Chapter 10 : Infiltrating the Tower
White Knight berangkat dari Ibukota Kerajaan Elf sebelum fajar menyingsing, melakukan perjalanan dengan kereta kuda ke tepi hutan di sebelah barat, sebelum mengambil jalan memutar menjauh dari jalan utama agar tidak terlihat oleh petualang lain. Bagaimanapun, ini adalah misi rahasia. Para White Knight itu—dengan Sasha di belakangnya—bertualang ke dalam hutan liar yang jauh dari kota perkemahan yang penuh dengan para petualang. Dengan Sasha yang memimpin, para White Knight itu mampu mencapai Menara Misterius Raksasa itu tanpa menemui banyak masalah, dan dengan matahari yang masih tinggi di langit, kelompok mereka berhasil mendekati bangunan tersebut untuk melihat dua monster berekor ular meninggalkan pintu masuk menara, berlari melintasi lapangan, dan menghilang ke dalam hutan.
Menurut informasi yang mereka terima, kemungkinan ada lima atau enam hewan berkaki empat yang berkeliaran di sekitar hutan. Seolah-olah untuk membuktikan bahwa informasi itu benar-benar tepat sasaran, tiga ekor ular lagi tiba-tiba berjalan dengan susah payah keluar dari menara itu dan menjatuhkan diri di tengah lapangan, seolah-olah sedang berjemur. Sasha dan para White Knight itu menjaga napas mereka sedangkal mungkin saat mereka mengamati pemandangan di depan mereka. Sharphat menoleh ke Hardy dan berbisik kepadanya dengan volume yang hanya bisa didengar oleh anggota kelompok lainnya.
"Sepertinya laporan itu benar. Monster-monster itu pasti berada di sekitar level 1000."
Kata Sharphat kepada mereka.
"Baiklah, Ketua, beri aku perintah dan aku akan mulai menembak mereka dari sini, meskipun aku tidak akan bisa mengurus semuanya sekaligus." Lanjutnya.
Sebagai petarung level 2000, Sharphat mampu membunuh salah satu monster itu dengan satu tembakan tepat sasaran, namun Hardy segera menolak saran ini.
"Target utama kita adalah naga itu. Kita tidak boleh membuang-buang energi untuk pertempuran yang sia-sia." Balas Hardy dengan berbisik.
Mengingat perbedaan level kekuatan, monster-monster itu—Snake Hellhound—bukan tandingan para White Knight, namun sampai saat ini, prajurit elit Kerajaan Elf tidak tahu seberapa kuat naga yang tinggal di menara itu, jadi Hardy merasakannya kalau lebih bijaksana untuk menyimpan kekuatan mereka untuk pertempuran mendatang melawan naga itu. Bagaimanapun juga, para White Knight berjalan sesuai jadwal.
"Ini akan dimulai kapan saja." Bisik Hardy.
Sebagai isyarat, beberapa bola api melesat ke atas menembus kanopi hutan dan meledak di atas pepohonan, segera diikuti oleh teriakan perang dari banyak orang di kejauhan—suara yang bergema di sekitar hutan. Kebisingan itu hanya berarti bahwa kelompok petualang—dipimpin oleh kelompok manusia yang membawa kembali informasi intelijen tentang menara itu—telah memulai operasi umpan. Teriakan dan kebisingan itu mengganggu monster berekor ular yang sedang berjemur di tempat terbuka, dan geraman mereka yang dalam menunjukkan bahwa mereka sangat tidak senang karena penganggu itu berlarian di sekitar wilayah mereka yang ditandai dengan jelas. Pada saat itu, monster berekor ular lainnya keluar dari menara, dan kelompok empat Snake Hellhound yang baru terbentuk itu keluar dari tempat terbuka untuk mengusir para penyusup dari bagian hutan mereka.
"Aku menghitung ada enam monster berekor ular meninggalkan menara itu."
