Chapter 2 : Plans Below the Surface

 

Peristiwa ini terjadi beberapa waktu lalu, hanya beberapa hari setelah aku membalas dendam pada Garou. Aku telah mengumpulkan pasukanku di kantor eksekutif yang aku bangun untuk diriku sendiri di Abyss, dan aku duduk menghadap petarung elit Level 9999-ku, yang berbaris di depanku : Ever-Seeking Maid, Mei; Genius Monster Tamer, Aoyuki; Forbidden Witch, Ellie; dan Ancestral Vampire Knight, Nazuna.

"Syukurlah, aku bisa membalas dendam pada Garou tanpa hambatan." Kataku.

 

"Sekarang langkah selanjutnya dalam rencanaku adalah meningkatkan pengumpulan intelijen kita."

Terlepas dari apa yang tersirat dari penampilan bombastisku kepada Garou, tiba-tiba menyatakan perang terhadap seluruh dunia tanpa mengetahui apa yang aku hadapi adalah sebuah kebodohan. Kami perlu mengumpulkan informasi tentang kemampuan militer negara-negara di dunia sebelum memikirkannya.

 

"Pastinya, aku tidak akan pernah berhenti membalas dendam atas apa yang telah dilakukan terhadapku, tapi dalam skenario terburuk, aku bisa dikalahkan tanpa membalas dendam pada tujuh anggota party lainnya, tanpa mengetahui apa 'Master' itu, tanpa mengetahui mengapa aku ditandai untuk dibunuh, dan tanpa mengetahui siapa yang menghancurkan desaku."

 

Ellie menundukkan kepalanya saat dia mendengarkan kata-kataku.

"Aku harap kamu dapat memaafkanku, Light-sama. Kamu mungkin bisa menyelamatkan desamu jika saja aku bisa mengkalibrasi ulang inti dungeon ini lebih cepat."

 

"Itu bukan kesalahanmu, Ellie." Aku meyakinkannya.

 

"Lagipula, Abyss itu sangat besar. Butuh banyak waktu untuk menjadikan setiap bagiannya menjadi milik kita, dan kita tidak dapat menggunakan kartu Teleportation pada awalnya. Ada banyak hal yang tidak kita antisipasi."

 

Party Concord of the Tribes menyebut tempat di mana mereka mencoba membunuhku sebagai "Lapisan tengah" Abyss, namun sebenarnya, tempat itu masih sangat dekat dengan permukaan. Sederhananya, jika kalian harus turun 100 lantai untuk mencapai dasar Abyss, yang disebut "Lapisan tengah" hanya akan berada sekitar lantai 10 ke bawah. Namun bahkan setelah aku sepenuhnya mengambil alih Abyss, aku masih tidak dapat menggunakan kartu Teleportation karena inti dungeon. Kalian tanya, apa itu inti dungeon? Agar aku bisa menjelaskannya, aku harus menceritakan kisah tentang bagaimana dunia diciptakan. Pada awalnya, dunia adalah pusaran hitam ketiadaan sampai Sang Dewi menyinari kegelapan, menyebabkan daratan muncul dan sembilan ras lahir. Ras-ras terbuat adalah manusia, beastfolk, dragonutes, elf, dark elf, dwarf, demonkin, onifolk, dan centaur. Namun sisa-sisa kegelapan berkumpul dan membentuk dirinya menjadi Undergod of Evil. Undergod jatuh cinta pada Sang Dewi dan mencoba untuk menguasainya, namun dengan cepat tersegel di bawah tanah, tidak mampu naik ke permukaan.

