Chapter 5 : Nazuna Versus Goh

 

Pertarungan antara Nazuna dan Goh telah mengubah hutan di samping jalan raya menjadi lanskap yang rusak parah, seolah-olah beberapa meteor telah menghujani medan pertempuran. Kelima klon Nazuna tergeletak di tanah babak belur dan memar, sementara Goh berdiri di atas para Nazuna yang terluka itu dan menatap mereka, benar-benar kesal dengan masalah yang telah mereka timbulkan padanya.

 

"Aku lupa berapa kali aku harus mengalahkan kalian, dan berapa banyak lengan dan kaki yang harus kupatahkan."

Kata Goh, mengerang jijik.

 

"Yang benar-benar menyebalkan itu, kalian selalu menyembuhkan diri sendiri dan kembali jika aku meleset hanya satu dari kalian. Tapi akhirnya aku berhasil mengenai kalian berlima sekaligus."

 

Goh adalah seorang petarung bertampang tangguh yang benci mengerahkan lebih banyak tenaga daripada yang dia inginkan, dan sisi dirinya itu sepenuhnya terpancar dari sikapnya. Namun, dia juga mampu meniru teknik bela diri, manuver, atau gerakan pamungkas apapun setelah menyaksikannya sekali saja.

 

Hal ini bukan karena level, keahlian, atau Gift-nya; Semua ini hanyalah soal bakat alami. Berkat kemampuan bawaan Goh, dia mampu dengan tenang melawan kelima Nazuna dan ayunan pedang Prometheus mereka yang telak hanya dengan berbekal keterampilan bela diri, pengetahuan, dan ketangkasannya.

 

Prometheus adalah senjata ampuh yang mampu memulihkan kesehatan penggunanya, tapi sia-sia jika tidak ada mantra yang diucapkan. Begitu menyadari hal ini, Goh memusatkan upayanya untuk melumpuhkan kelima Nazuna secara bersamaan, yang dia lakukan dengan menendang beberapa dari mereka di sisi kepala sambil meledakkan kepala Nazuna lainnya dengan memfokuskan energi kinetik internalnya menjadi pukulan keras menggunakan teknik yang dikenal sebagai fa jin.

 

Goh melangkah ke arah para Nazuna itu.

"Lebih baik selesaikan ini sebelum kalian semua bangun—"

 

"Ngaah!"

 

Master itu baru saja akan melumpuhkan para Nazuna itu secara permanen ketika salah satu dari mereka tiba-tiba sadar kembali sebelum dia sempat.

 

Apa-apaan ini?

Pikir Goh.

 

Ini gila! Aku tahu aku baru saja menghajar bocah itu tepat di tengkoraknya! Aku merasa otaknya hancur berkeping-keping! Bagaimana mungkin dia bisa bangun?!

 

Nazuna yang masih sadar mengusap kepalanya sementara Goh berdiri dan menatapnya, benar-benar tercengang.

 

"Kau jauh lebih kuat dari yang kukira."

Kata klon Nazuna itu.

 

"Dan kau juga melakukan banyak gerakan keren!"

Klon Nazuna itu menoleh ke arah Goh, tersenyum seperti gadis kecil yang baru saja menaiki banyak wahana taman hiburan, dan seringai lebar itu membuat keringat dingin Goh semakin deras.

 

"Prometheus, sembuhkan realitasku!"

Teriak Nazuna, menghapus sepenuhnya luka yang dideritanya dan keempat klon lainnya. Namun, daripada langsung melawan Goh lagi, Nazuna itu membuat keempat duplikatnya menghilang dan menyimpan Prometheus-nya di Item Box-nya.

 

Goh mengembuskan napas yang ditahannya dan berkedip bingung.

"Apa yang kau coba lakukan?"

 

Tidak heran Goh tercengang dengan gerakan ini karena bukan hanya berarti Nazuna baru saja mengurangi kekuatan bertarungnya hingga empat perlima, Nazuna juga melakukan hal yang setara dengan membuang senjatanya. Tidak ada alasan kuat yang bisa Goh lihat mengapa Nazuna sengaja memberikan keuntungan kepadanya seperti ini. Namun Nazuna mengabaikan pertanyaan Goh sepenuhnya, mengangkat tinjunya dan melakukan tendangan berdiri, sebelum berbicara sendiri.

