Chapter 10 : Assassination Alibi

 

Diablo berjalan dalam diam di istana hingga akhirnya tiba di kantor kerajaan, tempat dia sebelumnya menerima cacian keras dari Pangeran Voros atas kejahatan yang tidak dilakukannya. Diablo berdiri di depan pintu masuk, menarik napas dalam-dalam beberapa kali untuk menenangkan diri, lalu mengepalkan jari-jarinya yang gemetar dan mengetuk pintu ganda.

 

Beberapa detik kemudian, seorang maid demonkin membuka pintu sedikit untuk melihat siapa yang datang menemui tuannya. Diablo memberitahukan namanya, lalu berdiri di pintu selama beberapa menit sementara maid itu memberitahu Voros bahwa Diablo telah tiba. Ketika maid itu kembali, dia mengantar Diablo ke dalam kantor.

 

Voros, penguasa secara sah Negara Demonkin, duduk di meja eksekutifnya sementara ayahnya, sang raja, terbaring di tempat tidur. Begitu Voros menyadari kehadiran Diablo di ruangan itu, dia berhenti mengerjakan dokumen yang telah dia kerjakan dan tersenyum lebar yang seakan beerkata "pergi ke neraka" yang bisa dia tunjukkan kepada tamunya itu.

 

"Aku sangat senang kau bisa sampai ke tempat tinggalku yang sederhana ini, Diablo."

Kata Voros dengan nada mengejek.

 

"Aku sangat takut kau sudah melarikan diri dari kerajaan, aku sedang mengatur perburuan. Tapi sekarang aku bisa bersyukur karena semua kerja keras itu sia-sia!"

 

"S-Sebagai pengikut setiamu, aku tidak akan pernah mengabaikan panggilan dari Yang Mulia, Pangeran Voros, dan tidak mungkin aku bisa melarikan diri dari negara ini dengan alasan apapun."

Kata Diablo, memilih kata-katanya dengan hati-hati saat keringat mengalir deras dari dahinya.

 

Terakhir kali Diablo datang ke sini, Voros berteriak di depan wajahnya dan memanggilnya pengkhianat tanah airnya. Kali ini, Voros berpura-pura bersikap sok akrab, dan itu jauh lebih membingungkan. Sang pangeran itu memastikan bahwa setiap perkatannya dipenuhi dengan sarkasme dingin, dan di balik senyumnya yang dibuat-buat, terpampang mata yang menusuk Diablo seperti tombak berujung racun.

 

Voros tidak menunjukkan sedikit pun simpati atas ketakutan Diablo yang terlihat jelas. Maid itu pergi dengan lambaian tangan, yang membuat Diablo sendirian di kantor eksekutif bersama Voros. Atau setidaknya begitulah yang dipikirkannya, karena sang pangeran telah menempatkan para penjaga di titik-titik buta di sekitar kantor, siap menerkam jika Diablo melakukan kesalahan. Voros meletakkan kedua sikunya di atas meja, meletakkan dagunya di atas jari-jari yang saling bertautan, dan berbicara dengan nada yang sangat ramah.

 

"Jadi, Diablo, apa kau tahu mengapa aku memanggilmu ke sini?"

 

"Ya! Tentu saja!"

Kata Diablo dengan suara mencicit.

 

"Aku di sini untuk menjernihkan kesalahpahaman, dan—"

 

"Oh! Ada kesalahpahaman, benar?"

Kata Voros dengan gaya berlebihan, bahkan mengangkat tangannya ke udara dengan cara yang hanya bisa disebut sebagai gaya yang tidak sopan.

 

"Omong-omong, silakan saja dan katakan padaku apa yang telah aku salah pahami, Viscount Diablo yang paling baik!" Lanjut Voros.

 

"Apa semua ini 'kesalahpahaman' bahwa kau pergi ke Bourreaux untuk menandai kematianku? Apa para penyelidikku 'salah paham' bahwa kau akan menemui salah satu perantara mereka di daerah kumuh? Apa kita semua 'salah paham' dengan fakta bahwa kau kemudian menaikkan pajak di wilayahmu secara tiba-tiba untuk melunasi utang besar yang kau tanggung karena pembunuhan kontrak?"

 

Mata sang pangeran menyipit dengan penuh nafsu membunuh.