 

Undergod, bagaimanapun, mampu membuat monster dari dagingnya sendiri dan mengirim mereka ke permukaan dunia melalui lubang gelap yang tersebar di daratan ("Lubang" ini secara luas diyakini sebagai metafora untuk dungeon). Undergod melakukan ini agar monster-monster itu menumpuk satu sama lain, memungkinkannya untuk mencapai Sang Dewi. Sembilan ras yang diciptakan oleh cahaya dari Sang Dewi melawan monster-monster ini untuk melindungi dewa mereka, dan pada gilirannya, monster-monster tersebut berusaha untuk melenyapkan ras-ras yang menghalangi mereka. Pertempuran ini berlanjut dari jaman dahulu hingga saat ini, dan itulah kisah tentang bagaimana dunia diciptakan. Monster menjadi lebih kuat di malam hari karena pada saat itulah kekuatan Undergod berada pada titik paling kuatnya. Dikatakan juga bahwa monster menjadi lebih kuat semakin jauh kalian pergi ke bawah tanah, karena mereka lebih dekat dengan energi Undergod.

 

Aku sudah lama merencanakan untuk menjadikan Abyss sebagai basis operasi kami, karena aku melihatnya sebagai lokasi yang ideal karena betapa sulitnya untuk menginjakkan kaki di bagian terdalam dari apa yang dikatakan sebagai dungeon paling berbahaya di dunia. Dan juga akan cukup mudah bagi kami untuk melakukan perjalanan bolak-balik ke permukaan dunia dari sini menggunakan kartu Teleportation SSR. Namun ada sejumlah rintangan yang harus aku selesaikan sebelum aku dapat menggunakan kekuatan teleportasi ini. Pertama-tama, aku tidak memiliki pemahaman tentang mekanisme di balik inti dungeon, yang merupakan istilah yang biasa diberikan untuk kumpulan kekuatan dari Undergod yang dianggap sebagai bagian dari energi kehidupannya. Jika seseorang menghancurkan inti dungeon itu, dungeon itu sendiri akan berhenti berfungsi. Dipercaya juga bahwa perusak akan mendapatkan kekuatan inti dungeon, dan dengan demikian, Undergod akan melemah sebagai hasilnya.

 

Setelah aku dan rekan-rekanku mengambil alih Abyss, Ellie—yang ahli dalam ilmu hitam—telah mencoba memeriksa inti dungeon Abyss, namun juga tidak mampu memahaminya sepenuhnya. Menurut Ellie, inti dungeon menyerap energi dan mana dari planet ini dan—untuk beberapa alasan yang tidak dapat dijelaskan—menciptakan dungeon, kemudian mengumpulkan mineral dan bahan lain untuk membuat peti harta karun dan berbagai benda, menghasilkan monster, dan membuat jebakan sihir. Inti dungeon bertanggung jawab untuk menciptakan keragaman lingkungan yang bersatu membentuk dunia tempat kami tinggal. Namun ketika aku bertanya kepada Ellie bagaimana inti dungeon dapat melakukan semua hal ini, bahkan dia tidak begitu yakin.

Dan jika Ellie tidak mengetahuinya, kemungkinan besar pengikutku yang lain juga tidak akan mengetahuinya. Pada akhirnya, berkat upaya Ellie, kami dapat membatasi kekuatan inti dungeon ke tingkat yang menjaga Abyss tetap utuh. Ellie juga berhasil menemukan solusi untuk masalah gangguan teleportasi yang kami alami, yang memungkinkan aku berhasil mengubah Abyss menjadi benteng kami. Karena modifikasi ini, Abyss tidak lagi menghasilkan item atau monster, jadi aku menggantinya dengan kartu dari Unlimited Gacha-ku. Kemudian, sekitar enam bulan sebelumnya, aku akhirnya bisa meninggalkan Abyss, dan tidak lama setelah itu, aku pulang ke kampong halamanku di mana di desaku yang sudah hancur.

 

"Monster atau bandit mungkin adalah apa yang benar-benar menghancurkan desaku, tapi itu pasti ada hubungannya dengan pihak yang sama yang mencoba membunuhku setelah mereka memutuskan kalau aku bukanlah seorang 'Master' itu."

Kataku dalam hati, di kantorku di Abyss.

 

"Sangat masuk akal bahwa, siapapun mereka ini, mereka membuat semacam kesepakatan dengan sekelompok monster atau bandit untuk memusnahkan desaku. Bahkan jika ada seluruh negara di balik ini, aku akan memastikan mereka membayar harga tertinggi karena telah menghancurkan keluarga dan desaku."