 

"Beginikah caranya?"

Kata Nazuna, berbicara sendiri.

 

"Tidak, tidak, kurasa lebih seperti 'Shpah!' daripada 'Spah!' kalau tidak salah..."

 

Berpura-pura seolah Goh tidak berdiri tepat di depannya, Nazuna terus berjalan melalui serangkaian gerakan yang koreografinya tidak menentu, diiringi serangkaian onomatope yang samar dan berbicara sendiri. Bagi Goh, Nazuna benar-benar rentan dan terbuka terhadap serangan, yang berarti hanya butuh sedikit usaha darinya untuk mendaratkan serangan cepat dan membuat Nazuna pingsan untuk selamanya.

 

Namun, Goh mendapati dirinya tidak mampu melangkah maju saat butiran keringat menggenang di dahinya yang semakin gelisah. Setelah semenit penuh memutar tubuhnya ke segala arah, Nazuna tampak cukup senang untuk menghentikan apa yang sedang dilakukannya dan memamerkan senyum secerah senyum gadis kecil kepada Goh.

 

"Oke! Kurasa memang begitulah seharusnya."

Kata Nazuna, sambil tersenyum.

 

"Maaf membuatmu menunggu!"

 

Nazuna kembali tersenyum lebar pada Goh seperti seorang teman dekat yang bersemangat datang ke pertemuan setelah terlambat. Kecantikan Nazuna yang memukau, dipadukan dengan wataknya yang polos dan ceria yang saat ini ditampilkan, akan membuat laki-laki atau perempuan mana pun terpikat oleh pesonanya. Namun, bukan itu respons emosional yang dirasakan Goh. Yang Goh rasakan hanyalah rasa takut yang tidak terkendali.

 

Sama bingungnya seperti sebelumnya tentang gejolak batin lawannya, Nazuna sekali lagi mengambil posisi bertarung, tapi kali ini, posisinya persis seperti yang diambil Goh saat berhadapan dengan kelima Nazuna dengan sungguh-sungguh.

 

"Baiklah, aku datang!"

Seru Nazuna.

 

"Dasar cebol tolol!"

Teriak Goh marah.

 

"Kau benar-benar berpikir bisa mengalahkanku dengan kuda-kudaku sendiri? Itu tidak aka—"

 

Namun sebelum Goh sempat menyelesaikan kalimatnya, Nazuna langsung berteleportasi ke jarak serang menggunakan teknik shukuchi Goh itu sendiri, lalu melancarkan jab kanan lurus. Goh berhasil menangkis pukulan itu, tapi Nazuna segera membalasnya dengan kombo kiri-kanan dan sebuah tendangan.

 

Goh secara refleks menangkis setiap pukulan, tapi karena Nazuna lebih tinggi levelnya, serangannya membentur sasaran, dan tendangan terakhirnya menembus pertahanan Goh dan membuat Goh terlempar mundur. Goh mendarat dengan kedua kakinya, meninggalkan bekas di tanah, tapi Nazuna sudah menerjang wajah Goh dengan serangan berikutnya.

 

"Mundur, dasar cebol!"

Teriak Goh sebelum memutar lengannya ke sana kemari dalam gerakan melingkar seperti kipas. Itu adalah teknik yang sama yang dia gunakan untuk menangkis api racun Mera : mawashi uke.

 

Goh berniat menangkis serangan Nazuna sekaligus melancarkan serangan balik ke wajah Nazuna, tapi pada akhirnya hasilnya tidak seperti ini. Di detik-detik terakhir, Nazuna memutar tubuhnya di udara, menyebabkan Goh nyaris mengenai hidung Nazuna.

 

"Kau mengantisipasi gerakanku?!"

Teriak Goh dengan tidak percaya.

 

"Tentu saja aku mengantisipasinya! Jangan sok terkejut."

Kata Nazuna dengan bangga.

 

"Setelah dihajar berkali-kali, aku sudah menguasai jangkauanmu."

