Chapter 7 : The Unlimited Gacha’s Possibility

 

Suasana muram yang tidak henti-hentinya menyelimuti lapisan terbawah Abyss karena sang penguasa tertinggi mereka jatuh ke dalam kondisi kesedihan yang mendalam.

 

"A-Apa karena aku membiarkan penjahat itu lolos?"

Tanya Nazuna dengan mata berkaca-kaca.

 

"Apa itu sebabnya master begitu marah?"

 

"Aku jamin itu bukan salahmu."

Kata Ellie, menenangkan.

 

"Light-sama yang agung bukanlah tipe orang yang akan merasa marah seperti ini atas hal sepele. Jika kamu ingat, beberapa Master level tinggi lainnya muncul secara tidak terduga untuk membawa Master bernama Goh itu dari genggamanmu. Tidak satu pun dari kami yang dapat mengantisipasi hal itu, jadi kamu tidak boleh menyalahkan dirimu sendiri, Nazuna."

 

Light telah menugaskan Nazuna, petarung terkuat Abyss, untuk menangkap Goh, dan meskipun misi awalnya berjalan sesuai rencana, tiga Master lainnya telah muncul dan mengalihkan perhatian Nazuna saat memindahkan Goh. Jelas juga bahwa para Master lainnya ini telah melakukan misi pencarian dan penyelamatan yang terencana, dan tidak berniat untuk melawan Nazuna dalam waktu lama.

 

Sekalipun di atas kertas, empat Master akan mengalami pertempuran yang sulit, hampir dapat dipastikan bahwa Nazuna akan menang. Namun, jika rencana mereka sejak awal adalah mundur dengan cepat, Nazuna kemungkinan besar tidak akan pernah bisa menghentikan mereka, bahkan jika Nazuna entah bagaimana berhasil mengumpulkan seluruh kekuatannya. Dilihat dari sudut pandang itu, pelarian Goh secara praktis tidak terelakkan dalam situasi tersebut.

 

"Bagaimanapun, Light-sama yang agung sama sekali tidak marah padamu."

Kata Ellie, melanjutkan.

 

"Jadi, kamu tidak perlu begitu sedih."

 

"O-Oke."

Kata Nazuna terisak.

 

"Baiklah jika Ellie bilang begitu..."

 

Ellie mengalihkan pandangannya ke pintu ruangan tempat Light berada. Membayangkan pemandangan masternya yang terpuruk dalam kesengsaraan yang teramat dalam membuat dada sang penyihir super itu terasa sesak.

 

Andai saja sihirku bisa membantu...

Pikir Ellie merasakan sakit di dadanya.

 

Tapi itu terlalu jauh dari jangkauanku. Aku Level 9999 Forbidden Witch, tapi aku tidak mampu melayani Light-sama yang agung saat dia membutuhkanku...

 

Bahkan saat Ellie menghibur Nazuna, dalam benaknya, Ellie menggertakkan giginya dalam hati karena ketidakberdayaannya sendiri. Ellie tahu bahwa yang bisa dirinya lakukan hanyalah berdiam diri dan menyaksikan penguasa dungeonnya itu berkubang dalam keputusasaan.

 

✰✰✰

 

Aku duduk di kursi di samping tempat tidur, menatap tubuh kakakku yang tidak bergerak dengan syok. Kami berhasil membawa Els Nii dan Doc ke Abyss seperti yang kami rencanakan sebelumnya, jadi dalam hal itu, misinya berhasil. Memang, kakakku bunuh diri agar tidak menyakitiku, tapi Ellie telah memastikan bahwa dia bisa menggunakan mantra Resurrection of Dead untuk menghidupkan kakakku kembali.

 

Untungnya bagi Els Nii, satu-satunya bagian tubuhnya yang hancur hanyalah jantungnya. Belum lama kematian kakakku, dan Doc telah mengubah tubuh kakakku menjadi sangat tangguh. Hal ini sangat berguna karena mantra kebangkitan tidak akan efektif pada siapapun yang berlevel rendah karena tubuhnya tidak akan mampu menahan kekuatannya. Tidak ada yang bisa dilakukan jika tubuhnya hancur berkeping-keping (atau terlalu rusak secara umum), atau jika terlalu lama berlalu setelah kematian, karena mayatnya akan mulai membusuk dan menjadi terlalu kurus.

