Suara Nemumu bergetar saat dirinya membuat pernyataan ini kepada Gold yang tampak jengkel, dan air mata menggenang di matanya yang bersudut menawan. Aku tahu itu bukan niat Gold dan Nemumu berusaha menghiburku, namun percakapan lucu mereka berdua bagaikan angin segar yang menyapu suasana hatiku yang sebelumnya berat dan suram. Terlepas dari diriku sendiri, senyuman mengembang di wajahku.
"Tidak apa-apa, Nemumu." Kataku.
"Aku tidak akan pernah merasa muak dengan kalian semua. Gold, kamu tidak seharusnya terlalu menggodanya."
"Light-sama!"
Nemumu menangis, wajahnya cerah mendengar kata-kataku, sementara matanya berbinar gembira.
"Kau terlalu baik untuk kebaikan kami sendiri, tuanku."
Kata Gold, mengangkat bahu dengan sikap pasrah, tangannya lebar-lebar.
"Ada beberapa hal yang sebaiknya diungkapkan dengan baik."
"Yah, menurutku sudah waktunya untuk pergi." Kataku.
"Aku juga tidak ingin tidur di luar ruangan di hari pertama."
Sebenarnya, tidak ada sesuatu pun yang memaksa kami untuk tidur di luar ruangan sama sekali, karena jika itu yang terjadi, yang harus kulakukan hanyalah menggunakan kartu SSR Teleportation-ku untuk mengembalikan kami semua ke Abyss. Namun melakukan hal itu di hari pertama hanya akan membuat segalanya menjadi canggung, jadi aku ingin menghindarinya. Aku berpaling dari makam orang tuaku dan mengambil item Unlimited Gacha dari kotak item-ku—SSR Fool’s Mask—dan juga mengambil jubah bertudung dan tongkatku dari tempat aku meletakkannya. Sebelum berangkat, aku menoleh ke makam orang tuaku sekali lagi, namun tak ada sepatah kata pun yang terucap dari bibirku.
Concord of the Tribes mencoba membunuhku di Abyss karena sangat berhati-hati karena aku bukan seorang Master. Lalu beberapa waktu kemudian, desa asalku hancur dan hampir semua orang di sana dibantai. Apa masuk akal untuk menganggap rangkaian peristiwa ini hanya sekedar kebetulan?
Tidak ada orang yang berakal sehat yang akan berpikir kalau kedua peristiwa itu tidak ada kaitannya. Memang benar bahwa desa ini berbatasan dengan hutan monster, yang berarti desa tersebut sangat rentan diserang oleh monster dan penjarah, namun meskipun demikian, tidak terpikirkan jika desa tersebut akan dilenyapkan dengan cara seperti itu.
Sejumlah negara ingin aku dibunuh hanya demi alasan aman. Sangat mungkin mereka juga berada dibalik kehancuran desaku.
Aku tidak tahu mengapa mereka rela memusnahkan semua hal kecil yang ada hubungannya denganku, namun aku tidak bisa mengabaikan kemungkinan kalau orang yang sama yang memerintahkan kematianku juga berada di balik tragedi ini. Jika memang negara yang sama telah melakukan hal ini pada desaku karena sangat berhati-hati.....
"Okaa-san, Otou-san, para penduduk desa : Aku bersumpah kepada kalian semua kalau aku akan mengungkap kebenaran. Aku akan mencari tahu apa 'Master' itu, mengapa aku ditandai untuk dibunuh, dan siapa yang menghancurkan desa ini. Aku juga akan membalas dendam pada setiap anggota Concord of the Tribes yang mengkhianatiku dan mencoba membunuhku. Aku berjanji akan menyelesaikan setiap tujuan ini."
Jika aku mengungkap sebuah rahasia yang menunjukkan kalau dunia tidak dapat dipercayai, aku tidak akan ragu untuk menjadi "Pemberi hadiah" yang beracun, membawa kehancuran, pembantaian, dan keputusasaan, serta membakar seluruh ciptaan dengan api nerakaku. Kedua rekan seperjalananku tiba-tiba terlonjak kaget melihat gelombang kemarahan yang memancar dariku. Nemumu—yang baru saja menawarkan jiwanya kepadaku karena kesetiaannya—tersentak kaget, dan keterkejutannya sama seperti Gold, Ksatria dengan armor lengkap yang biasanya memiliki aura mengesankan dalam cara dia membawa dirinya sendiri. Burung-burung terbang dari hutan terdekat dan aku merasakan binatang dan monster berlarian menjauh untuk menjauh sejauh mungkin dari tempatku berdiri, yang terdiam dengan muram. Aku tahu aku tidak bisa pergi ke kota dalam kondisi seperti ini, jadi aku berusaha menenangkan diri. Aku hanya butuh paling lama beberapa detik untuk kembali normal.