 

Meskipun Nazuna menunjukkan sikap angkuh yang biasanya hanya terlihat pada seseorang yang bangga bisa berhitung sampai sepuluh, kata-kata ini datang langsung dari hati tanpa sedikit pun nada merendahkan. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, kabut gelap menyelimuti emosi Goh.

 

Untuk menangkal keraguannya, Goh melancarkan serangan berikutnya, tapi secepat cambuk, Nazuna menangkap tinju Goh di tengah lintasannya dan membuat Goh kehilangan keseimbangan dan jatuh berlutut.

 

"K-Kau mengacaukan pusat gravitasiku?!"

Kata Goh dengan suara melengking, sambil berjuang mati-matian untuk berdiri.

 

Seorang ahli bela diri bisa membuat lawan kehilangan keseimbangan dan membuatnya berlutut di tanah hanya dengan mencengkeram salah satu jarinya. Goh pernah melakukan teknik ini pada makhluk panggilan Mera dengan mencengkeram salah satu cakar makhluk panggilan Mera itu, meskipun kali ini, Goh dihadapkan pada sisi sebaliknya, dengan Nazuna mencengkeram seluruh kepalan tangannya. Sebagai seorang maven, Goh seharusnya tahu cara menangkis cengkeraman itu, tapi lawannya yang sama sekali tidak terlatih itu tidak membiarkannya bergerak.

 

Sialan. Bagaimana mungkin?!

Goh menjerit dalam hati.

 

Itu mungkin akan berbeda kalau si cebol ini menghunus pedangnya, tapi bagaimana mungkin gadis cebol tolol ini selangkah lebih maju dariku dalam pertarungan tinju dengan tangan kosong?!

 

Goh menganggap dirinya petarung tangan kosong tanpa senjata yang lebih baik daripada Master mana pun di kedua kelompok, tapi di sini dia dikalahkan oleh Nazuna, yang masih benar-benar pemula dalam seni bela diri khususnya hingga beberapa menit yang lalu. Bagi seseorang yang punya kebanggaan seperti Goh, rasa malu seperti ini saja sudah menyakitkan.

 

Nazuna bersenandung dengan skeptis dan terlihat cuek.

"Kurasa gerakan ini cukup berguna untuk menghentikan seseorang bergerak, tapi terlalu membosankan bagiku. Ah! Mungkin akan lebih rapi jika aku melakukan ini! Dan ini!"

 

"Apa-apaan itu?!"

 

Sebelum Goh menyadarinya, Nazuna menekan tinju Goh untuk memutar lengan Goh, mencoba mematahkan sendi-sendinya seperti ranting. Dalam paroksisma naluriah untuk mempertahankan diri, Goh memutar seluruh tubuhnya tepat waktu untuk menyelamatkan lengannya, tapi ini membuatnya secara efektif melakukan judo-flip dengan keras ke tanah. Nazuna tersentak takjub, seperti balita yang bereksperimen dengan mainan baru.

{ TLN : Paroksisma itu serangan tiba-tiba atau ekspresi kekerasan dari suatu emosi atau aktivitas tertentu. }

 

"Waah! Aku bahkan tidak mencoba memutar sekuat itu! Aku tidak percaya betapa kuatnya hantaman tadi!" Seru Nazuna.

 

"Kurasa aku menggunakan gerakanmu sendiri untuk melawanmu! Ini super-duper keren!"

 

Goh terbatuk-batuk setelah dilempar ke tanah.

Bocah cebol menyebalkan ini! Pertama, dia meniru kuzushi-ku, dan sekarang dia bisa melakukan gerakan aikido?! Aku tidak bisa menyebutnya alami, karena ini jauh melampaui batas alami!

 

Goh percaya dirinya adalah seniman bela diri terbaik di dunia ini, seorang jenius yang mampu meniru gerakan setelah hanya melihatnya sekali. Tapi Nazuna tidak hanya mampu meniru kuzushi milik Goh, Nazuna juga menemukan cara untuk mengubahnya menjadi gerakan yang sama sekali baru, yang kebetulan merupakan jenis kombo yang biasanya membutuhkan waktu lebih dari satu dekade untuk dikuasai, dan yang akan mustahil dilakukan oleh banyak petarung seumur hidup mereka. Namun Nazuna berhasil menguasai teknik-teknik individual dalam hitungan menit.

