Chapter 14 : Convergence and a New Interest
"Penyihir Jahat Menara itu menghancurkan Master yang dikira C oleh para demonkin?"
Di sebuah ruangan di suatu tempat di Kekaisaran Dragonute, Drago, mantan pemimpin party Concord of the Tribes, nyaris tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya setelah mendengar laporan terbaru dari bawahannya. Kekaisaran telah mengetahui tentang Master yang disegel di dalam peti mati yang dimiliki oleh Negara Demonkin, dan bagaimana mereka salah mengira Master itu sebagai C.
Para Dragonute juga menyadari bahwa para demonkin merahasiakan Master tersebut dengan harapan mereka dapat membangkitkan Master itu dengan aman dan menggunakannya untuk mengungguli para Dragonute dalam pertempuran mereka memperebutkan supremasi ras. Karena Master ini sebenarnya bukan C, kekaisaran memutuskan untuk tidak peduli terhadap seluruh situasi ini, tapi tidak seorang pun dapat membayangkan bahwa Pangeran Voros akan terlalu awal untuk mencoba menghidupkan kembali si C palsu itu, atau bahwa Master yang telah dibangkitkan itu kemudian akan menghancurkan istana, atau bahwa Penyihir Jahat itu sendirilah yang akhirnya mengalahkan Master itu.
"Terus kumpulkan intelijen."
Drago menginstruksikan bawahannya.
"Jangan lupakan tentang penyihir itu juga."
Setelah bawahannya membungkuk dan pamit, Drago bersandar di kursinya.
Siapa sebenarnya Penyihir Jahat ini? Aku tidak pernah membayangkan dia bisa menyingkirkan Master yang tersegel itu dengan mudah. Apa dia mainan lain yang diciptakan oleh C yang asli?
Para petinggi Kekaisaran Dragonute juga telah melakukan operasi pengumpulan intelijen mereka sendiri terhadap Penyihir Jahat itu, tapi sejauh ini, mereka belum membuat banyak kemajuan. Penyihir itu dan orang-orangnya begitu ahli dalam mengatasi spionase, sehingga sangat sedikit informasi yang bisa ditemukan tentangnya. Upaya independen Drago sendiri juga tidak membuahkan hasil apapun.
"Untung saja."
Kata Drago pada dirinya sendiri.
"Berkat ras rendahan itu—Master palsu—aku terpilih untuk bergabung dengan P.A. Sebentar lagi, perkembangan terbaru tidak akan penting lagi, asalkan proyek itu selesai."
Drago mulai gemetar tidak terkendali, tapi itu bukan karena kedinginan. Tidak, seluruh tubuhnya gemetar karena ketakutan yang murni. Dia memeluk dirinya sendiri, menyadari sepenuhnya betapa mengerikan nasibnya.
Aku sungguh beruntung!
Pikir Drago dalam dirinya.
Jika kami tidak pernah menemukan kandidat Master itu bertahun-tahun yang lalu, aku akan tetap menjadi bagian dari yang tidak terpilih dan terbuang sia-sia. Tapi karena kami menemukan ras rendahan itu dan membunuhnya, aku terpilih menjadi bagian dari yang terpilih tepat pada waktunya.
Jika Drago dan party-nya tidak bertemu Light, dia akan membuang-buang waktu berharga untuk bersaing menjadi kaisar berikutnya dari Kekaisaran Dragonute. Membayangkan betapa dekatnya dia dengan tugas si bodoh itu saja sudah membuatnya merinding.
Tapi aku diselamatkan dari menjadi si bodoh itu.
Pikir Drago.
Aku diselamatkan!
Sebagai hasil dari keberhasilannya di party Concord of the Tribes, Drago dihadiahi dengan diberitahu kebenaran yang sebenarnya, yang membuatnya bersyukur setiap hari. Satu-satunya hal yang akan menyempurnakan situasinya saat ini adalah penyelesaian P.A.
Namun, baik Kekaisaran Dragonute maupun Drago kini telah mendengar tentang eksploitasi Penyihir Jahat itu terhadap si C palsu itu, begitu pula para Master yang berafiliasi dengan kekaisaran. Dan tentunya, bukan hanya itu yang didapat para Master itu.
✰✰✰
Cesta berguling-guling di lantai, tertawa terbahak-bahak dan begitu lama hingga dia hampir lupa bernapas.
"Aduh! Perutku! Aku tidak sanggup lagi ketawa!"
Gelombang tawa kembali meletus darinya, diselingi oleh napas terengah-engah yang tersengal-sengal.
"Dasar bocah sialan."
Gerutu Goh. Dia sedang duduk di kursi sofa di sebuah ruangan di lokasi yang dirahasiakan di Kekaisaran Dragonute, urat-urat di dahinya terlihat karena marah.