Petarung Level 9999 yang berdiri di depanku tiba-tiba menjadi pucat karena getaran mematikan yang terpancar dari diriku. Energi gelap begitu kuat hingga di ruangan kantor itu terdengar suara berderit di beberapa tempat. Aku menghela napas berat dan memaksa diriku untuk tenang, karena aku tahu marah tidak akan membantuku menemukan pihak yang bersalah. Pada saat ini, aku perlu fokus mengumpulkan informasi.

 

"Jadi selain mengumpulkan informasi, aku juga memikirkan target pembalasanku selanjutnya yaitu : Sasha si Elf."

Sasha, mantan anggota party Concord of the Tribes, telah menipuku, menyebutku "Tolol", dan mencoba membunuhku. Hanya dengan menyebutkan namanya, wajah semua gadis itu berubah kecuali Mei dan masing-masing dari mereka mengajukan diri untuk misi tersebut.

 

"Light-sama!" Kata Ellie.

 

"Jika kamu butuh umpan untuk memancing dan membalas perbuatan Elf brengsek itu seperti yang kamu lakukan pada Garou, maka izinkan aku mengambil tugas ini!"

 

"Tidak, Ellie! Aku saja yang melakukannya!" Nazuna menyela.

 

"Mrreow!" Aoyuki menambahkan.

 

Aku menghargai antusiasme mereka, namun aku menggelengkan kepalaku dengan ekspresi sedih.

"Aku senang kalian semua siap dan bersedia, tapi kita tidak akan mengulangi apa yang kita lakukan pada Garou. Ya, aku ingin membalas dendam pada Garou, tapi aku juga ingin dia memberitahuku bahwa pasukanku cukup kuat untuk mengalahkan negara-negara di dunia. Garou berasal dari bangsa Beastfolk, salah satu bangsa non-human yang paling tidak kuat. Selain itu, Garou adalah yang paling mudah ditangkap di antara delapan anggota party, jadi itu sebabnya aku menggunakan Mei sebagai umpan."

 

Aku bisa mengukur kemampuan bertarung kami dengan melawan kelompok Garou dan menyaksikan reaksinya ketika dirinya melihat persenjataanku. Semua tanda menunjukkan bahwa pasukanku cukup kuat untuk berperang melawan seluruh dunia—walaupun demikian, aku tidak cukup bodoh untuk berperang melawan seluruh dunia tanpa mengumpulkan informasi terlebih dulu tentang apa yang mungkin akan kami hadapi terlebih dahulu.

"Tidak seperti Garou, Sasha tidak akan mudah digiring ke Abyss. Lagipula, apa bagusnya mengulangi skema balas dendam yang sama? Aku ingin dia mengalami penderitaan yang sama seperti yang aku rasakan."

 

"Penderitaan yang sama, Light-sama?"

Tanya Mei, kepalanya sedikit dimiringkan ke satu sisi.

 

Aku menjawab pertanyaannya dengan senyuman polos.

"Agen kita di permukaan telah memberitahu kita kalau Sasha akan menikah dengan Wakil Komandan Ksatria, yang memiliki hubungan darah dengan Keluarga Kerajaan. Sasha pasti merasa bahagia saat ini, dan sebagai mantan anggota partynya, aku ingin 'Merayakan' hal bahagia itu dengan cara terbaik."

 

Membayangkan akan melampiaskan dendam yang mengerikan pada Sasha membuatku tersenyum begitu lebar bahkan aku sangat menyadarinya.

"Dan aku baru saja menemukan hadiah pernikahan yang tepat yang harus kuberikan untuknya."

 

Setelah aku menceritakan rencana balas dendamku kepada para gadis itu, Ellie adalah orang pertama yang mengangkat tangannya ke udara dengan gembira.

"Ide yang sungguh luar biasa! Aku tahu kamu akan membuat rencana yang sempurna, Light-sama! Tapi jika kamu mengizinkanku menanganinya, aku dapat mencapai hasil yang mendekati apa yang kamu inginkan, Light-sama."

 

"Oh?" Aku bertanya.

