Chapter 13 : Diablo’s Dismay
"Kenapa ini bisa terjadi padaku?"
Keluh Diablo. Dia sedang berada di ruang kerjanya, memegangi kepalanya dengan putus asa.
Alasan Diablo berada dalam kesulitan ini cukup sederhana : Penyihir Jahat Menara telah beralih dari musuh bebuyutan Negara Demonkin menjadi penguasa tertinggi dari negara itu, meskipun hanya sementara. Penyihir itu telah mengambil alih kekuasaan dengan menyingkirkan si C palsu—Master yang telah menghancurkan istana dan menyebabkan kerusakan besar di seluruh ibukota—dan memperoleh surat kuasa yang ditulis tangan langsung oleh Pangeran Voros.
Saat Penyihir Jahat itu mulai menjalankan kekuasaan sementaranya, dia menggunakan dana dan sumber dayanya sendiri untuk memberikan bantuan bagi semua penduduk, baik demonkin maupun manusia. Berkat bantuannya, bahkan beberapa demonkin bergabung dengan manusia yang terbebaskan dengan memujinya sebagai "Penyihir Agung Menara".
Para demonkin itu telah kehilangan rumah dan sumber makanan mereka, dan telah terluka ketika si C palsu itu dibangkitkan. Penyihir menara memberi para demonkin itu makanan, pakaian, dan layanan penyembuhan gratis, serta memimpin proyek-proyek untuk merestorasi semua bangunan. Jadi, wajar saja jika para demonkin yang telah diselamatkan mulai memandang penyihir itu sebagai sosok yang patut dihormati.
Penyihir Jahat itu memperkenalkan dekrit "Otonomi Mutlak Bagi Semua Manusia"-nya di seluruh Negara Demonkin, didukung oleh surat kuasa dan pasukan naganya yang berjumlah seratus ekor. Awalnya, para bangsawan demonkin keberatan dengan gagasan pembebasan budak manusia, tapi dengan pemandangan naga terbang di atas kepala mereka, yang menghalangi sinar matahari sore, segera mengakhiri protes tersebut. Sebagian besar calon pemberontak telah menerima pesan bahwa jika mereka mencoba memberontak melawan penyihir, api neraka akan turun dan menghancurkan segalanya.
Seorang bangsawan demonkin yang memutuskan untuk menggertaknya, kemudian mendapati dirinya dijadikan contoh ketika naga menyemburkan api di kediaman miliknya, hanya menyisakan kawah di tempat sebuah mansion pernah berdiri dulu. Serangan itu menewaskan bangsawan itu tapi tidak meninggalkan jejak mayatnya untuk dikumpulkan, dan para budak yang sebelumnya berada di wilayah kekuasaannya dipindahkan ke Great Tower. Wilayah itu sendiri bergejolak karena calon penerus memperebutkan hak untuk mengambil alih wilayah tersebut.
Biasanya, raja dari Negara Demonkin akan mengambil wilayah tersebut secara paksa dan menyerahkannya kepada wilayah kekuasaan lain, atau menunjuk penguasa baru ke wilayah tersebut tanpa pemimpin. Namun, karena sang raja yang terbaring di tempat tidur telah tewas dalam ledakan istana, dan penerusnya, Pangeran Voros, tidak terlihat sejak insiden itu, semuanya berubah menjadi semacam perebutan kekuasaan.
Penyihir Jahat menjelaskan kepada para demonkin yang skeptis bahwa Voros telah secara resmi memberikan hak kuasa kepadanya untuk memerintah kerajaan itu sebagai ganti atas bantuannya dalam mengalahkan si C palsu itu. Menurut penyihir itu, bahkan dia sendiri tidak tahu ke mana Voros menghilang setelah terakhir kali terlihat melarikan diri dari ibukota kerajaan bersama rombongannya.
Para prajurit yang selamat dari ledakan di kastil semuanya menyaksikan sang pangeran melarikan diri, yang membantu menguatkan cerita palsu ini, nyatanya Voros telah ditangkap dan ditakdirkan untuk menghabiskan penderitaan di kedalaman Abyss selamanya. Tapi itu bukan inti masalahnya.
