Chapter 8 : About-Face

 

Setelah seharian melakukan misi di dungeon, aku dan party-ku singgah di Guild. Suasana senja telah ditelan oleh bayang-bayang malam, dan ketika kami berjalan masuk, kami menemukan gedung itu penuh dengan para petualang yang baru kembali dari berkemah mereka. Setelah menghabiskan berhari-hari di dungeon tanpa kesempatan untuk mandi, wajar jika dikatakan bahwa bau yang berasal dari kerumunan itu agak menyengat. Namun, party-ku dan aku muncul dengan sedikit debu di pakaian dan armor kami. Kami langsung menuju antrian di depan konter penukaran permata sihir, dan ketika kami sampai di depannya, kami bertemu dengan resepsionis Dwarf yang sama yang mempertanyakan bagaimana kami bisa memiliki permata sihir kami sebelumnya—dan yang menyebutku "Ras rendahan sok tahu"—hanya beberapa minggu sebelumnya. Resepsionis itu menuju ke arah kami, melompat keluar dari balik konter untuk menyambut kami.

 

"Dark-san!" Seru resepsionis itu, tersenyum ramah.

 

"Aku senang kau berhasil kembali dengan selamat hari ini! Apa kau lelah? Apa kau ingin kami menyiapkan makan malam untukmu dan temanmu ? Atau kau lebih suka minum?" Sikap resepsionis benar-benar kebalikan dari perlakuan yang kami terima sebelumnya.

 

"Terima kasih, tapi semua itu tidak diperlukan." Kataku.

 

"Tapi, aku akan sangat menghargai jika kau dapat menguangkan permata sihir kami."

 

"Itu tentu saja, Dark-san! Kami sebagai pihak Guild, berterima kasih karena kalian selalu membawa kembali permata sihir dalam jumlah yang begitu banyak!"

Resepsionis itu berbalik dan bergegas kembali ke konter untuk melakukan pertukaran permata sihir itu. Gold—yang membawa tas berat berisi permata di bahunya—memandang saat resepsionis Dwarf itu bergegas kembali ke posnya.

 

"Hmm, hmm. Harus kukatakan, itu adalah perubahan sikap yang sangat cepat. Bahkan mungkin ada yang bilang sikap itu terlalu ramah untuk dilihat, benar? Beberapa waktu yang lalu dia menyebut kita sebagai 'Ras Rendahan'."

 

"Yah, aku tidak akan membiarkannya terlalu dekat dengan Dark-sama."

Kata Nemumu, menggembungkan pipinya dengan marah melihat penampilan penjilat dari resepsionis itu. Aku tertawa kecil dengan canggung saat kami berjalan ke konter, tempat Gold meletakkan karung permata sihir itu. Resepsionis itu tersenyum berseri-seri ketika melihat isi karung itu, seolah dia baru saja dihadiahi pot berisi emas.

 

"Lihat saja permata Yeti di lantai lima ini! Kau benar-benar luar biasa, Dark-san! Ini terlalu luar biasa untuk diungkapkan dengan kata-kata!"

Kata Resepsionis itu, berteriak kagum.

 

Aku yakin kalian bertanya-tanya mengapa sikap resepsionis itu berubah deratis semacam itu. Salah satu alasannya adalah spesialis Appraisal Guild telah mengonfirmasi kalau permata sihir dari Mantis Fourscythe itu asli, namun penghargaan barunya kepada kami sebagian besar muncul karena pengambilan permata es dari Yeti yang hidup di wilayah beku di lantai kelima. Permata es digunakan untuk mendinginkan benda, yang berarti ada banyak permintaan karena kegunaannya yang luas. Namun persediaan batu permata itu sangat sedikit. Di dungeon di kota ini, lantai pertama ditutupi padang rumput subur, lantai dua adalah tanah tandus, lantai tiga dipenuhi rawa-rawa, hutan luas mendominasi lantai empat, dan lantai lima pada dasarnya adalah wilayah musim dingin yang besar. Hutan di lantai empat begitu lebat dan menakutkan sehingga bahkan para Beastfolk dengan indera mereka yang unggul sering kali tersesat di semak-semak yang lebat. Oleh karena itu, hanya sedikit dari sedikit yang berhasil mencapai lantai lima, namun berkat kartu SR Flight-ku, aku dan party-ku dapat mencapai tangga ke lantai lima tanpa perlu menerobos hutan yang berliku-liku itu. Kami dapat mencapai wilayah beku di lantai lima, mendapatkan banyak permata es, dan kembali ke kota dalam waktu satu hari. Ketika kami tiba di Guild dengan membawa permata es pertama kami, resepsionis Dwarf itu berlutut dan memohon pengampunan.