 

"Kalau begitu, mari kita dengarkan idemu."

 

"Tentu saja! Apa yang akan kulakukan itu adalah...."

Maka, Ellie mulai menyusun rencana balas dendam baru yang agak dimodifikasi dari apa yang baru saja kujelaskan. Rencana itu pada dasarnya melekat pada garis besar proposal aku sambil terus menyempurnakannya dengan menambahkan elemen-elemen tambahan yang mencerminkan tujuanku.

 

"Masih ada beberapa hal spesifik yang perlu aku selesaikan, tapi aku yakin kerangka umum ini akan berhasil dengan baik."

Kata Ellie setelah dia selesai menjelaskan semuanya.

 

"Bagaimana menurutmu, Light-sama?"

 

"Itu mengagumkan! Benar-benar jenius!" Kataku bersemangat.

 

"Kamu luar biasa, Ellie! Itu jauh lebih baik daripada apa yang aku rencanakan!"

 

Ellie membungkuk malu-malu saat aku memujinya.

"Ah, tidak, tidak. Aku hanya dapat memberikan tambahan itu karena rencana awalmu, Light-sama. Tapi, agar rencana ini berhasil, kita memerlukan penggunaan Unlimited Gacha-mu dan kita memerlukan banyak tenaga. Maafkan atas kelancanganku ini, tapi apa mungkin untuk meminta bantuanmu dalam hal ini, Light-sama?"

 

"Tentu saja boleh." Kataku.

 

"Aku akan memberikan semua bahan, tenaga kerja, dan informasi yang kamu inginkan, ditambah apapun yang kamu anggap perlu. Aku mengizinkan rencana ini untuk dilaksanakan atas namaku."

 

"Terima kasih banyak, Light-sama!"

Ellie berseru sambil membungkuk dalam-dalam sekali lagi. Saat Ellie mengangkat kepalanya lagi, dia menatap penuh kemenangan ke arah Mei. Aku tahu Ellie menganggap Mei sebagai saingannya, jadi aku pura-pura tidak melihatnya. Mei tidak mengucapkan sepatah kata pun—walaupun Mei pasti memperhatikan ekspresi itu—sementara Aoyuki juga menangkap percakapan diam itu, mengucapkan "Mew" yang lemah lembut untuk menyimpulkan perasaannya. Nazuna sepertinya satu-satunya yang tidak menyadari sikap Ellie yang agak tidak pantas.

 

"Sepertinya aku akan dipekerjakan juga, jika rencana ini berjalan sebagaimana mestinya!" Nazuna berkata.

 

"Ooh, aku sangat bersemangat untuk ini! Ellie, lebih baik kamu siapkan semuanya dulu, dengar?"

 

"Kamu tidak perlu memberitahuku hal itu, dasar gadis setengah-setengah!"

Kata Ellie, mendengus.

 

"Aku tidak hanya akan cepat melakukannya, aku akan melakukan yang terbaik dari kemampuanku untuk Light-samaku!"

Kepribadian Nazuna yang cerah langsung menjernihkan suasana dan mengusir kecanggungan dari situasi yang sedang terjadi. Nazuna mengingatkanku sekali lagi akan peran tak ternilai yang dirinya mainkan sebagai pemberi suasana hidup dalam hubungan terdekatku, meskipun terkadang, Nazuna itu tidak terlalu bijaksana. Aku dengan santai berdehem untuk menarik perhatian para gadis itu lagi.

 

"Seperti yang kalian semua tahu, aku akan segera memulai apa yang aku sebut Operasi Petualang, yang merupakan bagian dari operasi pengumpulan informasi kita yang lebih luas. Aku akan terlibat dalam aktivitas itu sampai kita siap untuk memulai rencana balas dendam terhadap Sasha. Ellie, aku ingin kalian mencurahkan seluruh upaya kalian untuk proyek balas dendam ini. Jika kalian memerlukan bantuan atau perlu mendiskusikan masalah apapun denganku, jangan ragu untuk mengatakannya. Proyek ini adalah prioritas tertinggi."