Setelah Penyihir Jahat itu membunuh bangsawan yang membangkang itu, seluruh aristokrasi demonkin (yang semuanya tampak menghargai nyawa mereka) pun menurutinya. Tentunya, berita tentang penyerahan diri massal ini tersebar luas sehingga akhirnya sampai ke telinga Diablo. Seperti yang telah diantisipasi tim Light, kepala demonkin itu berdenyut-denyut menyakitkan karena putus asa ketika mendengarnya.
"Aku juga tidak berniat berperang melawan penyihir itu."
Kata Diablo, dalam hati.
"Tapi menurut semua informasi yang kumiliki tentang penyihir itu, dia mungkin hal terburuk yang pernah terjadi padaku..."
Pada pertemuan darurat di Kerajaan Sembilan, Diablo bertemu dengan seorang anak laki-laki bertopeng yang dia yakini sangat mirip dengan Light. Meskipun telah berusaha sekuat tenaga sejak saat itu, Diablo belum dapat menemukan bukti pasti bahwa anak laki-laki ini memang manusia yang sama yang dia tinggalkan untuk mati di Abyss bertahun-tahun sebelumnya.
Untuk berjaga-jaga, Diablo memutuskan untuk mengirim pesan kepada mantan anggota party Concord of the Tribes lainnya untuk memperingatkan mereka tentang kemungkinan Light masih hidup. Hal ini dilakukan bukan sebagai bantuan kepada mantan rekan satu party-nya, melainkan sebagai cara untuk mencari kambing hitam jika ada kesempatan. Namun, secara aneh, Diablo kemudian mengetahui bahwa, selain Drago si dragonute dan Santor si centaur, semua mantan anggota party rahasianya telah lenyap tanpa jejak.
"Jadi, bukan hanya aku yang bertemu seorang anak laki-laki yang mungkin si Light itu di pertemuan puncak itu." Ratap Diablo.
"Tapi hanya Drago dan Santor dari party itu yang belum menghilang. Ini bukan kebetulan, betapa pun aku mencoba menafsirkan informasi ini!"
Petualang laki-laki yang sangat mirip Light itu tampaknya mulai aktif sekitar waktu yang sama ketika Penyihir Jahat pertama kali muncul di Kerajaan Elf. Di sekitar waktu inilah pula Garou, Sasha, Sionne, Naano, dan Oboro mulai menghilang, satu demi satu. Lebih jauh lagi, garis waktu itu tampaknya bertumpang tindih dengan peristiwa penaklukan Kerajaan Elf, Kepulauan Dark Elf, dan Federasi Beastfolk oleh Penyihir Jahat. Penyihir itu juga telah menemukan negara-negara sahabat di Kerajaan Dwarf dan Kepulauan Onifolk, menjalin aliansi dengan Kerajaan Manusia, dan memperluas jangkauan dekrit Otonomi Mutlak Bagi Semua Manusia miliknya itu.
"Apa si Light itu mampu bertahan hidup dengan susah payah karena dia bertemu penyihir itu di Abyss?" Diablo bertanya-tanya keras.
"Apa dia berhasil merebut hati penyihir itu, dan sekarang membalas dendam pada kami semua yang berada di dalam party yang sama dengannya?"
Diablo berharap bisa langsung menolak teori ini karena dianggap konyol, tapi terlalu banyak bagian teka-teki yang tersusun rapi sehingga sulit untuk diabaikan begitu saja.
"Apa mungkin dia membalas dendam pada Garou dan yang lainnya sambil menaklukkan seluruh negara?" Simpul Diablo.
"Tidak, itu tidak mungkin benar."
Gagasan bahwa Light bisa menaklukkan negara-negara sebagai semacam misi sampingan dari misi utamanya—dendamnya terhadap mantan rekan satu party-nya itu—terdengar sangat menggelikan, sampai-sampai Diablo harus memaksakan diri menggelengkan kepalanya untuk melupakan bahwa dia pernah mempertimbangkan pemikiran itu. Namun, Diablo masih harus menghadapi masalah besar yang muncul.
"Penyihir itu akan datang mengunjungi wilayah kekuasaanku!"