"Penjelasanmu ini sebaiknya sangat meyakinkan, jika kau tahu apa yang baik untukmu."

 

"Kau benar, Pangeran Voros. Aku memang melakukan kontak dengan perantara yang terhubung dengan Bourreaux."

Kata Diablo, sebelum dengan cepat menambahkan.

 

"Tapi aku bersumpah itu bukan untuk menandai kematianmu! Aku membuat kontrak dengan orang lain, tapi tanda-tanda itu secara keliru menyatakan bahwa aku menargetkanmu! Tidak diragukan lagi itu adalah ulah seseorang yang berencana untuk membuat perpecahan antara kau dan aku, Pangeran Voros!"

 

Diablo mengerahkan seluruh hatinya untuk membela kasusnya, namun sang pangeran tidak melihat alasan untuk mempercayainya.

 

"Oh? Jadi kau menyelinap ke daerah kumuh untuk menemui seorang perantara untuk membunuh seseorang."

Kata Voros dengan nada yang sangat menyebalkan.

 

"Tapi orang itu tidak mungkin aku, karena kau sama sekali tidak punya alasan untuk membunuhku, benar begitu?"

 

"Te-Tepat sekali, Yang Mulia...."

Kata Diablo, menyeka keringat di dahinya dengan saputangannya.

 

Untuk alasan yang jelas, dia tidak bisa mengakui bahwa targetnya yang sebenarnya adalah bocah manusia yang gagal dibunuhnya dalam tugas lama. Jika dia mengatakan yang sebenarnya, Voros berhak untuk merampas gelar, tanah, dan semua kekayaan Diablo itu. Karena itu, Diablo tidak punya banyak pilihan.

 

"Ko-Kontrak yang aku sebutkan itu terkait dengan beberapa urusan pribadi yang aku ragu untuk membebani telingamu, Yang Mulia." Kata Diablo.

 

"Namun, ini adalah masalah yang sangat rumit yang semata-mata berkaitan dengan wilayah kekuasaanku. Dari sudut pandangku, aku merasa perlu untuk menghilangkan ketidakpastian yang mengancam otoritasku, dan aku memutuskan bahwa pendekatan terbaikku adalah dengan meminta bantuan seorang assassin. Aku merasa pajak yang lebih tinggi itu dapat dibenarkan karena keputusan yang tak terelakkan ini harus kuambil."

 

Diablo terus menyeka keringat di dahinya dengan sapu tangannya sambil berbicara. Dia berharap pilihan kata-katanya akan mengisyaratkan motifnya untuk membunuh kakak laki-lakinya, yang merupakan saingannya, daripada membunuh Light, yang merupakan tujuan utamanya. Tata kelola wilayah kekuasaan dan semua intrik terkait adalah masalah yang sepenuhnya diserahkan kepada para penguasa feodal itu sendiri, yang berarti itu bukanlah area yang sepenuhnya bebas untuk dilibatkan oleh Voros atau sang raja.

 

Jika Voros ikut campur dalam intrik internal wilayah kekuasaan, para penguasa lainnya akan mengeluh bahwa dia ikut campur dalam apa yang mereka lihat sebagai urusan mereka. Meskipun Diablo memastikan untuk tidak mengatakannya secara terbuka, implikasi yang dia buat adalah bahwa dia mencoba untuk mengakhiri persaingan antar saudaranya untuk selamanya, dan itu bukanlah sesuatu yang seharusnya menjadi perhatian Voros. Meskipun selalu ada pengecualian untuk aturan tidak tertulis ini, sang pangeran memang menemukan dirinya dalam posisi yang sulit.

 

"Hahh. Jadi ini masalah 'rumit' yang melibatkan wilayah kekuasaanmu, ya?"

Kata Voros, sambil bersandar ke kursinya.

 

Voros masih curiga Diablo berencana membunuhnya, namun dia tidak bebas untuk segera menjatuhkan hukuman mati kepada Diablo, karena meskipun Diablo mengakui bahwa dirinya telah memerintahkan pembunuhan, Diablo mengklaim bahwa pembunuhan itu dilakukan kepada orang lain, jika benar.

 

Dan jika Voros mengeksekusi seseorang hanya karena menyewa seorang assassin, itu akan menyiratkan bahwa setiap penguasa feodal yang terlibat dalam transaksi serupa dapat menghadapi hukuman mati. Kerusuhan dan pemberontakan akan terjadi di antara kelas penguasa, dan negara akan hancur.

