mengampuni mereka. Kau benar-benar harus ikut, Ketua. Kau tidak akan tahu hal menarik apa yang akan kau lewatkan nanti."
"Aku lewat." Kata Hardy, tampak tidak tertarik.
"Perintah penghapusan terhadap Kyto akan segera diberikan kepada kita. Pastikan sampah itu sudah tidak ada saat itu." Lanjutnya.
"Oke, Ketua."
Jawab Sharphat, tahu kapan harus menyerah. Namun, pada akhirnya, Kerajaan tidak sempat mengeluarkan perintah pencarian dan penghapusan Kyto itu karena keadaan darurat lainnya menjadi prioritas. Pada malam yang sama, gempa bumi melanda wilayah tersebut dan menyebabkan sejumlah bangunan runtuh. Beberapa hari kemudian, sebuah menara misterius raksasa terlihat jauh di dalam hutan tidak jauh dari Ibukota.