Bisik Hardy kepada Sasha.
"Jika laporanmu itu akurat, itu pasti sudah semuanya." Lanjutnya.
"B-Benar. Itulah jumlah yang aku laporkan." Kata Sasha kembali.
Meskipun Sasha menjadi gagap, Sasha sangat yakin bahwa perkiraannya akurat karena begitu dirinya menemukan pintu masuk ke menara misterius itu, Sasha menghabiskan beberapa hari—dari senja hingga fajar—menghitung berapa banyak monster yang berkeliaran di sekitar menara. Selalu ada kemungkinan bahwa lebih banyak makhluk yang bersembunyi jauh di dalam hutan, namun sejauh yang Sasha tahu, hanya itu saja.
"Kalau begitu, sekarang kita akan memulai misi kita untuk menyusup ke Menara Misterius Raksasa itu dan membunuh Red Dragon itu." Bisik Hardy.
"Asumsikan formasi standar. Sasha, aku mengharapkan agar kau menjaga dirimu sendiri." Lanjutnya.
Para White Knight biasanya menyerang target mereka dengan Hardy yang menjadi penentu, Mikhael sebagai pelindung kelompok yang menggunakan perisai, Sharphat sebagai penembak jitu, dan Nhia, Khia, dan Muste sebagai penyerang. Mereka yakin pengaturan ini akan sangat efektif dalam memusnahkan naga yang diperkirakan hanya memiliki level kekuatan 2000, paling tinggi.
"Tunggu sebentar, Ketua. Apa kita serius akan membawa Sasha-chan ini ke menara itu bersama kita?" Tanya Sharphat.
"Aku akan sangat khawatir jika kita meninggalkannya sendirian di sini karena sesuatu bisa terjadi padanya."
Sela Mikhael dengan nada berbisik sebelum Hardy dapat menjawab.
"Sasha-dono akan jauh lebih aman jika bersamaku. Dan selain itu, dia diberi senjata kelas phantasmaoleh Count, jadi aku tidak bisa membayangkan dia merepotkan kita sama sekali." Lanjutnya.
Sharphat akan menghadapi hal itu dengan canggung jika dia mengatakan bahwa White Knight tidak mampu menjaga keamanan Sasha. Meskipun tentunya, kata-kata hampa yang diucapkan Mikhael sama sekali tidak bermakna; alasan sebenarnya Mikhael ingin Sasha ikut adalah agar dirinya bisa mendapatkan pencapaian puncak lainnya yang akan meningkatkan ambisinya. Sementara itu, Sasha menyambut baik pembenaran Mikhael agar White Knight membawanya ke dalam menara, karena itu akan memberinya kesempatan untuk membunuh Light sendiri. Untungnya bagi Mikhael dan Sasha, tidak ada alasan nyata untuk meninggalkannya di hutan. Sharphat meringis kecewa, namun tidak berkata apa-apa lagi. Hardy terus mengarahkan pasukannya.
"Ada kemungkinan besar kita bisa bertemu monster lain selain naga di menara itu. Semuanya, pastikan untuk mengambil tindakan pencegahan ekstra saat kita melanjutkan. Mari kita bergerak." Katanya.
Hardy menandai dimulainya misi utama dengan mantra satu kata :
"Silent!"
Hardy memberikan mantra sihir tempur pada kelompoknya yang mencegah orang lain mendengar mereka mendekat. Namun karena Hardy berada di level 3000, mantra Silent-nya itu cukup kuat untuk menyebabkan orang-orang yang berada di dalam gelembung sihir terbungkus dalam keheningan yang mematikan, yang berarti mereka tidak dapat mendengar apapun, bahkan detak jantung mereka sendiri. Sasha merasakan getaran menjalar ke tulang punggungnya saat gelembung menakutkan terbentuk di sekelilingnya.
Jadi inilah mengapa mereka memanggilnya "Silent Hardy"?