 

"Kurasa agak tidak sopan bagiku untuk ikut campur dalam masalah yang menyangkut wilayah kekuasaanmu."

Voros mengalah, menahan amarahnya yang tak berdaya.

 

"Keputusan bijakmu sangat dihargai, Yang Mulia."

Kata Diablo, menghela napas lega.

 

"Tapi, kata-kata saja tidak cukup untuk meyakinkanku."

Tatapan Voros mengeras.

 

"Diablo, kau harus menunjukkan kesetiaanmu kepadaku."

 

"Ke-Kesetiaan, katamu?"

Kata Diablo, suaranya mencicit.

 

"Ini adalah tes yang cukup sederhana." Kata Voros.

 

"Seperti yang pasti sudah kau ketahui, operasi kita ke Kerajaan Manusia sejauh ini sama sekali tidak berhasil."

 

Pembicaraan tentang "operasi" itu mengacu pada serangan lintas batas negara di desa-desa manusia oleh tentara Negara Demonkin yang menyamar sebagai bandit. Namun, hingga saat itu, semua pasukan komando itu telah dipukul mundur oleh seorang yang mengaku sebagai pelayan Penyihir Jahat Menara, bersama dengan satu regu ksatria Kerajaan Manusia.

 

"Apa kau masih menyangkal memiliki hubungan dengan penyihir itu, meskipun banyak surat yang telah dia kirimkan kepadamu?" Tanya Voros.

 

"T-Tentu saja, aku menyangkal itu!"

Kata Diablo dengan cepat.

 

"Aku sama sekali tidak ada hubungannya dengan Penyihir Jahat itu!"

 

"Kalau begitu, kau tidak akan keberatan untuk merekrut tentara dari wilayahmu untuk mengambil bagian dalam operasi itu, bukan?"

Kata Voros dengan singkat.

 

"Jika kau benar-benar tidak bersekutu dengan penyihir itu, kau akan dengan sukarela membantu membantai para ras rendahan di seberang perbatasan, bukan?"

 

"K-Kau ingin aku melakukan itu?" Ulang Diablo.

 

"Itulah yang kukatakan."

Kata Voros, membenarkan.

 

"Bantuan sederhana ini seharusnya cukup untuk membuktikan sekali dan untuk selamanya di mana kesetiaanmu sebenarnya berada, Diablo."

 

Voros mengerutkan keningnya dan menambahkan :

Dan jika kau menolakku sekarang, tamatlah riwayatmu.

 

Diablo tentu saja mengerti maksudnya.

 

Pangeran Voros masih meragukan kesetiaanku....

Diablo merasa gelisah.

 

Tapi, dia masih memberiku kesempatan untuk membuktikan kesetiaanku padanya dan bangsaku! Dan yang perlu kulakukan hanyalah merekrut beberapa orang dan mengirim mereka untuk menghancurkan para ras rendahan yang menjijikan itu? Bahkan jika itu ternyata menjadi misi bunuh diri yang membawa bencana, semuanya akan berjalan sesuai keinginanku pada akhirnya, selama aku masih hidup dan bernapas!

 

Bahkan jika wilayah kekuasaan Diablo mengalami kehilangan besar orang-orang yang sehat karena perang, Diablo merasa dia cukup cerdas dan berbakat untuk dapat membangun kembali wilayah kekuasaannya jika dia bisa tetap hidup. Maka, Diablo pun dengan mudah menyetujui permintaan itu dengan cara yang paling lugas dan sopan yang dapat dilakukannya.

 

"Keinginanmu adalah perintah bagiku, Yang Mulia." Kata Diablo.

 

"Aku akan dengan senang hati membuktikan kesetiaanku kepadamu dengan merekrut prajurit untuk berjuang demi tujuanmu yang paling mulia!"

 

✰✰✰

 

Beberapa hari setelah berbicara dengan Diablo, Voros menghubungi Doc untuk memanggil para Master yang diundang oleh Negara Demonkin untuk datang ke kantornya di istana, namun pada akhirnya, hanya dua Master yang muncul pada pertemuan yang telah ditentukan. Daigo tentu saja terbunuh ketika dia melancarkan serangan impulsif ke Great Tower, dan Miki ditawan oleh Light dan sekutunya setelah tertangkap basah sebagai mata-mata. Bagi mereka yang tidak mengetahui apa yang terjadi di Great Tower, Miki menghilang begitu saja tanpa jejak, meskipun Daigo dapat dengan aman dianggap telah mati.