 

"Aku dengan tulus meminta maaf atas perlakuanku terhadap kalian beberapa hari yang lalu!"

Kata Resepsionis itu dengan air mata membasahi matanya.

 

"Aku berjanji hal itu tidak akan terjadi lagi, dan aku akan memberitahu seluruh Guild bahwa mereka harus memperlakukan kalian dengan sangat hormat! Jadi kumohon, kumohon jangan pergi ke dungeon lain! Jika tersiar kabar bahwa aku bersikap kasar kepada seorang petualang yang dapat membawa kembali sekarung permata es dalam satu hari, bukan hanya kepalaku saja yang akan dipotong—kepalaku akan berguling-guling di rantai! Aku bahkan akan menaikkan peringkat kalian ke D-Rank, jadi kumohon terimalah permintaan maafku ini!"

Permata es adalah komoditas yang sangat langka, sehingga permintaannya sangat tinggi. Bagaimanapun, bukan hanya restoran dan bar yang menginginkannya; karena sifat es yang diberikan permata itu, permata itu juga sangat dicari untuk dijadikan persenjataan dan alat pelindung, serta untuk digunakan di laboratorium. Hal ini terutama disebabkan oleh banyaknya aplikasi yang luas dan beragam sehingga pasokan batu permata itu menjadi sangat terbatas. Kemudian datanglah sekelompok "Ras Terlemah" yang bisa membawa kembali karung besar berisi permata es itu hanya dalam sehari. Jika kelompok "Ras Terlemah" yang sama kemudian membawa bisnis mereka ke tempat lain karena pelecehan fanatik yang mereka terima di Guild mereka sendiri...... Yah, masalah yang mungkin menimpa para resepsionis ini mungkin saja benar. Berkat keadaan ini, aku saat ini menikmati peringkat yang lebih tinggi dari sebelumnya, dan Guild menggelar karpet merah setiap kali aku menunjukkan wajahku di dalam gedung. Resepsionis itu menyelesaikan tugasnya dan mengucapkan selamat tinggal terakhir yang tulus kepadaku dan party-ku saat kami berjalan menjauh dari konter.

 

"Terima kasih banyak, Dark-san! Aku sungguh sangat berterima kasih padamu!"

Katanya dengan menjilat.

 

"Kami, pihak Guild, akan selalu dengan hangat menantikan kunjunganmu berikutnya ke tempat kami!"

Tidak lama setelah kami berjalan menjauh dari meja resepsionis, kami disambut oleh sekelompok petualang yang kami kenal.

 

"Tuan muda! Nona! Tuan Ksatria! Bagaimana kabar kalian malam ini?"

Seseorang dengan suara yang dalam dan menggelegar memanggil kami.

 

"Senang bertemu dengan kalian!"

Empat suara laki-laki lagi bersorak serempak.

 

"Yah, kami baik-baik saja, dan selamat malam untukmu juga, kawan!" Jawab Gold.

 

"Apa kalian sedang minum-minum lagi?"

Ada juga sebuah kedai minuman yang dikelola Guild dalam batas-batas lokasi tersebut, dan di sanalah si manusia beruang dan antek-anteknya itu duduk. Mereka bangkit dari kursinya untuk menyambut kami saat kami berjalan menghampiri mereka. Mereka ini adalah kelompok Beastfolk yang sama yang mencoba merampok kami di gang sebelum Gold memberi pelajaran mereka. Setelah itu, Gold menghabiskan sisa hari itu untuk mengajari para preman itu tentang "Seorang Ksatria" dan tampaknya metode ajaran Gold yang agak keras telah berhasil, karena para Beastfolk itu telah melakukan yang terbaik untuk bersikap ekstra sopan pada saat ini. Setiap kali mereka melihat kami, mereka akan menundukkan kepala dalam-dalam dan memanggilku sebagai "Tuan muda", Nemumu sebagai "Nona", dan Gold sebagai "Tuan Ksatria". Tampaknya inilah ajaran "Seorang Ksatria" yang dibicarakan oleh Gold itu.