Pikir Sasha. Dia pernah mendengar rumor tentang kekuatan Hardy, dan bagaimana mantra ini tidak hanya menghilangkan kebisingan, namun juga memiliki kekuatan untuk membuat orang menjadi gila. Orang normal mana pun hanya akan bertahan antara tiga dan sepuluh menit sebelum mantra Hardy menggerogoti jiwa mereka dan membuat mereka retak. Hardy, sementara itu, tetap tidak terpengaruh sama sekali, memberinya keuntungan yang tidak adil, karena orang-orang yang berada di ambang kegilaan tidak dalam posisi untuk berjuang demi hidup mereka.
Hardy telah menggunakan trik ini untuk mengubur banyak petarung hebat dan monster, yang membuatnya mendapatkan gelar yang terkuat. Level kekuatan Hardy yang tinggi memperkuat beberapa kemampuan fisik dan sihirnya hingga pada titik di mana keduanya benar-benar diakui sebagai keterampilan langka. Namun, mantra Silent Hardy itu bukan sekadar mantra yang menghilangkan semua suara dan membuat musuh menjadi gila; ada aspek lain dari kekuatan Hardy yang dirahasiakan oleh pihak Kerajaan—rahasia yang dijaga ketat yang bahkan tidak diketahui oleh Sasha.
Kita akan masuk.
Hardy memberi isyarat dengan tangannya—suatu keharusan karena tidak ada suara yang terdengar di dalam gelembung. Para Whitw Knight yang lain mengangguk, dan setelah Mikhael menggenggam erat lengan Sasha, dia juga memberi tanda bahwa mereka siap masuk. Berkat Silent Hardy, kelompok mereka dapat berlari ke Menara Misterius itu tanpa harus khawatir langkah kaki atau gemerisik dahan pohon akan membuat terdeteksi. Jaraknya hanya lima belas meter dari tepi lahan terbuka yang baru saja ditebangi, dan lebih dari itu, lima puluh meter lagi menuju pintu masuk menara yang cukup besar, yang mirip dengan pintu yang biasa kalian lihat di gudang besar.
Para White Knight itu berhasil melewati keseluruhan jarak enam puluh lima meter dalam hitungan detik. Ketika mereka sampai di pintu masuk, mereka berhenti sejenak untuk mengintip ke dalam, namun di sana terlalu gelap untuk melihat apapun. Namun para Elf itu tidak merasakan ada orang atau monster di sekitarnya. Hardy memberi isyarat kepada kelompoknya untuk memasuki menara, dan juga tanpa berkata-kata memerintahkan mereka untuk tetap membelakangi dinding atau bersembunyi di balik pilar besar begitu mereka berada di dalam dan maju melalui aula gelap.
Sharphat—pengintai resmi Ordo White Knight itu—menunggu semua orang menerima instruksi ini sebelum masuk terlebih dahulu. Yang lain mengikuti dengan cepat di belakangnya, semuanya bersiap untuk terjun jauh ke dalam bagian dalam menara, yang sama gelap dan suramnya dengan rahang raja kegelapan yang menganga. Namun sebelum siapapun dapat mengambil langkah lain, tirai cahaya terang muncul dari bawah seluruh anggota kelompok itu.
Jebakan teleportasi?!
Adalah pikiran pertama yang terlintas di benak setiap orang. Bahkan Sharphat, yang telah sangat berhati-hati untuk mengendus kemungkinan jebakan, tidak menyadari hal ini. Sama seperti Light yang berhasil melarikan diri dari party Concord of the Tribes tiga tahun sebelumnya, Sasha dan para White Knight itu mendapati diri mereka dipindahkan ke bagian menara yang terpisah.
✰✰✰
"Bagaimana bisa Sharphat itu tidak menyadari jebakan teleportasi di sana?"
Keluh Nhia.
"Karena kemampuan pengintaian si brengsek itu sama buruknya dengan seleranya terhadap perempuan!" Ucap Khia.