 

Namun, Ellie meyakinkanku bahwa kakakku telah memenuhi semua persyaratan yang perlu dipenuhi untuk menghidupkan kembali tubuhnya, jadi semuanya baik-baik saja. (Lebih tepatnya, mayat membutuhkan organ yang dapat berfungsi normal setelah dihidupkan kembali. Ya, kakakku telah menghancurkan jantungnya, tapi Ellie mengatakan bahwa jantung kakakku dapat dipulihkan dan dihidupkan kembali.)

 

Namun, masalah besar yang kami hadapi adalah kenyataan bahwa tidak ada cara untuk mengembalikan kakakku ke keadaan normal. Tidak ada. Saat ini, Els Nii terbaring di tempat tidur masih dalam wujud monster, dan karena Ellie sudah menggunakan sihirnya untuk memperbaiki jantung kakakku, sepertinya kakakku hanya tertidur.

 

Ellie bilang Doc tidak tahu cara mengembalikan kakakku menjadi manusia, bahkan setelah menyelidiki setiap inci ingatan si bedebah itu.

Kataku, mengingat kembali itu.

 

Ditambah, kami meminta Mei menggunakan kemampuan pendeteksi kebohongannya untuk memastikan si bedebah itu tidak menyembunyikan apapun.

 

Pada saat yang sama, Doc menjalani penyiksaan terburuk yang bisa dibayangkan di ruang terbawah Abyss, di samping mantan anggota party Concord of the Tribes yang berhasil kutangkap sejauh ini. Namun, mengingat kengerian yang telah Doc itu lakukan pada banyak orang, aku tidak yakin dia dihukum dengan cukup.

 

Sebelum menempatkan Doc di selnya, kami telah melakukan hampir segala daya kami untuk membuatnya memberitahu kami cara mengembalikan kakakku menjadi normal, tapi semuanya sia-sia. Els Nii versi monster ini seperti sebotol anggur yang bercampur lumpur, dan mustahil memisahkan lumpur dari anggur. Karena sama mustahilnya untuk mengembalikan kakakku ke keadaan normal, jika kami menghidupkannya kembali, kakakku akan kembali menjadi monster yang tidak terkendali, yang membuat semuanya menjadi sia-sia.

 

Jadi untuk sementara, Ellie telah menggunakan mantra kelas pamungkas pada tubuh kakakku yang menghentikan waktunya dan dengan demikian mencegahnya membusuk. Sihir Ellie cukup kuat untuk menghentikan waktu selamanya, bukan hanya sementara, jadi tidak perlu khawatir bagian tubuh kakakku akan membusuk secara tidak sengaja, dan seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kakakku benar-benar terlihat seperti sedang tertidur di tempat tidur.

 

Aku memiliki kekayaan dan sumber daya yang jauh lebih banyak daripada yang pernah kubayangkan dibandingkan saat aku berada di pertanian lama keluargaku.

Pikirku dalam hati.

 

Aku telah menaklukkan dungeon terbesar dan paling mematikan di dunia, dan aku memiliki kekuatan untuk melawan semua negara yang menindas manusia. Tapi, tidak satu pun kekuatanku cukup untuk menghidupkan kembali kakakku...

 

Aku melipat tanganku di depan wajahku seolah sedang berdoa, tapi daripada memohon kekuatan yang tidak terlihat, yang bisa kulakukan hanyalah menundukkan kepala hingga dahiku menekan jari-jariku yang saling bertautan. Air mata mengalir dari kelopak mataku yang terpejam saat aku mencoba memahami nasib kejam kakakku, dan aku merasa sangat sedih karena tidak mampu berbuat apapun untuknya, bahkan setelah menyelamatkannya dari cengkeraman Doc.

 

Aku mendengar suara ketukan di pintu, tapi aku tidak repot-repot menjawab. Pintu tetap terbuka, dan aku tahu persis siapa yang masuk dari energinya.

 

"Mei..."

Kataku seperti robot.

 

"Bukannya aku sudah memberitahu semua orang bahwa aku ingin berduaan dengan kakakku."

 

"Maaf mengganggu."

Kata Mei dengan singkat, mendekatiku dari samping meskipun aku menggerutu, lalu mengambil sapu tangan dan dengan lembut menyeka air mataku. Biasanya aku akan senang diperlakukan sebaik itu oleh Mei, tapi tindakan sederhana ini justru membuatku jengkel dan hampir hancur total. Namun sebelum itu terjadi, Mei memecah keheningan yang mencekam itu.

 

"Light-sama, kamu tidak boleh menyerah pada kakakmu tersayang."

Kata Mei.

 

"Aku yakin dalam hatiku masih ada cara untuk menyelamatkannya."