"Okaa-san, Otou-san, semuanya—aku akan kembali lagi."
Setelah aku selesai mengucapkan selamat tinggal, aku memunggungi makam itu untuk terakhir kalinya.
"Oke, ayo pergi."
"Y-Ya! A-Aku akan menemanimu ke mana pun kamu pergi Light-sama!"
Kata Nemumu, dengan riang berpura-pura tidak takut padaku sedikit pun, meski kegagapannya menunjukkan sebaliknya. Gold, di sisi lain, tidak mau membiarkan tampilan kecilku itu hilang begitu saja.
"Tuanku, kau harus mencoba menahan diri untuk tidak mengeluarkan aura pembunuh seperti itu ketika kita sampai di kota. Kita berdua sudah cukup terbiasa dengan hal itu, tapi kemungkinan besar kamu akan membuat penduduk kota terkena serangan jantung."
Hal itu menandai permulaan pencarian kami akan kebenaran, dan pengembaraan balas dendamku.
✰✰✰
Tujuan kami adalah sebuah kota di Kerajaan Dwarf, yang terletak jauh di barat daya desaku sebelumnya. Kota ini dibangun sangat dekat dengan perbatasan dengan Kerajaan Elf karena terdapat dungeon berguna di dekatnya yang menarik orang-orang dari jauh. Karena kedekatan itu, Kerajaan Dwarf dan Kerajaan Elf berselisih satu sama lain dan permusuhan antara kedua negara tampaknya telah berlangsung lama. Para Dwarf merupakan mayoritas penduduk kota, namun karena tempat itu terkenal dengan dungeon di luarnya, tempat itu dipenuhi dengan segala jenis ras, terutama ras Beastfolk. Ada cukup banyak manusia di sana juga, banyak di antaranya adalah petualang, meskipun faktanya ras lain sering menganiaya mereka. Karena dungeon di dekatnya, kota ini ramai dengan kehidupan. Lokasinya juga cukup jauh dari kota metropolitan tempat aku aktif bersama party Concord of the Tribes tiga tahun sebelumnya, itulah sebabnya aku memilih tempat ini sebagai basis operasi sementara untuk pencarian ini. Kami bertiga selesai mendaftarkan diri sebagai petualang dan mengambil alih seluruh lantai paling atas di penginapan terbaik di seluruh kota.
"R Silent—release."
Kataku ketika kami sampai di kamar kami. Aku juga menggunakan kartu Rare Detection dan kartu Super Rare Magic Jamming untuk menjelajahi ruangan untuk mencari item sihir, atau siapapun yang mungkin mengawasi atau menguping kami, namun pada akhirnya semuanya tidak ada masalah. Gold tertawa terbahak-bahak.
"Siapa sangka kita akan bertemu dengan beberapa para bandit begitu cepat dalam perjalanan kita! Aku tidak bisa berkata banyak tentang hukum dan ketertiban di dunia permukaan ini, ya? Bahkan rasanya jauh lebih aman di Abyss!"
"Mungkin sebaiknya kita datang dengan kereta daripada berjalan kaki."
Kataku sambil menghela napas sambil duduk-duduk di sofa.
Setelah mengunjungi makam orang tuaku dan penduduk desa lainnya, kami bertiga menggunakan kekuatan yang diberikan oleh Unlimited Gacha-ku untuk membawa kami keluar dari kota Kerajaan Dwarf. Kami memutuskan pendekatan ini agar kami dapat memberikan kesan yang lebih biasa pada orang-orang saat kami berjalan-jalan di kota, daripada membuat keributan dengan muncul secara ajaib di tengah jalan. Namun setelah berjalan sebentar ke arah kota, kami diserang oleh bandit, yang memaksa kami terlibat dalam pertempuran yang tidak kami rencanakan. Nemumu mencoba menghiburku.