 

Nazuna adalah tipe karakter yang riuh dan kekanak-kanakan, yang begitu mudah dipuaskan. Hanya perlu Yume memanggilnya "Onee-chan" saat pertama kali mereka bertemu agar Nazuna merasa sangat bahagia. Namun dalam hal bertarung, Nazuna adalah petarung paling berbakat di Abyss, bahkan melampaui Light dalam hal kemampuan bertarung. Ini karena Nazuna memiliki kemampuan luar biasa untuk memahami suatu gerakan setelah melihat sebagian kecilnya saja. Atau lebih tepatnya, Nazuna akan mendapatkan ingatan otot ensiklopedis tentang teknik baru dan turunannya dalam sedetik setelah teknik itu dilemparkan padanya.

 

Setelah mengatur napasnya kembali, Goh berlutut. Masih tertunduk, Goh menatap Nazuna dengan tajam.

 

Sial!

Umpat Goh dalam hati.

 

Dengan level kekuatan dan kemampuanku, aku tidak bisa mengalahkan si cebol ini!

Goh akhirnya menerima bahwa ada kemungkinan besar dia akan dikalahkan di sini, tapi meskipun begitu, dia terlalu punya harga diri untuk mundur. Goh mengumpulkan kekuatan untuk menegakkan tubuhnya kembali, lalu melancarkan serangkaian gerakan karate ke arah Nazuna.

 

"Enyahlah kau, dasar cebol bajingan!"

Teriak Goh.

 

"Rasakan ini dan terbakarlah di neraka sana!"

 

"Bukannya aku sudah bilang aku ini bukan 'cebol bajingan'. Aku itu Nazuna!"

Kata Vampire Knight itu sambil menghindari rentetan serangan terbaru dari Master itu.

 

"Tunggu, aku sudah memberitahumu namaku, kan? Benar kan?"

 

Goh melancarkan kombinasi putus asa berupa jab tajam, tendangan tinggi, dan tendangan bulan sabit penghancur hati, tapi semuanya meleset karena Nazuna dengan mudah menghindarinya.

 

Aku tahu si cebol bajingan ini belum pernah melihat gerakan seperti ini sebelumnya, jadi bagaimana dia bisa menghindarinya?!

Goh berteriak dalam hatinya.

 

Apa dia juga tahu pernapasanku?

 

Memahami "pernapasan" lawan sama artinya dengan mampu secara naluriah memprediksi gerakan yang jika tidak akan sama sekali tidak terduga. Dengan kata lain, Nazuna sudah mulai menyesuaikan diri dengan ritme gaya bertarung Goh dan pada dasarnya sudah memahami cara menghindar, menangkis, atau membalas apapun yang dilontarkan Goh.

 

Master itu telah menggunakan kemampuan alami yang sama persis yang juga dimilikinya untuk mengalahkan tidak terhitung banyaknya orang yang telah dilawannya, tapi kali ini, dia mendapati dirinya benar-benar dikalahkan oleh Nazuna. Goh menggertakkan giginya dengan frustrasi, tapi dia menyadari situasinya tidak akan membaik, jadi dia memutuskan untuk menggunakan satu trik terakhir yang dia miliki.

 

"Aku seharusnya menjadi jenius bertarung!!"

Teriak Goh.

 

"Aku tidak akan kalah dari cebol bodoh sepertimu!"

 

Goh melanjutkan pernyataan ini dengan tendangan tinggi kaki kiri yang kuat yang akan memenggal kepala lawan normal mana pun sebelum mereka menyadari apa yang telah terjadi. Namun Nazuna hanya menggerakkan kepalanya ke samping seperti anak kecil yang sedang bermain dodgeball.

 

"Jenius, katamu?"

Kata Nazuna dengan polos.

 

"Kurasa itu cukup biasa saja."

 

Tapi Goh belum selesai. Menggunakan kaki yang sama yang sudah berada di udara, dia melakukan ankle drop secepat tendangan tinggi itu, perubahan lintasannya begitu mulus dan terkendali, kakinya tampak bergerak seperti makhluk hidup.