Teriak Diablo cemas.
Diablo telah menerima pemberitahuan yang memberitahunya bahwa Penyihir Jahat dijadwalkan mengunjungi wilayahnya untuk inspeksi resmi, dan karena peran Penyihir Jahat itu sebagai penguasa baru menggantikan pangeran yang sedang tidak ada, Diablo tidak dalam posisi untuk menolak. Jika Diablo menolak, dia akan bernasib sama seperti bangsawan demonkin sebelumnya yang menentang penyihir itu.
Level kekuatan Diablo hanya sedikit di atas 400, sama seperti saat dia berada di party Concord of the Tribes. Karena imbalan gelar bangsawan setelah masa tugasnya di party itu, dia tidak melihat alasan untuk naik level, karena dia sudah memiliki banyak pengaruh. Oleh karena itu, jika seratus naga menukik dan membakar kediaman bersama dirinya di sana, dia tidak akan memiliki statistik ketahanan untuk bertahan hidup.
"Tidak satu pun prajurit yang kukirim kembali."
Gerutu Diablo.
"Itu berarti aku bahkan tidak akan memiliki pasukan tempur untuk melawan penyihir itu jika diperlukan."
Voros telah memaksa Diablo untuk meminjamkan prajurit dari wilayahnya untuk bergabung dalam serangan lintas negara terbaru yang dipimpin oleh Doc dan Goh, tapi meskipun tugas mereka seharusnya sudah lama berakhir pada saat itu, tidak satu pun prajurit kembali ke wilayah kekuasaan Diablo.
Dan setelah berita bahwa Voros tampaknya telah melarikan diri dari kerajaan, bahkan tidak seorang pun yang bisa Diablo tanyakan tentang keberadaan pasukannya. Meskipun begitu, kecil kemungkinan para prajurit itu bisa memberikan perlindungan apapun terhadap kekuatan seratus naga.
"Kuharap aku bukan target pembalasan dendam bocah itu selanjutnya, setelah Garou dan yang lainnya." Kata Diablo, khawatir.
Diablo mengingatkan dirinya sendiri bahwa seluruh gagasan tentang bocah petualang misterius di pertemuan puncak itu benar-benar Light yang menyamar, dan bahwa bocah itu sedang melakukan balas dendam saat bersekutu dengan Penyihir Jahat, hanyalah firasat yang hanya didukung oleh sedikit informasi mentah yang telah Diablo kumpulkan. Tidak ada bukti tidak terbantahkan bahwa Light masih hidup.
"Si Light itu ras rendahan. Mustahil dia bisa selamat di Abyss setelah terjebak jebakan teleportasi itu." Pikir Diablo.
"Lagipula, semua orang yang menghilang itu tidak berguna dan tidak kompeten! Kemungkinan besar mereka kehilangan nyawa karena terlalu memaksakan bakat mereka yang minim saat menjalankan misi berbahaya. Pasti itulah yang terjadi pada mereka!"
Meyakinkan dirinya sendiri dengan cara ini akhirnya memberi Diablo energi untuk bertindak.
"P-Pokoknya, aku harus melakukan apapun untuk memastikan Penyihir Jahat itu merasa diterima selama dia di sini." Kata Diablo pada dirinya sendiri.
"Sehebat apapun penyihir itu, dia tetaplah ras rendahan yang tidak punya peradaban atau budaya. Aku hanya akan menawarkannya masakan dan anggur yang belum pernah dicicipi oleh rasnya yang kurang beradab, dan mengelilinginya dengan para laki-laki yang begitu tampan, yang tidak akan pernah bisa dibandingkan dengan ras rendahan seperti mereka. Ya, aku akan membuat mereka melayani penyihir itu!"
Diablo merenungkan tindakan ini lebih lanjut.
"Lagipula, mungkin penyihir itu sama sekali tidak tertarik pada laki-laki. Kalau begitu, aku harus mempekerjakan beberapa perempuan dan mungkin bahkan beberapa anak-anak, untuk berjaga-jaga jika kecenderungan penyihir itu mengarah ke sana."