 

Bukan itu yang ada dalam pikiranku ketika aku mendengar kata "Seorang Ksatria" ketika aku tumbuh dewasa, atau bahkan ketika aku menjadi bagian dari anggota party Concord of the Tribes.

Pikirku sambil memiringkan kepalaku ke satu sisi. Namun aku tidak ingin bersikap kasar pada para Beastfolk, yang tampaknya puas dengan tindakan mereka yang sopan, jadi aku menyimpan pengamatanku untuk diriku sendiri.

 

"Tuanku, apa kau tidak keberatan jika aku bergabung dengan orang-orang ramah ini untuk minum sebentar?" Gold bertanya padaku.

 

"Kita bisa bertemu lagi nanti malam."

 

"Benarkah itu, Tuan Ksatria?" Kata si manusia beruang.

 

"Kalau begitu, bagaimana jika Tuan Muda dan Nona Nemumu bergabung dengan kita juga?" Manusia beruang itu menundukkan kepalanya lagi dan lagi ketika dirinya mengatakan ini, seolah-olah untuk menggarisbawahi undangan yang dirinya sampaikan. Para anteknya juga ikut berbicara.

 

"Kumohon, Nona Nemumu!" Kata seseorang.

 

"Aku bersikeras agar kita duduk bersama dan minum-minum!"

 

"Tidak. Bau busukmu itu akan membuatnya mual. Nona Nemumu harus duduk di sebelahku."

 

"Tidak, tidak! Nona Nemumu akan duduk di sebelahku!"

 

Nemumu yang benar-benar merasa jijik dengan mereka dan mengangkat syalnya hingga menutupi hidungnya.

"Diamlah. Jangan bicara denganku." Kata Nemumu, membuat para antek manusia beruang itu kecewa.

 

Manusia beruang itu menoleh ke arahku dan berusaha meringankan suasana sedikit.

"Kalau begitu, kenapa kau tidak bergabung dengan kami, tuan muda? Dulu ketika aku seusiamu, aku sudah minum-minum, jadi aku berjanji kau akan baik-baik saja."

 

Secara teknis, usia legal untuk meminum alkohol di sini adalah lima belas tahun, namun hampir semua orang mengabaikannya. Namun, ada orang tua yang tidak mengizinkan anak kecil mereka minum alkohol karena mereka dengar minuman tersebut tidak sehat. Nemumu pasti akan menjadi salah satu dari orang tua itu jika dia memiliki anak.

 

"Jangan mendorong Dark-sama untuk melakukan kebiasaan buruk kalian itu sialan!"

Nemumu mencaci-maki si manusia beruang.

 

"Dark-sama masih terlalu muda untuk minum-minum!"

 

"Hancurkan pikiran itu, Nona. Tuan muda itu tidak terlalu muda untuk minum-minum bersama kami. Faktanya, minum alkohol adalah hiburan yang sangat menyehatkan. Sekarang, jika kau berbicara tentang 'Kebiasaan buruk' yang sebenarnya, seperti mabuk lalu bermain-main dengan perempuan itu lain ceritanya. Tentunya, rasanya cukup enak untuk meluluhkan pikiranmu, tapi melakukannya secara berlebihan pasti akan membunuh beberapa sel otak— Oomph!"

Nemumu tiba-tiba menghentikan monolog tak beralasan si manusia beruang dengan meninju wajah manusia beruang itu.

 

"Bagaimana kau bisa membicarakan sesuatu yang begitu menjijikkan di depan Dark-sama seperti itu?!" Teriak Nemumu.

 

"Terima kasih banyak, Nona! Terima kasih banyak!"

Meskipun hidungnya berdarah, manusia beruang itu tampak sangat gembira atas teguran fisik yang baru saja diterimanya. Para anteknya juga tampaknya cukup tertarik untuk mendapatkan perlakuan yang sama.

 

"Oi, itu tidak adil, bos! Lakukan padaku juga, Nona!"

 

"Tidak, Nona! Aku saja!"