Kedua bersaudara itu tidak bisa berbuat apa-apa selain mengomel satu sama lain karena menemukan diri mereka berada di bagian menara yang tidak diketahui. Mereka menyalahkan Sharphat atas keadaan yang tidak terduga ini, yang menurut mereka—sebagai pengintai level 2000—seharusnya sudah mengetahui jebakan tersebut sebelum mereka melakukan kesalahan. Dan memang, Sharphat jarang mengabaikan jebakan seperti itu, namun kali ini, kelompok itu menemukan jebakan yang dibuat oleh Ellie, penyihir super Level 9999 yang ahli dalam segala hal sihir, dan tidak ada seorang pun di Kerajaan Elf yang bahkan bisa berkesempatan untuk mengendus jebakan yang dibuat olehnya. Dengan kata lain, kemampuan Sharphat tidak berkurang sama sekali; Sharphat baru saja memicu jebakan yang dibuat oleh seseorang yang benar-benar di luar jangkauannya. Tentunya, Nhia dan Khia sama sekali tidak mengetahui hal ini, jadi tidak mengherankan jika mereka menyalahkan Sharphat sepenuhnya.
Dan karena mereka sekarang berada di luar gelembung sihir yang diciptakan oleh mantra Silent milik Hardy, mereka bisa mendengar erangan satu sama lain dengan jelas seperti bel. Menyadari bahwa ini berarti orang lain di sekitar mereka mungkin akan mendengarnya juga, si kembar itu mengecilkan volume keluhan mereka, lalu bersembunyi di balik dua pilar raksasa saat mereka mencari musuh. Hanya ada satu sumber cahaya di ruangan itu—sebuah lubang persegi kecil di langit-langit—namun sumber cahaya itu tidak lepas bagi si kembar untuk bisa melihat sekelilingnya dengan baik. Apa yang bisa mereka lihat dalam kegelapan adalah bahwa ruangan itu dipenuhi deretan pilar secara berkala, semuanya cukup tebal hingga menyerupai pepohonan berusia berabad-abad. Bahkan jika ada cukup cahaya untuk melihat hal lain, pilar itu sendiri akan menghalangi pandangan mereka, mencegah mereka mengamati sekeliling dengan benar.
"Dilihat dari bentuk pilar-pilar ini, sepertinya kita masih berada di lantai satu menara, Nhia." Kata Khia.
"Dan tempat ini cukup besar sehingga anggota lainnya mungkin dipindahkan ke area lain di lantai ini, Khia." Kata Nhia.
"Ya. Sepertinya kita harus menunda pembunuhan naga itu untuk saat ini, Nhia. Pertama, kita harus menemukan Komandan dan yang lainnya." Kata Khia.
"Denganmu di sepanjang perjalanan, Khia. Pastikan untuk mewaspadai jebakan teleportasi lainnya." Kata Nhia.
Meskipun Nhia dan Khia terlihat muda, mereka telah menghadapi banyak sekali krisis yang bahkan lebih buruk dari ini di masa lalu, dan mereka memiliki banyak pengalaman ketika harus melakukan misi melalui dungeon. Semua ini berarti, ketika menghadapi kesulitan seperti dalam situasi ini, mereka tetap tenang dan mengubah rencana mereka. Bagaimanapun, tidak perlu terburu-buru dan mencoba menghadapi naga itu sendirian. Jika hal terburuk menjadi lebih buruk, si kembar itu bahkan bersiap untuk membatalkan rencana pembunuhan naga itu dan meninggalkan menara karena terlalu berhati-hati. Terlepas dari kepribadian mereka yang agak muda, Nhia dan Khia adalah White Knight elit yang tahu bagaimana harus bertindak ketika keadaan menjadi sulit. Satu-satunya hambatan dalam rencana darurat yang mereka buat adalah bahwa mereka akan menghadapi dua musuh terburuk yang bisa dibayangkan, yang mulai berbicara di belakang mereka dalam kegelapan.