Diablo keluar dari ruang kerjanya, pikirannya masih terpaku pada cara-cara untuk memberikan Penyihir Jahat itu segala bentuk penyambutan yang mewah. Saat itu, Diablo tidak pernah membayangkan kunjungan penyihir itu akan mempertemukannya dengan masa lalunya.
✰✰✰
Pada hari Penyihir Jahat dijadwalkan mengunjungi wilayah kekuasaan Diablo, Diablo memastikan kediamannya bersih dan lengkap dengan semua makanan dan minuman terbaik yang bisa dia temukan, berapa pun biayanya. Para pelayan yang Diablo pekerjakan adalah para laki-laki tertampan yang ada, dan dia memastikan mereka ditempatkan di sekitar kediaman di tempat-tempat yang paling mudah terlihat.
Para pelayan itu juga diperintah ketat untuk melakukan apapun yang diminta penyihir itu tanpa bertanya. Diablo menyiapkan segala yang bisa dirinya pikirkan untuk menyenangkan Penyihir Jahat itu, dan ketika waktu yang ditentukan tiba, Diablo memastikan dirinya berdiri di pintu depan kediamannya, siap menyambut tamu kehormatannya diapit oleh para pelayan, yang semuanya mengenakan setelan baru.
"Sepertinya dia telah tiba..."
Kata Diablo, dengan gugup menelan rasa gugupnya.
Dari tempat Diablo berdiri, tampak seperti sekawanan burung migran telah muncul di cakrawala, tapi ketika sekawanan itu semakin dekat, menjadi jelas bahwa mereka sama sekali bukan burung, melainkan naga. Begitu para naga itu lebih besar dari bintik-bintik di kejauhan, kadal-kadal penyembur api itu terbukti terlalu besar untuk disalahartikan sebagai burung, dan mereka memancarkan kekuatan yang begitu menakutkan di udara, sehingga lukisan apapun tentang kedatangan mereka akan dianggap sebagai karya seni tinggi.
Dan bukan hanya beberapa naga yang dibawa Penyihir Jahat itu, tapi seluruh kawanan yang berjumlah seratus ekor. Jumlahnya saja sudah menjadikannya pemandangan menakjubkan yang layak disaksikan setidaknya sekali sebagai tontonan.
Saat para naga itu semakin dekat, Diablo dan para pelayan menelan rasa gugup mereka bersamaan. Naga terbesar dalam kawanan itu, Red Dragon, melakukan pendaratan vertikal sempurna tepat di depan kediaman Diablo dan mendarat tanpa getaran apapun meskipun betapa besarnya ukuran makhluk itu.
Namun, perlakuan itu bukan untuk Diablo, melainkan untuk memastikan pendaratan yang mulus bagi kedua penumpangnya yang bertudung di atas naga itu. Red Dragon itu kemudian berlutut untuk mempersilakan Penyihir Jahat Menara itu turun, diikuti oleh Dark, si petualang muda.
"Kamu melakukan dengan baik, kesayanganku."
Kata Penyihir Jahat itu sambil mengusap moncong naga itu, dan Red Dragon itu mengaum ramah sebagai balasan. Dark, pemimpin party petualang yang dikenal sebagai Black Fools, mengenakan topeng untuk menutupi wajahnya dan tetap diam.
Ke-Kenapa si Dark itu bersama Penyihir Jahat?
Diablo meratap dalam hati, tapi dia masih memiliki ketenangan pikiran untuk mempertahankan senyum profesional di wajahnya.
Meskipun Diablo hanya bertemu Dark sekali di pertemuan puncak, dia tidak akan pernah melupakan Dark karena kemiripannya yang mencolok dengan Light. Diablo sekali lagi mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa tidak ada hubungan antara keduanya.
I-Ini sungguh bertentangan dengan logika bahwa karakter si Dark ini adalah si Light yang menyamar.
Pikir Diablo dalam hatinya.
Pertama-tama, kami meninggalkan si Light itu di Abyss tiga tahun lalu, artinya jika dia selamat, dia akan berusia lima belas tahun sekarang. Manusia pada usia itu jauh lebih tinggi, sedangkan si Dark ini terlihat berusia sekitar dua belas tahun. Lagipula, ras rendahan itu tidak akan pernah cukup kuat untuk melumpuhkan beberapa pembunuh bayaran elit!