 

"Persetan dengan mereka ini! Tolong beri aku rasa pukulan tanganmu juga nona!"

Tidak dapat menahan diri, aku tertawa terbahak-bahak melihat tontonan konyol ini. Nemumu, di sisi lain, sama sekali tidak terhibur dengan gerombolan Beastfolk yang semuanya memintanya untuk memukul mereka. Faktanya, Nemumu tampak sangat muak dengan permintaan mereka itu.

 

"Kalian, para belatung, sudah tidak bisa ditolong lagi." Nemumu menyatakan.

Setelah semua orang kembali tenang, Gold duduk untuk berbagi minuman dengan para Beastfolk itu, sementara Nemumu dan aku kembali ke penginapan kami dengan membawa uang dari hasil penukaran permata itu. Seperti biasa, aku menggunakan kartu gacha-ku untuk memastikan ruangan aman sebelum kami melepas perlengkapan dan bersantai. Nemumu masih kesal dengan pertemuan kami dengan para Beastfolk itu.

 

"Hahh!" Nemumu mulai menggerutu.

 

"Mengapa semua orang di dunia permukaan ini adalah orang-orang rendahan! Tempat ini bukan lingkungan yang bagus untukmu, Dark-sama!"

 

"Aku tahu bagaimana perasaanmu, tapi kamu harus lebih menenangkan dirimu sedikit, oke?" Kataku pada Nemumu.

 

"Ya, para beastmen itu memang aneh, tapi saat ini, semuanya berjalan sesuai rencana. Mereka tidak layak untuk disia-siakan."

Kami berhasil mencapai lantai lima di mana kami bisa mendapatkan permata es yang banyak dicari, serta naik dari F-Rank ke D-Rank, yang merupakan yang tercepat yang bisa dilakukan party mana pun untuk dipromosikan sejak kota ini didirikan. Fakta bahwa kelompok manusia lah yang telah mencapai prestasi ini hanya semakin mengejutkan para Dwarf di Guild. Selain itu, aku mendapatkan penemuan yang menggembirakan.

 

"Awalnya, kupikir dungeon ini terlalu luas untuk dijelajahi siapapun." Lanjutku.

 

"Tapi kemudian aku tahu aku bisa menggunakan kartu Teleportation di dalam dungeon dan melakukan perjalanan kembali ke Abyss, jadi ini semua berjalan dengan sempurna."

Karena butuh beberapa hari bagi sekelompok petualang biasa untuk mencapai lantai lima, hanya ada sedikit orang—jika ada—di tingkat itu, jadi party-ku punya sedikit alasan untuk khawatir jika ada orang yang melihat apa yang sedang kami lakukan. Itu sebabnya, begitu kami mencapai wilayah musim salju di lantai lima itu, aku akan meninggalkan Gold dan Nemumu untuk berburu Yeti sementara aku berteleportasi kembali ke Abyss untuk melakukan tur inspeksi singkat. Saat berada di sana, aku sering melakukan beberapa Unlimited Gacha, memeriksa kemajuan rencana balas dendamku terhadap Sasha, dan berbincang dengan kelompok terdekatku, yang kutinggalkan untuk bertanggung jawab atas benteng bawah tanahku. Solusi ini membuat dungeon Kerajaan Dwarf menjadi lokasi yang nyaman bagi kami, aku bersedia menoleransi sedikit perilaku buruk dari para petualang dunia permukaan.

 

Meskipun aku bertanya-tanya apa mengganggu Nemumu agar Nemumu meninju wajah mereka itu tidak lebih dari sekadar "Perilaku buruk".

Memikirkan kembali kejadian di bar membuatku tertawa lagi. Namun, tidak semuanya berjalan lancar.

 

"Kurasa fakta bahwa kita tidak bisa dengan mudah meningkatkan peringkat kita lebih jauh hanya dengan menyerahkan lebih banyak permata es memang menimbulkan masalah bagi kita." Renungku.

 

"Aku tidak percaya Guild belum mempromosikanmu ke A-Rank setelah semua yang telah kamu lakukan untuk mereka, Dark-sama."

Kata Nemumu, menghela napasnya.

 

"Guild itu pasti sudah buta."

 

"Mengesampingkan penglihatan kolektif mereka, kita benar-benar tidak punya pilihan selain menerima penjelasan mereka bahwa kita belum memiliki cukup pengalaman sebagai petualang." Kataku.