"Apa kalian berdua yang seharusnya kami lawan?"
Mera berseru, tertawa seperti hantu gagak.
"Iceheat, maukah kamu menyerahkan mereka berdua? Aku bisa menangani mereka sendiri!" Lanjutnya.
"Hei, Mera, ikutilah perintahnya!" Iceheat berteriak padanya.
"Aku tidak akan membiarkan siapapun yang merebut musuh itu dariku!" Lanjutnya.
"Apa....."
Si kembar berbalik dan berhadapan dengan dua manusia perempuan yang tampak agak aneh. Dengan tinggi dua meter, orang dengan tawa staccato yang menyeramkan itu jauh lebih tinggi daripada kedua kakak beradik itu, dan seringai jahatnya dengan giginya yang bergerigi dan mirip hiu membentang hampir secara harafiah dari daun telinga ke daun telinga. Meskipun matanya bersinar merah, perempuan itu memiliki wajah yang lebih cantik daripada kebanyakan perempuan Elf yang pernah mereka lihat, dan sosok yang menawan dan menggairahkan melengkapinya. Meskipun pendapatnya bisa berbeda-beda, perempuan itu adalah definisi femme fatale. Namun yang benar-benar membedakannya adalah pakaiannya : gaun yang perempuan itu kenakan sangat panjang, hingga menutupi kakinya, dan lengannya sama panjang dan lebarnya hingga menelan kedua tangannya.
{ TLN : femme fatale itu seorang perempuan yang memikat laki-laki ke dalam situasi berbahaya atau membahayakan. }
Perempuan lainnya—yang menyebut orang yang bersamanya itu sebagai "Mera”—juga terlihat sangat indah. Dia mengenakan pakaian pelayan dan roknya yang mengembang sampai ke kakinya, jauh di atas lutut. Satu-satunya bagian dari pakaiannya yang terlihat tidak sesuai dengan penampilan keseluruhan pelayan yang sepertinya dia inginkan adalah sarung tangan logam tebal yang dia pasangkan di masing-masing tangannya.
Dia menata rambutnya dikuncir, dengan bagian kanan berwarna merah menyala dan bagian kiri berwarna biru seperti es. Perempuan ini memarahi orang yang bersamanya itu dengan tatapan yang marah, namun bukannya mengurangi daya tariknya secara keseluruhan, tatapannya yang dingin dan tajam hanya menambah fitur-fiturnya yang lebih indah. Seperti orang di sebelahnya itu, dia lebih tinggi dari para Elf—tingginya kira-kira 170 sentimeter—namun tidak ada dari kedua perempuan itu yang memicu indra keenam Nhia atau Khia saat mereka berdua mendekati si kembar itu dari belakang. Nhia dan Khia menempatkan semua indra mereka dalam kewaspadaan maksimal dan meletakkan tangan mereka pada dua pedang yang mereka simpan di sisi mereka, satu di masing-masing pinggul.
Mera tertawa melihat reaksi si kembar itu.
"Jangan takut, bocah. Kami tidak akan menghabisimu. Setidaknya bukan saat ini. Lagipula, kalian berdua tidak akan mati tidak peduli seberapa keras kami menggiling kalian menjadi serbuk! Kalian harus berterima kasih pada Ellie-sama untuk itu. Dia sepertinya mempelajari beberapa trik sihir dari inti dungeon atau semacamnya, tapi jangan menanyakanku tentang itu. Tapi apapun yang dia lakukan pada tempat ini, tempat ini mampu menyerap segala kerusakan yang bisa berakibat fatal bagi kalian. Artinya kami bisa merobek semua lengan dan kaki kalian tanpa membunuh kalian!"
"'Nona Ellie-sama'? 'Inti dungeon'?" Ulang Nhia.