 

Gira tidak tersedia karena dia sedang membalas dendam pada seorang petualang bernama Dark yang telah mempermalukannya dan Morte Spada. Bahkan ketika yang lain mencoba menghubunginya, Gira memilih untuk mengabaikan pesan yang diberikan kepadanya sepenuhnya daripada menunda pengejarannya terhadap petualang itu. Akibatnya, satu-satunya Master yang benar-benar menjawab panggilan Voros adalah Doc dan pemimpin mereka, Goh. Duduk di belakang mejanya, Voros menyuarakan kekesalannya atas ketidakhadiran Gira.

 

"Aku tidak senang dia mengabaikan panggilanku begitu saja." Dengus Voros.

 

"Aku bisa mengerti bahwa pikirannya sedang berada di tempat lain karena skandal yang memengaruhi organisasi kecilnya itu, tapi itu tidak berarti aku tidak begitu kesal karenanya."

 

Goh mengungkapkan rasa kesalnya karena dipanggil bersama-sama dengan menghela napas keras yang hampir seperti erangan.

"Kau sungguh murah hati padanya. Kuharap kau bisa memberikan sedikit cinta itu untuk kami yang tidak ingin berada di sini untuk omong kosong yang remeh ini."

 

"Aku setuju dengan pendapatmu, Goh-san."

Kata Doc, angkat bicara.

 

"Aku baru saja akan membuat terobosan dalam penelitianku."

 

Kedua Master itu menunjukkan sedikit rasa hormat kepada penguasa sah Negara Demonkin. Goh saat ini duduk di sofa dengan kakinya disangga dengan kasar di atas meja kopi, sementara Doc duduk di sofa terpisah dengan satu dudukan, masih mengenakan jas lab putihnya yang berlumuran darah dari subjek uji manusianya. Voro yang sombong itu biasanya akan marah karena kurangnya sopan santun yang ditunjukkan, namun dia tahu tidak ada gunanya mengeluh tentang sikap tidak sopan mereka berdua. Sebaliknya, Voros mengabaikan basa-basi dan langsung ke intinya.

 

"Aku khawatir aku sangat kekurangan 'cinta' untuk diberikan kepada kalian berdua saat ini." Kata Voros.

 

"Namun, yang aku miliki adalah hak untuk menggunakan kontrak yang kalian tandatangani dengan kami."

 

Voros melotot ke arah Goh dan Doc.

"Seperti yang kalian tahu, negara kami saat ini tengah melaksanakan operasi hukuman terhadap Kerajaan Manusia. Akan tetapi, hingga saat ini, tidak satu pun dari misi itu yang berhasil. Tampaknya ratu manusia jalang itu telah menggunakan tipu dayanya untuk tidur dengan Penyihir Jahat, dan sebagai balasan atas bokongnya yang dijilat, penyihir itu telah meminjamkan salah satu bawahannya yang kuat kepada ratu jalang untuk mengusir tentara kami."

 

Wajah Voros berkerut karena frustrasi.

"Sungguh menyakitkan bagiku untuk mengatakan ini, tapi tidak seorang pun di pasukan kami yang mampu melawan antek kejahatan ini. Akan tapi, meskipun begitu, kehormatan negara kami tidak akan membiarkan kami mengakui kekalahan! Karena alasan itu, aku menegakkan kontrak kalian dan mengirim kalian berdua untuk menyingkirkan penyusup itu."

 

"Bagus. Jadi sekarang kau melambaikan kontrak kami di depan wajah kami, hah."

Kata Goh, sebagai tanggapan.

 

"Kau bahkan tidak membutuhkanku untuk membasmi satu serangga kecil di perbatasan ini. Biarkan sekelompok orang bodoh saling bertarung. Itulah yang kuinginkan."

 

"Aku juga sibuk dengan eksperimenku yang akan membawa masa depan baru bagi umat manusia." Tambah Doc.

 

"Apa aku perlu mengingatkan kalian berdua tentang kewajiban kontrak kalian?"

Kata Voros menjadi mendidih karena marah.