Sebuah Guild biasanya memberi peringkat pada petualang berdasarkan kemampuan mereka, tingkat kontribusi mereka, pengalaman mereka selama bertahun-tahun, dan perilaku mereka, serta beberapa faktor lainnya. Berkat pendapatan permata es kami, party-ku telah diakui karena tingkat kontribusi kami yang jauh lebih tinggi dari perkiraan, namun hanya dalam hitungan minggu sejak kami pertama kali mendaftar sebagai petualang, dan pihak Guild telah memberitahu kami bahwa kami baru saja belum cukup berpengalaman untuk naik ke peringkat yang lebih tinggi.

 

"Kami sangat berharap bisa merekomendasikanmu dan party-mu untuk dipromosikan ke C-Rank, tapi aku khawatir kalian baru saja menjadi petualang dalam waktu yang terlalu singkat."

Resepsionis itu memberitahu kami pada hari kami dipromosikan ke D-Rank.

 

"Sekarang jika kalian melakukan suatu prestasi yang akan meyakinkan semua orang tentang kehebatan kalian sebagai petualang, itu mungkin ceritanya berbeda....."

Mendapatkan permata es jelas merupakan tugas yang sangat menantang bagi para petualang biasa, namun lebih dari itu, itu hanyalah pekerjaan lain, yang tidak menjadikannya sesuatu yang luar biasa. Jadi aku dan party-ku menghadapi hambatan untuk mencapai C-Rank yang tidak dapat diatasi hanya dengan membawa lebih banyak permata es—setidaknya, tidak dalam jangka waktu singkat.

 

"Biasanya, kami akan meminta kalian untuk tetap aktif selama tiga atau empat tahun lagi jika kalian ingin naik, tapi dalam kasus kalian, kami bersedia mempromosikan kalian ke C-Rank jika kalian melanjutkan bekerja sama dengan kami selama satu tahun. Aku khawatir hanya ini yang bisa kami lakukan untuk kalian....." Kata resepsionis itu.

 

"Apa kau akan marah pada kami untuk itu, Dark-san? Aku sangat berharap kau tidak melakukannya. Tolong jangan katakan kau akan pergi ke kota lain! Aku mohon padamu! Kumohon jangan tinggalkan kami, Dark-san! Aku akan melakukan apapun yang kau minta dariku!"

Air mata tulus mengalir di mata resepsionis Dwarf itu ketika dia mengatakan kalimat terakhir itu, yang cukup menegaskan kepadaku bahwa dia tidak bisa melakukan apapun ketika menyangkut sistem peringkat. Karena itu, aku memutuskan untuk tidak mempermasalahkan atau melanjutkan masalah ini lebih jauh.

 

"Bukankah resepsionis kecil itu menggunakan pesonanya untuk menggodamu, Dark-sama?" Nemumu menggerutu di kamar tamu kami.

 

"Sungguh orang yang tidak tahu malu."

 

"Menurutku dia tidak berusaha menggoda." Kataku.

 

"Aku cukup yakin dia hanya takut kita akan pergi kota dan pergi mencari di dungeon lain."

 

"Tidak, tidak. Sebagai sesama perempuan, aku bisa melihatnya." Desak Nemumu.

 

"Resepsionis itu menggunakan tipu muslihatnya sebagai seorang lawan jenis padamu, Dark-sama. Topeng yang kamu kenakan tidak dapat menyembunyikan rambutmu yang lebih hitam dari tengah malam, atau kulitmu yang seputih salju yang ditiup, atau suaramu yang lebih merdu dari semua kecapi di surga. Tidak ada perempuan mana pun yang bisa menahan diri untuk tidak mencoba merayumu ketika dihadapkan pada semua itu! Aku pikir kamu perlu lebih menyadari betapa menariknya dirimu itu, Dark-sama. Ini bukan hanya tentang resepsionis itu saja. Kamu tidak boleh membiarkan dirimu terikat oleh petualang perempuan mana pun yang berbicara kepadamu."