 

"Kau sudah memperlihatkan itu padaku, ingat?"

Nazuna memberitahu Goh, dengan mudah melompat keluar dari jalur kaki Goh itu.

 

"Kau pikir kau bisa melakukan trik yang sama lagi?"

 

Goh mencibir penuh arti.

"Singkat saja, itu rencananya. Aku tahu kau cukup bodoh untuk menghindar ke arah itu!"

 

"Apa?"

 

Nazuna memang berhasil menghindari ankle drop itu, tapi dengan melakukannya, dia telah menempatkan dirinya dalam jangkauan Goh. Atau lebih tepatnya, keduanya sekarang terlalu dekat untuk tendangan, pukulan, atau tusukan siku biasa mendarat tepat, tapi ada satu serangan yang Goh tahu akan berhasil dengan presisi mematikan pada jarak ini : "pukulan satu inci".

 

Seorang praktisi berpengalaman hanya membutuhkan jarak tiga sentimeter untuk melakukan gerakan tersebut, tapi karena Goh cukup dekat untuk menyentuh Nazuna, Goh memutuskan inilah kesempatannya untuk melancarkan pukulan nol inci.

 

Gerakan ini sangat mirip dengan fa jin milik Goh yang digunakan pada para klon Nazuna, dan pukulan nol inci langsung ke tengkorak oleh seseorang sekuat Goh biasanya akan langsung membunuh penerimanya. Namun pada putaran sebelumnya, salah satu Nazuna mampu berdiri kembali relatif tanpa cedera bahkan setelah menerima pukulan serupa di kepala, kemungkinan besar Nazuna akan sadar kembali setelah secara naluriah menggeser titik tumbukan untuk meredakan kekuatan gegar otak dari pukulan tersebut. Untuk menghindari terulangnya kejadian itu, Goh memutuskan untuk memodifikasi pukulan nol inci ini sedemikian rupa sehingga memastikan Nazuna jatuh dan tetap di bawah. Goh meletakkan kedua tinjunya di perut Nazuna dan menarik napas ibuki yang tajam.

 

"Ini akan mencabik-cabik organmu dan membuatmu muntah darah, dasar cebol aneh!" Teriak Goh.

 

"Satu! Dua!"

 

Goh melancarkan dua pukulan nol inci berturut-turut dengan cepat ke perut Nazuna, mengerahkan seluruh kemampuan dan latihannya, serta memusatkan seluruh kekuatan supernya ke dalam pukulan-pukulan tersebut. Pukulan pertama dirancang untuk memantul ke seluruh tubuh dan memantul kembali, sementara gelombang kejut dari pukulan kedua dirancang untuk berbenturan dengan kekuatan pukulan pertama dan memicu ledakan energi destruktif yang akan menghancurkan isi perut Nazuna.

 

Lawan biasa yang terkena pukulan ganda ini tidak akan memiliki satu organ pun yang berfungsi, dan terlepas dari level dan jenis armor yang mereka kenakan, mereka akan mati di tempat. Sayangnya bagi Goh, lawan yang dihadapinya bukanlah orang biasa.

 

Tepat pada saat Goh melepaskan pukulan satu-dua nol inci, Nazuna melancarkan pukulan ke tubuhnya sendiri, dentang keras armor-nya bergema di sekitar hutan yang kumuh. Ide di balik gerakan kontraintuitif ini bukanlah Nazuna yang mencoba melukai dirinya sendiri, melainkan upaya untuk menetralkan efek pukulan ganda itu, dan berkat kecepatan berpikirnya, Nazuna tidak menerima kerusakan apapun dari serangan Goh.

 

Nazuna mengangkat tinjunya dengan marah kepada lawannya.

"Hei, bung! Jangan lakukan hal-hal aneh pada tubuhku, kau dengar?"