 

"Kami telah memperlakukan kalian dengan sangat baik, jadi aku berharap kalian membalas budi sepenuhnya!"

 

Secara garis besar, para Master telah menandatangani perjanjian yang menjamin mereka mendapat dana, sumber daya, dan bentuk bantuan lain dari Negara Demonkin, dan sebagai gantinya, para Master itu harus meminjamkan kekuatan destruktif mereka untuk menyelesaikan masalah apapun yang tidak dapat diselesaikan oleh negara demonkin sendiri.

 

Alasan mengapa Goh dan fraksinya dapat melakukan apa yang mereka inginkan tanpa khawatir tentang uang atau batasan apapun adalah karena dukungan yang mereka terima dari Negara Demonkin, sementara negara tuan rumah memandang semua Gift dan bantuan yang diberikan kepada para Master sebagai jaminan untuk menyelesaikan hampir semua masalah yang mungkin muncul.

 

Satu-satunya pengecualian adalah Negara Demonkin tidak bisa menyatakan perang terhadap Kekaisaran Dragonute, karena para demonkin tahu ras saingan mereka memiliki Master mereka sendiri. Namun, seperti yang terjadi pada Goh dan Doc saat itu, mereka mendapati diri mereka tidak dapat menolak permintaan Voros, mengingat sudah berapa lama mereka mampu melakukan hal-hal mereka sendiri dengan demonkin yang menanggung semua pengeluaran mereka.

 

Goh mendecak lidahnya dan menghela napasnya lagi.

"Sial, ini bodoh. Tapi, seperti yang kau katakan, kontrak itu mengikat, dan jika tidak ada yang lain, aku adalah orang yang menepati janjiku."

 

"Aku juga akan mematuhi kontrakku, karena aku tidak punya banyak pilihan dalam masalah ini." Kata Doc.

 

"Jika aku bebas melakukannya, aku tidak akan pernah memilih untuk menyakiti manusia tanpa tujuan. Di sisi lain, itu hanyalah harga kecil yang harus dibayar untuk mengamankan masa depan umat manusia. Ini juga merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mengerahkan mahakaryaku ke garis depan pertempuran."

 

Saat Doc sibuk membenarkan kebutuhannya untuk berpartisipasi dalam penyerbuan lintas batas negara di desa-desa manusia, Voros memberikan tugas lain kepada Doc.

 

"Selain mengurus antek penyihir itu, aku juga butuh bantuanmu untuk sesuatu, Doc." Kata Voros.

 

"Kau butuh bantuanku, apa khususnya?"

Doc adalah orang bertubuh tinggi yang tingginya sekitar dua meter dan mengenakan jas lab berlumuran darah serta topeng wajah penuh yang menyeramkan. Dia memiringkan kepalanya ke satu sisi dengan cara yang agak lucu, yang menghasilkan visual yang gelap dan lucu.

 

"Kalian berdua akan ditempatkan bersama pasukan komando yang direkrut dari wilayah kekuasaan viscount tertentu."

Kata Voros, menghiraukan gerakan aneh yang baru saja dilakukan Doc.

 

"Aku butuh bantuanmu, Doc, untuk mencuci otak setidaknya beberapa prajurit itu dan membuat mereka membunuh viscount mereka. Menurutmu, apa kau bisa melakukannya?"

 

Viscount yang dimaksud Voros itu tentu saja Diablo, dan Doc menanggapi dengan santai, seolah-olah dia sedang memberikan diagnosis kepada seorang pasien.

 

"Tentu saja, aku bisa melakukannya. Bahkan, itu mudah saja." Kata Doc.

 

"Tapi, prosedur seperti itu akan membuat subjek bertindak dengan cara yang mungkin tampak tidak wajar bagi orang lain. Mereka tidak akan dapat mendekati siapapun tanpa menimbulkan kecurigaan, dan setelah aku mencuci otak seseorang, aku tidak dapat mengembalikan mereka ke keadaan normal. Apa kau setuju dengan semua itu?"

 

"Aku tidak peduli." Kata Voros.

 

"Aku hanya butuh prajurit-prajurit ini untuk membunuh viscount mereka. Kami bisa membuat cerita-cerita karangan untuk menjelaskan kondisi mereka nanti."