Hal itu hampir terdengar seperti Nemumu sedang memberikan peringatan kepada adik laki-laki yang dirinya sayangi. Dan tentunya, aku memakai Bracelet of Youth yang berarti tubuhku selamanya seperti anak berusia dua belas tahun dan Nemumu tampak berusia delapan belas tahun, jadi siapapun yang melihat kami akan mengira aku benar-benar adik laki-lakinya—namun sebenarnya, aku sudah berusia lima belas tahun pada saat ini. Aku terlalu tua untuk disuruh berhati-hati terhadap orang asing. Namun aku mengerti Nemumu mengatakan ini karena khawatir padaku, jadi aku memutuskan untuk tidak mempermasalahkannya.

 

"Oke. Aku akan berhati-hati." Aku meyakinkannya.

 

"Terima kasih telah mendengarkan kata-kataku. Aku akan selalu berada di sisimu untuk memastikan keselamatanmu, Dark-sama, jadi tidak perlu khawatir dalam hal itu. Aku bersumpah demi hidupku bahwa aku akan melindungimu."

Sumpah Nemumu, terlihat agak ceria dan bersemangat. Aku tidak yakin apa itu karena aku sudah berjanji untuk berhati-hati atau karena aku telah memberinya kesempatan lagi untuk mengungkapkan kesetiaannya kepadaku. Maksudku, aku merasa tersanjung karena semua pengikutku sangat setia kepadaku, namun terkadang hal itu bisa menjadi terlalu berlebihan.

 

Dia juga tidak harus bertindak terlalu ketat dan terlalu patuh sepanjang waktu.

Pikirku, meskipun kepribadian bukanlah sesuatu yang bisa diubah begitu saja oleh orang lain. Jadi setelah menghela napas pelan, aku memutuskan untuk mengganti topik.

 

"Nemumu, menurutku sudah waktunya kita makan. Bisakah kamu memesan makanan di bawah dan membawanya ke kamar?"

 

"Sesuai keinginanmu, Dark-sama."

Kata Nemumu, sebelum menambahkan lagi.

 

"Aku mengerti kenapa kita harus terlibat dalam sandiwara ini, tapi aku masih merasa tertipu karena kita terpaksa membayar makanan yang rasanya lebih buruk dari apa yang bisa kita dapatkan di Abyss."

 

Hal itu membuatku tertawa.

"Ya, kamu benar di sana. Tapi kita harus terlihat makan di penginapan ini."

 

Tentunya, aku dan party-ku dapat kembali ke Abyss kapan pun kami mau dan menikmati semua masakan mewah yang diperoleh dari Unlimited Gacha-ku. Namun, akan menimbulkan kecurigaan jika kami menyewakan seluruh lantai penginapan mewah ini namun tidak pernah makan di sini sekali pun. Jadi kami memutuskan untuk memesan makanan di penginapan setiap kali kami kembali ke kamar kami.

"Seperti katamu, makanan yang kita dapatkan di Abyss sungguh luar biasa, berkat bahan-bahan dan rempah-rempah yang dihasilkan oleh Unlimited Gacha, serta koki gourmet yang ada di sana." Aku menyetujui.

 

"Tapi dibandingkan dengan kehidupanku sebelumnya sebagai anak petani yang sangat miskin, bisa memiliki makanan saja sudah merupakan anugerah bagiku."

Aku memejamkan mata dan mengenang keluargaku.

 

"Ayah dan ibuku sering kali tidak makan hanya agar aku, kakakku, dan adikku Yume punya sesuatu untuk dimakan. Tapi ada kalanya hal itu saja tidak cukup. Jadi kami hanya minum air daripada makan, atau pergi ke hutan untuk mencari sesuatu—apapun—yang bisa dimakan. Bahkan melakukan hal itu tidak selalu cukup untuk mencegah kami kelaparan. Nemumu, tahukah kamu kalau terkadang perutmu bisa kosong dalam waktu lama, bahkan kamu tidak merasa lapar lagi? Mengingat apa yang aku alami pada hari-hari itu, aku bersyukur bisa makan kapan pun aku mau."

 

"Dark-sama......"