 

Saat Goh yang kebingungan masih mencoba memahami apa yang baru saja terjadi, Nazuna menghajarnya, menggunakan teknik fa jin untuk menambah kekuatan pukulannya, setelah sebelumnya menerima pukulan tersebut. Meskipun Goh berhasil meningkatkan pertahanannya tepat waktu, tampaknya itu tidak terlalu berpengaruh, dan Goh akhirnya terlempar ke belakang sambil mengalami kerusakan pada organ dalamnya. Namun, harga diri Goh lah yang hancur total.

 

Sialan, sialan, sialan!

Goh mendidih saat dia terbaring babak belur dan hancur di tanah.

 

Si cebol ini bahkan tidak tahu cara mengatakan 'fa jin', tapi dia tahu cara membatalkan komboku dengan meninju dirinya sendiri?! Aku tahu aku pasti kalah dalam pertarungan ini, tapi aku tidak pernah menyangka akan tumbang total.

 

Goh bahkan tidak punya tenaga untuk menyeka darah yang menetes dari sudut mulutnya. Yang bisa Goh lakukan hanyalah melotot tajam ke arah Nazuna.

Brengsek! Sekarang aku tahu bagaimana perasaan para bajingan itu saat aku menginjak bokong mereka ke tanah. Mereka menatapku tajam seperti yang kulakukan pada si cebol bajingan ini sekarang! Sialan! Si cebol ini pikir dia sangat keren!

 

Sambil menggertakkan giginya, Goh mengutuk kenyataan bahwa dia dibuat merasakan tingkat penghinaan yang sama seperti semua bandit dan pengganggu yang telah dia pancing untuk dieksekusi mati selama bertahun-tahun. Kali ini, seorang gadis muda berpenampilan poloslah yang memegang kendali atas hidup Goh, dan Goh belum pernah merasa seputus asa ini sejak C—

 

"Kindred Maker! Kalahkan gadis ini sekarang juga!"

 

"Sword Fish fighter! Aku memanggil kalian!"

 

"Dari mana kalian datang?!"

Teriak Goh.

 

Penyusup pertama yang muncul adalah Hisomi, seorang laki-laki berpenampilan biasa saja yang berpenampilan seperti pedagang licik dengan mata juling permanen. Yang kedua adalah Requin, yang bertubuh besar dan berkepala botak tanpa sehelai rambut pun, bahkan alis. Kedua Master dari Kekaisaran Dragonute itu tiba tepat waktu untuk menyelamatkan Goh, seolah-olah ini adalah operasi ekstraksi yang telah mereka rencanakan jauh-jauh hari.

 

Hisomi menggunakan Gift-nya, Kindred Maker, untuk mengubah tiga pohon tumbang menjadi Treant, dan monster setengah pohon setengah humanoid itu meraung, taring runcing mencuat dari mulut yang terbuka di batang pohon mereka, sebelum menyerang Nazuna.

 

Gift milik Requin memanggil tiga Sword Fish, monster laut menyerupai hiu dengan tombak tajam yang menjulur dari hidung mereka dan mampu terbang di udara. Tiga Sword Fist itu juga mengincar Nazuna, dan berkoordinasi dengan para Treant, sehingga ketika monster pohon menyerangnya dengan cabang-cabang besar mereka, tiga Sword Fish itu menggunakannya sebagai perisai pelindung untuk melancarkan serangan kejutan.

 

Nazuna tersentak kaget melihat kemunculan tiba-tiba para Treant dan Sword Fist itu, tapi dia segera pulih dan menggunakan tinjunya yang penuh amarah untuk mempertahankan diri dari makhluk-makhluk yang datang. Setiap kali tinju Nazuna mengenai, Treant akan hancur berkeping-keping seperti ranting atau Sword Fish akan meledak menjadi isi perut berdarah, dan secara keseluruhan, Nazuna hanya membutuhkan waktu kurang dari sepuluh detik untuk melenyapkan mereka semua.

 

Namun Hisomi dan Requin menyadari kehebatan bertarung Nazuna, karena mereka berdua baru saja menyaksikan Goh yang terpukul hebat dalam pertarungannya melawan Nazuna, jadi mereka berdua telah mengerahkan beberapa bala bantuan yang andal. Sebenarnya, para Treant dan Sword Fish itu hanya untuk mengalihkan perhatian Nazuna dari lawannya yang sebenarnya : Hei. Sang Master berpakaian serba hitam menghunus katana-nya—yang juga berwarna hitam legam—dan mengayunkannya ke arah Nazuna saat Nazuna membelakanginya, berniat memenggal kepala Nazuna.