Namun, sekuat tenaga meyakinkan dirinya bahwa dia tidak perlu khawatir, Diablo tidak bisa menghilangkan firasat buruk yang dirinya rasakan saat melihat Dark dan Penyihir Jahat yang datang bersamaan. Namun, karena Diablo tidak dalam posisi untuk bertanya tentang hal itu, dia mempertahankan senyum profesionalnya dan memilih untuk menyapa mereka berdua.
"Aku merasa sangat terhormat kalian bersedia menempuh perjalanan sejauh ini untuk mengunjungiku." Kata Diablo.
"Merupakan hak istimewa yang langka untuk bisa menjamu Penyihir Agung Menara di kediamanku."
Diablo menelan harga dirinya dan melipat tangannya dengan ramah seperti seorang bawahan saat menyapa seorang atasannya.
"Omong-omong, aku tidak bisa membiarkan kita mengobrol di luar, jadi silakan ikuti aku masuk." Saran Diablo, bersikap seperti pemandu wisata.
"Sekarang, kalian bisa menganggap rumahku ini hanya tempat tinggal sederhana, tapi silakan anggap seperti di rumah sen—”
"Keramahanmu itu tidak perlu."
Kata Penyihir Jahat itu dengan singkat.
Tanpa basa-basi, penyihir itu mengeluarkan sehelai dokumen dari belahan dadanya dan membacakan isi halaman pertama dengan lantang.
"Sebagai penganti kerajaan dengan wewenang yang diberikan kepadaku melalui surat kuasa Pangeran Voros, aku menyatakan wilayahmu disita oleh Negara Demonkin dan semua wewenangmu sebagai penguasa dengan ini dicabut, Diablo."
Meskipun wajah Penyihir Jahat itu tersembunyi di balik jubah tudungnya, nadanya terdengar sangat tajam. Diablo sejenak bingung dengan apa yang terjadi, begitu pula para pelayannya, keterkejutan itu membuat pupil mata mereka mengecil.
Namun, Diablo segera tersadar, dan tertawa dengan nada bercanda.
"Kau pasti bercanda, kan, Penyihir Agung Menara? Tapi aku khawatir leluconmu agak berlebihan untukku. Aku tahu kau berselisih dengan negaraku karena kesalahpahaman kecil, tapi pasti interaksi lebih lanjut di antara kita berdua akan menyelesaikan permusuhan yang masih a—"
"Kujamin ini bukan lelucon."
Sela Penyihir Jahat itu dengan dingin.
"Ini adalah pemberitahuan resmi dari Negara Demonkin sendiri, dan semua dokumen yang diperlukan telah ditandatangani dan disahkan."
Penyihir Jahat memperlihatkan dokumen-dokumen itu di depan wajah Diablo seolah-olah untuk membuktikannya.
"Sungguh tragis, karena wilayah kekuasaan ini telah menjadi milik keluargamu selama beberapa generasi. Tapi mulai hari ini, kepemilikanmu telah dicabut. Kau akan menghabiskan sisa hidupmu sebagai rakyat jelata biasa."
Diablo akhirnya membentak.
"J-Jangan mengejekku! Kenapa aku harus diperlakukan dengan sangat konyol seperti ini? Aku tidak akan menerima lelucon sepihak yang sewenang-wenang ini!"
Diablo tidak peduli bahwa dia sedang melampiaskan kemarahannya kepada Penyihir Jahat Menara yang sangat kuat; Diablo tidak mau menerima perampasan wilayah kekuasaannya sebagai tindakan resmi. Diablo tahu jika dia mundur, semua usahanya mengusir saudaranya, mengambil alih wilayah kekuasaan, dan mendapatkan gelar bangsawan akan sia-sia. Namun, penyihir itu bahkan tidak gentar menghadapi protes keras Diablo.
"Apa kau benar-benar tidak tahu mengapa kau dihukum, Diablo?"
Tanya Penyihir Jahat itu.
"Sejujurnya aku tidak tahu!"
Teriak Diablo pada penyihir itu.