Nemumu menangis, menyeka sudut matanya dengan saputangan. Bukan niatku untuk membuatnya mengasihaniku, namun mungkin tidak terlalu mengejutkan kalau ceritaku akan sangat membebani gadis sepertinya. Tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu. Nemumu buru-buru menyingkirkan saputangannya dan berdiri untuk waspada. Kami berdua bisa merasakan kalau tamu itu adalah Gold di sisi lain pintu, namun untuk berjaga-jaga, aku memakai topengku. Setelah topeng itu menempel kuat di wajahku, aku mengangguk pada Nemumu untuk membuka pintu. Gold dengan armor emas khasnya masuk ke dalam ruangan, meskipun langkahnya tampak sedikit lebih cepat dari biasanya. Setelah Nemumu menutup pintu lagi, aku melepas topengku dan menoleh ke arah Gold.

 

"Pesta minum-minummu selesai lebih cepat dari perkiraanku. Apa ada masalah?"

 

"Kamu cerdas seperti biasanya, tuanku." Jawabnya.

 

"Beberapa waktu lalu, Guild menyampaikan kabar menarik."

Menurut Gold, ketika dia sedang minum-minum bersama para Beastfolk, Guild mengumumkan kepada semua orang di gedung bahwa telah terjadi serentetan pembunuhan di dungeon. Mereka tidak memiliki informasi mengenai orang di baliknya—tidak ada deskripsi tentang mereka, rentang usia mereka, atau bahkan ras mereka—namun tampaknya, pembunuh berantai ini sebagian besar menargetkan manusia. Dungeon tersebut menghasilkan permata sihir, bahan mentah yang dikumpulkan dari monster, tanaman obat, dan sumber daya berharga lainnya, yang berarti mustahil bagi Guild untuk mengabaikan tindakan apapun yang akan mengurangi jumlah petualang yang ditugaskan untuk membawa kembali benda-benda tersebut. Pelanggaran sebesar ini seperti melempar pasir ke atas jamuan makan, yang menjelaskan mengapa Guild menawarkan hadiah untuk penangkapan penjahat ini.

 

"Guild bahkan menawarkan cukup banyak uang untuk informasi apapun tentang pembunuh ini. Ini tidak seperti kita butuh uang, bukan begitu, tuanku?" Kata Gold.

 

"Dan, karena itu kau langsung kembali ke sini ya." Kataku.

 

"Dan karena hal ini, jika kita menjadi orang yang menangkap 'Pembunuh petualang' ini, itu akan menaikkan peringkat kita, benar?"

 

"Tepat sekali, tuanku." Kata Gold sambil tersenyum.

 

"Kita bisa mengidentifikasi penjahat busuk ini dalam hitungan menit jika kami menggunakan Gift-mu, benar?"

 

"Hmm, aku tidak begitu yakin tentang itu." Kataku.

 

"Memang benar Unlimited Gacha telah memberiku banyak kartu yang kuat, tapi aku tidak ingat pernah mendapatkan kartu yang bisa membantuku menangkap penjahat. Tapi jika kita meminta orang lain untuk membantu kita, dan jika kita memanfaatkan kartu yang kita miliki, aku rasa tidak akan terlalu sulit untuk menemukan pembunuh berantai ini."

Misalnya, aku selalu bisa kembali ke Abyss dan membawa kembali lebih banyak orang untuk membantu kami melakukan pencarian. Dan dengan kartu Conceal dan Flight, kami punya peluang besar untuk menangkap pelakunya. Nemumu dengan antusias melontarkan pendapatnya sendiri.

 

"Kalau begitu, ayo kembali ke Abyss dan—"

Nemumu memulai, lalu berhenti tiba-tiba.

 

"Dark-sama!"

Saat Nemumu berbicara, kami bertiga merasakan gangguan di dalam kamar. Aku segera memasang kembali topengku, sementara Gold mengangkat perisainya untuk melindungiku. Kantong udara di dalam ruangan mulai berkilauan sebelum memadat menjadi suatu benda. Pada awalnya, itu hanya berupa miasma yang kabur, namun akhirnya berbentuk tubuh, dan terluka parah. Manusia berlumuran darah itu perlahan turun ke lantai.

 

"Miya?!"

Seruku sambil menatap gadis berambut merah yang terbaring tak sadarkan diri di lantai di depanku. Wish Bracelet yang kuberikan padanya terurai dan terbelah menjadi dua, terlepas dari pergelangan tangan kirinya dan jatuh ke lantai seolah-olah menandakan kalau gelang itu telah melakukan tugasnya.