 

"Rasanya aku merasakan sesuatu menyelinap di belakangku!"

Nazuna segera mengeluarkan Prometheus dari Item Box-nya dan dengan cekatan menangkis serangan pertama itu, serangan baliknya begitu cepat dan tidak terduga sehingga Hei yang biasanya kaku tidak bisa menahan ekspresi terkejut yang teramat sangat di wajahnya.

 

"Oi! Apa yang kalian pikirkan dengan membawa si Hei itu?!"

Bentak Goh.

 

"K-Kami akan jelaskan nanti!"

Jawab Hisomi yang jelas-jelas kebingungan.

 

"Untuk saat ini, kita harus fokus meninggalkan lokasi ini!"

 

"Tidak! Jangan teleportasi aku dulu!"

Teriak Goh.

 

"Mereka melacak pergerakanku menggunakan darah yang terciprat padaku di pertempuran sebelumnya! Kalian harus segera membasuhku!"

 

Kehadiran Hei di sini bahkan lebih mengejutkan Goh daripada melihat Nazuna yang sebelumnya bertangan kosong menangkis serangan mematikan dari pengguna pedang ulung itu. Namun, membersihkan diri adalah prioritas saat ini, jadi hanya dengan tangan kosong yang diberkahi kekuatan super, Goh memotong semua rambut gimbal dari kepalanya dengan teknik karate. Selanjutnya, Goh memerintahkan Requin untuk menggunakan Gift-nya untuk membersihkan darah Mera dari tubuh dan pakaiannya.

 

"Oke."

Jawab Requin tanpa keberatan.

 

"Hei, beri kami waktu setidaknya satu menit."

 

Hei tersentak kesal karena diberi tugas yang sebelumnya tidak dia setujui, tapi dia memutuskan untuk tetap mematuhi instruksi tersebut, karena menolak tugas itu sungguh tidak sepadan dengan usahanya. Requin mengeluarkan bola air raksasa yang mengelilingi Goh dan mulai membersihkan Goh di dalam wadah cairan yang cara kerjanya mirip seperti mesin cuci.

 

"Oi! Aku tidak akan membiarkanmu membersihkan darah darinya!"

Teriak Nazuna. Sang Vampir Knight itu berusaha memukul balik Hei dengan satu serangan agar dia bisa menghabisi Master lainnya sebelum mereka bisa melarikan diri, tapi Nazuna mampu mengimbangi serangan demi serangan Hei, dengan setiap benturan baja dengan baja menyebabkan percikan api. Getaran dan gelombang kejut yang dihasilkan oleh pertarungan itu mengguncang dedaunan dari pepohonan di sekitarnya dan meniup rambut di kepala Hisomi.

 

Nazuna akhirnya membiarkan dirinya terdorong mundur oleh salah satu serangan Hei, lalu saat masih di udara, dia berteriak : "Prometheus, bengkokkan realitasku!"

 

Ketiga Master yang baru tiba itu melebarkan mata ke arah lima klon Nazuna yang muncul di depan mereka, menunjukkan bahwa mereka hanya mengamati segmen terakhir pertarungan Goh dengan Nazuna, dan bukan bagian awal pertarungan di mana Nazuna juga menggandakan dirinya.

 

Kelima Nazuna itu mendarat di tanah dan langsung menyerbu ke arah para Master itu, meskipun tidak terelakkan, pertarungan lain di antara kembar lima itu pun muncul hampir sama cepatnya.

 

"Kami datang, Orang Dengan Kacamata!"

 

"Dia tidak memakai kacamata! Itu penutup mata!"

 

"Apa? Jadi itu bukan eye patch?"

 

"Eye patch tidak menutupi kedua mata, bodoh!"

 

"Terserahlah. Ayo kita hajar mereka semua!"