"Ah, itu tidak apa-apa. Itu bisa menunjukkan betapa tidak adanya keteraturan di dunia permukaan ini, dan jujur saja, armor si Gold itu terlalu menonjol. Itu seperti memintanya untuk dicuri! Ini adalah langkah yang tepat, Light-sama. Kita bisa memasuki kota tanpa menarik perhatian."
Gold tertawa lagi. "Kau benar sekali, Nemumu. Kita datang ke kota tanpa banyak menimbulkan keributan dan kita bahkan mendaftarkan diri kita sebagai petualang. Aku pikir kita dapat dengan aman menyebutnya sebagai kesuksesan besar."
"Ya, kamu benar." Jawabku sambil tersenyum.
"Semuanya berjalan baik, dan sekarang kita adalah petualang resmi."
Nemumu menggembungkan pipinya dan mulai cemberut.
"Aku tidak percaya mereka membuat kita semua memulai sebagai petualang F-Rank. Mereka seharusnya menjadikanmu A-Rank, Light-sama. Resepsionis itu pasti buta."
Aku tertawa kecil. "Yah, memangnya apa yang kamu harapkan? Dalam kasusku, aku terlihat seperti anak manusia berusia dua belas tahun. Wajar jika mereka menempatkanku tepat di posisi terbawah, di F-Rank."
Di dunia ini, Guild mengatur petualang menggunakan sistem enam peringkat. A-Rank disediakan untuk petualang teratas, sedangkan B-Rank adalah peringkat berikutnya, untuk petualang yang masih berlevel tinggi namun bukan petualang teratas. C-Rank diisi dengan petualang profesional, D-Rank diperuntukkan bagi mereka yang dianggap sebagai petualang sebenarnya, dan jika kalian memiliki pengalaman lumayan dalam melakukan misi, kalian akan berada di E-Rank. F-Rank diperuntukkan bagi para petualang yang baru memulai. Ada juga S-Rank, yang disediakan untuk hasil panen terbaik dan tidak dihitung sebagai bagian dari sistem utama karena para petualang itu adalah pengecualian yang langka, jadi sistem pada dasarnya berkisar pada enam peringkat dari A sampai F. Sebelum aku dikhianati, aku hanya pernah menjadi petualang F-Rank, bahkan sebelum aku bergabung dengan party Concord of the Tribes, jadi aku tidak peduli sedikit pun saat diriku mendapat F-Rank sekali lagi.
"Dan juga, Nemumu." Kataku.
"Di permukaan, kamu harus memanggilku Dark, bukan Light. Aku tidak khawatir tentang orang-orang yang mendengarkan percakapan ini karena aku telah membuat ruangannya tidak terdengar dengan kartuku, tapi berhati-hatilah dengan panggilanmu saat kita berada di dunia permukaan."
"M-Maaf, Li—maksudku, Dark-sama!" Jawab Nemumu yang kebingungan.
Rencana awalku adalah menggunakan nama Light sebagai namaku saat melakukan petualangan ini, namun kupikir aku tidak benar-benar ingin mantan anggota party Concord of the Tribes mendengar tentangku, karena hal itu akan langsung membuat mereka waspada. Aku tidak bisa mengambil risiko rencana balas dendamku berakhir dengan kegagalan yang mengecewakan, jadi aku memilih nama samaran untuk perjalananku ke dunia permukaan dan memberikan nama samara itu ketika aku mendaftar ulang sebagai seorang petualang. Aku juga memutuskan untuk memakai SSR Fool’s Mask-ku, yang memiliki kekuatan untuk menciptakan ilusi dan menghalangi pengenalan. Masih di sofa, aku menoleh ke dua pendampingku.
"Aku ingin memastikan kita semua memiliki pemahaman yang sama tentang apa yang ingin kita capai di dunia permukaan ini." Kataku.
Tujuan kami adalah : melakukan penyelidikan terhadap negara-negara yang sedang mencari Master itu, dan mendekati siapa saja yang mencari Master tersebut; untuk mengumpulkan informasi intelijen tentang petarung kuat dan item sihir tingkat tinggi; untuk meningkatkan peringkat kami dan mendapatkan akses terhadap intelijen dan koneksi yang lebih tinggi; jika memungkinkan, untuk mendapatkan informasi tentang Master yang belum ditemukan oleh negara mana pun; untuk mengumpulkan jenis intelijen lainnya. Setelah memberitahu tujuan tersebut, Gold mengangkat tangannya.