"Aku tidak tahu apa yang telah aku lakukan hingga pantas dicabut gelar bangsawannya. Apapun tuduhan itu terhadapku, hukuman ini tidak proporsional dan tidak adil!"
Diablo mengajukan pembelaan yang keras, tapi para pelayannya mulai bertanya-tanya apa majikan mereka sebenarnya tidak bertanggung jawab atas perampasan tersebut.
"Aku yakin kau tahu bahwa kau telah memberikan perintah langsung kepada para prajurit di wilayahmu untuk ikut serta dalam penyerbuan ilegal, dengan tujuan membantai dan menjarah desa-desa di Kerajaan Manusia?"
Tanya penyihir itu kepadanya.
"O-Oh, i-itu bisa kujelaskan."
Kata Diablo, tiba-tiba tampak sedikit lebih bingung.
"Pangeran Voros memintaku dengan tegas untuk meminjamkan beberapa prajurit untuk sebuah misi, dan aku tidak berdaya untuk menolaknya. Lagipula, aku hanyalah seorang viscount biasa! Jika putra mahkota menyuruhku melakukan sesuatu, aku tidak punya pilihan selain menurutinya!"
"Kau juga menyewa pembunuh bayaran dari Bourreaux untuk membunuh seorang tokoh penting, kan?" Lanjut Penyihir Jahat itu.
"Jangan, kumohon!"
Pinta Diablo.
"Rumor-rumor jahat itu sama sekali tidak berdasar! Aku yakin seseorang menyebarkan fitnah terang-terangan semacam itu untuk menjatuhkanku..."
Tatapan Diablo sejenak beralih ke Dark, yang berdiri tanpa kata di belakang penyihir itu. Diablo memang telah menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi Dark dan seluruh anggota party-nya, tapi upaya pembunuhan itu gagal, dan seseorang telah memasang pernyataan yang berlebihan di tengah ibukota kerajaan, menuduh Diablo telah menghabisi Pangeran Voros. Namun, Penyihir Jahat itu tampak sama sekali tidak tertarik mendengarkan alasan Diablo saat penyihir itu membuka dokumen lain untuk dibacakan.
"Kau telah melakukan banyak kejahatan lain, baik yang berat maupun yang ringan." Seru penyihir itu.
"Untuk seseorang dengan rekam jejak yang begitu buruk, hanya masalah waktu sebelum kau diadili. Bagaimanapun, pencabutan wilayah dan kebangsawanmu ini adalah masalah yang telah diselesaikan dengan pihak berkuasa. Sudah terlambat bagimu untuk menentangnya sekarang."
Diablo hanya bisa menggertakkan giginya dan menggeram dengan suara serak, urat-urat di dahi dan lehernya hampir pecah karena amarahnya. Wajahnya yang biasanya pucat berubah menjadi merah tua, dan akal sehatnya tiba-tiba lenyap.
"Jangan pikir kau bisa lepas begitu saja!"
Teriak Diablo pada penyihir itu.
"Ayo, prajuritku! Bunuh dia! Bunuh penyihir terkutuk ini dari tempatnya! Lalu, setelah dia mati, aku akan mempertahankan tanah ini, statusku, dan kehormatanku!"
Diablo telah menempatkan beberapa prajurit yang masih berada di wilayah kekuasaannya di dalam kediamannya untuk berjaga-jaga jika terjadi keadaan darurat. Dia secara pribadi telah memilih mereka karena kemampuan tempur mereka yang unggul, dan atas aba-aba majikan mereka itu, para prajurit itu menyerbu keluar dari kediaman dan mengarahkan senjata mereka ke penyihir itu. Namun penyihir itu hanya tertawa kecil dan memberi isyarat ke belakang.
"Kau tentu bebas melawan jika kau benar-benar mau."
Sindir Penyihir Jahat itu.
"Tapi itu berarti naga-nagaku akan mengubah seluruh wilayah kekuasaanmu menjadi gurun berapi. Sejujurnya, sebagai alternatif, itu akan jauh lebih cepat bagi kami, mengingat jadwal kami yang padat."