 

Kelima Nazuna itu memiliki perlengkapan, level kekuatan, keterampilan, dan kecerdasan yang setara. Sementara itu, para Master itu hanya menonton dengan ngeri, seolah-olah mereka sedang menyaksikan sesuatu dari mimpi buruk.

 

"A-Apa yang baru saja dia lakukan? Cheat?"

Requin tergagap karena terkejut.

 

"H-Hei-san! Kau harus melakukan sesuatu padanya! Cepat!"

Pinta Hisomi.

 

Hei sempat bingung melihat pemandangan itu seperti yang lainnya, tapi dia segera pulih dan melakukan apa yang dia tahu harus dilakukan. Dia melepas bandana panjang dan gelapnya dan membuka matanya. Tindakan ini saja sudah cukup untuk menerbangkan kelima Nazuna ke udara.

 

"Ngah!"

 

"Tunggu, apa yang terjadi?"

 

"Apa dia baru saja menerbangkan kita semua?"

 

"Tapi bagaimana caranya?"

 

"Semacam mantra? Skill?"

Tanya Nazuna kelima dengan lantang.

 

"Aku bahkan tidak merasakan serangannya!"

 

Apapun yang Hei lakukan pada para Nazuna itu, kekuatannya begitu dahsyat hingga membuat kelima Nazuna itu benar-benar terkejut. Kelima Nazuna itu hanya berhasil kembali berdiri dengan mendorong Prometheus mereka ke tanah untuk menghentikan diri. Namun, gerakan misterius itu tetap membuat para Nazuna itu semakin jauh dari kelompok Master itu daripada tempat Nazuna asli awalnya membelah diri menjadi lima, dan ini berarti Requin punya cukup waktu untuk menyelesaikan tugasnya untuk membersihkan Goh.

 

"Oke, aku sudah selesai membersihkannya!"

Teriak Requin.

 

"Hei, kemari sekarang!"

 

Hei mengangguk dan berlari untuk bergabung kembali dengan yang lain tepat saat Requin memecahkan gelembung air di sekitar Goh untuk melepaskannya. Saat Hei mendekati rekan-rekannya, dia menyarungkan kembali katana-nya dan mengikatkan bandana di kepalanya sekali lagi. Kemudian, begitu Hei berada dalam jangkauan, Hisomi mengangkat sebuah item sihir ke udara.

 

"T-Translocation Gem! Jauhkan kami dari sini!"

Hisomi merapal sebelum menghancurkan batu di tangannya.

 

"Ah! Kembali ke sini—"

Nazuna pertama mulai berteriak, tapi sudah terlambat. Keempat Master itu menghilang dari pandangan, meninggalkan kelima Nazuna berdiri sendirian di tengah hutan yang hancur.

 

"Y-Yang benar aja?"

Seru Nazuna pertama.

 

"Mereka benar-benar kabur hanya karena tidak bisa mengalahkanku?"

 

"Apa yang akan kita lakukan?!"

Ratap Nazuna kedua dengan putus asa.

 

"Master menyuruh kita menangkap penjahat itu, tapi kita membiarkannya lolos!"

 

Nazuna ketiga merintih, matanya berkaca-kaca.

"Bagaimana jika Master membenciku karena mengacau?"

 

"I-Ini bukan waktunya untuk resah!"

Nazuna berikutnya menyela dengan cepat.

 

"Ada yang harus kita lakukan jika kita mengacau!"

 

"Oh, ya, benar juga."

Kata Nazuna terakhir.

 

"Jika itu terjadi, kita seharusnya menggunakan Telepathy untuk berbicara dengan Ellie dan menanyakan apa yang harus dilakukan selanjutnya."

 

Nazuna memang telah diberi instruksi sebelumnya tentang apa yang harus dilakukan dalam beberapa skenario yang mungkin akan dihadapinya, termasuk skenario yang sedang dialaminya saat ini, di mana Goh entah bagaimana berhasil lolos dari cengkeramannya.

 

Setelah para Nazuna itu selesai mengendalikan seluruh rangkaian emosi yang telah melanda mereka, mereka mengaktifkan kartu SR Telepathy dan menyampaikan hasil misi tersebut kepada Ellie, agar Ellie dapat memberikan instruksi lebih lanjut.