Cesta—yang tampak seperti remaja berusia sekitar empat belas atau lima belas tahunan—terus berguling-guling di karpet di depan Goh sambil tertawa terbahak-bahak. Tidak hanya bertubuh pendek, Cesta juga tampak begitu rupawan hingga sekilas dikira perempuan. Dia kerap memanfaatkan ciri fisik ini dengan bersikap manis dan menggemaskan untuk meraih kasih sayang dan perhatian dari laki-laki maupun perempuan.
Mereka yang mengenal Cesta yang asli merasa jijik dengan kepribadiannya yang suka menjilat itu, tapi siapapun yang baru pertama kali bertemu dengannya akan langsung terpesona oleh daya tariknya yang memikat, sampai-sampai mereka ingin memanjakannya dan memenuhi semua permintaannya.
Cesta menghentikan tawanya dan mengangkat kepalanya sekali lagi untuk melihat apa yang membuatnya tertawa seperti itu : rambut gimbal Goh yang sama sekali tidak ada, dan potongan rambut cepak ketat yang menggantikan gaya rambut khasnya. Pemandangan ini membuat Cesta tertawa terbahak-bahak lagi, meskipun dia berusaha sekuat tenaga untuk menahannya.
"Aw, sial, aku tidak bisa menahannya!"
Kata Cesta, tertawa lagi.
"Ini lucu sekali, kawan!"
Goh memelototi anak itu, siap menerkamnya, tapi Requin turun tangan untuk menenangkannya.
"Tenanglah, Goh."
Kata Requin, menenangkan.
"Dan Cesta, itu sudah cukup."
Requin yang tingginya dua meter mengenakan jubah yang cukup mengembang untuk menutupi tubuhnya yang besar, dan di balik jubahnya itu, dia memakai armor bersisik. Dikombinasikan dengan kepalanya yang dicukur habis dan aerodinamis, Requin tampak seperti mampu berenang di bawah air dengan kecepatan tinggi dalam sekejap.
Setelah ditegur, Cesta menyeka air matanya.
"Aw, ayolah! Si Goh hampir botak! Apa dia meniru penampilanmu, Requin?"
"Kalau aku, mencukur rambutku adalah peninggalan pekerjaanku di kehidupan sebelumnya." Kata Requin.
"Sedangkan Goh, dia harus memotong rambut gimbalnya sebagai tindakan pencegahan. Kurasa ini bukan hal yang lucu."
"Terima kasih atas bantuannya, Requin."
Kata Goh, amarahnya mereda.
"Aku benar-benar membutuhkan kekuatanmu untuk memastikan semua darah itu hilang dariku agar aku tidak diikuti lagi."
Tanpa sepengetahuan Goh saat itu, dia telah dilacak menggunakan darah yang ditumpahkan oleh makhluk panggilan Mera selama pertempuran mereka, dan segera setelah Goh mengetahui hal ini dari Nazuna dalam pertarungan berikutnya dengan Nazuna, Goh memerintahkan Requin (ahli air) untuk membersihkannya secara menyeluruh sebelum berteleportasi.
Namun, para Master itu sedang terburu-buru untuk pergi dari sana, dan membersihkan setiap helai rambut Goh itu akan menjadi pekerjaan yang berlarut-larut. Maka, Goh memanfaatkan beberapa gerakan karate berkecepatan tinggi untuk mencukur rambut gimbalnya dan meminimalkan risiko membawa jejak darah Mera ke tujuannya meskipun hanya mandi sebentar.
Bagi para Master yang mengetahui hal itu, potongan rambut pengorbanan Goh yang mendadak itu sangat penting untuk menjaga penyamaran mereka dari gadis petarung yang luar biasa kuat yang mereka temui. Goh mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Requin karena berhasil menyelamatkannya dari situasi yang berpotensi mengancam jiwa, tapi tetap mempertahankan tatapan marahnya pada remaja nakal yang masih menertawakannya.
"Cesta, kau akan mati setelah kita selesai di sini."
Goh memperingatkan anak itu, tapi ini hanya memicu tawa terbahak-bahak lagi, sebelum remaja itu melompat dan mengambil posisi siap tempur.
"Maju sini, botak!"
Provokasi Cesta.
"Ya, itu pun kalau kau bisa menang telak melawanku, setelah kau dikalahkan oleh seorang gadis secara telak!"
Goh dan Cesta memenuhi ruangan dengan aura pembunuh mereka, tapi sebelum mereka sempat menggerakkan otot untuk menunjukkan permusuhan mereka satu sama lain, seorang Master berambut pirang bertelanjang dada yang berhiaskan perhiasan emas yang sangat indah membentak kedua orang itu.