Cerita karangan Voros untuk keseluruhan hal itu cukup sederhana : para budak feodal yang sudah muak dengan pemerintahan Diablo yang sewenang-wenang didorong ke tepi jurang oleh wajib militer darurat dan membunuh tuan mereka dalam tindakan pemberontakan, sehingga kerajaan bebas mengambil alih wilayah kekuasaannya.

 

"Tugas yang bodoh sekali."

Kata Goh dengan nada malas.

 

"Akan lebih sedikit membuang waktu jika kau membunuh viscount itu sendiri kemarin."

 

"Ya, aku tahu aku melakukan ini dengan metode yang agak berbelit-belit."

Kata Voros, memulai.

 

"Namun skandal dengan Bourreaux itu membuat semua bangsawan saling curiga, jadi jika aku mengandalkan pembunuh biasa untuk melenyapkan viscount itu, itu hanya akan membuat para bangsawan semakin khawatir. Sangat banyak, jika tidak sebagian besar, mungkin akan mulai memperjuangkan kemerdekaan, dan seluruh bangsa akan terjerumus dalam perselisihan internal. Namun, seorang bangsawan yang dibunuh oleh prajuritnya sendiri yang tidak puas hampir tidak akan menimbulkan apapun. Viscount yang dimaksud baru-baru ini memberlakukan kenaikan pajak yang menyakitkan pada rakyatnya, jadi itu menambah lapisan masuk akal lainnya."

 

Voros meringis dan berbicara kepada musuhnya yang tak kasatmata.

"Oh, Diablo, kalau saja kau tidak mencoba menyewa Bourreaux untuk membunuhku, aku tidak akan dipaksa terlibat dalam cara berbelit-belit yang merepotkan ini."

 

Voros jelas tidak mempercayai alibi yang diberikan Diablo kepadanya beberapa hari sebelumnya, daripada meninggalkannya sepenuhnya. Voros hanya meminta Diablo untuk menyumbangkan prajurit untuk bertugas dalam penyerbuan Kerajaan Manusia sehingga pasukan itu dapat digunakan sebagai pion dalam pembunuhan balas dendam.

 

Si pengkhianat itu benar-benar lupa betapa besar hutangnya kepada kami karena mengembalikannya ke pangkat bangsawannya sebagai hadiah karena menyingkirkan Master palsu itu. Semoga dia dibunuh oleh prajuritnya sendiri dan menderita selamanya di tangan Undergod!

Pikir Voros dalam dirinya.

 

"Jika kau berencana untuk membunuh viscount-mu itu dengan cara itu, apa aku mendapat izinmu untuk mengubah prajurit-prajurit itu menjadi bom hidup yang akan meledak saat berada di dekat target?" Tanya Doc.

 

Voros sibuk mengutuk Diablo dalam benaknya, dan benar-benar terkejut dengan saran Doc itu.

"Apaa?"

 

"Jika bom hidup tidak sesuai dengan keinginanmu, aku bisa memasang bor di lengan prajurit-prajurit itu sebagai gantinya."

Lanjut Doc meskipun Voros jelas-jelas bingung.

 

"Atau aku bisa mengubah tubuh mereka sehingga mereka menyemprotkan racun ke mana-mana dan membuat seluruh wilayah kekuasaan itu tidak dapat dihuni. Aku berjanji padamu bahwa pilihan-pilihan ini pasti akan melenyapkan target yang kau sebutkan."

 

"A-Apa kau gila?!"

Teriak Voros.

 

"Kenapa kita harus menghancurkan wilayah itu? Itu aset yang berharga! Lakukan saja apa yang kukatakan dan jangan melakukan hal yang tidak perlu! Cuci otak prajurit Viscount Diablo itu agar membunuhnya! Tidak lebih!"

 

"Oke...."

Kata Doc.

 

"Jadi maksudmu aku harus mengambil langkah ekstra yang kusebutkan?"

 

"Jangan konyol!"

Teriak Voros padanya.

 

"Aku baru saja mengatakan tidak! Kenapa kau tidak bisa mengikuti perintah sederhana?!"

 

Voros menjelaskan kepada Doc sekali lagi bahwa Doc sama sekali tidak boleh melakukan tipu muslihat aneh apapun selama misinya. Berpura-pura ini semua adalah rutinitas komedi yang sedang ditontonnya, Goh tertawa terbahak-bahak tak terkendali.