Seolah diberi aba-aba, Red Dragon itu meraung ke arah kawanan naga lainnya yang masih berputar-putar di atas, dan naga-naga lainnya pun meraung serempak. Pertunjukan singkat ini cukup membuat para prajurit Diablo itu merinding, seolah-olah suara yang dibuat oleh para naga itu juga membawa panas yang menyengat.
Bahkan petarung paling elit pun tidak sebanding dengan seratus naga, dan mereka telah mendengar apa yang terjadi pada penguasa wilayah demonkin lain yang berani menentang penyihir itu. Pada akhirnya, para prajurit demonkin itu terlalu takut untuk mengayunkan pedang atau anak panah mereka, dan mereka hanya berdiri diam.
Melihat peluangnya, Penyihir Jahat itu menancapkan paku terakhir di peti mati untuk menghadapi perlawanan apapun.
"Dan juga, karena wilayah ini akan menjadi milik kerajaan, kami akan menjamin bahwa semua prajurit dan pelayan dibayar penuh, dan mempertahankan status mereka. Tentunya, jaminan itu akan batal bagi siapapun yang bergabung dalam pemberontakan melawan Negara Demonkin. Siapapun yang melakukan pengkhianatan akan dirampas segalanya, termasuk nyawa mereka."
Secara teknis, terdapat kekosongan kekuasaan di Negara Demonkin saat ini, karena Pangeran Voros tidak diketahui keberadaannya dan pengganti tetap di atas takhta belum ditunjuk, tapi selama masa jabatan penyihir itu sebagai penguasa sementara, dia cukup bersedia mengizinkan orang-orang yang tinggal di wilayah yang disita untuk mempertahankan gaji, properti, dan pangkat mereka.
Segera setelah mendengar tawaran dari penyihir itu, para maid, pelayan laki-laki, dan prajurit langsung menjauhkan diri dari Diablo. Jelas mereka akan kalah dalam pertarungan melawan penyihir itu, dan jika alternatifnya adalah jaminan kembali ke kehidupan lama mereka, jelas pilihan mana yang harus dipilih.
Menyaksikan pengkhianatan massal oleh bawahannya, Diablo terbatuk-batuk karena marah dan bingung, sampai-sampai mulutnya hampir berbusa. Bayangan gelap melintas di wajahnya, lalu dia membuka jubahnya dan bersiap bertempur.
"Dasar pengkhianat tidak tahu terima kasih!"
Teriak Diablo pada para bawahannya.
"Kalau begitu, aku sendiri yang akan memenggal kepala penyihir ini!"
Para pelayan Diablo menyaksikan dari kejauhan saat majikan mereka mengabaikan akal sehat dan bersiap menyerang Penyihir Jahat itu, pemimpin sementara negara mereka saat ini. Menyerang penyihir itu saat penyihir itu memegang posisi ini akan dianggap pengkhianatan tingkat tinggi, tapi Diablo terlalu marah untuk peduli dengan hal itu.
"Kekuatan sihir, kekuatan beku! Manifestasikan diri menjadi bilah-bilah es! Ice Sword Rondo!"
Setelah menyelesaikan mantra kelas tempur ini, sepuluh pedang es muncul di udara, siap menyerang penyihir itu. Diablo adalah demonkin Level 400 yang pernah menjadi petualang papan atas di masa lalu, jadi merapalkan mantra bersuara tingkat lanjut ini adalah hal yang mudah baginya.
"Akan kuhabisi kau, penyihir terkutuk!"
Teriak Diablo sambil menembakkan sepuluh pedang es ke arah Ellie.
Tentunya, sebagai Level 9999 Forbidden Witch, Ellie memiliki statistik ketahanan tertinggi terhadap mantra ofensif di Abyss, dan mustahil Diablo bisa melukai Ellie dengan serangan sihirnya, bahkan jika Ellie tidak melakukan apapun. Namun, meskipun begitu, Dark tetap bergerak.
Petualang muda itu melompat di depan penyihir itu tepat pada saat yang sama ketika Diablo menembakkan pedang esnya, lalu menggunakan tongkatnya untuk menghancurkan setiap proyektil menjadi pecahan-pecahan kecil.
"Apaa?!"
Teriak Diablo dengan tidak percaya.