"Oi, hentikan itu!"
Geram Kaizer.
"Kalian para orang bodoh membuatku jadi terlihat konyol dengan kelakuan kalian itu. Aku masih ingin tahu apa yang dilakukan pemimpin dari sekte kematian delusi itu di sini. Hiro! Apa kau benar-benar bersekongkol dengan orang ini selama ini?"
Kaizer duduk sendirian di sofa lebar, menatap marah pemimpinnya, Hiro, yang duduk di kursi berlengan dengan posisi terhormat. Seperti biasa, Hei berdiri diam di belakang Kaizer, bertindak sebagai pengawal pribadinya.
"Kalian tahu tentang ini juga, Octopus Head? Squintface?"
Kaizer bertanya kepada para Master lain di ruangan itu, sebelum berbicara langsung kepada Hisomi.
"Kau muncul tanpa pemberitahuan saat aku sedang mengerjakan P.A., menanyakan aoa kalian bisa meminjam si Hei untuk keadaan darurat, dan berjanji akan menjelaskan semuanya nanti. Yah, aku menuruti permintaan kalian dan menendang si Hei agar dia ikut dengan kalian, tanpa bertanya apa-apa. Tapi aku tidak pernah menyangka kalian akan pergi menyelamatkan pemimpin sekte kematian delusi sialn itu di Negara Demonkin."
Tim penyelamat Hisomi bahkan telah menghabiskan semua item teleportasi berharga untuk menyelamatkan Goh. Meskipun item itu tidak tergantikan, wajar saja mengapa Kaizer merasa jengkel.
Hiro—seorang Master yang sangat tampan dan mengenakan pakaian ala pangeran—menghela napas pelan sebelum menjawab untuk semua orang.
"Akan jauh lebih buruk jika kedua belah pihak memutuskan semua kontak satu sama lain, meskipun kita memiliki perbedaan filosofi. Di saat yang sama, aku ragu untuk mempublikasikan hubungan semacam itu, jadi kami menjaga hubungan rahasia. Kami tidak berniat jahat."
Hisomi dan Requin bersandar di dinding bersebelahan. Hisomi—Master yang matanya menyipit dan tidak terbaca—dengan rasa bersalah mengalihkan pandangannya.
"Pekerjaanku itu mengumpulkan informasi dari luar lingkaran kita, jadi akan jadi masalah jika aku tidak cukup informasi."
Kata Hisomi, beralasan.
Requin mengangkat bahunya.
"Kurasa itu perlu. Kami diam tentang Goh karena kami ingin kau dan Cesta fokus pada P.A itu. Sedangkan si Hei, yah, alasan kami tidak memberitahunya sudah cukup jelas."
Hei tidak peduli apapun selain melindungi Kaizer, jadi tidak ada gunanya memberitahunya tentang Goh.
"Organisasi seperti kita memang seharusnya punya jalur belakang untuk berdialog."
Tambah Goh, ikut campur untuk membantu Hisomi dan Requin.
"Berkat itu, kau sekarang tahu ancaman macam apa yang ditimbulkan Penyihir Jahat itu bagi kita semua. Hanya karena aku bertarung di dekat titik pertemuan, si Hisomi dan si Requin menyadari aku dalam masalah dan menarikku keluar dari api. Kalau tidak, si cebol aneh itu pasti akan menghabisiku."
Goh telah bertemu Hiro, Hisomi, dan Requin secara teratur untuk bertukar informasi. Lokasi pertemuan ini terus berubah untuk menjaga kerahasiaan ekstra. Goh sedang dalam perjalanan untuk memberitahu para Master lain tentang Penyihir Jahat itu ketika Nazuna datang untuk menyerangnya.
"Aku tidak hadir untuk pertemuan khusus ini karena aku sedang rapat setelah bertemu dengan para dragonute tentang bagaimana menanggapi Kerajaan Manusia di bawah Ratu Lilith yang baru dinobatkan." Jelas Hiro.
"Tetap saja, aku hampir tidak percaya Penyihir Jahat itu memiliki ancaman dari orang-orangnya yang bisa mengalahkanmu sebegitu buruknya, Goh."
"Seandainya kau ada di sana, Hiro-san, kami tidak perlu merekrut Hei-san untuk operasi penyelamatan itu." Kata Hisomi.
"Tapi, kami tidak punya pilihan lain, karena aku kurang mahir bertempur, dan Requin-san berada dalam posisi yang kurang menguntungkan di darat. Mustahil bagi kami berdua saja untuk menyelamatkan Goh-san."
"Memang."
Kata Requin, setuju.
"Meskipun aku bisa dengan mudah mengulur waktu jika kami berada di bawah air."