 

"Dimengerti, Light-sama."

Jawab Ellie. Setelah aku selesai memberikan instruksinya kepada Ellie, Mei menyela dengan sebuah permintaan.

 

"Light-sama, jika kamu ingin mendaftar ulang ke Guild sebagai seorang petualang, izinkan aku untuk menemanimu."

Hal itu mendorong dua gadis lainnya untuk ikut campur juga.

 

"Meow!" Aoyuki angkat bicara.

 

"Aku lebih kuat dari Mei dan Aoyuki! Ayolah, Light-sama! Ajak aku sebagai rekan petualangmu!" Nazuna memohon padaku.

 

"Aku tersanjung karena kalian bertiga ingin ikut denganku, tapi Ellie harus sendirian mengurus semuanya di sini. Mei, aku ingin kamu bertanggung jawab atas dungeon saat aku pergi. Kita menangkap Garou dan membunuh antek-anteknya, jadi kita memperkirakan regu pencari akan muncul di Abyss dalam waktu dekat. Tapi aku belum ingin menarik terlalu banyak perhatian di sini, jadi bunuh separuh para regu pencari itu dan sisakan separuh lainnya."

 

"Sesuai keinginanmu, Light-sama." Kata Mei.

 

"Demi kehormatanku sebagai seorang maid, aku akan melakukan segala dayaku untuk melaksanakan tugasku seperti yang diminta."

Mei tidak memerlukan penjelasan lebih lanjut mengenai masalah ini. Dengan membunuh setengah dari regu pencari dengan cara yang paling mengerikan, hal itu akan mempertahankan reputasi Abyss sebagai dungeon paling berbahaya di dunia—setidaknya untuk saat ini—meskipun aku sudah menertibkan wilayahku. Separuh regu lainnya yang selamat akan kembali ke rumah dan dengan setia menceritakan kengerian yang mereka lihat ke seluruh dunia.

 

"Aoyuki, aku ingin kamu berpatroli di hutan sekitar Abyss." Kataku.

 

"Kita tidak ingin ada individu atau monster berbahaya yang mengganggu rencana kita."

 

"Mrrow." Dengkur Aoyuki, tudung telinga kucingnya bergoyang tanda setuju.

 

"Dan Nazuna....." Aku memulai.

Nazuna menatapku, matanya berbinar mengantisipasi pekerjaan seperti apa yang akan aku berikan padanya. Nazuna tak tertandingi dalam pertarungan jarak dekat, dan jika dilengkapi dengan item sihir yang dapat menangkis serangan sihir, dia hampir pasti akan menjadi petarung terkuat di pasukanku. Namun di situlah letak kelemahannya : dia terlalu kuat untuk melakukan misi biasa. Dia juga tidak cocok untuk situasi yang membutuhkan pemikiran cepat dan kemampuan beradaptasi. Dia mungkin adalah peningkat suasana hati dan meriah dari dungeon ini, tapi yah, setiap orang memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Namun aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja tanpa melakukan apapun.

 

"Nazuna, aku ingin kamu melindungi dungeon ini saat aku pergi. Aku tidak berpikir ada orang yang bisa mencapai dasar Abyss, tapi jika hal seperti itu benar-benar terjadi, aku tidak bisa memikirkan orang lain yang lebih baik darimu untuk mengusir para penyusup itu."

 

"Ya, mengerti Light-sama!" Nazuna berkata dengan penuh semangat.

 

"Kamu bisa mengandalkanku! Aku akan memastikan semuanya aman!"

Dan dengan itu, aku memilih Auric Knight, Gold, sebagai tanker yang akan aku bawa dalam perjalananku, dan karena menjalankan misi di dungeon adalah cara tercepat untuk mendapatkan reputasi di dunia permukaan, aku juga memilih untuk membawa Assassin's Blade, Nemumu bersamaku karena kemampuannya yang luar biasa dalam mengintai, melucuti semua jebakan, dan mengendus musuh. Dan itulah keseluruhan proses pengambilan keputusan yang membawaku dan kelompokku ke kota di Kerajaan Dwarf saat ini.