"Itu semua bagus dan sempurna, tuanku, tapi apa kau tidak mengharapkan kami untuk menghasilkan uang sama sekali selama peran petualang ini? Tentunya kita membutuhkan beberapa persiapan jika kita ingin melakukan semuanya dengan baik di sini, benar?"
"Orang-orang yang aku kirim untuk mengumpulkan informasi di dunia permukaan bekerja sebagai pedagang dan menghasilkan uang dengan cara itu, jadi kita tidak perlu khawatir dengan keuangan kita." Kataku pada Gold.
"Ditambah lagi, jika kita tidak punya cukup uang, kita selalu bisa menghasilkan uang palsu. Meskipun uang itu penting, aku rasa kita tidak perlu mempermasalahkannya."
Enam bulan yang lalu, aku mengirim agen untuk bekerja secara sembunyi-sembunyi sebagai pedagang dan sejumlah pekerjaan lain, memberi mereka semua uang awal sehingga mereka dapat memulai bisnis. Aku mendapatkan seorang bawahan yang merupakan seorang pemalsu ahli yang membuat uang palsu berdasarkan mata uang setiap negara, uang itu terbuat dari emas dan perak batangan yang dihasilkan oleh Unlimited Gacha-ku. Berkat bawahan yang terampil itu, koin palsu benar-benar tidak bisa dibedakan dari koin asli.
Mendengar kami menghasilkan uang palsu itu menyebabkan Gold yang sangat terkesan dan berteriak, "Oh, itu sangat bagus, tuanku! Siapa yang mengira kita bisa membuat uang dengan menggunakan cara seperti itu? Dibutuhkan orang yang sangat imajinatif untuk menghasilkan trik seperti itu, apa? Dan lebih jauh lagi, ini merupakan balasan yang bagus untuk semua ras lain yang meremehkanmu, jadi seperti mendapat dua burung dengan satu batu! Tapi tunggu dulu. Bukankah akan menimbulkan sedikit keributan jika ada yang mengetahui tentang uang palsu itu?"
"Itu tidak akan menjadi masalah karena pemalsuannya sempurna. Kita juga meminimalkan jumlah uang yang kita keluarkan ke dunia luar. Bagaimanapun, kita di sini bukan untuk menghancurkan perekonomian."
Dengan kata lain, uang yang kami miliki tidak akan cukup untuk memberi kami pengaruh apapun. Nemumu yang berikutnya mengangkat tangannya.
"Aku mengerti mengapa kamu ingin kami menjadi petualang di dunia permukaan, tapi apa kamu benar-benar perlu mengotori tanganmu dengan semua ini, Dark-sama? Aku tahu kamu sangat kuat, tapi ada kemungkinan besar kecelakaan menimpamu. Aku akan merasa jauh lebih aman jika kamu kembali di Abyss, memerintahkan kami untuk...."
Nemumu tiba-tiba mendapati dirinya tidak mampu menyelesaikan kalimatnya.
"Nemumu....." Kataku.
"Apa maksudmu kau ingin menghalangiku untuk membalas dendam dengan kedua tanganku sendiri?"
"T-Tidak! Aku hanya....." Nemumu tergagap.
"Apa kau ingin menghalangi jalanku?" Kataku.
"Eek! M-Maafkan aku! Aku tidak bermaksud untuk menjadi seperti itu!"
Nemumu mengeluarkan suara sedih panik saat dia berlutut dan bersujud untuk meminta maaf, keringat menetes dari setiap pori-pori di tubuhnya. Saat air mata mengalir di wajahnya dan dia gemetar ketakutan, dia melipat tangannya seolah-olah dirinya sedang berdoa dengan sungguh-sungguh kepada dewa. Gold kembali tertawa terbahak-bahak.
"Tentu saja ada saat-saat ketika seseorang harus mengambil risiko dan melakukan hal itu sendiri, bahkan jika itu berarti membahayakan nyawanya sendiri. Tuanku turun ke lumpur untuk membalas dendam tanpa bergantung pada bantuan orang lain, Nemumu. Tuan kita benar-benar hebat, menurutku! Aku bersumpah atas gelarku sebagai Auric Knight bahwa aku bangga padamu, tuanku!"