Hiro telah mempercayakan Hisomi dan Requin untuk menangani pertemuan terakhir dengan Goh karena dia sibuk bertemu dengan para pejabat Kekaisaran Dragonute, dan sementara kedua Master itu menunggu di tempat pertemuan, mereka mendengar suara-suara keras bergema di sekitar hutan. Hisomi dan Requin telah menyamarkan kehadiran mereka dan dengan hati-hati mendekati lokasi pertempuran, berhenti tepat di dekat jangkauan di mana mereka merasa Nazuna dapat merasakannya. Bahkan dari kejauhan, mereka dapat mengetahui bahwa Goh hampir dikalahkan.
Namun, Hisomi adalah seorang agen intelijen, sementara Requin lebih merupakan petarung air. Kedua Master itu mungkin tidak terkalahkan melawan monster dan musuh biasa, tapi ini adalah musuh yang bahkan bisa membuat Goh, dari semua orang, berada di bawah kekuatannya. Hisomi terpaksa menggunakan item teleportasi untuk membawa Hei sebagai bala bantuan, dan ketiga Master itu berhasil turun tangan dan menyelamatkan Goh sebelum Nazuna sempat melancarkan serangan terakhir. Sebagai balasannya, Goh berhasil memberi mereka informasi berharga tentang Penyihir Jahat itu.
Kaizer mendecak lidahnya.
"Tch. Setidaknya kita sekarang tahu tentang si brengsek yang hampir membunuhmu itu."
Meskipun Kaizer tampak seperti tipe laki-laki tangguh yang akan langsung membalas setiap penghinaan yang dirasakan, dia bukanlah orang bodoh yang dibutakan oleh harga diri, yang berarti meskipun Master lain merahasiakannya, dia dengan mudah menerima pentingnya tetap berhubungan dengan seorang Master dari kelompok lawan.
Hiro menghela napas lega dalam hati karena situasi yang berpotensi meledak ini telah diredakan.
"Aku menghargai cara pandangmu terhadap kami itu, Kaizer."
Kata Hiro padanya.
"Dan meskipun Goh dulu pemimpin dari musuh-musuh kita, dia masih petarung handal yang menunjukkan simpati pada perjuangan kita. Inilah salah satu alasan kami mengembangkan jalur diplomatik rahasia. Selain itu, kita telah menerima informasi berharga tentang penyihir menara ini dari Goh, jadi aku menganggapnya sebagai saudara seperjuangan kita dan berniat untuk mengamankan kursinya di P.A."
"Aku setuju."
Kata Hisomi.
"Aku juga."
Tambah Requin.
"Aku tidak masalah dengan itu."
Tambah Cesta.
"Lagipula, dia membuatku ngakak."
"Hanya jika Kaizer setuju."
Kata Hei akhirnya, meskipun Kaizer hanya meringis tanpa berkata apa-apa, mendorong Hiro untuk mencoba membujuknya lagi.
"Goh memiliki level kekuatan yang sangat tinggi, jadi kita harus menyambut kekuatannya, mengingat kebutuhan kita untuk melindungi diri." Kata Hiro.
"Kita sekarang tahu bahwa petarung yang sangat kuat bekerja untuk penyihir itu, jadi kita akan membutuhkan semua aset pertahanan yang bisa kita dapatkan untuk memastikan penyihir itu tidak mengganggu P.A."
Kaizer mendecak lidahnya lagi.
"Tch. Lakukan sesukamu."
Dengan persetujuan mandor dari proyek P.A. itu, Goh resmi menjadi bagian dari faksi Master Kekaisaran Dragonute. Hiro kembali menghela napas lega atas hasil ini, karena kegagalan dalam diskusi dengan Kaizer berisiko menghambat P.A. tanpa batas waktu. Hiro ingin menghindari kemunduran semacam itu dengan segala cara, dan jelas bahwa Kaizer juga ingin menghindari gangguan apapun di P.A. itu, jadi dalam benaknya, Kaizer sangat bersedia untuk mengajak Goh bergabung.
Di saat yang sama, Kaizer ragu untuk sekadar merangkul mantan musuhnya dengan tangan terbuka, tapi itu lebih merupakan masalah harga diri, daripada kepentingan pribadi. Masih duduk bersila di atas karpet, Cesta—yang sama sekali tidak peduli dengan perasaan Kaizer—mengangkat tangannya.
"Uh, halo, semuanya?"
Sapa Cesta, senyum polos dan tulus tersungging di wajahnya.
"Jangan lupa, Penyihir Jahat itu benar-benar menendang bokong si Goh. Aku benar-benar penasaran, dan sekarang aku ingin mengetahuinya. Jadi, boleh aku pergi? Ya, ya?"