Gold tertawa terbahak-bahak sekali lagi. Tawa Gold itu membantuku mendapatkan kembali ketenanganku. Setiap kali aku berbicara tentang membalas dendam karena dikhianati, aku selalu kehilangan ketenangan. Bahkan hampir tiga tahun kemudian, hasrat membara untuk membalas dendam belum surut sedikit pun. Aku tidak tahu apa itu adalah sesuatu yang harus dikutuk atau dirayakan. Aku bangkit dari sofa, menghampiri Nemumu—yang masih berlutut, berdoa memohon ampun—dan menepuk-nepuk rambut peraknya.
"Maaf. Aku sudah membuat diriku menjadi sedikit emosional. Aku seharusnya tidak membuatmu takut seperti itu."
"Tidak, ini salahku karena bertindak terlalu jauh!" Nemumu keberatan.
"Tolong izinkan aku untuk menunjukkan kesetiaanku sekali lagi padamu, Light-sama!"
"Uh, tentu....."
Nemumu baru saja memanggilku "Light" lagi, namun aku merasa ini bukan saat yang tepat untuk mengoreksinya. Aku kembali ke sofa, duduk lagi, dan melepas sepatu kananku, lalu menyodorkan kakiku pada Nemumu.
"Maafkan aku, tuanku."
Kata Nemumu, wajahnya memerah saat jari-jarinya dengan lembut menggenggam kaki kananku seolah itu adalah permata yang terbuat dari permen batu yang sangat rapuh. Dengan kelembutan yang tidak sedikit, Nemumu perlahan menempelkan bibirnya ke bagian atas kakiku, dan meski aku masih memakai kaus kaki, aku bisa merasakan panas dari wajah Nemumu. Mencium kaki seseorang biasanya dianggap sebagai salah satu tindakan penyerahan diri paling memalukan yang bisa dibayangkan, namun para pengikutku sering kali bersikeras agar aku membiarkan mereka melakukannya, seolah-olah mereka melihatnya sebagai semacam hadiah. Sementara itu, di sisi lain, biasanya akulah yang merasa malu dengan tampilan unjuk kesetiaan ini. Gold menyaksikan saat Nemumu melakukan tindakan hormat ini.
"Kau terlihat menikmatinya, bukan?" Gold menyindir pelan.
"Dasar brengsek!" Nemumu mundur sedikit.
"Beraninya kau mengejek pengabdian dan dedikasiku yang mendalam kepada Light-sama dengan cara seperti itu!"
"Astaga, Nemumu!" Gold membalas.
"Bagaimanapun caramu mengelaknya, apa yang kau lakukan itu jelas terlihat seperti seorang mesum yang napsuan saat menciumi kaki seorang anak laki-laki berumur dua belas tebas sampai tiga belas tahun! Aku pikir aku sudah memberi kesan kepadamu perlunya menjaga pertunjukan pengabdian yang mentah ini, Nemumu!"
"Ini bukan 'Pertunjukan', sialan! Aku bertindak berdasarkan cinta murni dan pengabdian kepada Light-sama kita yang agung! Dan sebagai tambahan, aku tidak mendapatkan n-na...."—Kata itu tersangkut di perutnya—
"'Napsuan,' seperti katamu! Aku hanya menunjukkan kesetiaanku yang murni kepada Light-sama!"
"Tenangkan dirimu, Nemumu." Selaku.
"Aku tidak meragukan kesetiaanmu kepadaku."
"Light-sama!"
Mendengar kata-kataku, aliran emosi membuat pipi Nemumu menjadi merah padam dan seluruh tubuhnya gemetar saat apa yang hanya bisa digambarkan sebagai suara kenikmatan murni keluar dari bibirnya. Menyaksikan tontonan ini, Gold mengangkat telapak tangannya ke atas dan mengangkat bahu dengan sikap pasrah. Aku tersenyum canggung pada dua petarung berkekuatan super itu dan melanjutkan apa yang aku tinggalkan sebelumnya.
"Pokoknya, besok, kita akan melakukan misi di dungeon terdekat. Meskipun setelah Ellie selesai meletakkan semua dasar bagiku untuk membalas dendam terhadap Sasha si Elf itu, aku akan memprioritaskan misi itu. Kalian berdua mengerti?"
"Sesuai perintahmu, Light-sama." Jawab Nemumu.
"Kau akan menjadi saksi Ksatria Auric sempurna ini di dungeon besok, tuanku!"
Gold menyatakan. Aku mengangguk puas atas jawaban antusias mereka.